NovelToon NovelToon
Cold Flame

Cold Flame

Status: sedang berlangsung
Genre:BTS
Popularitas:607
Nilai: 5
Nama Author: Angle love

Ketika cinta bertabrakan dengan ambisi, dan kelembutan mengikis kekejaman…

Min Yoongi, seorang CEO muda tampan yang dikenal dingin dan kejam, menjalankan bisnis warisan orang tuanya dengan tangan besi. Tak ada ruang untuk belas kasih di kantornya—semua tunduk, semua takut. Sampai datang seorang gadis bernama Lee YN, pelamar baru dengan paras luar biasa bak boneka buatan, namun dengan hati yang tulus dan kecerdasan luar biasa.

YN yang polos, sopan, dan penuh semangat, menyimpan luka mendalam sebagai yatim piatu. Tapi hidupnya berubah saat ia diterima bekerja di bawah kepemimpinan Yoongi. Ketertarikan sang CEO tumbuh menjadi obsesi, membawa mereka ke dalam hubungan yang penuh gairah, rahasia, dan ketegangan.

Namun, cinta mereka tidak berjalan mudah. Yoongi masih terikat dengan Jennie, kekasih cantik nan angkuh yang tidak terima posisinya tergantikan. Sementara itu, Jimin—sahabat Yoongi yang terkenal playboy—juga mulai tertarik pada YN dan bertekad merebut hatinya.

Dibayangi fitnah, d

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Angle love, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 15 – DINDING YANG RETAK

Langit sore menyapukan rona jingga di atas gedung tinggi milik Min Group. Kota seolah berhenti sejenak untuk memberi ruang bagi senja yang menenangkan. Tapi ketenangan itu tidak berlaku bagi Min Yoongi.

Tangannya mengepal, matanya menatap layar laptop dengan sorot dingin. Sebuah email baru saja masuk. Dari Jennie.

Subjek: “Sepertinya sekretarismu sedang menikmati kencan manis.”

Isi email hanya satu foto. Sebuah potret yang membuat seluruh dada Yoongi mendadak sesak oleh rasa marah dan... entah apa lagi. Di foto itu, Lee YN terlihat duduk di rooftop café—bukan sendiri. Ada pria lain. Kim Taehyung. Dan yang paling menyakitkan, Taehyung sedang memeluk YN.

Bibir Yoongi menegang. Matanya memanas.

“Apa maksudnya ini, YN?” gumamnya tajam, suaranya nyaris terdengar seperti geraman.

Ia tak tahu bahwa detik saat foto itu diambil adalah saat YN tengah bergetar ketakutan. Seorang pria asing telah mencoba mendekatinya di jalan sebelum café. Taehyung, yang kebetulan berada di dekat lokasi, menolongnya dan membawa YN ke tempat tenang untuk menenangkannya. Pelukan itu bukan pelukan mesra. Tapi pelukan perlindungan.

Sayangnya, itu adalah bagian dari cerita yang Yoongi tak pernah dengar.

Dan Jennie tahu. Ia tahu Yoongi akan menelan mentah-mentah gambar itu. Dia hanya butuh satu dorongan kecil untuk mengubah luka kecil menjadi dinding besar yang memisahkan Yoongi dan YN.

**

Sementara itu, YN masih belum menyadari badai yang akan menimpa hidupnya. Ia kembali ke apartemennya malam itu dengan senyum kecil, mengingat betapa baiknya Taehyung. Meski awalnya mengira pria itu agak flirty, ternyata sisi dewasa dan tenangnya membuat YN merasa nyaman.

Ia sempat berpikir untuk memberi tahu Yoongi tentang kejadian siang tadi, tapi sesuatu dalam dirinya menahan. Mungkin karena Yoongi terlihat begitu sibuk. Atau mungkin... karena ia tak yakin Yoongi peduli.

**

Keesokan paginya, suasana kantor terasa lebih dingin dari biasanya.

YN mengetuk pintu ruangan CEO seperti biasa.

“Masuk,” suara Yoongi terdengar datar.

Ia masuk, menyapa dengan senyum. “Selamat pagi, Tuan Min.”

Namun, tak seperti biasanya, Yoongi bahkan tidak menoleh. Tangannya tetap sibuk di atas meja, namun ada ketegangan yang menyelimuti ruangan.

“Siapkan laporan proyek merger dengan Jeong Group. Saya ingin presentasi malam ini,” katanya tanpa melihat YN.

