"Mas aku pinta cerai" ucap laras
Jantungku berdetak kencang
Laras melangkah melauiku pergi keluar kosanku dan diluar sudah ada mobil doni mantan pacarnya
"mas jaga melati, doni ga mau ada anak"
aku tertegun melihat kepergian laras
dia pergi tepat di hari ulang tahun pernikahan
pergi meninggalkan anaknya melati
melati adalah anak kandung laras dengan doni
doni saat laras hamil lari dari tanggung jawab
untuk menutupi aib aku menikahi laras
dan sekarang dia pergi meninggalkanku dan melati
melati bukan anakku, bukan darah dagingku
haruskah aku mengurus melati, sedangkan dua manusia itu menghaiantiku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SOPYAN KAMALGrab, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 32
Doni kembali ke ruang tamu Tampak Laras sedang menonton televisi
Doni membawa air yang sudah dia beri obat yang akan membuat Laras tak sadarkan diri.
"Sayang minum dulu" ucap Doni sambil memberikan air minum
"Iya sayang" ucap Laras sambil tersenyum
Laras meminum air yang diberikan Doni
Doni tampak tersenyum dalam hati berkata "kamu sekarang tambang uangku" gumamnya
Tak lama kemudian rasa kantuk menerpa Laras
"Sayang ko aku jadi ngantuk banget sih" Laras sambil memegang kepalanya.
"Mungkin kamu butuh istirahat sayang" ucap Doni menghampiri Laras
"Sayang aku ngantuk" ucap Laras kemudian pandangan jadi gelap dan dia tak sadarkan diri
Riko membopong Laras ke kamarnya dia tersenyum licik
Kemudian dia mengambil ponselnya
Dia mencari nomer Heru
Setelah ketemu dia menekan tombol dial
Telpon langsung tersambung
"Udah beres nih" ucap Doni
"Mana fotonya" jawab Heru
"Nanti gua kirim" ujar Doni
"Ok gue tunggu"
Sambungan terputus
Riko memfoto Laras dari berbagai sudut lalu mengirimkan ke Heru.
"Ok mantap" balasan pesan Heru
"Kirim uangnya sekarang" Doni
"Ok" Heru.
Tak lama kemudian terdengar notifikasi uang masuk
"Benar-benar 20 juta" gumam Doni
"Udah masuk bro" Heru mengirim pesan
"Ok udah masuk" jawab Doni
"Tunggu sebentar lagi pemakai akan datang" Heru
"Ok " jawab Doni
Doni memandang televisi
"Enak banget kalau kaya gini bisa menghasilkan uang tanpa susah payah" gumamnya
Tak lama kemudian bel apartemen berbunyi
Doni bangkit dan membuka pintunya
Seorang lelaki usia 50 tahun
Perut buncit, memakai jas hitam
Bau alkohol menyengat
"Mana orangnya?" Tanyanya
"Ada di dalam" jawab Heru singkat
"Istri lu kan?" Tanyanya
"Iya" jawab Heru
"Bagus...lu harus menyaksikan gua main..gua paling suka main sama istri orang apalagi disaksikan suaminya" ucap pria gendut itu
"Aku diluar aja" ucap Heru
"Balikin uang gua kalau begitu" ucap pria gendut tampak tidak senang
"Ok kalau begitu saya melihatnya" jawab Doni sayang sekali kalau harus kehilangan uang 20 juta hanya karena dia tidak mau menyaksikan istrinya di tiduri pria gendut itu.
Pria gendut masuk ke kamar Doni
Tampak Laras sedang tertidur
Senyumnya penuh nafsu dan licik
Kemudian dia keluar kamar
"Kenapa ga jadi?" Tanya Heru
Pria gendut itu mendelik
"Udah bayar masa ga jadi" ucapnya ketus
"Ambilkan aku air" ucapnya
Doni tak mau membantah dia mengambil air
Pria gendut itu mengeluarkan pil warna hitam 5 biji dan meminumnya sekaligus
"Gila banyak Amat" ucap Doni dalam hati
Tampak keringat mengucur deras dari muka pria gendut itu..
"Ayo" ucapnya sambil memgang tangan Doni
Pria gendut itu masuk ke kamar Laras
"Lu harus lihat .kalau enggak gue tagih uang gue" ucapnya
Dan malam itu Doni orang yang paling dicintai Laras sudah menjual Laras kepada pria hidung belang, dan parahnya setiap adegan setiap gaya disaksikan langsung oleh Doni, karena memakai obat kuat durasi cukup lama hampir 2 jam..Doni sampai kesal tapi dia tidak mau kehilangan uang 20 juta.
Sebelum subuh pria gendut keluar apartemen
Doni merapihkan baju Laras
Merapihkan tempat tidur sungguh seperti tidak pernah terjadi apa-apa.
