Tanpa Audy tahu, ia sudah masuk dalam jebakan Bibi dan sepupunya, hingga berakhir menghabiskan malam panas bersama seorang pria asing. Padahal Bibi dan sepupunya tahu bahwa Audy telah memiliki kekasih, tapi tetap saja tak menghalangi niat mereka sengaja merencanakan hal jahat pada Audy.
Belakangan baru Audy tahu, ternyata pria asing yang menghabiskan malam panas bersamanya adalah Arion ayah dari Alex. Ternyata Alex kekasih Audy, diam menjalin hubungan dengan sahabat Audy.
Ketika Arion tahu bahwa Audy adalah wanita yang menghabiskan malam panas dengannya, pria itu tanpa ragu meminang Audy.
Dilema melanda Audy, Apakah ia akan menerima pinangan Arion? Padahal niatnya hanya demi membalaskan sakit hatinya. Ternyata tidak begitu sulit menumbuhkan cinta di hati Audy untuk Arion.
Bagaimana reaksi Arion setelah tahu niat Audy menerima pinangannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Persiapan menjelang bertemu dengan calon Papah mertua
Audy tersenyum puas, saat melihat ekspresi wajah Lordes yang merengut karena kesal.
"Hey, Audy...jangan sok mengumbar kemesraan di kampus ini, dasar j*lang!" Lordes akhirnya berkata kasar terhadap Audy, dan Alex yang mendengar kekasihnya di katai j*lang, ia tak terima.
"Kau yang j*lang, dasar wanita mura han! Kau tidak malu barusan berusaha menggodaku hah!" sungutnya berkata cukup pedas, Alex sampai mengepalkan tangan karena kesal dan juga marah.
"Diam kau! ayo Megan, sebaiknya kita pergi dari sini, aku malas berdebat dengan manusia tak berguna seperti mereka, cuih." Lordes pun lebih memilih pergi, ia tak mau sampai harga dirinya dijatuhkan oleh Alex, padahal sebelumnya Lordes berusaha menggodanya, tadinya Alex sempat terpancing, beruntungnya Audy segera menghampirinya.
Sedangkan untuk Naomi sendiri, ia memilih untuk pergi seorang diri karena tak ingin menganggu waktu kebersamaan sahabatnya dengan kekasihnya, Naomi sangat pengertian.
"Kamu yakin gak mau ikut, Nom?" ajak kembali Audy.
"Enggak Audy, sebaiknya kau pergi gih sana! Alex aku titip Audy, awas kalau kau macam-macam!" Naomi malah sengaja memperingatkan Alex.
"Tenang saja Nom-nom, paling cuma colek dikit doang!" balasnya seraya mengajaknya bercanda
Akhirnya Audy dan juga Alex bergegas pergi dari kampus, meninggalkan Naomi seorang diri di sana.
🌿🌿🌿🌿🌿
Di atas kursi kebesarannya, Arion terus saja memikirkan wanita pada malam itu, ia terus saja di hantui akan bayang-bayang wajahnya, Arion membayangkan wanita yang tidak tahu siapa namanya tersebut telah berada di hadapannya saat ini, pikiran kotornya mulai menguasainya.
Sedangkan Jordi, yang sedari tadi datang menghampiri tak disadari kehadirannya oleh Arion.
'Semenjak kejadian malam itu, kenapa Tuan Arion menjadi aneh? Ia sering sekali melamun dan tersenyum sendiri, seperti pria yang tidak waras!' ungkapnya dalam hati.
"Maaf Tuan, ini adalah berkas penting yang tadi Tuan minta, kebetulan sudah ditandatangani oleh semua divisi dan tinggal menunggu persetujuan dari Anda, mohon Tuan untuk memeriksanya kembali!" kali ini Jordy berkata cukup lantang sehingga membuyarkan Arion dari halusinasinya
"Cih, kau menganggu saja Jo!" Arion sampai berdecak kesal.
Sedangkan Jordi, ia hanya bisa menghela napasnya akibat sikap Tuanya yang absurd.
"tapi maaf Tuan, saya hanya ingin menyampaikan soal berkas penting ini, karena Tuan sudah berapa kali memintanya!" balasnya dengan suara lembut tapi tetap datar.
Jordi tak ingin sampai melihat mood Tuannya berubah menjadi tidak baik, kalau sampai hal itu terjadi, malah akan menjadi runyam.
"Aih..baiklah, setelah ini kau segera pergi dari sini, aku sedang tidak mau diganggu!" perintahnya secara tegas.
Jordi pun mengangguk patuh dan tak ingin terkena omelannya.
'Terserah apa kata Tuan saja, aku ini kan hanya karyawan biasa, lebih baik aku nurut agar bisa lebih aman, yang penting Tuan Happy!' pikirnya dalam hati.
Kemudian setelah itu, Arion melanjutkan kembali aktifitasnya yang sempat terganggu.
'Aku harus segera menemukan wanita itu, aku bisa gila jika terus-terusan seperti ini, dia harus menjadi milikku seutuhnya, apalagi aku telah merenggut kesuciannya, aku merasa sangat bersalah!' batinnya menyesal.
Butik
Audy tampak gugup ketika Alex membawanya ke salah satu butik mahal, bahkan harga pakaian di tempat ini bisa di tafsir jutaan bahkan puluhan juta.
"Untuk apa kamu mengajakku kesini Alex?" Audy terlihat kebingungan.
" Beli gaun untukmu lah, sabtu besok aku akan mengajakmu untuk bertemu dengan Papah, kebetulan hari Sabtu sekarang Papah sudah tidak sibuk bekerja, please ya kamu mau, ini demi kelangsungan hubungan kita, Sayang!" suaranya datar tapi penuh penekanan.