“Baik, Tuan.”

YN menggigit bibir, mencoba menahan perasaan tidak enaknya. Biasanya, bahkan dalam kemarahannya, Yoongi masih menyisakan perhatian yang hangat dalam tatapannya. Tapi hari ini... kosong.

**

Hari terus berjalan dengan dingin.

Yoongi sengaja melewatkan makan siang bersamanya. Bahkan saat YN mencoba bertanya, ia hanya menjawab singkat dan dingin. YN semakin bingung. Ada sesuatu yang salah.

Hingga malam tiba.

Saat kantor telah sepi, Yoongi memanggil YN ke ruangannya.

YN masuk, membawa file presentasi yang ia kerjakan sepanjang sore.

“Tuan Min, ini laporan—”

“Letakkan di meja,” potong Yoongi cepat.

YN menurut. Ia menatap pria itu dengan hati-hati. “Apa ada yang salah, Tuan?”

Yoongi menatapnya untuk pertama kali hari itu. Namun tatapan itu bukan lagi penuh rasa seperti sebelumnya. Melainkan curiga dan penuh luka.

“Jadi sekarang kau dekat dengan Kim Taehyung?”

Jantung YN langsung berhenti sejenak.

“A-Apa maksud Anda?”

Yoongi melemparkan selembar foto ke atas meja. Foto yang dikirim Jennie.

YN memucat.

“Itu... tidak seperti yang Anda pikirkan. Aku—”

Yoongi berdiri, mendekatinya dengan langkah penuh emosi.

“Kau memeluknya. Di café. Seperti sepasang kekasih,” katanya, suara tertahan namun tajam.

YN menggeleng cepat, air matanya menggenang.

“Tidak, itu... aku takut. Ada pria asing mencoba menggangguku. Taehyung menolongku. Dia hanya mencoba menenangkanku.”

Namun, Yoongi tidak bisa mendengar penjelasan itu. Hatinya telah lebih dulu membentuk opini. Luka yang ia rasakan membuat pikirannya dibutakan oleh emosi.

“Kenapa tidak bilang padaku?” tanyanya.

“Aku ingin bilang, tapi... aku takut mengganggu Anda. Anda sibuk...”

Yoongi menatapnya dengan rahang mengeras.

“Jadi kau lebih nyaman dengan pria lain? Begitu?” bisiknya.

Air mata YN mulai jatuh. Ia terlalu kaget untuk menjawab.

Yoongi menarik napas dalam, lalu memutar tubuhnya membelakangi YN. Tangannya mengepal.

“Mulai sekarang, jangan muncul di ruanganku kecuali untuk urusan pekerjaan,” katanya pelan, tapi menusuk.

YN menahan isak tangis. Ia menunduk, membungkuk sopan, lalu berjalan keluar ruangan tanpa berkata sepatah kata pun.

Pintu tertutup.

Dan detik berikutnya, Yoongi meraih ponselnya.

“Jennie.”

“Ya?”

“Aku ingin kita kembali.”

Jennie tersenyum di seberang telepon. “Kukira kau sudah melupakanku.”

Yoongi tak menjawab.

Di balik kata-katanya, ia tahu keputusan itu bukan berasal dari hati. Tapi dari luka. Luka yang ia yakini ditimbulkan oleh YN—padahal kebenaran tersembunyi di balik keputusannya untuk tak mendengarkan.

**

Malam itu, YN menangis dalam diam di balik dinding apartemennya. Ia mencoba menuliskan pesan pada Yoongi. Tapi tak satu pun terkirim. Semua hanya ia hapus kembali.

Ia tak tahu bagaimana bisa segalanya berubah begitu cepat.

Ia hanya ingin dicintai.

Dan Yoongi... hanya ingin tidak merasa dikhianati.

Sayangnya, mereka berdua terlalu diam untuk saling mengerti.

Sementara itu, Jennie menatap ponselnya dan tersenyum puas.

Langkah pertamanya berhasil. Ia tahu Yoongi tidak benar-benar mencintainya lagi. Tapi jika ia bisa menghancurkan hati YN, maka ia akan puas.

“Permainan baru saja dimulai,” bisiknya.

---

1
Ita Putri
jangan cuman janji" yoongi tp bukti nyata
Ita Putri
Luar biasa
Ita Putri
padahal ceritanya bagus lhoo
kenapa gk ada yg nge like yaaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!