Dokter Amora Agatha Arnold seorang dokter Ahli bedah yang banyak di senangi oleh pasiennya dan sesama teman dokter nya, selain seorang dokter yang hebat Amora juga adalah putri tunggal dari seorang pengusaha sukses .
tetapi pada saat ia menemukan pria dambatan hati nya Daddy nya tidak memberikan restu kepada nya
" selama ini Daddy menuruti semua ke inginan mu tetapi yang satu ini maaf Daddy tidak bisa " ucap Shaka menundukkan kepalanya dia tidak bisa melihat putri nya menangis di hadapan nya hanya karena ingin meminta restu dari nya
apakah Shaka akan memberikan restu untuk Amora dan kekasih nya atau justru Shaka tidak akan pernah merestui hubungan putri nya itu
.
.
.
saksikan terus cerita nya jangan sampai ketinggalan 🤗 Like comen dan Vote 🥰🤗 Author nya juga jangan lupa di Follow ya guysss heheheehee 🤭🤭
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kasmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Alva yang sedang jatuh cinta
.
.
Amora , Nadia , mbak Yuyun dan Kang Jefri menghampiri Marsya di tempat parkiran, Marsya keluar dari mobil nya lalu memeluk Amora , dan bergantian memeluk Nadia.
" bunda datang sama siapa " tanya Amora karena melihat masih ada orang di dalam mobil itu
" Alva " jawab Marsya bersamaan dengan Alva yang keluar dari mobil nya
pria tampan itu tersenyum ke arah Amora lalu ia segera mengeluarkan koper Bunda nya dan juga tas nya dengan cepat Mbak Yuyun dan Kang Jefri membatu pria itu
" terimakasih " ucap Alva kepada kedua nya
" ini sudah menjadi tugas kami mas " jawab Kang Jefri ramah
semua nya melangkah masuk kedalam. bangunan Villa itu terlebih dahulu Alva dan Marsya memesan kamar untuk mereka selama mereka berada di Bandung
" seperti nya bunda sangat lelah, bunda istirahat aja dulu, nanti malam kita makan malam bersama " ucap Amora yang melihat wajah lelah wanita setengah baya itu
" ok bunda istirahat dulu sampai bertemu nanti malam cantik " ucap Marsya melangkah ke arah kamar nya seraya menarik koper nya
sedangkan Nadia ia bersama dengan Mbak Yuyun seperti nya kedua nya sangat lah akbar saat ini sedangkan kang Jefri ia kembali mengerjakan pekerjaan nya
" bunda aja nih yang di kasi perhatian aku tidak " ucap Alva berpura-pura kesal
Amora tersenyum ke arah peria itu " maaf kak aku kira kakak sudah ada di kamar nya , selamat istirahat kak Alva " ucap Amora
" selamat istirahat juga dokter cantik, sampai bertemu nanti malam " balas Alva tersenyum senang lalu melangkah masuk kedalam kamar nya
Amora juga kembali kekamar nya rasanya hari ini ia sangat mengantuk .
.
.
.
malam hari nya kini Amora, Nadia, Marsya dan juga Alva sedang berada di cafe Villa, mereka menikmati makan malam bersama. sesekali Alva mencuri pandang ke arah Amora tetapi gadis cantik itu tidak menyadari nya.
" oh ya.... Amora oma berencana akan mengajak Jefri dan juga Yuyun ke Jakarta " ucap Nadia di sela-sela makan mereka
" bagus dong oma jadi nya kan oma gak lagi ke sepian jika ada mereka " balas Amora tersenyum
" iya sekalian oma juga akan menjadikan mereka berdua pelayan pribadi oma " tambah Nadia lagi
" apa oma sudah bicara dengan Daddy ? " tanya Amora
" belum nanti setelah ini oma akan menelpon nya dan awas aja jika dia melarang oma " jawab Nadia
Amora tidak berkata lagi, setelah makan malam selesai Nadia dan juga Marsya kembali kemar nya, sedangkan Amora dan Alva mereka berdua masih berada di Cafe.
Alva menyandarkan tubuh nya di sandaran kursi lalu melipat kedua tangannya di depan dada sedangkan Amora ia hanya mengaduk ngaduk kopi nya tatapan wanita itu kosong entah apa yang sedang di fikirkan nya sekarang.
