'Menikah dengan kakak ipar bukanlah keinginan ku, tapi kenapa?? kenapa pandangan semua orang menjadi kian buruk hanya karena diriku menerima permintaan dari para orang tua demi bisa menyelamatkan mental keponakan ku?? aku-, diriku memang memiliki perasaan terhadap pria itu, tapi aku sama sekali tak memiliki niatan untuk merebut hati pria itu dari siapapun!! diriku bahkan telah lama mengubur perasaan ku dalam-dalam, karena-, ia adalah suami dari seorang wanita yang telah menyelamatkan kehidupan ku ...,'
'Saat langkah serta takdir kehidupan semakin terasa mencekik, kemana lagi aku harus pulang?? bayi yang ku besarkan-, apa aku mampu menyatakan semua kebenaran ini?? tapi jika diriku terus bungkam, bagaimana dengan nasib kak Wimie? wanita lemah lembut yang memungut serta menjadikan ku sebagai seorang adik perempuan yang ia banggakan!! tapi Tuan Louis?? aku-, getaran hatiku masih saja sama saat ia tiba-tiba menggenggam tanganku untuk pertama kalinya!! apa aku egois??' ~Hannah~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memancing Di Air Keruh!!
Hiruk pikuk dari area club malam sama sekali tak membuat Edmund menikmati suasana, pandangan pria itu hanya fokus pada sebotol tequila yang berada di hadapan nya,
Apa lebih baik diriku menemui Louis Ferdinand?? kenapa pria itu sama sekali tak terlihat muncul setelah ia membawa kak Wimie ke hospitals?? dia juga tidak merasa bersalah atas tindakan nya yang ceroboh, tapi-, bukankah kak Wimie pantas mendapatkan itu semua??
"Hannah ..., kau dimana??" tubuh Edmund nampak longsor, kepalanya yang semakin terasa berat akhirnya mendarat tepat diatas meja kaca.
Apa orang suruhan ayah benar-benar telah membawa mu pergi, Hannah?? bodoh nya diriku yang tak mampu berbuat apapun untuk mu!!
"Edmund-,???!?"
Tepukan lembut yang terasa pada pundak seketika membuat pria itu kembali mencoba untuk menegakkan posisi duduk.
Erika?? tidak-, apa dia Hannah?? diriku- kenapa jadi linglung seperti ini??
"Ed-, apa kau baik-baik saja?? kau mabuk??" sang gadis kembali bersuara sembari memperhatikan gerak-gerik Edmund yang kini terus menepuk-nepuk area pipi sendiri.
"Tidak!! mana mungkin??! kau-,"
Erika?? dia-, bukan Hannah!!??? aaaagh!! aku memang sudah mabuk!!!
Edmund terperanjat dengan tubuh sempoyongan!! langkah kakinya yang tak seimbang membuat pria itu terus oleng bahkan berakhir menubruk beberapa pengunjung lain yang tengah menikmati suasana di dalam bar.
"Hey!!! jaga langkah mu dude!!! kau!! lihatlah!! kemeja ku jadi basah karena ulahmu!!"
"Apa kau bilang??!!! seharusnya kau yang menyingkir dari hadapan ku!!!" Edmund meninggikan dagu serta berbicara dengan senyum remeh.
"Aku??! kau yang membuat masalah!! sialan!!!!"
"Kau!!? apa kau bilang!??" pergerakan tubuh Edmund pun terhenti karena Erika mendekap tubuhnya.
"Edmund-, berhentilah!!! maaf!! tolong maafkan dia!!"
"Apa maksud mu, Erika!??? dia yang menyerobot jalanku!!! kenapa kau harus meminta maaf!??"
"Ed!! sudah lah!! akan lebih baik jika kau mengikuti ku!!! jangan membuat keributan disini Ed!!!"
"Lepaskan aku Erika!!"
"Edmund ...," hentakan kasar dari lengan sang pria seketika membuat Erika membeku dengan wajah bingung.
"Jangan mengikuti ku!! aku bisa pulang sendiri!!"
"Ed-,"
"Aku tak pernah menyukai mu!! jujur!!! hatiku tak pernah bisa memaksakan kehendak untuk bisa belajar mencintaimu, Erika! dan ya!! kau berhak marah!!"
"Ed ..., jadi kau benar-benar mengakui bahwa dirimu hanya memanfaatkan ku??" wajah Erika seketika berubah sendu, gadis itu mencoba untuk menelisik sebuah harapan dari netra sang pria, tapi sia-sia.
"Entah!! aku sudah berusaha!! tapi saat melihat Hannah-, hatiku ..., perasaanku-, aku sungguh tak mampu berpura-pura lebih lama dalam hubungan yang tidak semestinya ini, Erika!! maafkan aku!! selamat tinggal!!"
