NovelToon NovelToon
TEKNIK KULTIVASI NAGA KEGELAPAN

TEKNIK KULTIVASI NAGA KEGELAPAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Ilmu Kanuragan / Kultivasi Modern / Perperangan / Action / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Budidaya dan Peningkatan / Fantasi Timur
Popularitas:89.2k
Nilai: 5
Nama Author: bingstars

Ji Fan, seorang pemuda dari clan ji yang memiliki mata misterius, namun akibat mata nya itu dia menjadi olok-olokan seluruh clan.
Didunia yang kejam ini, sejak kecil dia hidup sebatang kara tanpa kultivasi, melewati badai api sendirian. Sampai pada akhirnya dia tanpa sengaja menemukan sebuah buku tua yang usang. Buku itu adalah peninggalan ayahnya yang didapat dari seorang laki laki paruh baya dimasa lampau. Awalnya dia tidak mengerti buku apa itu, Tetapi setelah mempelajari bahasa dewa kuno, dia mulai mengerti, buku itu adalah buku Teknik Terlarang Kultivasi Naga Kegelapan. Dalam buku itu tertulis berbgai ilmu pengetahuan dan langkah-langkah jalan kultivasi, sejak saat itu Ji Fan berubah dari yang awalnya sampah menjadi kultivator puncak yang ditakuti di seluruh alam. Dan orang-orang memanggilnya dengan sebutan 'Orang Buta Dari Kegelapan Naga' .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bingstars, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 33

"Kapan saya berangkat?" tanya Ji Fan dingin.

"Malam ini. Lewat jalur rahasia di bawah menara ini. Tidak ada yang boleh tahu kau meninggalkan Akademi."

Tetua Zhen melemparkan satu botol lagi.

"Pil Peredam Nyeri. Itu akan mematikan rasa sakit di kakimu selama 24 jam. Kau bisa berlari seolah kakimu tidak patah. Tapi ingat, kerusakannya tetap ada. Jika kau memaksakan diri terlalu keras, saat efek obatnya habis, kakimu mungkin hancur permanen."

Ji Fan mengambil botol itu. Pilihan antara mati dibunuh pembunuh bayaran di asrama atau mati di hutan dengan kaki patah. Pilihan yang luar biasa.

"Saya mengerti," ucap Ji Fan.

Ji Fan mengambil perlengkapan itu dan berdiri.

"Ji Fan," panggil Tetua Zhen saat Ji Fan mencapai pintu. "Jika itu benar-benar warisan klanmu... jangan berpikir untuk menyembunyikannya dariku. Aku akan tahu."

Ji Fan tidak menjawab. Ji Fan keluar dari ruangan itu dengan perasaan dingin yang bukan berasal dari angin malam.

***

Dua Jam Kemudian. Terowongan Bawah Tanah.

Ji Fan berjalan menyusuri lorong lembap yang berbau lumut. Ji Fan sudah menelan Pil Peredam Nyeri. Benar saja, rasa sakit di kakinya hilang total. Ji Fan bisa berjalan, bahkan berlari kecil, tanpa masalah. Tapi sensasi itu menipu; Ji Fan bisa mendengar bunyi krek halus dari tulang keringnya setiap kali Ji Fan melangkah terlalu keras.

"Ini ide buruk," komentar Naga Kecil. "Kau berjalan menuju sarang musuh dengan bom waktu di kakimu. Begitu obat itu habis, kau akan lumpuh di tengah hutan."

"Kita cari sumber Qi itu secepatnya, lalu keluar. Kalau itu benar warisan klan, mungkin ada sesuatu yang bisa menyembuhkanku," harap Ji Fan.

Mereka keluar dari ujung terowongan yang tersembunyi di balik air terjun kecil, sepuluh mil jauhnya dari Akademi.

Hutan utara berbeda dengan Hutan Berbisa. Di sini udaranya dingin menusuk. Pohon-pohonnya tinggi menjulang dengan daun jarum yang tajam.

Ji Fan mengenakan topeng dan jubah pemberian Tetua Zhen. Auranya menghilang sempurna. Ji Fan bergerak cepat, menggunakan Langkah Hantu dengan sangat hati-hati agar tidak membebani kakinya.

Setelah dua jam perjalanan kilat, Ji Fan mencapai bibir Lembah Kabut Hitam.

Pemandangannya mencekam.

Lembah itu seperti luka menganga di permukaan bumi. Kabut hitam pekat bergulung-gulung di dalamnya, tidak tertiup angin. Tidak ada suara binatang. Tidak ada kicau burung. Hening total.

