NovelToon NovelToon
Aku Dan Dia Yang Suka Ngehalu

Aku Dan Dia Yang Suka Ngehalu

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga / Harem / Idola sekolah
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Di Persingkat Saja DPS

Mengisahkan tentang kisah kehidupan dari seorang pemuda biasa yang hidupnya lurus-lurus saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan seorang perempuan cantik yang sekonyong-konyong mengigit lehernya kemudian mengaku sebagai vampir.
Sejak pertemuan pertama itu si pemuda menjadi terlibat dalam kehidupan si perempuan yang mana si perempuan ini memiliki penyakit yang membuat nya suka ngehalu.
Dapatkah si pemuda bertahan dari omong kosong di Perempuan yang tidak masuk akal itu?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Di Persingkat Saja DPS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di culik orang

Terjadi perkelahian singkat karena aku dapat mengalahkan mereka semua dengan cukup mudah meksipun terkena beberapa pukulan.

Akhirnya setelah babak belur mereka mau mengembalikan uang itu pada anak-anak tadi kemudian kabur.

Anak-anak tadi tentu saja merasa senang apalagi ketika aku tambah uangnya karena aku perlu untuk berbagi sebagian dari apa yang aku dapatkan hari ini.

Mereka pulang dengan perasaan senang ketika seorang bapak-bapak pemulung datang menjemput mereka.

Kemungkinan itu bapak mereka.

Dan karena kejadian tadi aku agak ragu membiarkan si Dinda dan ibunya pulang begitu saja apalagi sejauh jalan di pinggir sungai ini cukup sepi dan karena tempat sepi seperti ini sangat rawan kejahatan aku khawatir kalau membiarkan mereka pulang sendirian.

Aku pun mengantar mereka pulang hingga sampai di rumah mereka.

"Jadi ini rumahmu ya!?" Aku bertanya pada Dinda ketika kami sampai di rumahnya.

"Ya, ini rumah kami. Karena sudah sampai ayo masuk ke dalam!"

"Iya ayo masuk, di luar dingin!" Timpal ibunya Dinda.

Keduanya sangat ramah padaku tapi aku harus menolak keramahan mereka karena...

Ya...

Agak bingung juga nanti kalau ibunya Dinda banyak tanya kemudian aku salah jawab yang mana pasti  pertanyaannya itu tidak lepas dari asal usul.

Dia pasti akan tanya siapa orang tuaku dan di sanalah letak hal yang membingungkan nya.

"Um... Kayaknya saya mending pulang saja Bi. Sudah malam takut mengganggu apalagi rumah saya agak jauh lagi takut kemalaman!" Aku berkata.

"Lok! Tapi kamu baru sampai, apa tidak mau minum sesuatu dulu!?"

"Enggak Bi, saya mending pulang saja. Assalamualaikum!" Aku langsung balik badan dan buru-buru pergi.

Di sisi lain si Bibi langsung menoleh pada anaknya dengan sorot mata yang membuat Dinda bertanya-tanya apa kesalahannya sehingga di tatap seperti itu.

"Apa!?...."

"Kamu ini sama sekali tidak ada sopan-sopannya. Teman kamu sudah baik pada kita mengantarkan kita pulang tapi kamu bahkan tidak bersikap baik padanya!"

Alis mata Dinda seketika terangkat sebelah. "Lah... Tapi aku kan sudah meminta dia masuk, apa lagi yang kurang baik!"

Tanpa menjawab atau berkata-kata lagi si Bibi hanya menggelengkan dan itu semakin membuat Dinda bingung.

Di sisi lain aku yang sedang dalam perjalanan pulang kini sedang melewati area yang sepi dan gelap.

Pada awalnya tidak ada apa-apa tapi tiba-tiba ada seseorang yang memukulku dari arah belakang.

Dugg!!

Kejadian yang sangat tiba-tiba itu membuatku langsung terkapar tak sadarkan diri.

"... Aya bawa dia!" Ucap orang yang memukulku tadi.

Kemudian datang beberapa orang yang langsung mengangkutku ke suatu tempat yang tidak di ketahui.

