Rupanya salah masuk kamar hotel saat liburan membuat Gia Adrian harus rela terjebak dalam sebuah pernikahan konyol dengan pria asing dan begitu juga dengan Gio Hadikusumo terpaksa menerima pernikahan tersebut padahal dirinya merasa tak melakukan apapun.
"Aku tidak mau menikah dengan gadis manja dan liar sepertinya," ucap pria tampan nan macho dengan pandangan sedingin es gunung himalaya tersebut.
"Ck, kamu kira aku juga mau menikah dengan pria dingin dan kolot sepertimu? hidupku pasti akan penuh sial nanti," umpat Gia menolak mentah-mentah pernikahannya. Ia masih sangat muda dan masih ingin bersenang-senang.
"Pokoknya kami tidak ingin menikah, kami hanya salah masuk kamar!" ucap mereka bersamaan saat kedua orangtuanya memaksakan sebuah pernikahan demi menjaga nama baik keluarga masing-masing.
Gia anak gaul metropolitan, kaya raya dan manja serta gemar hang out bisakah bersatu dengan Gio pria kepulauan yang dingin dan serius yang selalu menjunjung tinggi adat istiadat keluarga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Petaka tidur bersama
Pagi itu hujan tak kunjung reda hingga membuat beberapa orang memilih menghabiskan waktunya diatas kasur meskipun jarum jam telah menunjukkan pukul 8 pagi, seperti halnya dengan Gia yang sepertinya enggan bangun dan lebih memilih menarik selimutnya untuk menutupi tubuhnya dari terpaan hawa dingin pendingin ruangan maupun udara dingin disekitar hotel tempatnya menginap.
Saat merasakan sebuah kehangatan yang tak biasa gadis itu sontak menggunakan tangannya untuk meraba, detik selanjutnya matanya pun langsung terbuka ketika sebelumnya tak sengaja menyentuh sesuatu yang asing dan pandangannya pun tertuju kepada sebuah dada bidang seorang pria yang dipenuhi bulu-bulu halus hingga membuatnya mau tak mau mengangkat wajahnya lalu ....
"Tidaaaaaaak, a-apa yang kamu lakukan di kamarku?" ucapnya terkejut seraya beranjak menjauh ketika baru menyadari ada seorang pria tidur disebelahnya.
Pria yang hanya mengenakan celana kolor yang sebelumnya pernah ia temui ketika berada di pantai beberapa hari yang lalu, entah siapa namanya ia tak begitu peduli.
Pria yang baru terbangun itu pun juga tak kalah terkejut dengan teriakan nyaring gadis itu. "Apa yang kamu lakukan disini?" ucapnya menatap bingung.
Gia pun langsung membuka selimut yang menutupi tubuhnya dan ia sedikit tercengang saat tak melihat pakaiannya dan hanya menyisakan da la man nya saja, apa semalam ia tak sengaja melepaskannya atau justru pria itu yang melakukannya dan terjadi sesuatu dengan mereka? kemudian diliriknya bajunya nampak berserakan diatas lantai.
"Dasar mesum, apa yang sudah kamu lakukan padaku semalam?" gadis itu pun langsung memukuli pria tersebut secara membabi buta seiring dengan kemarahannya yang mulai meledak, berani sekali pria itu menyentuhnya apa belum tahu siapa dirinya?
Pria bernama Gio itu pun langsung memegang kedua tangan gadis itu yang dengan entengnya memukulinya bak bantal saja bahkan pria itu kini nampak menindihnya ketika gadis itu semakin memberontak.
"Jaga kata-katamu nona, siapa yang kamu bilang mesum?" ucapnya dengan tatapan dinginnya.
"Ten-tentu saja kamu, masuk ke dalam kamar orang sembarangan dan tidak memakai baju itu apa namanya jika tidak mesum?" hardik Gia dengan kesal apalagi saat mengingat keadaannya yang hanya tinggal mengenakan da la man nya saja, semalam pria itu pasti sudah mencoba menyentuhnya.
Membayangkan hal itu membuat Gia merasa geli dan juga jijik, untung saja ia tak merasakan apapun di area bawahnya karena yang ia tahu dari cerita teman-temannya jika malam pertama itu menyakitkan.
"Awas saja setelah ini akan ku pastikan kamu akan mendapatkan hukuman dari ayahku, kamu tidak tahu saja siapa ayahku yang sebenarnya jadi sekarang lepaskan aku!" imbuh gadis itu lagi dengan gertakannya, berani sekali pria pembersih sampah itu memperlakukannya seperti ini.
Mendengar ancaman yang dilontarkan gadis itu bukannya takut Gio justru langsung tersenyum sinis dan sedikit pun tak mengendorkan cekalan di pergelangan tangannya.
"Rupanya wajah cantik tak menjamin jika punya otak," ucapnya dan tentu saja itu membuat Gia naik pitam mendengarnya bahkan ia lulus dengan gelar cumlaude tapi pria itu mengatakan jika dirinya tak berotak? benar-benar kurang ajar pikirnya.
"Kau ..." ucapannya namun langsung dipotong oleh pria itu.
