NovelToon NovelToon
Menjadi Yang Terkuat Dengan Sistem Terkuat

Menjadi Yang Terkuat Dengan Sistem Terkuat

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Sistem / Budidaya dan Peningkatan / Harem
Popularitas:17.2k
Nilai: 5
Nama Author: FAUZAL LAZI

[BIJAK LAH DALAM MEMBACA] yang menceritakan tentang Jian yu seorang pekerja biasa Dengan gaji yang pas-pasan , dan saat dia pulang dia malah dihadang oleh sekelompok preman yg mabuk dan membentak nya untuk menyerahkan uang nya ,Jian yu yang tidak bisa melawan pun lari bukan Karena takut tapi Karena di sendirian dan mereka bertiga, mau tidak mau tidak ia harus melarikan diri tapi, pelarian nya itu sia sia Karena salah satu preman berhasil memukul nya dan membuat nya jatuh dan setelah itu dia di buang oleh Meraka , dan saat Jian yu membuka matanya kembali dia sudah tidak berada di bumi kagak melainkan berada di dunia yg tidak dia kenal dan mendapatkan sistem terkuat yg akan merubah hidup nya kedepan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FAUZAL LAZI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 33

“Ling Dong, kalian sudah selesai dengan urusan kalian?” tanya Jian Yu lewat telepatinya.

Ling Dong yang sedang memasukkan beberapa barang ke dalam cincin penyimpanannya mendengar suara tuannya.

“Kami sudah selesai, Tuan. Tinggal keluar saja,” jawab Ling Dong.

“Bagus, cepatlah keluar. Karena aku akan menghancurkan kediaman ini,” suara Jian Yu kembali terdengar di dalam kepalanya.

Ling Dong pun memutuskan hubungan komunikasi telepati itu, lalu duduk di atas sebuah batu untuk beristirahat sejenak.

Saat ia sedang duduk, suara sistem tiba-tiba berbunyi di kepala Jian Yu.

Sistem: Selamat, Tuan, karena telah menyelesaikan misi tersembunyi. Sistem memberikan hadiah: +3 pil pembentuk dantian, +3 pil terobosan tingkat menengah, dan +5 pil kecantikan untuk wanita.

Jian Yu yang masih duduk berharap mendapatkan hadiah yang bagus. Namun, begitu melihat panel sistem di depannya, harapannya langsung hancur.

“Haisss… kenapa pil semua? Pil kecantikan lagi, jumlahnya lumayan banyak pula. Hanya tiga pil pembentuk dantian… bolehlah, dan pil terobosan juga lumayan,” batinnya sambil mendengus kesal.

Tak lama kemudian, Ling Dong dan para saudaranya keluar.

“Kami sudah selesai, Tuan. Barang-barang yang kami dapatkan juga cukup lumayan,” ucap Ling Dong sambil tersenyum di balik tubuh serigala yang ikut dibawanya.

“Bagus, sekarang kita kembali dulu,” jawab Jian Yu. Ia membuka ruang dimensinya dan masuk ke dalam, diikuti oleh para bawahannya.

Begitu masuk ke ruang dimensi, mereka langsung beristirahat. Jian Yu pun masuk ke rumahnya tanpa suara sedikit pun, lalu membuka bajunya dan segera tidur di ranjang yang empuk.

Perlahan tapi pasti, matahari di dalam ruang dimensi mulai muncul, sinarnya masuk melalui jendela rumah hingga mengenai tubuh Jian Yu yang masih terlelap.

Lin Lin yang sudah bangun sejak pagi, mencoba mengetuk pintu kamar kakaknya.

“Kak Xiao Ying, bangun! Ini sudah pagi!” teriak Lin Lin sambil mengetuk pintu kamar Jian Yu.

Xiao Ying membuka matanya karena mendengar panggilan dari adiknya. Tubuhnya terasa sedikit berat. Saat ia membuka mata sepenuhnya, betapa terkejutnya ia ketika melihat sebuah tangan besar sedang memeluknya.

“Tangan siapa ini?” kagetnya.

Ia menoleh pelan dan mendapati Jian Yu sedang memeluk dirinya.

“Kenapa dia ada di dalam? Kapan dia kembali?” ucapnya lirih, berusaha menenangkan diri. Dengan lembut, ia mencoba membangunkan Jian Yu.

“Hei… heii… Jian Yu, bangun. Cepat bangun! Aku tidak bisa bergerak,” ucap Xiao Ying sambil berusaha melepaskan diri dari pelukan Jian Yu.

