"Batalkan pernikahanmu dengan Mas Radit,karena Aku sedang mengandung anaknya,jika kamu tetap menikah,Aku akan menghancurkan semuanya".
Kinaya bergetar saat membaca pesan yang masuk kedalam ponselnya,Ia berkali-kali membaca berharap apa yang Ia baca salah,tapi nyatanya justru kembali mendapatkan pesan sebuah foto yang memperlihatkan kemesraan calon suaminya dengan wanita lain.
Waktu yang tinggal 1 bulan lagi menuju pernikahan membuat Kinaya benar-benar hancur dan bingung secara bersamaan,terlebih kedua orang tuanya tetap memaksa melanjutkan pernikahan karena tak ingin malu dengan tetangga dan keluarga besar yang sudah mengetahui akan adanya pernikahan.
Bagaimana Kinaya akhirnya melepaskan semuanya?Apa yang akan Ia perbuat untuk membalas rasa sakitnya?
Ikuti kisahnya disini ya!!
Terimakasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiwit Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Alvian Memilih pergi
Saat Alex meninggalkan kantor polisi pikirannya terus tertuju pada ucapan Alvian,Ia mencoba menghubungi Nayla tapi nomer Nayla justru tidak aktif.
Alex juga menghubungi teman dekat Nayla tapi mereka juga tidak tau dimana Nayla berada.
"Dia kemana sih?,bikin kawatir aja,jangan-jangan dia pulang ke indonesia?Tapi dia kan nggak punya uang untuk pulang,jadi dia kemana dong",Tanya Alex pada dirinya sendiri.
Alex mondar-mandir tak tentu arah,apalagi waktu semakin malam dan Ia takut Nayla kenapa-napa,apalagi dia orang terakhir yang bersama Nayla.
Alex juga mendadak ketakutan,takut jika Alvian akan melakukan balas dendam yang mungkin akan berimbas pada kuliahnya dan orangtuanya yang selama ini taunya bahwa Ia anak yang penurut dan pendiam.
Ketakutan Alex semakin terasa saat tiba-tiba ponselnya berbunyi,Ia mengintip sekilas dan ternyata Ibunya yang menelponnya.
Dengan degup jantung yang terus berdetak kencang Alex menerima panggilan telpon dari Ibunya .
"Halo Mami,Ada apa?,Alex lagi belajar nih Mam besok jadwal kuliah Alex sangat sibuk",sapa Alex lembut kepada Ibunya.
Ibunya Alex disebrang sana merasa lega dan tersenyum karena anak laki-lakinya begitu giat belajar dan penurut.
"Baiklah sayang...,Mami senang kamu jadi anak baik,Papi pasti bangga sama kamu,baik-baik disana ya sayang,nanti musim dingin Papi sama Mami akan kesana menengokmu sekalian kita liburan bersama".
Setelah sambungan telpon terputus Alex merasa bersalah,Ia memutar kembali memorinya saat sifatnya begitu berubah ketika mulai berkuliah ke Sydney,Alex yang dulu penurut menjadi arogan karena merasa terbebas dari aturan dari orangtuanya yang begitu disiplin dalam mendidik Alex dari kecil,bahkan waktu bermain juga dibatasi membuat jiwa bebas Alex begitu membara saat tinggal sendirian diSydney,apalagi setelah mengenal Nayla yang terlalu mudah terpedaya dengan mulut manis Alex,Alex semakin tak terkendali dalam bersikap,bahkan Nayla bukan satu-satunya wanita yang termakan bujuk rayu Alex.
Tapi walaupun semua sudah terjadi Alex tetap ingin membuat orangtuanya bangga saat Ia lulus nanti,tapi Alvian menghantui masa depan yang Ia susun dengan indah termasuk masa depan yang sudah diatur oleh orangtuanya.
**
Berbeda dengan Alex yang takut akan ucapan Alvian,Kinaya dan Alvian memilih pulang dan memutuskan akan makan malam diApartment Kinaya dengan memesan makanan.
Kinaya juga merasa kasian dengan bibir Alvian yang terus mengeluarkan darah tanpa henti,Ia ingin mengantarkan Alvian untuk berobat tapi Alvian menolaknya dengan alasan lukanya tak terlalu parah.
Sepanjang perjalanan yang dikemudikan Kinaya,Alvian terus memikirkan dimana Nayla saat ini,walaupun Nayla sudah menyakitinya tapi dengan tidak ada kabar saat berada dinegara orang membuat Alvian merasa takut serta kasian,takut jika Nayla bertemu orang yang tak bertanggungjawab lagi atau hidup dijalanan berharap bantuan orang.
Alvian yang melamun dengan tatapan kosong membuat Kinaya ingin tau apa yang Alvian pikirkan.
"Kamu kenapa Alvian?,kepikiran soal Nayla?semoga saja dia baik-baik aja,tapi jika kamu kawatir dengan keadaanya Nayla kamu bisa minta bantuan polisi untuk melacaknya,atau besok hubungi Ayahmu untuk membayar orang siapa tau Nayla ternyata pulang ke indonesia".ucap Kinaya dengan lembut.
