Kedatangan tetangga baru di depan rumahnya malah membuat suasana di lingkungannya tidak tenang lagi.
Aysila : " Setampan apa sih , sampai bisa buat heboh warga se rt ".
Arshaka : " Gadis galak , tapi...........cantik ".
Yang membuat Aysila bertambah kesal , sang Mami juga ikut - ikutan ingin menarik simpati sang Duda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wahyoeni"23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
04. Kisah Kelam Arshaka
# Pov Shaka #
Aku mulai membenahi hidupku..setelah hampir setengah tahun menyendiri dari hiruk pikuk dunia sekitarku.
Semua berawal dari Anggia , satu nama yang dulunya aku cintai namun sekarang amat sangat aku benci.
Aku mengenal Anggia cukup lama , ia adalah adik kelasku waktu aku kuliah di Jakarta. Komunikasi kami sempat terputus karena aku melanjutkan studi S2 ku di luar negeri.
Setelah kembali ke Jakarta, aku langsung mengajar di sebuah Universitas swasta yang cukup ternama . Aku tanpa sengaja bertemu dengan Anggia kala menghadiri pesta pernikahan teman sesama Dosen.
Ternyata mempelai wanita teman Anggia. Singkat kata sejak pertemuan tak sengaja itu kami jadi dekat. Dan akhirnya kami memutuskan berpacaran.
Aku mengenal baik keluarga Anggia , begitupun dengan Anggia. Mama ku sangat menyayangi Anggia karena perangainya yang begitu lembut dan sikapnya sangat sopan.
Gaya pacaran kami cukup sehat, karena aku tidak sekalipun berani melakukan kontak fisik dengannya bahkan berciuman pun kami tidak pernah. Pernah beberapa juga aku tak sengaja menggandeng tangan Anggia , itu pun tidak sengaja dan pasti langsung aku lepas.
Aku bukannya tidak mau menyentuhnya , hanya saja aku takut tidak dapat menahan diri. Sebagai laki - laki dewasa tentunya aku pun berhasrat pada Anggia , namun masih bisa aku tahan.
Aku begitu menghormati Anggia karena aku sudah meyakinkan diriku untuk menjadikan Anggia menjadi istriku , karena itu pulalah aku tidak akan menyentuh Anggia sampai dia sah menjadi milikku secara agama dan negara.
Dia pun tidak pernah protes apapun , itu yang membuat aku semakin mencintainya.
Setelah setahun bersama , kita bertunangan , itu tidak lama , karena sebulan kemudian aku melamar Anggia. dan akan melangsungkan pernikahan dua bulan setelahnya.
Tapi entah mengapa , dari pihak Anggia meminta memajukan tanggal pernikahan.
Tanpa rasa curiga , dari pihak keluarga ku pun menyetujuinya , tapi mengingat semua sudah di pesan dan tidak bisa cancel , akhirnya kami memutuskan untuk menikah dulu secara agama.
Malam itu , aku bersama keluargaku sudah sampai di rumah Anggia yang begitu megah . Anggia anak seorang pejabat pemerintahan.
Semuanya sudah siap, begitupun dengan Anggia , di balut dengan kebaya yang menempel pas badannya membuatnya terlihat cantik dan seksi.
Akupun sampai tak berkedip kala menatap wajah cantiknya , aku terpesona.
Suara deheman dari pak penghulu menyadarkanku , bahkan ia berkelakar Sabar Mas....belum halal... begitu katanya.
Tapi ada yang aneh , meski wajah Anggia tertutup make up tapi terlihat agak pucat , ia seperti tengah menahan sakit...aku lihat ia meringis namun ia tutupi dengan senyum yang menurutku sangat di paksakan.
" Kamu tidak apa - apa Anggia ?". tanyaku yang merasa khawatir pada calon istriku.
" Ti..tidak apa - apa Mas , mungkin karena belum pernah pakai kebaya saja jadi agak aneh rasanya di badanku ". jawab Anggia.
" Kamu tidak nyaman ?" tanyaku lagi.
" Sedikit ".
" Bisa kita mulai ". ucap Pak Penghulu memutus percakapan kami.
" Baik , Mas Arshaka , tolong jabat tangan Pak Hendrawan , calon mertua anda ".
Akupun meraih tangan calon mertuaku itu. Belum sempat Pak Penghulu bersuara lagi , tiba - tiba Anggia limbung dan jatuh pingsan. Beruntung tangan kiriku dengan cepat meraih tubuhnya , hingga ia jatuh dalam dekapanku.
Semua menjadi panik , aku segera menggendong Anggia ke kamarnya , dan merebahkannya di sana. Tak perlu memanggil dokter , karena ada Kak Aisyah , kakakku itu seorang dokter kandungan.