Namun, Jian Yu yang masih tertidur pulas tidak menghiraukannya. Tangan Jian Yu tanpa sadar justru memegang bakpao milik Xiao Ying.

“Emmmhnnmm… bentar lagi aku bangun. Biarkan aku memeluk bantal gulingku yang empuk ini…” ucap Jian Yu setengah sadar, sambil tanpa sengaja meremas bakpao milik Xiao Ying.

“Aahhhmm! Kau gila, Jian Yu! Cepat bangun!” suara desahan Xiao Ying semakin jelas, tetapi tetap tidak didengar oleh Jian Yu yang masih terlelap.

“Bakpao ini sangat lembut dan kenyal… aku jadi ingin memakannya…” ucap Jian Yu sambil mengigau.

Wajah Xiao Ying memerah seketika, penuh rasa malu. Tidak pernah ada seorang pun yang menyentuh bakpaonya selama ini. Dengan wajah panas, ia mengangkat tangannya tinggi-tinggi lalu -

“Plaaakkk!”

Suara tamparan nyaring terdengar di dalam kamar itu. Jian Yu yang kaget, langsung bangun, dan melepas pelukannya.

“Ada apa… ada apa… aduhhh, sakit banget wajahku ini… ehhh?”

Matanya membelalak begitu melihat bahwa di atas ranjangnya ada Xiao Ying yang sedang duduk dengan pakaian tidurnya yang terlihat seksi sekaligus manis.

“Xiao Ying… kenapa kau ada di kamarku?”ucap Jain yu yg masih memegang pipi sebelah kanan nya.

Bukannya menjawab pertanyaan Jian Yu, Xiao Ying langsung bangun dan berdiri di depan Jian Yu dengan wajah marah besar.

“Sepatutnya aku yang bertanya begitu! Kenapa kau masuk ke kamar ini tanpa membangunkan aku dulu?!” bentaknya.

Jian Yu menatap wajah Xiao Ying yang sangat dekat dengannya, lalu menarik napas panjang sebelum menjelaskan dengan tenang.

“Begini ya, Xiao Ying, aku akan jelaskan satu per satu. Pertama, ini adalah kamarku. Kedua, aku benar-benar tidak tahu kalau kamu ada di sini. Dan ketiga… pakai dulu pakaianmu,” ucap Jian Yu, tetap tenang meski situasinya agak memanas.

Xiao Ying yang baru sadar kalau dirinya belum memakai baju langsung memerah wajahnya, kemudian berteriak,

“Kyaaaaahhh!”

Tangannya spontan bergerak, dan

Plaaakk!

Jian Yu yang tidak sempat menghindar hanya bisa pasrah. Pipi kanannya kembali menjadi korban dan kini semakin merah.

Xiao Ying tidak mempedulikannya. Ia membuang muka sambil mendengus kesal.

“Hemmmm!”

Dengan lambaian tangannya, pakaiannya muncul secara ajaib menutupi tubuhnya, lalu ia keluar dari kamar Jian Yu dengan langkah cepat.

Lin Lin yang sedari tadi berdiri di depan pintu kamar memperhatikan Xiao Ying keluar dengan wajah kesal. Rasa penasarannya membuat ia melongok ke dalam kamar. Ia melihat kakaknya, Jian Yu, sedang memegangi pipinya.

“Kakak Jian Yu, kenapa pipimu merah?” tanya Lin Lin polos.

Jian Yu hanya berbalik dan tersenyum.

“Tadi aku pukul nyamuk, tapi terlalu keras, jadinya begini,” jawabnya mencari alasan, lalu segera mengenakan pakaiannya.

Setelah itu, ia turun bersama Lin Lin dan melihat ayah Xiao Ying duduk di meja. Wajahnya tampak lebih segar.

“Baginda, bagaimana keadaan Anda sekarang? Apakah sudah lebih membaik?” tanya Jian Yu dengan sopan.

Ayah Xiao Ying menatapnya sambil tersenyum.

“Sudahlah, anak muda. Jangan terlalu formal begitu. Panggil saja Paman Hanling, atau apa pun yang kau suka,” jawab Raja Xiao Hanling dengan nada hangat.

Jian Yu terkejut dan bingung.

“Kenapa saya harus memanggil Paman Hanling?” tanyanya heran.

Raja Xiao Hanling menatapnya dengan tenang.

“Anak muda, kau sudah banyak membantuku. Jadi jangan terlalu formal. Anggap saja kita saudara atau apa pun itu, supaya kita tidak merasa asing satu sama lain,” ucapnya sambil tersenyum.

