NovelToon NovelToon
Pernikahan Hangat: Mengejar Cinta Istri

Pernikahan Hangat: Mengejar Cinta Istri

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:6.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Annisa sitepu

Awalnya, pernikahan itu baik-baik saja. Semua menjadi hangat, luka akibat masa lalu Ainayya Hikari Salvina sedikit demi sedikit mulai sembuh.

Tapi, pernikahan hangat itu tiba-tiba diterpa gelombang. Menghancurkan sebuah kepercayaan dan membuatnya meninggalkan rumah yang sudah mengajarkan arti sebuah keluarga harmonis.

Lalu, mampukah Albara Demian Dominic. Sang pelaku kehancuran tersebut memperbaiki rumah tangga yang sudah membuatnya sembuh dari kejadian di masa lalu? Bisakah Albara mengobati luka yang ia berikan pada istrinya?

Mari kita lihat bagaimana perjalanan Albara dalam mengejar cinta istrinya kembali!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annisa sitepu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu

Sesampainya di tempat tujuan, Bara membawa Nayya masuk ke dalam mal di ikuti oleh Sara yang setia berjaan di belakang mereka. Dengan penampilan yang cukup misterius, keduanya menarik banyak perhatian. Bara memang sengaja memakai masker sedangkan Nayya hanya menggunakan kaca mata dan topi karena wanita tersebut tiba-tiba merasa sesak nafas.

Masuk ke dalam sebuah toko, mereka mulai memilih mukena dan perlengkapan lainnya. Ada Iqra serta Al-qur'an yang sengaja Bara ambil.

"Kau yakin dengan mukena itu?"

"Ya, Kak. Nayya suka dengan warnanya, Kakak tidak keberatan, kan?"

"Tidak, sekarang mari kita melihat-lihat. Jika ada yang menarik perhatian mu, maka jangan ragu mengatakannya pada ku."

"Baik, Kak."

Ketiga orang tersebut mengelilingi mall, barang-barang juga dibawa oleh Bara. Pria itu tidak meminta Sara yang membawa karena  hal tersbeut bukan perbuatan yang baik, tapi jika Nayya dan Sara yang sedang berjalan-jalan, mungkin Bara tidak melarang jika Sara membawakan barang-barang istrinya.

"Kak, Nayya ingin boneka itu."

Melihat ke arah yang di tunjuk, Bara sedikit mendesah. Bukan tidak ingin memberikannya, tapi boneka tersbeut berada di dalam mesin pencapit boneka dan itu sangat sulit untuk di dapat.

"Apa kau yakin ingin boneka kecil-kecil tersebut? Tidak ingin boneka yang ada di toko."

"Ya, Nayya hanya ingin boneka yang ada di dalamnya. Itu lebih berkesan karena kita mendapatkannya dengan usaha sendiri, bukan hanya sebatas membayar."

"Baiklah, ayo kita mencobanya. Tapi ingat, kau tidak boleh menangis jika boneka tersebut tidak kau dapatkan."

Nayya menganggukan kepalanya semangat, ia cukup lama mengidam-damkan boneka yang berasa dari mesin capit. Di masa lalu, ia pernah pergi ke pasar malam yang ada di dekat rumah keluarga Cannor dan sangat tertarik dengan boneka dan permainan mesin capit.

Membeli koin, Bara mulai memaikan mesin capit tersebut. Nayya yang melihat sangat antusias, ia bahkan menyoraki suaminya. Memberikan semangat agar salah satu boneka yang ada di dalamnya bisa menjadi miliknya.

Pada capitan pertama, boneka tersebut jatuh, begitu pula dengan capitan lainnya. Hingga Bara mulai kesal, tapi urung ia hentikan saat melihat wajah istrinya yang begitu tertarik dengan permainan tersebut.

"Kau ingin memainkannya?"

"Apakah boleh, Kak?"

"Tentu, mungkin saja bonekanya ingin di ambil oleh mu."

"Tapi Nayya tidak bisa memainkannya."

Bara menempatkan posisinya di belakang Nayya, lalu mengarahkan tangan kecil tersebut ke tempat mesin capit. Mereka tampak sangat serasi, bahkan Sara yang sudah memiliki tuanangan pun ikut iri, layaknya pasangan muda. Bara dan Nayya seperti anak SMA yang sedang pacaran.