Alvian menoleh menatap Kinaya yang fokus mengemudi.
"Iya Kina...,bagaimanapun dia pernah membawa kebahagiaan dihidup aku,Aku hanya kawatir dia dimana saat malam semakin larut,jika ternyata dia baik-baik aja aku ikut senang tapi jika dia mengalami hal buruk aku merasa sangat bersalah karena sikapku ternyata begitu menyakiti dia,padahal jika aku bersikap dewasa mungkin tidak akan seperti ini jadinya".
Kinaya sedikit terkejut,ternyata bagaimanapun Nayla menyakiti hati Alvian tapi masih ada setitik cinta yang Alvian rasakan tanpa sadar kepada Nayla,memang cukup tragis melihat masalah yang ada,tapi bertahun-tahun mencintai seseorang dan sudah terikat serius dengan simbol sebuah cincin tak bisa menghapus semua cinta saat ada penghianatan didalamnya.
Kinaya jadi semakin yakin untuk menyembuhkan luka yang ada dihati dan jiwanya sampai benar-benar Ia siap bertemu dengan orang baru,karena hati yang masih menyimpan sedikit luka maupun cinta kepada orang dimasa lalu akan menjadi masalah yang tanpa sadar menjadi bumerang kedepannya.
Mereka kembali sama-sama terdiam sampai akhirnya tiba diApartment Kinaya.
Kinaya mempersilahkan Alvian untuk masuk dan duduk dikursi sofa dengan santai,Sedangkan Kinaya mencari kotak obat untuk membersihkan luka dibibir Alvian dan juga mengobati memar yang ada diwajah Alvian.
Alvian melakukan sendiri saat Kinaya datang membawa kotak obat,Ia tidak ingin Kinaya berpikir bahwa Ia memanfaatkan kesempatan,dan juga setelah mendengar Nayla dengan Alex putus entah kenapa Alvian ingin mendengar penjelasan dari Nayla tentang semuanya.
Sikap Alvian yang menolak bantuannya membuat Kinaya merasa bingung tapi Ia juga tidak ingin berpikir terlalu jauh,karena bagaimanapun pertemanan mereka masih cukup singkat untuk mendeskripsikan sifat masing-masing.
Kinaya justru memilih masuk kedalam kamarnya dan menyiapkan keperluannya untuk kuliah esok hari dan juga bekerja,bahkan tanpa sadar Kinaya justru tertidur saat makanan yang Ia pesan telah tiba.
Alvian mengintip dari pintu saat Ia memanggil Kinaya tapi tak ada jawaban,dan saat melihat Kinaya tertidur dengan buku yang masih berserakan dan baju yang belum diganti membuat Alvian merasa bersalah,Ia menyadari telah membawa Kinaya dalam masalahnya dengan Nayla,bahkan Kinaya ikut terbawa-bawa padahal dia korban dari keegoisan Nayla dan juga arogannya Alvian dalam menyikapi masalah.
Alvian yang tidak ingin lagi membawa Kinaya dalam masalah hidupnya membuat Ia menulis sebuah pesan yang Ia tulis sebelum pergi dari Apartment Kinaya,entah kenapa Alvian berpikir Ia tidak terlalu baik untuk Kinaya yang sedang berjuang sembuh dari masa lalunya.
Karena bagi Alvian jika Ia terus-terusan bersama Kinaya maka masa lalu mereka akan terus menghantui karena kesakitan yang sama dalam diri mereka.
Alvian tidak ingin itu terjadi, terlebih untuk Kinaya yang telah mengorbankan pekerjaan,orangtua,teman,sahabat bahkan masa depannya yang mungkin sudah tersusun dengan rapi.
Alvian menulis kata demi kata menggambarkan suasana hati dan pikirannya.
"Kinaya....,Aku minta maaf banget harus melakukan ini sama kamu,Aku minta maaf beribu maaf karena kamu ikut terbawa dalam masalahku dengan Nayla,tapi aku pikir hari ini cukup dan aku tidak akan lagi membawamu dalam masalahku,dan juga aku akan pulang ke indonesia besok pagi,Aku juga berterimakasih banget sama kamu untuk 2 hari ini dengan lika likunya,Aku berharap kamu segera menemukan kebahagiaanmu dengan siapapun itu,Karena kamu sungguh luar biasa sebagai seorang wanita,pasti diluar sana banyak yang akan mencintaimu dengan tulus tanpa penghianatan".
davin otak nya licik Sekarang insaf gk tau nnti otak licik gmpang di pengaruhi.
semoga kinaya dpt jodoh yg baik yg lbih baik Dr davin.
wanita banyak tertipu rayuan gombal laki-laki berkedok cinta bebas makai wanita secara GRATIS dengan alasan cinta sama cinta padahal lo lebih hina dari pelacur kalo pelacur sudah dipake dibayar nah si wanita ngasih gratisan hadeh kaumku pinter2 ya jangan mau dikibulin rugi