Pagi berikutnya di sekolah.

Saat itu jam pelajaran pertama hampir di mulai dan di waktu itu aku belum datang hingga Santi, Freya dan Dinda merasa heran.

"Dimas mana? Apa di sakit lagi?!" Tanya Freya pada Ketua Kelas yang ada di sampingnya.

Santi langsung menggelengkan kepalanya karena tidak tahu. "Aku tidak tahu, tidak ada kabar!"

Lanjut Santi bertanya pada Dinda. "Apa kamu lihat Dimas, Dinda!?" Dinda langsung geleng-geleng kepala karena merasa tidak tahu.

"Tidak... Terakhir kali aku lihat dia semalam ketika mengantarkan aku dan ibuku pulang!" Mendengar perkataan Dinda alis mata Freya dan Santi langsung terangkat.

"Lah?... Kenapa bisa Dimas mengantarkan kalian?!" Tentu Dinda langsung menceritakan kejadian semalam.

"Malam itu aku menyuruhnya untuk masuk tapi Dimas menolak dan langsung pergi pulang karena sudah malam katanya!" Mereka bertiga seketika saling menatap.

Semuanya berpikir ada apa hingga aku tiba-tiba tidak sekolah tanpa ada pemberitahuan sama sekali.

"Tidak biasanya Dimas tidak masuk sekolah. Kalaupun sedang sakit dan punya urusan mendadak setidaknya Dimas akan menghubungi aku atau wali kelas kita tapi aku tidak mendapatkan panggilan apapun!..." Guna memastikan satu langsung memeriksa hpnya.

Dan di sana benar-benar tidak ada panggilan atau orang dariku.

Mereka bingung pada saat itu.

"Sudahlah, tidak ada gunanya terus berpikir. Nanti setelah pulang kita kunjungi saja Dimas mana tahu ia sakit lagi dan tidak kuat untuk mengambil telepon!" Ucap Freya.

Dinda pun mengangguk tapi tidak dengan Santi.

Itu karena kini ia sedang memikirkan sesuatu yaitu...

'Mungkinkah ada banyak nyawa yang sedang terancam jadinya Dimas harus pergi secepatnya untuk menyelamatkan banyak orang itu?.'

'Ya itu mungkin saja. Karena mana mungkin Dimas akan absen tanpa alasan dan tidak mengabari kalau tidak ada hal yang benar-benar darurat.'

Ia pun tersenyum seakan telah mengungkap sesuatu.

Di sisi lain Freya yang sudah berteman cukup lama dengan Santi mulai merasakan ada yang salah.

Misalnya Santi yang suka tiba-tiba diam dan berpikir kemudian tersenyum aneh atau juga seringkali bertingkah tidak wajar.

Pada awalnya Freya mungkin menganggap kalau itu normal tapi la kedalam ia mulai penasaran.

'Ada apa sih dengan orang ini?...'

Kemudian ia memperhatikan wajah Santi dan bergumam dalam hatinya.

'Santi memang sangat cantik dan sangat lucu. Tapi aku juga seharusnya tidak kalah tapi kenapa... Kenapa Dimas malah lebih dekat dengannya?.'

'Setelah mengamati selama satu bulan aku mana mungkin tidak sadar kalau Dimas sangat menjaga jarak dariku.'

'Aku perlu belajar banyak agar aku tahu apa yang membuat Dimas tertarik padanya dan agar aku bisa meniru hal yang sama untuk membuat Dimas lebih memperhatikanku.'

Freya pun ikut tersenyum.

Di sisi lain Dinda merasa heran karena Freya dan Santi tersenyum secara tiba-tiba.

'Mereka kenapa sih?.'

1
Naruto Uzumaki
Terima kasih telah menulis cerita yang menghibur, author.
Di Persingkat Saja DPS
Sabar ya, masih di periksa ulang
PetrolBomb – Họ sẽ tiễn bạn dưới ngọn lửa.
Loh kok belom update? Lanjutin dong thor, gak sabar nungguin kelanjutannya 😫
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!