NovelToon NovelToon
Mendadak Jadi Istri Brondong

Mendadak Jadi Istri Brondong

Status: tamat
Genre:Beda Usia / CEO / Dijodohkan Orang Tua / Konflik etika / Nikah Kontrak / Berondong / Tamat
Popularitas:70.1k
Nilai: 5
Nama Author: Arrafina

Dikhianati dan ditinggalkan membuat Alisya tak menghentikan tekadnya untuk tetap menjadi seorang Bodyguard, meski profesi itulah yang menyebabkannya putus dari sang kekasih. Di saat yang sama takdir mempertemukan Alisya dengan seorang klien bernama Virza. Namun, Siapa sangka bila kedatangan Alisya ke perusahaan Virza memiliki maksud dan tujuan tertentu hingga membuat Alisya terjebak pernikahan kontrak dengan Virza.
Akankah nyawa Alisa tertolong di saat jatuh ke dalam tebing dengan kedalaman 30 meter?
Apakah Virza dan Alisya akan tetap bersama ketika mantan kekasih masa lalu mereka membuat rencana untuk memisahkan keduanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arrafina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedatangan Sang Mantan Kekasih

Matanya membulat sempurna ketika melihat seorang perempuan tengah berdiri di daun pintu, "Kau!!"

"Iya, aku datang ke sini ingin menjengukmu, Za," jawab perempuan itu berjalan menghampiri Virza.

"Kau tak perlu repot-repot datang ke sini," ketus Virza ketus dan hendak membalikkan tubuhnya namun tangan perempuan itu menahannya. "Apa yang kau lakukan? Apakah kau tidak sadar tindakanmu ini, Mona." Virza menatap nanar dan berusaha melepaskan genggaman tangan mantan kekasihnya itu.

"Tunggu, Za. Bisakah kita bicara berdua."

"Apa lagi yang harus kita bicarakan? Bukankah kau sudah bahagia dengan pernikahanmu hingga kau rela meninggalkanku." Virza menunjuk satu jarinya ke arah Mona. "Aku sudah bahagia dnegan pernikahanku bersama Alisya, jadi aku mohon kau pergi dari sini!"

"Tidak! Itu tidak mungkin, perempuan itu lebih tua darimu dan tak akan lebih baik dariku."

"Kau salah! Justru dia yang dewasa itu sungguh mampu membuatku sadar bahwa di dunia ini aku pantas bahagia bersamanya. Alisya lebih baik darimu, Mona." Virza muak dengan mantan kekasihnya itu, bukankah dia sendiri yang telah tega meninggalkan Virza.

"Lantas kenapa kau masih mau mengangkat teleponku waktu kau berbulan madu dengannya?" Mona ingat betul bahwa saat itu Virza masih mau menjawab panggilan teleponnya.

"Itu kesalahanku, tetapi aku menyadari bahwa kau hanya memanfaatkanku agar pernikahanku hancur. Iya 'kan?" Virza membalikkan tubuhnya kembali hingga menarik tangan Mona dan mendorong tubuh perempuan itu agar keluar dari ruang rawat Alisya.

Mendengar percakapan Virza dan Mona tad sungguh membuat Alisya sedikit tertegun, ia tidak menyangka bila selama ini Virza masih berhubungan dengan mantan kekasihnya itu. "Ternyata aku sudah salah." Alisya menghembuskan napas lelahnya.

Alisya memalingkan wajahnya, ia mulai jengah dengan kebohongan Virza. Bukankah baru saja pria itu bersikap begitu baik dan perhatian padanya, seolah Virza mulai jatuh cinta pada Alisya namun mendengar pembicaraannya dengan sang mantan tadi sungguh membuat Alisya harus mengubur perasaannya itu sedalam mungkin.

"Apa kau suka bunga itu, Sya?" tanya Virza hendak mendekati Alisya.

"Sedikit." Alisya hanya menjawab singkat, seolah dia tengah malas menjawab pertanaan suaminya itu.

"Lantas apa jawabanmu?" Virza menghempaskan pantatnya duduk di samping ranjang Alisya.

Alisya mengerutkan dahinya dan bertanya, "Jawaban apa maksudmu?"

Virza pun ikut mengernyitkan dahi putihnya itu, "Jawaban atas pertanyaan di kartu ucapan itu?"

"Sepertinya aku tak perlu menjawabnya, kau pasti tahu jawabannya bukan," balas Alisya ketus.

Untuk kedua kalinya Virza mengernyitkan dahinya kembali, mendengar ponselnya yang terus berdering membuat pria tampan itu bangkit dari duduknya dan menerima panggilan tersebut.