Audy pun tak mau banyak komentar, ia memilih untuk mengiyakan permintaan dari Alex, meskipun ia takut jika setelah mengatakan kejadian yang sebenarnya, Alex kecewa dan pergi meninggalkannya, namum sepertinya Audy sudah siap jika sewaktu-waktu hal itu benar terjadi
Sambil menghela napas, Audy mencoba beberapa gaun yang cocok untuknya.
"Sayang kau lebih cocok dengan gaun putih itu, aku yakin Papah akan setuju dengan hubungan kita dan secepatnya kita akan segera menikah!" Alex begitu percaya diri atas rencananya ini, karena sesuai dengan janji dari Papahnya, jika dirinya menikah dengan wanita baik-baik dan terpelajar maka perusahaan cabang yang berada di kota Bandung akan sepenuhnya menjadi miliknya, itu artinya Alex melakukan hal ini hanya demi kekuasaan semata. Dan Papahnya menginginkan Alex berubah menjadi pria yang baik serta tidak bergonta-ganti wanita, Awalnya Alex merasa berat, namum demi syarat yang di minta oleh Papahnya, ia pun berusaha untuk menyanggupinya, meskipun secara sembunyi-sembunyi ia masih suka bermain api dengan wanita lain termasuk dengan Dara, sahabat dekatnya Audy.
Mengapa juga Alex memilih Audy, dan bukannya wanita lain? Itu karena selain Audy memiliki paras wajahnya yang cantik, ia juga merupakan Mahasiswi berprestasi di kampus, dan ia yakin jika dirinya memilih Audy, pasti Papahnya akan sangat setuju.
"Baiklah sayang, lusa aku akan menjemputmu, jam delapan malam kau harus sudah bersiap-siap, ingat jangan pernah mengecewakan aku, karena aku benar-benar serius ingin menikah dengan mu!" Alex memeluk Audy sembari tersenyum licik.
Sedangkan Audy, ia percaya dengan semua perkataan dari Alex, itu semua karena ia tulus mencintainya.
Selesai bertemu dengan Alex dan membeli gaun untuknya, Audy memutuskan untuk pulang ke kosan Naomi, Alex sendiri belum mengetahui bahwa saat ini Audy sudah tidak tinggal bersama Paman dan juga Bibinya, pikirnya nanti saja setelah bertemu dengan Papahnya Alex ia akan menceritakan semuanya padanya.
Setibanya di kosan Naomi, rupanya Dara berada di sana, keduanya tampak asik mengobrol
"Kebetulan yang dibicarakan sudah datang, gimana nih pertemuan mu dengan Alex?" goda Naomi sampai menaikan kedua alisnya yang tebal.
Sedangkan Audy, ia hanya membalasnya dengan sebuah senyuman.
"Dih, malah senyum-senyum! Ayo cepat kau katakan apa yang telah terjadi antara kau dengan Alex, terus apaan ini?" tunjuk Naomi ke arah Tote bag pemberian dari Alex
"Ini gaun pemberian dari Alex, katanya sabtu ini dia ingin mengajakku bertemu dengan Papahnya!" Audy sampai gugup menjawabnya
sedangkan Dara yang mendengar perkataan dari Audy, ia terlihat kesal sekaligus tak percaya.
'kenapa sih mesti Audy yang kau ajak untuk bertemu dengan Papahmu, Alex? Kenapa bukan aku? Padahal hubungan kita sudah sangat jauh!' batinnya iri.
Hari yang di nanti pun akhirnya tiba, Alex terus saja membujuk Papahnya agar mau bertemu dengan wanita pilihannya, dan sebentar lagi akan ia nikahi.
"Baiklah Alex, Papah kasih kau kesempatan satu kali ini saja, yang terpenting kau meninggalkan sifatmu yang tidak Papah suka!" Arion terpaksa berbuat seperti itu demi kebaikan putranya, ia tak mau sampai Alex menjadi pria perusak wanita.
"Papah tenang saja, aku pasti akan berubah menjadi pria yang lebih baik dan Papah inginkan!" jawabnya mantap.
Audy tampak gugup kala dirinya menunggu di jemput oleh kekasihnya, tak lama Alex datang dan segera membawanya pergi menuju Mansion, dimana sudah ada Papahnya yang menunggunya di sana.
"Alex apakah Papahmu itu baik? Papahmu tidak menyeramkan kan? Tidak galak juga kan?" Audy tampak cemas karena ini adalah pengalaman pertamanya, pertanyaan demi pertanyaan terus saja ia lontarkan kepada Alex, Audy sepertinya takut bertemu dengan Papahnya Alex.
"Kau itu lucu sekali sayang, yang jelas Papahku itu orangnya baik namun tegas, bahkan Papahku sampai saat ini masih terlihat awet muda dan juga tampan seperti diriku!" jawabnya begitu percaya diri.
Audy pun merasa sedikit lega, berharap apa yang dikatakan oleh Alex adalah benar adanya.
'Semoga semuanya lancar, dan tidak ada halangan apapun, aku jadi penasaran dengan sosok Papahnya Alex!' doanya dalam hati
'Ayo Alex, tinggal selangkah lagi kau menguasai separuh kekayaan Abhimanyu!' ucapnya dalam hati.
Bersambung...
🌷🌷🌷🌷🌷
apakah arion junior sdh ada di rahim audy,,jd penasaran,,,lanjut kak othor 😘
lanjut kak othor quh,,💪😍