Pagi hari Laras merasakan seluruh badannya terasa remuk terutama bagian pinggangnya dia merasa seperti habis di tindih beban berat
Dan pas mau bangun dia merasakan sakit di area kewanitaannya.
"Sayang...." Ucap Laras
Doni masuk ke kamar
"Sayang badanku ko sakit semua" ucap Laras
"Mungkin kamu masuk angin sayang" jawab Doni
"Oh gitu ya .ya udah berarti agenda kita hari ini ditunda semua ya" ucap Laras
"Ok ga masalah" jawab Doni
"Sayang" lirih Laras
"Apa?" Jawab Doni
"Temenin aku sini" jawab Laras manja
"Jijik gue sama badan lu...lu udah di tidurin orang lain..nyentuhnya aja ogah" ucap Doni dalam hati..
Tapi Doni di permukaan menampakan wajah yang perhatian pada Laras bagaimanapun Laras adalah tambang uang nya..
"Aku bahagia banget hidup sama kamu" ucap Laras mengenggam tangan Doni
...
...
..
Kehidupan Riko
"Tahu bulat di goreng dadakan, lima ratusan"
Gerobak Riko terus berkeliling pemukiman warga
Ya setelah sedanya hilang, riko tak menyerah, ibu kos punya gerobak ga ke pake dan di berikan pada Riko, dunia memang selalu ada dua jenis orang baik dan orang jahat.
Sampilah Riko disebuah sekolah elit
"TK cahaya ilmu"
Riko dan melati melihat sekolah itu, tampak guru-guru sedang memberikan pelajaran pada murid-muridnya
"Yah ...aku mau sekolah disitu" ucap melati
"Ya melati sudah waktunya sekolah TK, inikan sekolah mahal ..inikan .tempat Melisa mengajar...apa sanggup aku menyekolahkan melati ditempat ini" pikir Riko dalam hati
"Kenapa diam yah.?" Tanya melati
"Kamu sekolah disitu nak?" Tanya Riko sambil memandang melati
Melati menganggukan kepala
Riko dan melati mendekat ke sekolah itu di papan pengumuman ada di famplet famplet penerimaan siswa baru dan penerimaan guru baru.
Riko tidak fokus pada penerimaan guru karena dia tidak mungkin bisa jadi guru, sekolah saja di STM terus jadi guru TK itu benar-benar diluar jalur.
Riko membaca famplet secara seksama
Biaya untuk masuk sekitar sepuluh juta, belum lagi uang bulanan sekitar satu juta rupiah.
"Mahal sekali ya sekolah elit" gumam Riko padahal sekolah cahaya ilmu masih kategori sekolah menengah tapi untuk riko itu berat tapi untuk melati Riko akan berusaha melakukan apapun.
"Yah..ga jadi sekolah disini ya" ucap melati
"Kenapa nak?"
"Mahal yah" jawab melati
"Anak kecil ga usah ngmong mahal, biar ayah berfikir" ucap Riko
Kemudian Riko dan melati pulang ke kosan.. pendapatan hari ini sudah cukup untuk makan dan menabung untuk membayar kosan.
Melati langsung main dan Riko membereskan gerobak dan barang-barang dagangannya
Namun tak lama kemudian melati datang dengan wajah cemberut
Riko yang sedang mengelap gerobak langsung mendekat pada melati
"Ada apa sayang?" Tanya Riko
"Yah..." Lirih melati " aku ga bisa sekolah di tk yah" ucap melati
Riko memandang melati yang cemberut, sedih sekali melihat melati cemberut.
"Siapa yang bilang?" Tanya Riko
"Mba Salma bilang aku ga bisa sekolah TK karena aku ga punya ibu" ucap melati lirih..
Belum sempat Riko menenangkan melati tiba-tiba Salma datang
Matanya melihat tajam pada Riko
Riko merasakan sepertinya Salma akan marah akhirnya Riko menyuruh melati masuk ke kosan
"Riko" bentak Salma " jadi orang itu jangan belagu ya...jadi orang kere mah biasa aja jangan banyak gaya" ucap Salma
Riko terdiam. Riko merasa belum pernah menyinggung Salma dan kenapa dia sekarang jadi marah-marah..
"Ada apa Bu ko jadi marah-marah ke saya?" Tanya Riko masih dengan nada tenang
"Itu gara-gara melati bilang mau sekolah di tk cahaya ilmu anak saya juga mau sekolah disana, kamu mikir dong..emang bisa dengan dagang tahu bulat menyekolahkan anak disana" ucap Salma dengan nada marah
"Aneh sekali padahal mobil punya suaminya punya pekerjaan tetap lebih dari cukup kalau untuk menyekolahkan anaknya ke TK cahaya ilmu tapi kenapa dia marah-marah padaku" ucap Riko dalam hati.
Kemarin sakit...
mohon like komenya