"Hallo, ada apa, Boy?" tanya Virza dengan nada datar.

["Ada sedikit masalah di proyek, Pak. Aku tak bisa menghandlenya karena pekerja ingin sekali bertemu dengan Anda."]

"Bagaimana ya? Aku tidak mungkin membiarkan Alisya sendirian di rumah sakit, kau tahu sendiri mama baru saja pergi ke luar negeri untuk pengobatannya."

["Maaf, Pak. Aku tak bisa menghandlenya lagi."]

"Kau ca--" Virza mengatupkan bibirnya ketika sambungan telepon terputus secara mendadak.

TUTttt... TUttt

"Apa ada masalah?" tanya Alisya yang mendengar percakapan Virza dan Boy tadi.

"Iya, sepertinya memang keadaannya sedang gawat. Boy tak bisa menanganinya." Virza mondar-mandri sambil terus berpikir.

"Kau pergi saja, aku tidak apa-apa kok sendirian. Lagian aku akan meminta bantuan perawat jika perlu." Alisya nampak tak tega karena dia yakin pasti proyek mengalami masalah besar hingga Boy saja tak bisa menanganinya.

"Pergilah, Za. Boy membutuhkanmu dan aku takut bila terjadi sesuatu hal buruk padanya." Alisya memaksa Virza untuk pergi meninggalkannya.

"Kau serius? Tidak apa-apa aku tinggal?" tanyalah lagi ingin memastikan.

Alisya mengangguk yakin, "Jika ada sesuatu yang terjadi pasti aku akan menghubungimu."

"Baiklah kalau begitu!" Virza mendekati Alisya seraya mengenggam jemari istrinya sambil memeluk tubuh perempuan itu dengan kuat, tak lupa juga dia mencium kening Alisya dengan sangat lembut. "Aku sudah meminta dua anak buahku untuk datang menjagamu serta bik Asih akan datang sebentar lagi untuk menjagamu. Kabari aku setiak satu jam sekali, ingat itu."

Entah kenapa ketika Virza memeluk bahkan menciumnya, Alisya tak berontak sama sekali, seolah dia menerima itu padahal hatinya masih merasa marah dengan ucapan Mona tadi pagi. Sikapnya kini tidak sesuai dengan isi kepalanya.

"Sebenarnya apa yang terjadi padaku?" gumamnya bingung.

Sepeninggal kepergian Virza, Alisya melirik bucket bunga mawar putih yang dibawakan Virza sebagai ucapan terima kasih karena sudah bangun dari koma. "Selamat siang, Non," ucap seorang perempuan paruh baya itu tersenyum ramah.

"Bik Asih, masuklah." Alisya tersenyum hangat menyambut kedatangan pelayan terpercaya keluarga Rodrigo.

Bik Asih membawa sebuah box makanan, "Nyonya Vidya menyuruh bibik membawakan ini untuk Non Alisya, dimakan ya? Biar Non segera sembuh dan bisa pulang ke rumah lagi. Bibik sudah kangen banget dengan Non," tuturnya panjang lebar.

"Iya, Bik. Memangnya Bibik masak apa ya?" tanya Alisya karena perutnya mulai keroncongan minta diisi.

"Bibik bawakan steak daging kesukaan Non dan sayur capcay kesukaan Tuan Virza, beliau juga bilang untuk menelepon setiap satu jam sekali."

"Virza memang cerewet, Bik. harap maklum saja. Bukankah aku bisa menghubunginya nanti, eehhh...." Alisya baru ingat jikalau ponselnya hilang sewaktu kecelakaan itu.

"Memang Tuan Virza selalu bersikap semaunya begitu, Non. Tetapi bibik yakin jika Tuan Virza begitu menyayangi Nona Alisya. Ketika Nona Alisya masih belum ditemukan, beliau sangat kalut sekali, seolah separuh jiwanya pun mati hingga Boy dan juga Nyonya terus menghiburnya agar tetap bertahan hingga dia berusaha untuk sembuh meski luka di kakinya begitu parah."

"Apakah Virza sekalut itu, Bik?" tanya Alisya merasa senang mendengar cerita pembantunya Virza.

"Iya, Non. Tuna takut sekali kehilangan Nona Alisya. Baru saja dibicarakan Tuan sudah telepon, bibik angkat dulu ya, Non."

Ketika sambungan telepon telah tersambung bik Asih pun mengatakan jika Alisya baik-baik saja dan sudah makan siang.

"Iya, Tuan. Bibik akan siap siaga menjaga Non Alisya. Tuan tenang saja."

["Baguslah, Bik. Aku titip Alisya pastikan dia istirahat dengan baik."]

"Iya, Tuan."

