NovelToon NovelToon
Suamiku, Musuhku...

Suamiku, Musuhku...

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Idola sekolah
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: ella ayu aprillia

Seorang gadis yang di paksa orang tuanya untuk menikah muda untuk melindunginya dari masa lalu yang terus menganggunya. Namun siapa sangka jika gadis itu di jodohkan dengan seorang pemuda yang menjadi musuh bebuyutannya. Lalu bagaimana pernikahan mereka akan berjalan jika mereka saling membenci?mungkin kah cinta akan tumbuh dalam diri mereka setelah kebersamaan mereka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ella ayu aprillia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23

Ketiga laki - laki beda usia itu masih betah berbincang di dalam ruang kerja papa Rizal tanpa tahu jika Gisella dan mama Sinta menunggunya di luar. Gisella terlihat tidak tenang dan selalu melihat ke arah ruang kerja papa Rizal yang masih terus tertutup rapat. Sesekali ia menarik napas dalam mencoba menenangkan pikirannya sendiri. Mama Sinta yang menyadari itu pun bertanya "kamu kenapa sayang, kok gelisah gitu? Ada apa?

"Ma, papa lagi ngomongin apa sih sama Revan kok lama banget." Tanya nya penasaran.

"Mama juga nggak tahu sayang, udah lah itu kan urusan laki - laki."terang mama Sinta.

"Tapi ma..aku penasaran sama obrolan mereka. Kan tadi papa bilang mau bahas masa depan setelah aku nikah sama Revan kok kak Marcel juga ikut masuk. Apa ada yang kalian sembunyiin dari Gisella?"

Mama Sinta terdiam sesaat, berpikir jawaban apa yang akan diberikan kepada putrinya itu.

Gisella memicingkan mata saat mama Sinta hanya diam tak menjawab pertanyaannya. Ia semakin merasa curiga dan yakin jika keluarganya telah merahasiakan sesuatu darinya."Ma...mama kenapa malah diam aja? Jadi bener kalian sembunyiin sesuatu dari aku?" Gisella mengguncang lengan mamanya.

Belum sempat mama Sinta menjawab namun dari arah samping terdengar pintu terbuka dan ketiga laki - laki itu keluar dari ruangan itu.

"Papa dan mama bukanya menyembunyikan sesuatu sayang, tapi papa dan mama hanya ingin kasih kejutan untuk kamu."sahut papa Rizal saat ia sudah duduk di sofa seberang Gisella. "Maksutnya kejutan apa pa?"tanyanya.

"Papa ingin membelikan kalian apartemen untuk hadiah pernikahan kalian tapi ternyata Revan sudah punya apartemen sendiri dan kalian akan tinggal di sana setelah menikah."jawab papa Rizal mantap.

"Iya kamu mah overthinking mulu dasar bocil."sambung Marcel dengan wajah meledek.

Gisella mengerucutkan bibirnya kesal, "apa sih kak. Kan aku cuma merasa aneh aja kenapa kalian lama banget bicaranya."sungutnya kesal.

"Udah kamu tenang aja, kamu itu anak kesayangan mama dan papa jadi nggak mungkin kita menyimpan rahasia dari kamu."sambung mama Sinta yang sudah merasa tenang. Ia bisa bernapas lega karena suaminya itu sudah memberi alasan yang tepat untuk putri kesayangannya.

"Revan kamu minum dulu,mama sudah ambilan untuk kamu."pinta mama Sinta.

Revan mengangguk kecil, "makasih ma.."

Mereka berbincang - bincang sebentar sebelum akhirnya Revan pamit pulang.

***

Hari berlalu begitu cepat, hari ini adalah hari terakhir Gisella dan Revan melewati tes kenaikan kelas. Semua murid tampak bernapas lega,kini mereka hanya tinggal menunggu hasil akhirnya. "Akhirnya ya guys, lega banget gue. Semoga aja nilai gue bagus - bagus semua biar mama papa gue bangga punya anak kaya gue dan nggak nyesel udah bayar mahal sekolah gue."teriak Kania dengan suara cemprengnya. Gisella dan Selly meringis kecil mendengar suara menggelegar tersebut.

"Aduh, seneng sih boleh Kan, tapi bisa nggak sih nggak usah teriak - teriak gitu. Telinga gue panas dengerin suara cempreng elo itu."sungut Selly kesal. Giselle pun menambahi "iya tuh, bikin pusing aja deh kan bisa pelan - pelan aja kita juga cuma duduk disini."

Kania hanya tertawa kecil, "sorry guys gue terlalu semangat dan lega karena kita akhirnya terbebas dari ulangan yang memusingkan kepala ini."ujarnya terkikik kecil.

"Gue juga lega akhirnya kita sekarang udah bebas tapi nggak perlu teriak - teriak gitu kali.."

"Iya sorry sorry..oya guys gimana kalau kita pergi ke mall untuk merayakan kebebasan kita."ajak Kania semangat.

"Wah boleh tuh, kita kan nanti juga pulang cepet. Seru juga kalau kita hangout ke mall, nonton terus makan trus apa lagi ya."sambung Selly yang tampak antusias.

