NovelToon NovelToon
Tak Disangka Jodoh Terbaik

Tak Disangka Jodoh Terbaik

Status: tamat
Genre:Duda / CEO / Anak Yatim Piatu / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Dijodohkan Orang Tua / Terpaksa Menikahi Suami Cacat / Orang Disabilitas / Tamat
Popularitas:28.5k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Alvaro Neo Sandler adalah pria kaya raya yang memiliki kerajaan bisnis di dalam negri maupun di luar negri, saat ini Alvaro sudah berusia 28 tahu.

Dulu Alvaro menikah di usia 18 tahun setelah lulus SMA, saat itu ia menikah karena di jodohkan oleh orang tuanya karena balas budi.

tapi pernikahan itu tidak tahan lama karena Alvaro mengalami kecelakaan yang mengakibatkan Kedua orang tuanya meninggal sedangkan ia lumpuh dan di nyatakan mandul.

disaat terpuruk sang istri justru menghina dirinya yang cacat serta mandul, lalu memberi surat perceraian.



Tiara Puspa, gadis cantik dan juga baik hati yang baru saja menginjak usia 17 tahun dan duduk di kelas tiga SMA. Tiara adalah anak yatim piatu, kedua orang tuanya sudah meninggal tujuh tahun lalu akibat kecelakaan.

Ia di jadikan pembantu di rumahnya sendiri oleh dan Tante yang menumpang hidup padanya. hingga hampir di jual karena akan di jadikan alat pembayar hutang.

ingin tau kisah keduanya ayo mulai mengikuti kisah mereka berdua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 Rasa malu Yuli

Denting gelas bersulang dan alunan biola yang masih mengalun seolah tak mampu menutupi ketegangan yang menggantung di udara.

Semua mata kini tertuju pada Alvaro—pria yang barusan saja dihina, kini berdiri dengan tenang sambil menggenggam tangan istrinya yang tengah hamil, di hadapan puluhan tamu yang tercengang.

Yuli masih terpaku. Mulutnya terbuka, namun tak sepatah kata pun keluar. Wajah cantiknya kini tampak pucat dan matanya melirik ke sekeliling, berharap seseorang membantah ucapan Charles Wendell barusan.

Tapi tidak ada yang melakukannya. Justru, beberapa tamu penting mulai maju satu per satu untuk menyalami Alvaro.

“Alvaro, kehormatan besar akhirnya bertemu langsung,” ucap seorang wanita setengah baya dari perusahaan teknologi besar asal Korea.

“Saya tidak menyangka Anda akan hadir langsung. Sandler Global sangat berjasa untuk ekspansi kami di Asia Tenggara,” kata seorang pria berjas putih yang merupakan direktur sebuah firma logistik multinasional.

Satu per satu, para tokoh penting dari dunia usaha mendekati Alvaro. Sosok yang awalnya dianggap ‘biasa saja’ kini menjadi pusat gravitasi malam itu. Tiara tetap berdiri di sisinya, tersenyum anggun, meski dalam hatinya ia turut menyimpan amarah terhadap Yuli.

Yuli sendiri perlahan mundur satu langkah, lalu dua langkah, seakan ingin mencari celah untuk menghilang. Tapi para tamu sudah terlalu banyak yang memperhatikan. Ia tak bisa lari begitu saja. Dadanya sesak, dan rasa malu membakar pipinya.

Candra, yang sejak tadi berada di dekat meja hidangan, akhirnya melangkah mendekat. Ia menepuk bahu Alvaro dan berkata santai namun menusuk,

“Ternyata si bayang lama masih punya keberanian muncul ya.” ujar Candra sembari tersenyum kecil

Alvaro mengangguk kecil. “Aku juga kaget. Tapi sepertinya dia membawa hiburan gratis untuk malam ini.”

Beberapa tamu tertawa ringan. Yuli menggertakkan gigi, matanya melirik tajam ke arah Tiara yang kini menatapnya dengan tenang.

Tiara tahu ia tak perlu mengucapkan apa-apa. Segala pembuktian sudah dilakukan Alvaro dengan cara yang paling elegan.