"Qi ini..." Naga Kecil tiba-tiba bersuara, nadanya bergetar. "Aku merasakannya. Ini bukan sekadar jejak. Ini murni."

"Warisan?" tanya Ji Fan, jantungnya berpacu.

"Bukan. Ini... kuburan*."

Ji Fan merinding. "Kuburan siapa?"

"Kuburan para pengikut setia. Orang-orang yang mati melindungi pelarian Leluhur Naga Kegelapan terakhir. Qi kebencian mereka begitu kuat hingga mengubah lingkungan sekitar."

Ji Fan menelan ludah. "Berarti ada harta karun?"

"Berarti ada Mayat Hidup (Jiangshi), Bodoh! Mayat yang dibangkitkan oleh Qi Kegelapan dan kebencian! Mereka tidak punya rasa sakit, kulit mereka sekeras besi, dan mereka haus darah yang memiliki afinitas Qi!"

Ji Fan baru saja akan melangkah mundur, mempertimbangkan untuk lari dan berbohong pada Tetua Zhen, ketika Ji Fan mendengar suara.

Clang!

Suara logam beradu. Ada orang lain di bawah sana.

Ji Fan merayap mendekati tebing, mengintip ke bawah.

Di dasar lembah, di tengah kabut yang menipis, Ji Fan melihat sekelompok orang. Lima orang. Mereka mengenakan jubah abu-abu dengan lambang pedang patah di punggung.

"Itu lambang Sekte Pedang Iblis," bisik Ji Fan. Sekte aliran sesat yang terkenal kejam di perbatasan.

Mereka sedang mengepung sesuatu. Bukan mayat hidup.

Mereka mengepung seorang wanita.

Wanita itu mengenakan baju zirah perak yang sudah penyok dan berlumuran darah hitam. Dia memegang tombak panjang, berdiri melindungi sebuah pintu batu kuno di dinding tebing.

"Minggir, Pelindung!" teriak pemimpin sekte itu. "Tuan kami menginginkan apa yang ada di balik pintu itu! Serahkan kuncinya!"

"Hanya... darah murni... yang boleh lewat..." suara wanita itu parau, seperti gesekan dua batu.

Wanita itu mengangkat wajahnya. Ji Fan menahan napas.

Wajah wanita itu pucat pasi, matanya putih tanpa pupil, dan ada lubang besar menganga di dadanya yang tidak mengeluarkan darah.

"Dia mayat hidup," ucap Naga Kecil. "Tapi dia masih punya kesadaran. Dia Penjaga Makam."

Pemimpin sekte itu memberi isyarat. "Hancurkan dia! Ambil kuncinya dari mayatnya!"

Lima kultivator Tingkat 6 dan 7 itu menyerbu maju serentak.

Ji Fan membeku di atas tebing. Ini jauh di atas levelnya. Tingkat 6 dan 7. Dia cuma Tingkat 4 yang sedang menyamar dan kakinya patah.

"Kita pergi," putus Ji Fan. "Ini bukan urusanku."

"Tunggu," cegah Naga Kecil. "Lihat pintu batu itu. Lihat simbol di atasnya."

Ji Fan menyipitkan mata. Di atas pintu batu itu, terukir simbol samar yang tertutup lumut.

Seekor naga melilit menara.

"Itu Gudang Senjata Ketiga," suara Naga Kecil bergetar karena emosi. "Di dalamnya tersimpan Tombak Naga Petir. Senjata legendaris yang hilang saat perang besar."

Ji Fan terdiam. Tombak Naga Petir. Senjata yang bisa mengendalikan elemen, bukan sekadar logam tajam.

"Kalau Sekte Pedang Iblis mendapatkannya, mereka akan membantai wilayah ini, termasuk Akademi," lanjut Naga Kecil. "Tapi lebih penting lagi... Tombak itu milikmu. Hakmu sebagai pewaris."

Ji Fan menatap ke bawah. Lima lawan satu. Dan wanita mayat hidup itu sudah di ujung tanduk, tombaknya retak dihantam serangan bertubi-tubi.

"Bagaimana aku bisa melawan lima orang Tingkat 7 dengan kaki pincang ini?" desis Ji Fan frustrasi.

"Kau tidak melawan mereka," ucap Naga Kecil licik. "Kau manfaatkan kekacauan. Lihat ke sekeliling lembah. Kabut itu... itu bukan cuma kabut. Itu Qi Mayat yang mudah terbakar jika dipicu api Yang murni."