Melihat kedua sahabatnya yang semangat dan antusias membuat raut wajah Gisella cemberut. Bagaimana tidak, karena se pulang dari sekolah ia akan pergi dengan Revan untuk membeli cincin dan baju pengantin untuk pernikahan mereka nanti.

"Sel, elo kenapa kok kayanya nggak seneng gitu? Elo ada acara sendiri ya?"tanya Selly.

"Iya..sorry ya guys gue nggak bisa ikut. Pulang sekolah nanti aku mau pergi sama mama."jawab Gisella dengan wajah sesalnya.

"Hmm..nggak seru dong kalau nggak elo."ujar Kania. "Iya sorry ya guys, next time deh gue janji akan meluangkan waktu hangout sama kalian. Mungkin waktu kita ambil rapot kita bisa hangout karena setelah itu gue juga akan liburan ke Bali sama keluarga gue."

"Iya nggak papa, setelah ambil rapot aja sebelum gue juga pergi ke jogja ke rumah nenek gue."

Di tempat yang berbeda, Revan, Rio dan Rendi juga tengah berkumpul di warung belakang sekolah langganan mereka. Revan tampak sibuk dengan game di ponselnya sedangkan Rio dan Rendi menikmati bakso pesanannya.

"Revan gue mau ngomong sama elo."seru seorang siswi dari samping yang tidak lain adalah Nadin. Revan tak menoleh dan tak menjawab. Merasa tidak di anggap ia memegang lengan Revan namun dengan cepat tangan itu dihentak kuat oleh Revan.

"Gue udah bilang sama elo jangan pernah elo pegang gue dengan tangan kotor elo itu." Amuk Revan, matanya merah menyala membuat nyali Nadin seketika menciut.

Rio dan Rendi menghentikan makannya lalu menikmati tontonan gratis di depannya itu.

"Lihat ini,"Nadin membuka ponselnya dan menunjukkan foto yang ia ambil kemarin.

"Elo selalu nolak saat gue minta naik motor elo dengan alasan nggak ada yang boleh naik motor elo. Trus ini apa Van? Elo boncengan sama cewek dan elo nggak keberatan? Padahal gue udah sejak awal selalu ngejar - ngejar elo. Gue yang selalu berharap bisa deket sama elo."ujar Nadin dengan mata merah padam.

Revan menggebrak meja keras hingga membuat Rio dan Rendi terlonjak kaget.

"Punya hak apa - apa elo marah sama gue hah? Mau deket sama siapa itu urusan gue. Dan elo, bukan siapa - siapa gue yang berhak marah - marah sama gue nggak jelas kaya gini."

"Tapi elo tahu kan Van gue suka sama elo sejak kita masih SMP. Gue yang sejak dulu berharap bisa jadi pacar elo. Tapi kenapa elo selalu patahin hati gue Van, kenapa?"

"Karena gue nggak akan pernah suka sama elo dan gue nggak akan pernah mau jadi pacar elo. Sekarang gue minta menjauh dari gue selamanya kalau nggak gue bisa nekat nyakitin elo."ancam Revan dengan wajah serius.

"Elo jahat Van, jahat. Gue tulus sama elo tapi elo nggak pernah bisa melihat ketulusan gue. Salah gue apa?kurang gue apa Van? Gue akan ubah seperti yang elo mau."tangis Nadin pecah. Ia begitu mencintai Revan namun cowok itu sama sekali tidak menganggapnya.

"Pergi sekarang juga atau gue akan kasar sama elo."peringat Revan tegas.

"Gue akan balas semua perlakuan elo ke gue Van. Gue bersumpah elo akan menyesal telah memperlakukan gue kaya gini."

Nadin berlari pergi meninggalkan Revan dengan tangis yang tak dapat bisa di bendung.

Revan tampak santai dengan ancaman Nadin. Ia kembali duduk dan kembali memainkan ponselnya. "Van elo harus hati - hati kayanya dia nggak main - main sama ancamannya." Ucap Rio. "Gue lihat dia serius, orang patah hati itu biasanya lebih nekat."sambungnya lagi.

"Gue nggak perduli dan gue nggak takut."tanggap Revan santai.

Tak lama ponsel di genggamannya berdering menampilkan nama bunda di sana.

"Hallo bun.."ucapnya saat menekan tombol hijau.

"Bunda dan mama Sinta sudah di perjalanan ke butik. Kamu sama Gisel jalan sekarang ya.

"Iya bun."

Setelah itu Revan mematikan sambungan lalu mengetik sesuatu di sana. Ia memasukkan ponselnya ke saku celana lalu bangkit.

Sebelum Revan melangkah Rendi bertanya,

"Eh Van, emang kemarin elo boncengan sama siapa sih?"

1
HitNRUN
Meresap dalam hati
ella ayu aprillia: terima kasih sudah mampir kak
total 1 replies
Ryner
Kayanya aku gak bisa tidur lagi kalo gak baca kelanjutannya sekarang juga 😩
ella ayu aprillia: terima kasih sudah mampir kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!