“Aku… aku tidak tahu…” Yuli akhirnya berbicara, suaranya gemetar. “Aku tak tahu kau adalah pemilik Sandler…”

“Memang,” jawab Alvaro datar,

“karena yang ingin kau tau adalah bagaimana menjatuhkan ku dan menghina ku di depan orang banyak, aku sudah memperingati mu, kau tau kau itu memiliki banyak hutang padaku, hutan penjelasan dan juga hutang tanggung jawab dari kepergian orang tuaku" ujar Alvaro

Tiara mengeratkan genggaman tangannya. Ia tau saat ini Alvaro sedang menahan amarahnya, ini bukan soal hinaan tapi tentang nyawa orang tuanya.

“Al, aku…” Yuli mencoba melangkah mendekat.

Namun Tiara maju setengah langkah, berdiri di antara Yuli dan suaminya. Suaranya tenang, namun dingin.

“Berhentilah, Yuli. Kau sudah cukup mempermalukan dirimu sendiri malam ini. Kami tidak ingin memperpanjang. Silakan menikmati pestanya, atau… pulanglah dengan tenang.”

Yuli menatap wanita di depannya. Perut Tiara yang membuncit tak menutupi postur anggun dan sorot mata penuh wibawa yang membuatnya merasa seperti anak kecil yang tertangkap berbohong.

Beberapa tamu mulai berbisik lagi. Tapi kini mereka membicarakan Yuli.

Hingga ada seorang wanita dari Singapura bertanya pada temannya, “Itu tadi mantan istri Alvaro? Ya Tuhan, dia memalukan sekali.”

"Benar dan itu adalah suami barunya, bukan baru sih sebenarnya, sudah sangat lama juga" ujar wanita lain.

"Jadi itu suaminya tapi kenapa seperti tidak perduli pada Yuli yang saat ini mati kutu ?" tanya lainya

“Saya mendengar suaminya sudah punya wanita lain yang lebih segalanya dari Yuli, lihat dia cantik tapi terlihat tua, dan kesombongannya itu sangat terkenal di manapun.

"Eh lihat suaminya pergi begitu saja, pasti ia akan di tinggalkan oleh suaminya" ujar tamu yang lain.

Yuli mendengarnya. Ia menggigit bibir bawahnya, lalu memutar badan dan berjalan cepat ke arah pintu keluar. Bukan karena marah, tapi karena tak sanggup lagi berdiri di tengah tatapan ratusan pasang mata yang kini memandangnya dengan iba dan jijik.

Belum lagi sang suami yang tidak membantu ya sedikit pun, justru pergi dari sana.

Begitu pintu ballroom tertutup kembali, suasana pun perlahan pulih.

Beberapa saat kemudian, pesta kembali berjalan. Musik berganti menjadi lagu jazz ceria, dan para tamu mulai berbincang normal. Tapi kini arah pembicaraan mereka berubah—fokus kepada Alvaro. Si pemilik Sandler Global Corp yang selama ini menjadi misteri.

Candra tertawa sesaat, " Kau hebat, aku bangga padamu"

"Terima kasih.... Jangan lupa yang lain untuk melihat apa yang akan di lakukan oleh dia. Dia harus bertanggung jawab atas kematian ayah dan ibuku" ujar Al

"Baiklah, besok pagi kita buat ia membayar semuanya." jawab Candra

Al pun mengangguk sedangkan Tiara duduk di kursi nyaman yang disediakan untuknya. Mama Nara dan Papa Neo menghampiri dengan wajah cemas.

“Kau tidak apa-apa, Nak?” tanya mama Nara sambil memegangi tangan putrinya.

Tiara mengangguk. “Aku baik, Ma. Justru merasa lega.”

Papa Neo menoleh ke Alvaro. “Kau menghadapinya dengan sangat tenang. Salut, Nak.”

Alvaro hanya tersenyum. "Tuhan punya cara tersendiri untuk menunjukkan kebenaran, pa" jawab Al dan mendapatkan anggukan dari papa Neo

Sekitar satu jam kemudian, MC memanggil perhatian para tamu. “Hadirin sekalian, kita telah menikmati malam yang luar biasa. Dan kini, izinkan saya mengundang seseorang yang sangat istimewa untuk memberikan sedikit sambutan, pemilik Sandler Global Corp—Tuan Alvaro Neo Sandler

Sorakan dan tepuk tangan membahana. Banyak yang terkejut sekaligus antusias. Alvaro bangkit perlahan, lalu melangkah ke atas panggung dengan senyuman tenang.