Mungkin pacaran stelah menikah cocok untuk mereka, terlihat sangat menggemaskan dan lucu. Dengan tinggi badan yang jauh berbeda, bahkan tinggi Nayya hanya sampai di bawah ketiak Bara.

Nayya sangat antusias ketika Bara membantunya bermain capit boneka. Ia bahkan tersenyum geli setiap kali Bara berguman kesal setiap kali mereka gagal mendapatkannya. Mungkin, untuk mendapatkan sesuatu yang baik kita memang harus berusaha sangat kerasa.

Hingga pada koin terakhir, Nayya menjadi pesimis. Tapi tetap saja semangat, ia merapalkan banyak doa agar salah satu dari boneka yang ada di dalam bisa ia dapatkan. Dan benar saja, doa Nayya terkabul. Sebuah boneka lucu berwarna pink nan menggemaskan berbentuk kelinci yang menggemaskan.

Berhasil mendapatkan boneka tersebut, Nayya bersorak bahagia. Ia bahkan memeluk Bara secara naluri, membuat yang di peluk terkejut namun tidak berusaha menolak. Kini, Bara mulai memahami satu hal tentang Nayya, wanita itu sangat tulus, membahagiakannya tidak perlu dengan barang mewah. Cukup ikuti apa yang ia inginkan maka semuanya menjadi sangat mudah.

"Apakah kau senang?"

"Ya, ini hebat. Akhirnya Nayya bisa merasakan seperti apa permainan ini, dan karena bantuan Kakak. Nayya mendapatkan boneka lucu, terima kasih Kak."

"Sama-sama, sekarang kau ingin membeli apa lagi?"

"Bagaimana jika kita makan siang, Nayya lapar. Kakak dan Kak Sara pasti juga lapar."

"Baik, mari kita makan siang."

Ketiga orang tersebut pergi menuju restoran. Nayya juga tidak ingin memberikan boneka hasil jerih payahnya bersama suami pada siapa pun, ia ingin membawanya sendiri.

Saat sedang berjalan, tiba-tiba saja Nayya di kejutkan dengan suara yang tidak akan pernah bisa ia lupakan. Suara yang membuatnya selalu mengalami mimpi buruk, bahkan suara yang telah menyumbangkan rasa sakit hingga penyakit mental.

"Apakah itu kau, Nayya?" Di dalam pertanyaan tersebut, Nayya dapat mendengar nada cemoohan.

Membalikan tubuhnya, Nayya menatap Vina dan Leonal yang sedang bergandengan. Telihat mesra dengan perut yang mulai terlihat besar. Bukan karena usia kandungan tapi karena Vina memakai pakaian ketat sehingga memperlihatkan lekuk tubuhnya.

Takut jika Vina melihat identitas suaminya, ia langsung memberikan topi dan kaca mata untuk Bara. Pria itu dengan terpaksa menerimanya, karena belum saatnya dua orang tersebut mengetahui penampilan aslinya.

"Takut jika kami tahu wujud suami tua dan jelek mu."

"Itu bukan urusan mu."

Vina dan Leonal terpana, mereka tidak menduga jika Nayya bisa mengatakan hal semacam itu saat pertama kali bertemu. Bukankah perubahan tersebut sangat mengejutkan.

"Tidak di duga kau bisa menjadi sangat sombong seperti sekarang, bahkan sangat berani berbicara tidak sopan dengan ku." Vina masih berfikir bahwa dirinya lebih tinggi dari pada Nayya, ia juga tidak lupa memberikan ekspersi arogan seperti biasanya.

"Siap kau yang harus ku berikan sopan santun, cukup suami dan kedua mertua ku saja yang mendapatkannya. Kau tidak berhak."

Nah kan, Nayya telah berubah. Bara dan Sara bahkan tidak percaya jika wanita yang hobi menangis serta keras kepala itu bisa menjadi sangat berani. Tidak ada wajah takut apalagi gugup saat berbicara dengan Vina dan Leonal.

"Hanya menikah dengan pria tua yang cukup kaya, kau tiba-tiba bertindak sombong. Memalukan sekali, apalagi jika sudah menjadi wanita simpanan ku. Mungkin kau menjadi tidak tahu diri."

Entah mengapa Leonal merasa tidak terima dengan perubahan Nayya, bahkan ia menjadi semakin kesal karena wanita tersebut tidak mau menjadi wanita simpanannya. Hancur sudah mimpinya menikmati tubuh indah Nayya.

