NovelToon NovelToon
Saat Aku Mampu Berkata Tidak

Saat Aku Mampu Berkata Tidak

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Matabatin / Single Mom / Obsesi / Mengubah Takdir / Mengubah sejarah
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Enigma Pena

Impian memiliki rumah tangga harmonis ternyata harus berakhir di usia pernikahan yang ke 24 tahun. Handi sosok suami yang di harapkan bisa melindungi dan membahagiakannya, ternyata malah ikut menyakiti mental dan menghabiskan semua harta mereka sampai tak tersisa. Sampai pada akhirnya semua rahasia terungkap di hadapan keluarga besar ayah dan ibu Erina juga kedua anak mereka yang beranjak dewasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Enigma Pena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mau tak mau

"Minggu depan kita pindah ya Er," suara mas Handi di ponsel terdengar jelas saat aku sedang makan siang di tempat kerja.

"Harus minggu depan mas? Boleh di undur gak waktunya. Aku belum ngomong ke mamah dan mas Reno," jawabku penuh harap.

"Kamu kan bisa bicarakan minggu ini sama mamah dan mas Reno," desak mas Handi.

"Kalau mamah aku bisa mas, tapi kalau mas Reno aku belum tahu karena dia kan lagi sibuk-sibuknya nyusun skripsi."

"Ngomong ke mamah juga sudah cukup Er. Paling nanti mamah sampaikan ke mas Reno lagi."

"Ya, Minggu besok aku ngomong ke mamah. kita berdua bicara ke mamah ya mas,"

"Kamu aja yang ngomong ke mamah, minggu besok aku mau beres-beres rumah dulu. Biar nanti kita pindah sudah bersih."

"Ya sudah...nanti aku sendiri yang ngomong ke mamah." jawabku terpaksa.

"Tadi minta cepat-cepat. Giliran di iyain malah gak mau ikut ngomong. Maunya cuma terima beres."

"Rumah yang mau kamu tempatin dekat sama rumah mertuamu Na?" tanya mamah sambil mengupas kulit kentang.

"Iya mah, dekat. Tapi gak terlalu. Kan beda perumahan." aku ikut mengiris kentang yang sudah di bersihkan kulitnya.

"Kamu sudah siap tinggal di sana?"

"Siap gak siap ya harus siap ma. Namanya sudah berumah tangga katanya harus ikut suami."

"Iya sih. Tapi masalahnya di sana kamu tinggal dekat mertua dan saudara ipar. Pintar-pintar kamu beradaptasi ya Na. Jangan sampai keluar omongan yang bikin orang lain tersinggung nantinya," nasehat mamah.

"Iya ma. Na selama ini juga lebih sering diam. Capek juga kalau banyak omong. Mending banyak ngemil. Hahaha..." Aku tertawa lepas. Walaupun sebenarnya ada rasa khawatir, tapi aku berusaha menutupinya. Jangan sampai mamah tahu apa yang sudah aku alami kemarin.

"Kalau kamu sudah pindah mamah boleh main ke rumahmu gak?"

"Nggak boleh ma," jawabku dengan cepat

"Gak boleh? Kenapa? Di larang Handi atau mertuamu?" mamah terlihat gelisah

"Gak boleh main ma, bolehnya nginep atau ikut tinggal di sana. Kalau main buat apa. Cuma sebentar," aku menjawab sambil memeluk mamah.

"Ih...ni anak. Bikin kesel mamah aja jawabnya. Mamah kan jadi deg-deg an tadi Na," mamah meraup wajahku dengan telapak tangannya.

"Jangan serius-serius banget ma. Ntar cepet tua."

"Emang mamah udah tua. Kamu aja udah nikah, hahahaha..." jawab mamah

Sabtu pagi ini cuacanya sangat cerah, bahkan kami bisa tertawa bersama. Aku dan mamah, hanya ada kami berdua di rumah ini. Mas Handi menginap di rumah orangtuanya dari hari Jum'at. Setelah pulang kerja, dia langsung ke sana. Entah kenapa jika mas Handi sedang tidak bersama kami, aku merasa bebas. Merasa nyaman dan bahagia bisa berkumpul di antara mamah dan mas Reno. Kami bisa melakukan yang kami senangi tanpa di larang dan melarang. Semua kami lakukan dengan bahagia seperti dulu saat masih sekolah.

"Kamu mau pindah Na? Handi, mertua atau kamu yang minta pindah?" mas Reno bertanya begitu sampai di rumah.

"Ya orang tuanya lah mas. Masa aku yang minta. Kalau bisa aku gak mau pindah dari sini. Capek beres-beres rumah lagi," jawabku sambil mengaduk es cendol dari mas Reno.

"Kamu jadi jauh kalau berangkat kerja Na. Kalau dari sini kan lebih dekat."

"Iya mas. Kalau dari sini aku lebih dekat. Kalau nanti pindah ke rumah sana mas Handi yang lebih dekat. Cuma 10 menit udah sampai kantornya. Itu juga gak bakal kena macet."

"Kenapa si Handi mau di suruh pindah. Apa dia gak kasihan gitu sama kamu. Kamu kan jadi jauh tempat kerjanya,"

"Gak apa mas. Kan banyak bis ke arah tempat kerjaku. Jadi masih aman," aku meyakinkan keluargaku, walaupun aku sendiri belum tahu apa yang bakal terjadi selanjutnya.

1
Bông xinh
Gak bisa berhenti!
iza
Aku merasa terhubung dengan setiap adegannya.
Suzy❤️Koko
Keren! Bagus banget ceritanya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!