Panggilan telepon pun terputus, Alisya tersenyum tipis mendengar suara Virza yang begitu mengkhawatirkannya. Ketika tangannya memegang bucket bunga itu Alisya membulatkan matanya dengan sempurna ketika dirinya membaca sebuah tulisan yang terselip di bucket bunga tersebut.

"Apakah ini mungkin?!!!" ucapnya tak menyangka.

"Non Alisya.." Bik Asih berulang kali memanggil perempuan itu namun Alisya seolah asyik dengan lamunannya hingga bik Asih harus menyentuh pundak Alisya barulah tersadar bila bik Asih sejak tadi memanggilnya.

"Mm.. Ada apa, Bik?" tanya Alisya melirik bik Asih.

"Tuan akan sampai ke sini satu jam lagi, apakah Nona ingin sesuatu,pesan beliau tadi."

Alisya menggelengkan kepalanya, "Dia sampai di sii dengan selamat saja aku sudah senang Bik."

"Nona Alisya memang perempuan yang baik ya," jawabnya memuji Alisya.

Tok... Tok..

"Siapa yang datang Bik?" tanya Alisya nampak heran dengan suara ketukan pintu tersebut.

"Entahlah yang pasti bukan Tuan, bibik lihat dulu Non."

"Alisya, ini aku!!" teriak suara yang amat dikenal Alisya.

1
Lina Herlina
bener banget. Jadi laki kok plinplan ya kk.
Makasih kk udah mau baca novelku dan salam kenal kk...
alena
Biasa
kalea rizuky
skip lah menye menye bodyguard bodoh si alisa/Skull/
kalea rizuky
bodoh aja mau bertahan wong suami. labil. lebih percaya orang lain mending cerai ngemis2 kek. g ada harga diri si alisa
kalea rizuky
kalo. balik. bodoh aja virza aja tolol
kalea rizuky
pergi aja bodoh
kalea rizuky
laki plin plan
kalea rizuky
firza tolol
Lina Herlina
iya, bner. cari pria lain ya kk😁😁
Lina Herlina
Assalamu'alaikum, terima kasih buat semua pembaca setiaku yang sudah menemani Author sampai di titik ini padshal Author penulis pemula di sini🙏 terima kasih buat dukungan dan komentarnya🙏🙏
jika Author buat novel kedua, ditunggu like dan komentny yakkk...
Doakan Author lancar lahirannya, salam kenal buat pembaca semuanya🙏🙏😘😘😘🥰🥰
Lina Herlina
Bener banget kak🤭 terima kasih atas hadirnya🙏 salam kenal🙏
Hadimulya Mulya
lelaki banyak bicara,gk da buktinya,
Umisah Asther
mudah banget km maafin Al tinggalin aja ....biar kapok
Umisah Asther
percuma bertahan sama suami yg percaya Ama orang lain daripada istri.... jangan luluh Al berpisah lebih baik karna GK menutup kemungkinan akan terulang
Umisah Asther: iyaa Thor hajar aja 😁 biarin Virza nyesel setelah kehilangan alisha
total 2 replies
Melly Mariam
penulis jg hrsnya memikirkan reaksi pmbaca bila ceritanya sang pemeran utama sllu dipojokan malah hampir disetiap episode ...jd ilfil pmbaca jg..coba gnti alur yg sdikit bgus buat tokoh utama biar pmbaca g bte
Lina Herlina: salam kenal kk🙏😘😘
total 1 replies
Lina Herlina
Makasih hadir dan komentarnya kk..🙏
Salam kenal ya kk🙏😘
Melly Mariam
basi bgt ini cerita
Rafika Adami
mona sll d atas angin kpn alisya bahagia tingal virza biar kapiok
Melly Mariam
hmm g ad yg coment berarti novel ini kurang diminati alur ceritanya...lainx jgn bkin kecewa pmbaca ksih alur yg ky gini..jgn bkin aktor utama smpe kejebak ky gt...yg nyrempet j biar ada adrenalinnya sdikit tdk kena jebskan sang pelakor tp hmpir..itu kan enk di bacanya..klw ky gni kecewalah pmbca semua krna trnyta sang pmereran utama kena jg sm pelakor..payah deh ini yg nulis
Lina Herlina: Aku penulis pemula di sini kk🙏 salam kenal ya kk🙏😘😘
total 1 replies
Melly Mariam
basi bgt ceritanya..alurnya sllu sm jy yg lain ..monoton bgt...apa g ada ide lain yh...lama"g ada lg peminatnya kynya
Lina Herlina: maafkeeunn kk🤭 jangan dong gk ad pemnatny kk.. mksih udah hadir di naskah crtaku kk🙏😘
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!