Kak Aisyah segera memeriksa Anggia setelah melonggarkan korset yang di pakai Anggia ,kulihat dahinya mengernyit , ada apa gerangan.
" Ada apa Kak ?". tanyaku masih sangat khawatir begitupun dengan kedua orang tua Anggia.
Kak Aisyah tak langsung menjawab , ia menatap ku sejenak lalu membuang nafas pelan. " Mungkin karena kelelahan dan Anggia memakai korset terlalu kencang hingga menekan perutnya.....". Kak Aisyah kembali terdiam.
" Enggak ada yang serius kan Kak ?".
" Justru itu , aku kecewa padaku Shaka.....bagaimana mungkin kamu tidak tau kalau Anggia dalam keadaan hamil , hingga membiarkannya memakai baju seketat ini , ini tidak baik untuk perkembangan janinnya ".
Jeder....Hamil ??. apa aku tidak salah dengar , bahkan penjelasan Kak Aisyah tidak masuk ke otakku sama sekali.
Kulihat Mamanya Anggia hanya menangis dalam pekukan suaminya.
Mama dan Papaku pun ikut masuk ke dalam kamar setelah mendengar ucapan Kak Aisyah.
" Maksud Kak Aisyah , Anggia hamil ?? beneran hamil??".
" Tentu saja hamil betulan , masa main - main...kamu ini ada - ada saja ". meski ia kesal dengan kelakuan adiknya yang sampai berhubungan intim di luar nikah ,namun apa daya semua sudah terjadi.
" Itu...itu tidak mungkin ". tubuhku limbung.
" Mau kemana kamu Shak ?". tanya Pak Hendrawan , matanya menatap tajam ke arahku.
" Saya tidak seharusnya ada di sini , pernikahan ini aku batalkan ".
" Apa ??? Pak Hendrawan melepaskan istrinya dan langsung mencengkeram kerah bajuku.
" Kamu mau lari dari tanggung jawab ". Papa ku pun tidak tinggal diam , ia mencoba menenangkan calon besannya itu.
" Sabar Pak Hendra ". kata Papa ku.
" Bagaimana aku bisa tenang kalau putra mu mau pergi begitu saja , dasar pria pengecut , berani berbuat tidak mau bertanggung jawab ". ucap Pak Hendrawan penuh amarah .
Aku terkekeh...." Lucu sekali , bagiamana bisa anda mengatakan saya pengecut , sedangkan saya tidak pernah sekalipun menyentuh Anggia , kalau anda tidak percaya , anda bisa tanyakan sendiri pada putri anda , sekalian tanyakan siapa Ayah dari janin yang tengah di kandungnya ". Aku bicara dengan tenang karena aku sudah bisa menguasai emosiku , meski aku akui hatiku porak poranda atas penghianatan Anggia
Pak Hendrawan mengendurkan cengkeraman tangannya. Aku melepasnya kasar.....aku tidak takut sama sekali karena aku tidak salah .
" Ma...Pa..Kak Aisyah...kita pulang sekarang ".
Pak Hendrawan terduduk di samping Anggia berbaring . Istrinya duduk bersimpuh di kakinya. Mereka berdua bingung harus melakukan apa...sedangkan tokoh utamanya masih memejamkan matanya.
Bersambung....
untng sila dtng,kl ga psti udh d sngka mau jd pebinor.....🤣🤣🤣
bntr lg bkln kluar tnduk atw mngkn bkln nangis guling2 krna pth hti.....d kira pjaan hti yg bkln nkah,pdhl mh clon mrtua....🤣🤣🤣
mna yg d tksir mlah ska sm anknya....🤭🤭🤭....
Ayo blik lg....biar jd kluarga utuh...lgian,sila jg udh ada pwangnya...
untng mas shaka nolak,kl g mh pst jd pbinor....😁😁😁
jgn misuh2,tu clon metuamu y shaka...bkn saingan....
kluar tnduknya psti....tp jgn asl bogem ank orng y shaka,tnya dlu baik2....spa tau yg plukan sm sila tu bpknya atw sodaranya....
dsr mak lmpir.....udh d tolak,msih aja gtal....msti d garuk pke parutan kelapa.....
pdhl tu anknya,tp tega bgt ga mau ngrus...mlah mau ngejar mntan ktanya....
ya kali mau nrima pngkhianat....cckkk....
mna mau lah mas shaka mungut bekas orng,yg ori aja msh bnyak.....😝😝😝
mntan yg msih ngejar y....
ga tau malu bgt sih,udh bkin slah tp msih nyari2.....ga laku y....😝😝😝
pa dosen kn sbnrnya nksir,cma km aja yg ga peka....