Kemuliaan Surgawi

Xiong Jiangguo kembali mengunjungi alam neraka membuat Hao Peng terkejut dan memberikan salam setelahnya.

"Apakah Yang Mulia kembali membutuhkan sesuatu?"tanya Hao Peng sopan merendahkan nada bicaranya.

"Aku ingin membangkitkan Ji Fu'er dengan jejak ilahi Dewi Xue Luli,"jawab Xiong Jiangguo.

"Anda mendapatkan jejak ilahi Dewi Xue Luli di benua tertinggi?"ucap Hao Peng tak percaya dengan apa yang di dengarkannya.

"Salah satu murid Dewi Xue Luli sang perawan suci An Yingtai membawa bunga es abadi dari gurunya dimana dia bertemu Xue Yi dan bunga es di berikan kepadanya dan aku berhasil mendapatkannya. Xue Yi benar-benar bodoh mengira bunga es ini hanyalah hadiah dari kekasihnya,"balas Xiong Jiangguo mengeluarkan bunga es abadi yang memancarkan hawa dingin mutlak.

Sungai darah terbelah menampilkan sosok terantai besi hitam dimana kedua matanya tertutupi kain merah. Penampilannya seperti dewa dengan kulit halus serta pakaian indah berwarna hitam kemerahan. Satu-satunya dari sembilan raja dosa yang buta. Bunga es melayang di udara tepat berada di atas kepala Ji Fu'er memancarkan keilahian menutrisi jiwanya membentuk ulang tubuhnya melalui sungai darah.

"Teknik kebangkitan jiwa neraka!"ucap Xiong Jiangguo.

Ledakan kekuatan menghancurkan rantai meluapkan energi tak terbatas. Alam neraka bergejolak dan jiwa-jiwa hitam bersujud menyambut salah satu junjungannya. Ji Fu'er mendarat di atas permukaan darah berjalan mendekati Xiong Jiangguo.

"Salam Yang Mulia,"ucapnya lembut terkesan sopan.

"Kau tak pernah berubah sekalipun ribuan tahun tersegel di dalam sungai darah,"balas Xiong Jiangguo mendengus dingin.

"Hamba tak akan pernah berubah sampai kapan pun,"ucap Ji Fu'er tertawa kecil.

"Bagus! Sungguh bagus. Alam neraka akan kembali berjaya diantar ribuan alam,"balas Xiong Jiangguo membuat segel tangan dimana formasi besar muncul dari dasar sungai darah membentang luas ke seluruh penjuru alam neraka. Satu per satu titik muncul menunjukkan posisi singgasana neraka. Dua kursi raja telah kembali tersisi mengisi kerompangan kelemahan alam neraka.

"Neraka Abadi!"ucap Xiong Jiangguo.

Alam neraka bergetar sungai darah meletup-letup membawa kebencian serta hawa kematian. Para jiwa hitam berkeliaran gembira merasakan nutrisi yang diberikan pemimpin mereka.

"Kami menyembah Yang Mulia bersama-sama menggapai keabadian mutlak di jalan berdarah,"ucap Hao Peng dan Ji Fu'er serempak.

Xiong Jiangguo menyunggingkan senyum tipisnya ketika melihat dua dari sembilan pedang raja neraka telah aktif kembali.

"Tunggu aku kembali menyerang surga merebut hak yang seharusnya aku dapatkan,"batinnya mengepalkan tangannya erat.

Di alam nyata, Bai Feng telah sampai di kota Fucheng. Kota yang berada pada wilayah Istana Langit. Mereka berdua memasuki kota tanpa masalah. Aktivitas penduduk begitu ramai akan pekerjaan sehari-hari.

"Mari kita mencari restoran untuk makan,"ajak Bai Feng yang diangguki Xi Qingling.

Mereka menemukan restoran di pinggiran jalanan utama kota. Memesan dua mangkuk mie dan sop daging. Keduanya makan dengan lahap setelah beberapa hari makan-makanan seadanya.

"Aku pernah membaca di perpustakaan istana mengenai tempat-tempat terlarang di benua salah satunya adalah gunung sembilan naga,"ucap Xi Qingling membuka topik pembicaraan.

"Apa yang kau ketahui dengan tempat itu?"tanya Bai Feng.

"Gunung sembilan naga merupakan tempat suci dan aneh yang diketahui menyimpan banyak warisan beast kuno. Konon altar pemanggilan salah satu beast legendaris ada disana dan menjaga gunung sembilan naga. Sembilan puncak kecil memiliki altar pendukung dimana pilar-pilar cahaya menopang langit dan konon di dalam pilar cahaya terdapat warisan teknik para beast kuno,"jawab Xi Qingling.