"Apa kamu tidak melihat ini kamar siapa hm? dan perlu kamu tahu aku sama sekali tak tertarik menyentuh gadis manja dan liar sepertimu karena kamu bukan tipeku," tegas Gio memotong perkataan gadis itu seraya menatapnya penuh ejek.
Gadis dibawahnya itu memang sangat cantik juga terlihat bukan dari kalangan biasa namun kehidupannya yang begitu liar membuatnya sama sekali tidak tertarik karena pasti sebelumnya sudah banyak pria yang menyentuhnya mengingat gadis itu sangat menyukai clubbing dan minum-minuman keras bahkan mulutnya masih tercium aroma alkohol sisa semalam.
Gia sontak mengedarkan pandangannya dan benar saja di kamar hotel ini hanya ada satu tempat tidur, bukan dobel ranjang seperti kamarnya bersama teman-temannya yang lain. Apa ia salah masuk kamar hotel? lalu dimana teman-temannya saat ini? apa mereka juga baik-baik saja? Alkohol benar-benar membuatnya tak mengingat apapun dan ia menyesali telah mengkonsumsinya semalam.
Pertanyaannya belum terjawab tiba-tiba pintu kamar dibuka dari luar dengan sedikit kasar dan nampak beberapa orang masuk kedalam.
"Apa yang sedang kalian lakukan?"
Terlihat seorang pria tua yang sedang mengenakan tongkat melangkah mendekati ranjang mereka hingga membuat Gio yang masih berada diatas tubuh gadis itu sontak menoleh.
"Ka-kakek?" ucapnya terkejut.
"Pa-papa, ma-mama, kak Jiro?" begitu juga dengan Gia yang melihat kedua orang tuanya beserta kakak lelakinya berada disana dan gadis itu pun langsung mendorong Gio menjauh sembari menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.
"Ka-kami tidak melakukan apapun, percayalah padaku." ucapnya menatap keluarganya yang terlihat kecewa kepadanya.
Tiba-tiba Jiro, sang kakak langsung menarik Gio menjauh dari sana lalu melayangkan pukulannya dengan keras hingga membuat pria itu hampir terjatuh jika saja tak menjaga keseimbangan tubuhnya dan kini sudut bibirnya nampak mengucur darah segar namun segera diusapnya.
"Kalian jangan salah paham, kami tak melakukan apapun." ucap Gio memberikan penjelasan karena ia memang tak mengingat telah melakukan sesuatu kepada gadis itu, semalam setelah selesai fitnes ia kembali ke kamarnya dan karena lelah langsung ketiduran sampai tadi pagi terbangun melihat gadis itu berada diatas ranjangnya.
"Tidak melakukan apapun dengan keadaan tak berbusana seperti itu?" tuan Hadikusumo kakek Gio nampak mengeraskan rahangnya menatap cucu serta gadis yang masih berada diatas ranjang tersebut.
"Tapi kek kami ...."
"Tuan Gerard aku benar-benar minta maaf atas kelakuan cucuku yang kurang ajar itu karena telah menodai putrimu tapi anda jangan khawatir cucuku pasti akan bertanggung jawab," potong kakek Hadikusumo seraya beralih menatap tuan Gerard dengan wajah penuh penyesalan karena ulah cucu kesayangannya itu.
"Tentu saja cucumu harus bertanggung jawa tuan karena telah menghancurkan masa depan putriku," tegas tuan Gerard menanggapi.
"Ber-bertanggung jawab seperti apa pa? kami benar-benar tidak melakukan apapun, benarkan? ayo katakan pada mereka jika kita tak melakukan apapun!" Gia langsung meminta Gio untuk menjelaskan kepada keluarganya.
"Benar om, kakek, aku tidak melakukan apapun dia yang tiba-tiba masuk kedalam kamarku dan tidur di kasurku!" Gio langsung membela dirinya dan tentu saja itu membuat Gia nampak melotot mendengarnya karena pria itu hanya memikirkan dirinya sendiri.
"Omong kosong, sebagai pria sejati kamu harus tetap bertanggung jawab atas apa yang telah kamu perbuat baik dalam keadaan sadar maupun tidak sadar jadi aku sudah memutuskan kalian harus segera menikah!" tegas karena Hadikusumo tak mau dibantah.
"A-apa? menikah?" tentu saja Gia dan Gio sontak terkejut mendengarnya, semoga saja ini semua hanya mimpi.
Wah wah wah benar2 yaa Gio seorang suami idaman...
Perlu dikarungin jangan sampai lepas /Drool/, bahaya kalau sampai jatuh ke dalam pelukan wanita yang ngga bener..
Anugrah terindah lho Gia kamu punya suami yang seperti itu...
Satu point plus sudah dimiliki oleh Gio sebagai seorang suami...
Jangan sampai positive vibes ini menjadi ternoda ya Gio..
Awas saja kalau kamu masih gagal move on dari mantan...
jordi buaya...bru nikah aja liat istri orang kek gtu apa lgi kalau udah lama
apa yg dtuggu" gi 🤣
wkwk.../Facepalm//Facepalm//Facepalm/