"Apa maksud mu, Sayang? Apakah dia yang menawarkan diri untuk menjadi wanita simpanan mu." Vina tidak tahu dengan mimpi Leonal yang ingin menikmati tubuh Nayya, tapi dia juga tidak percaya kalau pun Nayya mengatakan yang sejujurnya. Baginya, Leonal pria baik dan tidak mungkin berselingkuh darinya.

"Ya, Sayang. Untungnya aku menolaknya, aku lebih memilih mu. Bahkan dia menawarkan tubuhnya pada ku." Satu hal yang membuat Leonal memilih Vina karena selain mudah di nikmati tubuhnya, Vina juga bodoh dan terlalu mencintainya sehingga menutup telinga setaip kali orang berkata buruk tentangnya.

"Kurang ajar! Kau sangat mirip dengan ibu mu. Sama-sama murahan." Vina lupa dari mana dirinya berasal, lupa bahwa dia yang berasal dari wanita murahan.

Nayya diam, ia tidak ingin membalas ucapan Vina karena semakin ia meladeninya. Maka semakin banyak omong kosong yang akan keluar dari mulut berbisa Vina.

"Lihatlah, kau tidak menyangkalnya. Ternyata benar, kau memang sama murahannya dengan ibu mu. Tuan, tolong jaga istri mu, meskipun kau jelek dan tua, tapi tetap saja. Jaga istri mu dengan baik agar tidak merayu pria milik wanita lain."

Bara yang mendengar hal itu sangat marah, ingin rasanya ia menampar wajah Vina. Tapi Nayya menggenggam tangan suaminya, melarang kekerasan karena takut membuat keributan di mal.

"Nona, sebaiknya anda berkaca lebih dulu sebelum mengomentari wanita lain. Berfikirkan satu hal dari mana kau berasal. Apakah nyonya ku yang terlahir dari wanita murahan atau itu anda, yang terlahir dari wanita murahan." Sara yang sudah tidak bisa menahan emosinya akhirnya angkat bicara. Ia sama halnya dengan Bara yang ingin menampar Vina, tapi di tahan karena tidak ingin membuat keributan.

1
Akifa Naura Kiza
ya jessi mukanya
Rita Rosid
bongkem mulut nya biar diam
Rita Rosid
😭😭😭😭cerita nya bikin aku nangiss
Rita Rosid
mukanya seperti jessi di novel takdir cinta istri ke 2 sangat 👍😘cantik
Nadia
weleh" dr baca ini udah bikin mata panas dada sesak 🤭😢
Sanjaria Abubakar
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
inayah machmud
Bara so sweet bgt. 🥰🥰🥰
inayah machmud
Ceo Bara udah jd bucin akut ke istri nya.
Qaisaa Nazarudin
Nah keputusan Tegas kek Gini yg aku dukung, Biasanya udah di selingkuhin,di hina di caci,Para readers aja masih sakit hati baca nya,eh hujung2 nya dia malah mau2 nya nerima balik 🤦🤦😡,kesel aku,untung aja yg ni hak gitu..
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwkwk Rata2 alur novel,pria yg berselingkuh berakhir dengan kehancuran dan penyesalan,Tapi madih banyak aja yg memilih berselingkuh alesan tergoda dgn kepuasan sesaat,hingga menghancurkan rumah tangga sendiri..Setelah itu keluarlah kata2 penyesalan dan meminta maaf dan ingin kembali.. B.LS.IT...dengan semua itu .
Qaisaa Nazarudin
Oh berat wanita yg Bara tabrak itu ibu nya Nayya...Bara..Bara..Benar kata org CINTA ITU BUTA Tapi menurut ku,CINTA BOLEH,BODOH JANGAN,BUCIN BOLEH TAPI HARUS PAKE OTAK...
Qaisaa Nazarudin
Kenapa karakter oeran ceweknya RERLALU LEMAH..CKK🤦🤦
Arie
Luar biasa
Wina Ningsih
Biasa
Wina Ningsih
salam kenal ya thor,ceritanya bagus thor,saya suka,semangt terus nulisnya ya thor.............
Wina Ningsih
Kecewa
Farida Wahyuni
karin ini ibu yg egois.
Massunamiyatha
semangat terus thor dlm berkarya
Kadek Bella
trima kasih thoor,,suka sama ceritanya ,tetap. smangat
Cica Kosmetik
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!