"Semakin menarik untuk dijelajahi,"balas Bai Feng.

Suara riuh orang terdengar berkumpul pada papan pengumuman di tengah kota membuat Bai Feng penasaran menghentikan salah satu warga dan bertanya.

"Apa yang yang di umumkan pada papan pengumuman?"tanya Bai Feng.

"Petinggi klan Kang mengumumkan perburuan nyawa menunjukkan sketsa wajah seseorang yang membunuh Tuan Muda mereka"

"Siapa namanya?"

"Bai Feng murid Aula Kemuliaan. Petinggi klan Kang tak segan-segan memberikan imbalan sebuah teknik pedang kuat dan ratusan keping koin emas"

Warga tersebut pergi setelahnya. Bai Feng mengerutkan keningnya ketika memikirkan apa yang dilakukan klan Kang benar-benar berani.

"Sepertinya klan Kang memiliki sesuatu yang dapat bersaing dengan seluruh Aula Kemuliaan,"ucap Xi Qingling.

"Aku tak pernah mendengar klan Kang selama ini hanya tahu klan assassin,"balas Bai Feng.

"Klan Kang memang tersembunyi dan jauh lebih kuat dibandingkan klan assassin Bao. Bukankah kau pernah melawan Bao Xin, dia berasal dari klan assassin di bawah naungan kekaisaran Huangjin. Menurut rumor yang beredar, klan Kang memiliki teknik pedang keheningan yang mampu membunuh siapapun dalam sekali serang dan tak sekalipun klan Kang gagal dalam misinya,"ucap Xi Qingling.

"Aku mengerti,"balas Bai Feng beranjak berdiri diikuti Xi Qingling.

"Kemanakah Tuan akan pergi?"tanya seseorang dari meja sebrang.

Bai Feng mengerutkan keningnya tatkala melihat sosok tersebut.

"Siapa kau?"

"Orang yang akan membunuhmu,"ucapnya melemparkan cangkir arak membuat Bai Feng tersentak secara reflek menghancurkannya.

Orang tersebut mengambil tombaknya menyerang Bai Feng secara ganas. Dentingan benda tajam terdengar nyaring. Para pengunjung restoran lainnya segera menyingkir membiarkan keduanya bertarung secara leluasa. Bai Feng mengerutkan kening melihat sosok yang dihadapinya terlihat seperti orang tua yang lemah dan tak berdaya.

"Siapa dia?"batinnya bingung.

Xi Qingling menyipitkan kedua matanya ketika melihat tombak yang digunakan sosok tersebut memiliki ciri khas tersendiri. Bai Feng di pukul mundur kembali ke tempatnya.

"Tombak matahari terbit?! Kau adalah Liu Wei sang pendekar tombak legendaris,"ucap Xi Qingling terkejut.

"Ternyata dia,"ucap Bai Feng.

Sosok yang namanya disebut oleh Xi Qingling menyunggingkan senyum misteriusnya. Wajah tuanya dapat menipu semua orang.

"Gadis, kau benar-benar berpengetahuan luas. Aku tak mengira orang lain akan mengingat namaku,"ucapnya tertawa terbahak-bahak.

"Apa maksud Anda menyerang Dia?"tanya Xi Qingling.

"Seseorang memintaku untuk melakukannya. Bukankah dia Bai Feng orang yang dicari-cari klan Kang?"jawab Liu Wei memantik perhatian semua orang.

Brakkk..!!!

Brakk..!!!

Pintu dan jendela restoran melayang ketika segerombolan pasukan menerobos masuk.

"Pasukan kota Fucheng?!"ucap Xi Qingling terkejut.

"Kita pergi!"balas Bai Feng menarik lengan Xi Qingling menerobos segerombolan pasukan berlari di jalanan utama. Pasukan lain muncul di ujung jalan mengepung mereka berdua.

"Nyawa mu dijual dengan harga yang begitu tinggi bahkan orang tua ini tertarik akan hadiahnya,"ucap Liu Wei berdiri di salah satu atap rumah penduduk tersenyum mengejek kepada Bai Feng.

"Walikota telah bekerjasama dengannya untuk mengurung kita. Siapa yang begitu berani melakukannya di bawah mata Aula Kemuliaan,"ucap Xi Qingling kesal.

Liu Wei melesat turun menyerang Bai Feng menggunakan tombaknya. Xi Qingling tak tinggal diam, dia menahan seluruh pasukan kota sendirian. Keduanya berbagi tugas demi menyelamatkan nyawa masing-masing.