" hhmm... " Alva berdehem untuk mencarikan suasana
seketika Amora melihat ke arah pria itu " kak Alva butuh sesuatu ? " tanya Amora
Alva tersenyum " tidak... kenapa kamu bengong begitu ? " tanya Alva
" oh aku sedang memikirkan pekerjaan saja kak, apa kak Alva ingin berjalan-jalan di sekitar Villa ini, suasana di malam hari itu sangat menyejukkan loh kak " ucap Amora ia sengaja untuk mengalihkan perhatian Alva supaya pria itu tidak bertanya lagi ke pada nya
" boleh... tapi sama kamu ya " ucap Alva
Amora tersenyum dan segera berdiri " ayo kak, mumpung masih belum terlalu larut malam " ajak Amora dan dengan senang nya Alva berdiri
mereka berdua berjalan beriringan ke taman Villa itu cuaca yang dingin menembus ke dua kulit mereka hembusan angin malam meniup rambut panjang Amora yang terturai indah.
" yang aku dengar katanya kamu lahir di kampung ini ya " tanya Alva yang pernah mendengar cerita itu dari Bunda nya
Amora menoleh ke arah pria itu lalu berkata " iya kak, aku dan Maura lahir di kampung ini, hidup dengan kesederhanaan, "
" aku menyukai suasana disini, udaranya sangat lah segar berbedah di jakarta yang penuh dengan polusi setiap hari nya. " ucap Alva lagi
Amora tersenyum lalu ia duduk di salah satu kursi besi yang panjang " kenapa kak Alva gak membangun tempat wisata aja disini, kan disini hanya ada villa ini dan juga kebun teh di depan sana " saran Amora mengingat Alva adalah salah satu pengusaha yang sukses dan dimasa depan nanti pria itu lah yang akan menggantikan ayah nya memimpin perusahaan
Alva mendudukkan dirinya di samping Amora " memang saat ini aku dan ayah ada rencana untuk membangun proyek tetapi kami masih belum mendapat kan tempat yang cocok " jelas Alva
" siapa tau tempat ini cocok, apa lagi disini belum ada tempat wisata " ucap Amora
Alva diam benar juga apa yang di katakan oleh gadis cantik yang duduk di samping nya saat ini
" apa besok kamu ingin menemani aku berkeliling kampung ini " tanya Alva menatap serius Amora
Amora tersenyum " dengan senang hati kak, tapi jangan pake mobil ya " ucap Amora
" mau jalan kaki " Alva mengangkat sebelah alis nya
" naik motor kak, sudah lama sekali aku gak naik motor, terakhir kali pas masih tinggal di kampung ini " ucap Amora
" ok besok kita akan naik motor bersama " ucap Alva menuruti ke inginan Amora
" terimakasih kak Alva, memang kak Alva adalah kakak yang terbaik " ucap Amora langsung memeluk Alva dari samping
Alva yang mendapatkan perlakuan seperti ini dari gadis yang ia cintai secara diam-diam tubuh nya langsung kaku, jantung nya seperti ingin meloncat keluar dari tempat nya
" su.. sudah.. la.. larut malam aku harus tidur " ucap Alva gugup melepaskan pelukan Amora dari nya karena semakin lama Amora memeluk nya semakin besar pula perasaan yang pria itu rasakan kepada nya.
Amora melepaskan pelukan nya dari Alva dan dengan buru-buru Alva melangkah pergi dari sana seraya memegangi dada nya
Amora menatap bingung pria itu yang melangkah semakin menjauh dari nya " kak Alva kenapa " tanya nya kepada diri nya sendiri
di kamar nya Alva langsung merebahkan tubuh nya di ranjang ia berguling-guling di atas ranjang itu seperti orang yang jatuh cinta
" dia sangat cantik... " ucap nya lagi membayangkan wajah cantik Amora
" rasanya pelukannya masih terasa, oohh.. . . Amora ku aku sangat mencintaimu " ucap nya seraya merai bantal guling dan menganggap bantal guling itu adalah Amora
" Lama-lama aku jadi gila, ... lebih abaik aku tidur besok kan mau cari lahan untuk proyek sekaligus jalan-jalan bareng Amora, hal seperti ini tidak boleh aku lewatkan " lanjut nya lagi dan segera memejam kan matanya
tetapi seperti nya malam ini Alva susah untuk tertidur wajah cantik Amora selalu terbayang di mata nya.
.
.
.
