Musuh tapi menikah?
Itulah yang terjadi pada Essa dan Maureen, menjadi rival sejak kecil membuat hubungan mereka seperti Tom and Jerry, bertengkar dan selalu bertengkar tiap kali bertemu. Namun sebuah insiden yang terjadi membuat hubungan mereka seketika berubah dari musuh menjadi sepasang pasutri, padahal Maureen sudah punya kekasih yang akan melamarnya namun semuanya gagal akibat insiden ini.
Mampukah mereka mengarungi bahtera rumah tangga tanpa cinta ini sebagai mana mestinya? Atau kah pernikahan ini akan berakhir begitu saja?
Simak terus ceritanya ya. Boleh kasih like, komen, vote, dan Rate bintang 5 nya jika kalian suka. Segala bentuk dukungan kalian adalah penyemangat bagi author. Terima saran dan komentar membangun, tapi tidak hate komen ya, jika tidak suka skip saja, terimakasih 🙏😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Whidie Arista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33 - Fitnah
“Maaf ya agak lama,” ujarnya sambil duduk.
“Gak ko Nak. Sa, Mamah titip Maureen ya, anak ini kadang-kadang agak ngeselin emang, tapi Mamah harap kamu bisa sabar ngadepin dia.”
“Ih Mamah apaan sih,” keluh Maureen.
“Iya Mah. Mamah juga jaga kesehatan ya, kalau ada apa telpon aja Essa.” Ujarnya.
***
Setelah kepergian Ibu Arumi kini tinggal Maureen dan Essa di rumah itu. “Reen, mulai sekarang kamu harus belajar mengurus rumah tangga kamu sendiri,” Pesan Bu Arumi.
Maureen bangun pagi, sengaja untuk membuat sarapan untuknya dan Essa.
“Kamu masak apaan Reen?” tanya Essa, dia keluar sudah dengan wajah segar sehabis mandi.
“Nasgor doang,” sahut Maureen.
“Wah kelihatannya enak tuh, aku pikir kamu gak bisa masak,” ledeknya.
“Enak aja, gini-gini aku ini serba bisa tahu. Liat aja kamu bakal ketagihan kalau makan masakan aku.”
“Wah bagus dong, mulai sekarang kamu yang harus terus masak buat aku.”
Maureen menyipitkan matanya, sambil melirik kearah Essa, “eh, maksudnya selama kita barengan itu aja.”
Maureen berdecak pelan, “enak aja, gantianlah. Biasanya kamu kan suka bantuin Ibu, masa sama aku enggak.”
“Iya iya, kita gantian.”
Selepas sarapan, seperti biasa Essa akan mengantar Maureen pergi bekerja. Namun saat Maureen masuk ternyata ada keributan, seluruh ruangannya sedang di geledah.
“Vany, ini kenapa?” tanya Maureen.
“Manager lama diduga melakukan penggelapan dana perusahaan dan mereka sedang mencari bukti-buktinya,” jelas Vanya setengah berbisik.
“Astaga, terus-terus?”
“Nggak tahu, gue. Kita liat aja nanti.”
Ketegangan pun terjadi. Semua karyawan di perintahkan untuk menunggu diluar, ada perasaan tak enak dalam hati Maureen, jujur dulu dia cukup dekat dengan Manager lama dan dia juga orang yang baik.
“Apa ada yang bernama Maureen?” Maureen mengangkat tangannya, “Pak Arkan manggil kamu.”
Tanpa basa-basi Maureen pun pergi ke ruangan Arkan, pria itu tengah membaca dokumen di mejanya.
“Duduklah,” ujarnya.
Walau Enggan Maureen pun tetap menurut.
“Kamu tahu, kamu diduga terlibat dalam kasus ini? Semua data yang kamu buat sampai kemarin itu tidak akurat.” Terangnya.
“Jangan ngada-ngada deh Kan, aku mana ada terlibat dalam hal seperti itu. Aku karyawan yang jujur.” Sanggah Maureen.
“Aku tahu, tapi melihat kedekatan kamu dengan Manager lama membuat aku juga berpikir mungkin memang kamu ikut terlibat.”
“Kamu udah gila ya, kalaupun ya aku terlibat apa yang sudah aku dapatkan dari semua ini? Gajiku sama dengan gaji-gaji karyawan lain, kalau kamu tidak percaya kamu bisa memeriksanya sendiri, semua datanya pasti masih ada.”
“Tetap saja, kemungkinan kamu akan dirumahkan, mengingat kamu sangat dekat dengan Manager lama.”
Maureen mendengus kasar, dia tak habis pikir dia yang selama ini merasa bekerja dengan sepenuh hati dan jujur harus terlibat dengan kasus korupsi seperti ini.
“Aku bisa membantumu menjernihkan namamu kembali, asal kamu mau kembali padaku,” terangnya.
Maureen mendengus kasar, “kalau begitu biarkan saja aku dipecat. Memangnya kenapa, masih banyak perusahaan lain di negara ini. Lagi pula aku orang yang jujur, biarkan saja hukum berjalan dan semua akan terbukti bahwa aku tidak bersalah.”
Arkan menggertakkan giginya, usahanya untuk membuat Maureen kembali padanya kembali gagal, “aku siap menceraikan Aisyah!” ujarnya.
“Aku permisi.” Maureen bangkit dan hendak berlalu, namun perkataan Arkan membuat langkahnya terhenti sejenak.
“Aku akan menceraikan Aisyah, asal kau bersedia kembali bersamaku. Maureen, aku akan menjadikanmu istriku satu-satunya.”
Maureen tersenyum sinis, “bangunlah, sepertinya kau masih belum bangun dari tidurmu.” Ucap Maureen lantas pergi.
Untuk sementara Maureen dirumahkan sampai kasus ini mempunyai titik terang.
❤❤❤❤❤😉😀😀😀😀😀
di perusaahaan lain masih banyak...
❤❤❤❤
itu akal2an Arkan aja biar Maureen mau kembali padanya...
hubungan mereka jln di t4 aja...
😀😀😀❤❤❤❤
gak usah pakai kode apa2..
pasti Essa langsung ngerti klao kmu mau diunboxing ama essa..
Mauteen..
😀😀😀❤❤❤❤
daripada penasarannn..
😀😀😀❤❤❤❤❤
cari keeja di tempat lain..❤❤❤❤❤
❤❤❤❤
😀😀😀❤❤❤❤
apa dia niat ceraikan Maureen pas udah setahun..
❤❤❤❤❤
dikit amat .....
btw vanya ngetik apa buat Essa....
terus dibalas apa ya ama Essa...
❤❤❤❤❤
ayo akui kalo syka ama essa..
biar dia gak lari..
❤❤❤❤
segera buka hatimu buat Essa..
kalo gak keburu diembat oeang..
😀😀😀❤❤❤
❤❤❤❤
moga2 hati maureen segera terbuka buat Essa..
❤❤❤❤
mantan nempel Mulu kah kalau iya bagus tapi ga bagus jg sih
kalo gak gtu..
mqireen gak cemburu..
😀😚😀❤❤❤