Edmund ...., kenapa?? aku berpikir, kau akan sedikit menyesali perbuatan mu jika diriku memberikan sedikit jeda waktu bagimu, tapi nyatanya-, dia saudara mu, Ed!!! mana mungkin kau bisa berhubungan dengan Hannah??!!
*****
Malam semakin larut!!
Rasa kantuk yang tak kunjung menghampiri membuat Louis Ferdinand akhirnya melangkah keluar dari ruangan, gelora kepahitan atas kemelut rasa rindu akhirnya membuat pria itu berakhir tepat dihadapan ruang kamar yang sempat dihuni oleh Hannah.
'Ini ruangan mu!! jangan berpikir yang bukan-bukan!! kau hanya bisa tidur di ruang kamar ini dan juga ruangan anak-anak!! kau mengerti!??'
💜'Baik Tuan!'
'Jangan menunjukkan apapun padaku!! sikap ramah ataupun perhatian mu itu-, aku tak menyukai nya!! kau justru membuat ku risih!!'
💜'M-maaf ...'
'Ingat!! aku menikah dengan mu hanya demi Wimie, dan juga putra-putriku!! jangan berharap kau mendapatkan hak yang sama seperti istri pertama ku,'
💜'Saya mengerti, saya sangat memahami apa yang Anda sampaikan, Tuan!'
Cairan bening itu seketika luruh membasahi pipi Louis Ferdinand, dada bidang nya seolah berkhianat atas tubuh tegapnya! pria itu mengusap lembut pintu ruang kamar Hannah dan akhirnya melangkah masuk sembari memperhatikan setiap detail dari sudut ruangan.
Aroma body care miliknya bahkan masih jelas tercium dan memenuhi kamar ini, ia tak membawa apapun! Hannah tak menginginkan apapun dariku ... bahkan barang-barang yang ku berikan padanya ..., ia sama sekali tak menyentuh nya,
Dan semua itu karena kebodohan mu Louis Ferdinand!!
Langkah kaki Louis Ferdinand akhirnya terhenti, tumpukan buku yang berada di atas meja agaknya memberikan atensi tersendiri di mata Louis.
Novel ini, ia membuka salah satunya? diatas kebimbangan serta tekanan batin yang ia rasakan, aku-, sungguh bukan pria yang baik!!
"Hannah ..., kenapa ini semua terasa semakin berat??!! aku sungguh tak ingin kehilangan mu, Hannah!!" bibir Louis meracau, pria itu kembali terisak dengan hebat sembari memeluk sweater abu-abu milik sang istri kedua yang tertanggal pada gantungan kayu antik pada sudut ruangan.
Andai diriku tak kehilangan secuil ingatan ku dimasa lalu, mungkin kehidupan kita tidak akan seperti ini ..., seharusnya diriku mampu membawa mu pergi dari keluarga keji semacam mereka, Hannah! gadis tulus seperti mu, tidak seharusnya kau tumbuh dan tinggal bersama keluarga Brunhilda!!!
****
Jadi seperti itu rupanya?? aku yakin, mereka tengah berada dalam situasi yang cukup tegang sekarang!!! Louis Ferdinand, kau pasti akan mendepak keluarga mertuamu dari perusahaan yang kau kembangkan!! aaaah!! diriku sungguh bahagia karena bisa memancing di air keruh seperti ini!! permainan akan segera dimulai, ku harap kalian menyukai kejutan dariku!!
Sudut bibir Hanz tampak sedikit tertarik keatas!! meski tidak terlalu melengkung sempurna saat jemari nya kembali memasukkan gawai ke dalam saku kemeja,
"Ada apa?? kenapa senyum mu terlihat aneh seperti itu??"
"Beberapa informasi yang telah kau terima-, kau harus mempelajari nya!!"
"A-apa??"
"Aku ingin kau mengambil alih semuanya!!"
"Volksraad!!! jangan gegabah!! kau harus memperhitungkan semua ini dengan matang!!"
"Aku tak peduli!! berapapun nominal yang mereka sebutkan kau harus bisa memenuhi nya!! lakukan yang terbaik untuk ku, Money Rose!! ini justru kesempatan yang epik!!"
"Bagaimana jika nilai saham milik mereka anjlok drastis!!?? apa kau sengaja ingin bunuh diri??!!"
"Tak apa!! setidaknya-, aku mampu memegang kendali!! ambil penawaran itu!! dan-, hingga tiba saatnya nanti ..., kau harus tetap maju dan menjadi pion untuk ku, Money Rose!! setelah semuanya aman!! maka diriku yang akan muncul ke permukaan!!" Hanz menyeringai sebelum akhirnya melangkah pergi serta membanting pintu ruangan.
Dasar bocah gila!!! bisa-bisanya memintaku kemari tengah malam hanya untuk membicarakan hal ini!!!
"Aaaaagghh!!! apalagi rencana Volksraad kali ini, kepala ku rasanya sungguh mau pecah!!!"