Jian Yu hanya mengangguk paham, meski dalam hatinya merasa ada sesuatu yang aneh.

Sepertinya ada maksud tersembunyi. Aku tidak tahu apakah itu baik atau buruk, batinnya.

Tak lama kemudian, Xiao Ying, Xiao Mei (ibunya Xiao Ying), Lin Shi, dan juga Lin Lin datang membawa makanan, lalu meletakkannya di meja. Mereka semua duduk di kursinya masing-masing.

Jian Yu yang melihat Xiao Ying masih marah padanya berniat meminta maaf setelah mereka makan. Di meja makan, suasana hangat tercipta. Sesekali tawa terdengar, terutama dari Raja Xiao Hanling yang duduk di samping istrinya.

Ia tertawa kecil melihat tingkah Lin Lin yang kesusahan menggunakan sumpit untuk mengambil daging.

“Ihss, ini sumpit kenapa sih? Kok nggak bisa ambil dagingnya!” kesal Lin Lin, lalu dengan wajah ngambek ia langsung mengambil daging itu dengan tangan dan memasukkannya ke mulut kecilnya. Pipi mungilnya mengembung saat ia mengunyah.

Tingkah itu membuat Raja Xiao Hanling tertawa, begitu juga dengan istrinya, Xiao Mei, yang merasa gemas.

“Hahaha… iiiih, anak ini imut sekali. Jadi pengen gigit pipinya,” ucap Xiao Mei sambil mengelus kepala Lin Lin.

Beberapa saat kemudian, mereka selesai makan dan membereskan piring kotor. Hanya tinggal Jian Yu dan Raja Xiao Hanling yang masih duduk, meminum teh dengan santai. Tak lama, para wanita kembali ke meja makan.

Melihat semua sudah berkumpul, Jian Yu membuka suara.

“Kapan kalian akan kembali ke istana?” tanyanya kepada Raja Xiao Hanling, Xiao Mei, dan juga Xiao Ying.

“Kalau bisa hari ini. Soal kesehatanku, sudah jauh lebih baik berkat ruang dimensimu. Kultivasiku juga sudah mulai meningkat lagi, walaupun belum kembali seperti dulu,” jawab Raja Xiao Hanling dengan wajah sedikit murung.

Jian Yu yang mendengar itu langsung teringat akan pil yang diberikan sistem. Ia pun mengeluarkan tiga pil terobosan dari cincin penyimpanannya dan memberikannya kepada Raja Xiao Hanling.

“Ini ambillah. Pil terobosan tingkat menengah, cocok untuk Paman Hanling yang ingin kembali ke ranah Raja Fana,” ucap Jian Yu.

Mata Raja Xiao Hanling langsung berbinar. Ia menerimanya dengan senang hati.

“Terima kasih, Jian Yu. Kau memang sangat pengertian terhadap orang tua ini,” ucapnya dengan gembira.

Xiao Mei yang melihat suaminya begitu senang ikut tersenyum.

“Terima kasih, Jian Yu. Kau sudah banyak membantu kami. Nanti kami juga punya hadiah untukmu,” ucapnya dengan senyum misterius sambil melirik suaminya, lalu menatap bergantian ke arah Xiao Ying dan Jian Yu.

Jian Yu tidak terlalu peduli dengan hadiah mereka. Ia lalu mengeluarkan pil kecantikan yang sudah ia pisahkan menjadi dua botol, lalu menyerahkannya kepada ratu.

“Ratu, ini hadiah dari saya. Dua pil kecantikan khusus untuk Anda,” ucap Jian Yu sambil menyodorkan botol kecil itu.

Xiao Mei langsung bersemangat menerimanya.

“Jangan terlalu formal begitu. Panggil saja Bibi Mei. Masak suamiku dipanggil namanya, sementara aku dipanggil dengan sebutan ‘Ratu’? Kedepannya panggil saja Xiao Mei, ya,” ucapnya sambil tersenyum penuh arti.

Xiao Ying yang melihat ayah dan ibunya mendapat hadiah, langsung menatap Jian Yu dengan penuh harap. Meski masih sedikit kesal, matanya tampak berbinar.

Melihat itu, Jian Yu mengeluarkan satu botol lain yang berisi tiga pil kecantikan. Ia meletakkannya di depan Xiao Ying.

“Xiao Ying, aku minta maaf soal pagi tadi. Sebagai permintaan maafku, ini ada tiga pil kecantikan untukmu,” ucap Jian Yu dengan tulus.

Xiao Ying yang tadinya masih kesal langsung berubah senang, seperti anak kecil yang baru dapat permen.