Di podium, ia berdiri sebentar, menatap para tamu satu per satu. Ia bukan orator ulung, tapi malam ini, kata-katanya datang dari hati.

“Terima kasih kepada semua kolega, rekan, dan mitra bisnis yang telah mendukung Sandler Global selama dua dekade lebih.”

Para tamu mendengarkan dalam diam.

“Sandler Global bukan dibangun oleh seorang saja. Ia dibangun oleh kepercayaan—dari para sahabat, dari tim yang tak terlihat,Yang paling penting adalah papa saya, beliau adalah pendiri perusahaan ini, beliaulah yang bekerja keras dari nol dan saya hanya melanjutkan perjuangannya" ujar Al

Papa saya adalah papa terbaik, suami terbaik dan pemimpin terbaik, di dukung oleh mama saya serta saudara saya yang merangkap menjadi asisten saya, Candra, Candra juga berperan penting dalam bisnis ini" ujar Al lagi

Papa dan mama serta Candra, menahan air mata mereka. Sedangkan Tiara sangat bangga pada sang suami yang tidak melupakan orang orang terdekatnya.

“Malam ini bukan tentang pembuktian siapa yang lebih hebat, siapa yang lebih kaya, atau siapa yang lebih sukses. Tapi tentang kepercayaan dan kesetiaan. Karena dalam dunia yang gemerlap ini, yang paling berharga bukanlah angka, melainkan hati.” sambung Al dan itu membuat semua orang tertegun kagum

Tepuk tangan kembali bergema.

“Terima kasih telah menjadi bagian dari perjalanan ini. Mari kita lanjutkan dengan harapan baru dan kerja sama yang lebih kuat.”

Alvaro menutup pidatonya. Saat ia kembali turun dari panggung, puluhan tamu berdiri memberi standing ovation. Satu per satu menyalami, memberikan pujian, dan bahkan beberapa CEO muda meminta waktu untuk bertemu secara pribadi.

Bersambung

1
Dewiendahsetiowati
makasih Thor buat ceritanya dan terus berkarya
Ayudya
Alhamdulillah sampai tamat juga aku bacanya walau kadang sinyal di tempat aku susah.mau kirim komen kadang ga terkirim.makasi Mak
Ayudya: sama sama mak.maaf kalau ada sikap kata aku yg menyakitkan perasaan mak
inda Permatasari: terima kasih udah mampir kak, 🌹🌹🌹
total 2 replies
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Alhamdulillah ceritana sampe tamat, ending yg bahagia 😉😊🤗 makasih thor sehat sllu
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Tinggal tara yg belom ya
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Kapan bisa begitu /Facepalm/
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Waah bahahian na 🫠🤗
biby
terimakasih sdh menghibur dg bacaan yg bagus banget
Aghitsna Agis
yah udah tamat kasih season 2 tjor atau judul dendiri tentang anak2nya
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Kumpul lagi deh
Aghitsna Agis
tapi kasihan tara blm.ada jodoh jgn lupakan tara dong biar tara juga ikut bahadia ajak srkali.kali untuk.ngumpul bersama seperti yg sudah sudah agar tambah erat lagi apalagi dekarang udah jd kel. dr canfra
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Dwi Setyaningrum
kirain sdh tamat😁 Krn sdh bahagia semua
Cindy
lanjut kak
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Lah bukanna mereka kaya juga, punya rumah besar, kemana harta yg mereka takut bagi2 🤔
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃: Ooh begitu ceritana, pantesaan.. 😅 baguslah
inda Permatasari: di jual semua dan di simpan, karena bongin kabur tapi dapat musibah hingga tidak ada lagi
total 2 replies
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Hhiih moal mereun 😏 bikin susah sendiri
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Ya ampuun menghilang gara2 warisnkah
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Aghitsna Agis
lagi thor upnya masuh pe asaran nih kel candra pada kemana fitu ggu ipnya mks
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!