Ji Fan meraba sakunya. Dia tidak punya elemen api. Tapi dia punya Jimat Peledak yang dia ambil dari mayat Chen... tidak, Chen masih hidup. Dari mayat siapa? Ah, dari mayat pengikut Chen di Arena Darah. Dia sempat mengambil satu jimat standar.

"Ledakan itu akan memicu reaksi rantai," jelas Naga Kecil. "Seluruh lembah akan menjadi lautan api mayat dalam sekejap. Itu akan membakar kultivator sekte itu hidup-hidup. Masalahnya..."

"Masalahnya aku juga ada di sini," potong Ji Fan.

"Benar. Kau harus melompat ke pintu itu tepat saat ledakan terjadi. Pintu itu akan terbuka jika merasakan darahmu. Jika kau telat sedetik, kau jadi abu."

Ji Fan menatap jimat di tangannya. Rencana gila. Bunuh diri.

Tapi Tombak Naga Petir ada di depan mata. Dan Ji Fan sudah muak menjadi lemah.

"Persetan," bisik Ji Fan.

Dia menyalurkan sedikit Qi ke jimat itu, lalu melemparkannya ke tengah-tengah kabut tebal di belakang kelompok sekte itu.

"Satu... dua... tiga..."

BOOM!

Ledakan kecil terjadi. Tapi seperti yang dikatakan Naga Kecil, kabut hitam itu bereaksi.

WOOOOSH!

Api hijau mengerikan meledak, menyambar seluruh dasar lembah dalam sekejap mata.

"APA INI?!" teriak pemimpin sekte saat api hijau membakar jubahnya. Jeritan panik terdengar saat mereka terbakar oleh api spiritual yang tidak bisa dipadamkan air.

Ji Fan tidak menunggu. Dia melompat dari tebing setinggi dua puluh meter itu.

"Langkah Hantu!"

Dia menggunakan teknik itu di udara untuk mempercepat jatuhnya, menahan jeritan saat kakinya mendarat keras di tanah batu. Pil peredam nyeri bekerja, tapi dia tahu tulangnya pasti bergeser lagi.

Dia berlari menembus api hijau yang mulai menjilat-jilat mendekat.

Wanita mayat hidup itu melihat Ji Fan datang. Dia mengangkat tombaknya untuk menyerang.

"Darah Murni!" teriak Ji Fan.

Dia mengiris telapak tangannya sendiri dengan belati, lalu menampar pintu batu itu dengan tangan berdarah.

Darahnya meresap ke dalam batu. Simbol naga menyala merah terang.

KRAAAAAK!

Pintu batu terbuka sedikit. Cukup untuk satu orang.

Api hijau sudah berada satu meter di belakang Ji Fan. Panasnya membakar rambutnya.

Ji Fan meluncur masuk melalui celah pintu. Wanita mayat hidup itu tidak menyerangnya. Dia justru berbalik, menggunakan tubuhnya untuk memblokir celah pintu dari api dan kultivator sekte yang mencoba ikut masuk.

"Lindungi... Tuan..." bisik wanita itu sebelum api hijau menelan tubuhnya.

Pintu batu tertutup rapat. Gelap gulita.

Ji Fan terengah-engah dalam kegelapan. Dia selamat. Di luar, suara jeritan sekte itu perlahan menghilang, digantikan suara gemuruh api.

"Kau gila," ucap Naga Kecil, kali ini dengan nada bangga. "Selamat datang di Gudang Senjata, Pewaris."

Di depan Ji Fan, dalam kegelapan, sepasang mata ungu menyala. Dan suara mendesis listrik terdengar.

Tombak itu tidak sendirian. Ada penjaganya

1
Tejo Kusumo
👍
Anonymous
Ditungguuuuuuuuu
Ibad Moulay
Uraaa 🔥🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Lanjutkan 🔥🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Ganda
Ibad Moulay
Ritme
Ibad Moulay
Uraaa 🐎🐎🐎
Ibad Moulay
Lanjutkan 🔥🔥🔥
Sarip Hidayat
waaah
Luthfi Aamiin
gila bagus
Luthfi Aamiin
bantei
Ibad Moulay
Tombak
Ibad Moulay
Monster
Ibad Moulay
Uraaa 🔥🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Lanjutkan 🔥🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Cacing
Ibad Moulay
Tombak
Ibad Moulay
Uraaa 🐎🐎🐎🐎
Ibad Moulay
Lanjutkan 🔥🔥🔥🔥
Sarip Hidayat
waah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!