kisah 4 sahabat yang terpaksa pindah ke pondok pesantren yang ada di jogja, karena selalu membuat onar di sekolah sebelumnya.
siapa sangka justru keempat sahabat tersebut ternyata sudah di jodohkan oleh orang tua mereka dengan Gus kembar anak pemilik pondok pesantren tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pitpipit25, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33. Menunggu
Di sebuah taman yang ada di rumah sakit, Azkha duduk sambil melihat satu keluarga yang sedang bercanda bersama kedua anak kembarnya.
Azkha hanya tersenyum pahit, mengingat jika ia sempat melupakan sang istri tercinta dan yang paling membekas di ingatannya adalah, dimana ia dengan lantangnya meminta ijin ke kedua orang tuanya untuk meminang wanita lain, sehingga menyebabkan istrinya terjatuh.
Tanpa ia sadari air matanya mengalir setiap kali mengingat perbuatannya selama ia mengalami lupa ingatan.
"Maafkan kesalahan mas sayang" batin Azkha.
Sungguh ia sangat menyesal atas apa yang menimpa istrinya saat ini.
"Ya Allah, berikanlah keajaibanmu terhadap istri hamba agar ia cepat sadar dari komanya.
***
Di dalam ruangan Fitri, semua orang sedang berkumpul bahkan keluarga Fitri yang dari Jakarta sudah datang, dan jangan lupakan para sahabat Fitri juga datang ke rumah sakit karena sangat khawatir terhadap kondisi Fitri.
Bunda Fara sangat sedih melihat kondisi putrinya, wajahnya memang pucat tapi senyum terbit di bibirnya, seakan-akan ia sedang bahagia saat ini.
"Apa yang sedang kamu mimpikan sayang, sehingga kamu tersenyum bahagia seperti itu?" ucap Fara sambil mengelus lembut kepala putrinya.
Semua orang yang mendengar perkataan bunda Fara sontak mengalihkan pandangannya ke arah Fitri yang sedang tersenyum dengan mata yang tertutup.
"Apa kamu sedang bahagia sayang?" ucap ayah Fahmi saat berada di dekat istrinya.
Sedangkan keempat sahabat Fitri berpelukan melihat Fitri sedang tersenyum, mereka merindukan saat-saat kebersamaannya dan juga merindukan omelan Fitri ketika melihat mereka selalu mengusili Yulia
Arham diam-diam mengambil foto Fitri dan langsung mengirimnya ke WhatsApp Azkha.
***
Azkha yang merasakan getaran di saku bajunya langsung mengambil ponselnya dan memeriksanya.
Arham Anak Abah
[Send photo]
Azkha mengembangkan senyumnya saat melihat foto yang di kirim Arham.
"Cantik, sangat cantik" gumamnya sambil mengelus lembut foto tersebut.
"Apa yang membuatmu sangat bahagia sayang?"
"Cepatlah sadar, mas dan anak-anak sangat membutuhkanmu sayang" ucapnya lirih dengan air mata yang sudah mengalir di pipinya.
Setelah sudah cukup rasanya menenangkan pikirannya Azkha pun berdiri dan akan kembali ke ruangan istrinya di rawat.
Beberapa saat kemudian Azkha pun sampai di ruangan sang istri.
"Assalamualaikum" salamnya.
"Waalaikusalam" jawab semua orang yang ada di dalam ruangan tersebut.
Azkha pun mendekat ke arah istrinya, dan menggenggam tangan Fitri setelah duduk di dekat istrinya.
Semua orang yang melihat itu memutuskan keluar untuk memberikan ruang pada pasangan tersebut.
"Nak, kami keluar dulu ya mau ke kantin rumah sakit" ucap ummi ceca.
"Iya ummi" jawab Azkha.
"Assalamu'alaikum" salam mereka sebelum keluar.
"Waalaikusalam" jawab Azkha.
Kini tinggal Azkha dan fitri dia dalam ruangan tersebut. Azkha selalu memandang wajah cantik istrinya yang pucat.
"Sayang apa kamu tau, anak-anak kita wajahnya sangat tampan, mirip dengan wajah mas tapi si bungsu wajahnya sangat mirip denganmu" celoteh Azkha.
"Cepatlah sadar sayang, mas sangat kangen sama kamu" ucapnya dengan air mata yang kini sudah mengalir lagi di kedua pipinya.
"I Love You, bidadari cantik mas" ucapnya sambil mencium tangan istrinya.
Azkha harus kuat dan membuktikan kepada dunia bahwa ia sangat mencintai seorang wanita yang bernama, Fitri Elsavana Alexander, dan ia juga harus kuat untuk keempat anaknya.
Ya, Azkha sadar ini ujian cinta mereka berdua. Setelah apa yang menimpa Azkha dan sempat melupakan istrinya, dan kini giliran dirinya yang harus setia menunggu istrinya bangun dari komanya.
***