“Ya, aku maafkan. Terima kasih untuk pilnya,” ucapnya dengan senyum manis. Senyum itu membuat darah Jian Yu terasa bergejolak, jantungnya berdegup kencang.

Raja Xiao Hanling dan istrinya yang melihat tingkah keduanya hanya tersenyum penuh arti, bahkan sempat saling mengedipkan mata. Seolah mereka sudah bisa menebaknya sejak awal.

Jian Yu yang masih termenung dikejutkan oleh suara Lin Lin.

“Kakak Jian Yu, apakah kami juga punya hadiah?” tanyanya polos.

Jian Yu tersenyum hangat.

“Tentu saja ada. Ini makanan kesukaanmu, manisan buah-buahan,” ucap Jian Yu sambil menyerahkan sebungkus kecil.

Mata Lin Lin langsung berbinar. Ia cepat-cepat mengambil dan memakannya.

“Untung aku sempat membelinya kemarin. Padahal rencananya mau kumakan sendiri,” batin Jian Yu sambil tersenyum melihat kegembiraannya.

Setelah semua mendapat hadiah, hanya Lin Shi yang belum. Jian Yu pun memanggilnya.

“Ini ada hadiah untukmu juga. Sebuah pil pembentuk dantian, cocok jika kau ingin memulai jalan kultivasi. Cuma ini yang kupunya, tapi kurasa ini bagus untukmu,” ucap Jian Yu sambil menyerahkannya.

Lin Shi langsung menerimanya dengan wajah gembira.

“Terima kasih, Kakak Jian Yu! Aku sangat senang, akhirnya aku bisa mulai berkultivasi,” ucapnya penuh semangat, bahkan sampai memeluk Jian Yu.

1
Kinsun Son
Sejak bila jian yu menganal nama orang dari sekte??? 🤔🤔🤔🤔
FAUZAL aut: itu kesalahan saya juga Karena gak terlalu buat merek aktif cuman sekadar nama yang saya buat kak
total 1 replies
Kinsun Son
Yg saya baca sampai bab ini, x pun jiang yu bagi tahu namanya pada pihak lawan... Kenapa pihak lawan boleh kanal... 🤣🤣🤭🤭Memperbodohkan pembaca.. 🤣🤣🤣🤣
FAUZAL aut: kesalahan ku kalau begitu saya perbaiki di narasi yang mana kak
total 1 replies
mxxc
boleh 2 bab tau 1 lagi thor
mxxc
tambahin 1 bab lagi thor
Nino Ndut
Maaf thor cm bingung aj knp mc malah keluar hutan y.. bukannya mending dihutan sambil ningkatin kultivasi n jurusnya plus kan ada bonus pengalaman dari bujuh monater kan y
Ru🐻
Terdiam:)
FAUZAL aut: kok gitu
total 1 replies
Ru🐻
yuhuuu semangat author
mxxc
lanjut tor
Sutono jijien 1976 Sugeng
Syahroni 🤣🤣🤣
FAUZAL aut: jangan ketawa😂😂😂 aku nulis itu sambil tahan tawa
total 1 replies
Joe Maggot Curvanord
cincin penyimpanan ga dijarah thorr
FAUZAL aut: waduh gimana mau dijarah kan udah dibakar
total 1 replies
ɢᴜᴍɪʜᴏ
awww cie cie ling bao🤭
Rahman: Mampir yuk, judulnya Iblis penyerap darah,. enjoy🙏
total 1 replies
ɢᴜᴍɪʜᴏ
mantap jga ling yuan muehehehe
ɢᴜᴍɪʜᴏ
hiyaa lagii,ling bao bilike : aku jga mauuuu🥺
Ru🐻
baguss banget asik juga ceritanya kayak dibawa ke dalam cerita. Btw gak espek komedinya gitu wkwkwk lucu. Semangat Author
FAUZAL aut: ok pantangin terus ya semoga pembaca sehat selalu
total 1 replies
Ru🐻
Jian Yu hoki banget di peluk tuan putri 🤣😭
ɢᴜᴍɪʜᴏ
hiyaa lagii😭
Ru🐻
Tolong nama Doggy nya😭 Syahroni gak tuh😭
Ru🐻
sistemnya menyarankan hal yang berbahaya yaa😭
Rahman: Mampir yuk, judulnya Iblis penyerap darah,. enjoy🙏
total 1 replies
husna_l
love deh
FAUZAL aut: kek gitu lah cerita 💪
total 1 replies
Aryanti endah
Luar biasa
FAUZAL aut: maksih lanjutkan
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!