Istri Bar-bar Gus Tampan

Istri Bar-bar Gus Tampan

1. Di Do

Fitriani Elsavana Alexander gadis cantik berusia 18 tahun,putri bungsu dari pasangan Fahmi Alexander dan Farah Alexander. Fitri memiliki 3 Abang 3 kembar yaitu Fauzan Alexander, Faiz Putra Alexander, dan Faris Gautama Alexander.

Di umur yang 25 tahun ketiga Abang Fitri sudah memiliki perusahaan sendiri, dan soal menikah hanya Fauzan dan Faiz yang sudah menikah satu tahun yang lalu, sedangkan Faris jangan kan menikah pacaran saja tidak pernah. Fauzan dan Faiz memiliki sifat humoris berbeda dengan Faris yang memiliki sifat dingin dan hanya akan banyak bicara jika bersangkutan dengan sang adik tercinta.

Fitri juga memiliki 3 sahabat yaitu Itri Anabella Aditama, Nina Agatha smitt dan Yulia Salsabila Bramasta.

Mereka berempat terpaksa harus masuk ke pesantren karena sifat bar-bar mereka yang selalu membuat onar bahkan sampai harus di DO dari sekolah dan itu membuat orang tua mereka memutuskan memasukkan anaknya ke pesantren.

****

"Astaghfirullah, sekarang permasalahannya apa lagi sampai  anak-anak kesayangan ayah harus di keluarkan dari sekolah,hmmm?" tanya ayah Fahmi menahan kesal.

"Maaf ayah, dia duluan yang nyiram yuli pake jus melon" jawab Fitri sambil menundukkan kepalanya begitupun dengan ketiga sahabatnya.

"Maafin Yuli ayah, gara-gara ngebelain yuli, Fitri sampai matahin tangan mereka" ucap Yuli.

"Maafin kami juga ayah" ucap itri dan Nina kompak.

"Huufft, sekarang masuk mobil kita pulang" titah ayah Fahmi.

Setelah 30 menit perjalanan akhirnya mereka sudah sampai di kediaman Alexander.

"Assalamu'alaikum"

"Waalaikusalam" jawab semua orang yang ada di ruang tamu, ternyata bukan hanya bunda Fara Yang ada di sana tetapi juga kedua orang tua sahabat Fitri.

"Duduk!!" tegas bunda Fara.

Fitri dan ketiga sahabatnya pun langsung duduk saat mendengar suara tegas dari bunda Fara.

"Sekarang jelasin sama bunda kenapa kalian bisa di do dari sekolah" ucap bunda Fara, sedangkan para orang tua lainnya hanya mendengarkan saja.

"Jadi begini ceritanya bunda"

Flashback on

Saat ketiga sahabat Fitri sedang makan di kantin, tiba-tiba ada cewek yang berpenampilan menor dengan baju yang ketat menghampiri mereka bertiga lebih tepatnya cewek tersebut menghampiri Yuli.

Byuaarr

Tentu tindakan tersebut membuat semua murid terkejut.

"Ups, sorry gue sengaja" ucapnya dengan nada mengejek.

"Lo apa-apaan hah!" bentak itri.

"Berani banget lo sama kita" kata Nina.

"Gue punya salah apa sama kalian?" tanya Yuli.

"Jangan sok kecapekan deh lo, jangan kira hanya karena lo sahabatnya Fitri, lo seenaknya deketin cowok yang gue suka" ucapnya marah.

"Halah cowok playboy modelan gitu bukan selera Yuli" ucap itri pedas.

"Berani banget lo ngatain cowok incaran gue"

"Makan tuh cowok incaran lo, nggak guna juga" ucap Nina.

"Enak aja, gue tuh nggak ada niatan mau dekat sama cowok pelangi lo itu" ucapan yuli sontak mengundang gelak tawa, mereka semua tau cowok yang dimaksud Yuli adalah cowok badboy yang terkenal di sekolah mereka karena sifat playboynya.

"Berani banget lo" tunjuk cewek tersebut dengan marah.

Seketika suasana jadi hening saat Fitri memasuki kantin tersebut dengan tatapan tajam.

Ketiga sahabat Fitri dan cewek tersebut menoleh ke arah pintu masuk dan disana sudah ada Fitri yang sedang berjalan ke arah mereka berempat dengan tatapan tajam lebih tepatnya ke arah cewek yang sudah berani menyiram Yuli. Cewek yang sudah menyiram Yuli sontak nyalinya mencuit karena takut dengan tatapan Fitri. Kedua teman cewek tersebut menunduk saat melihat tatapan ketua mereka karena sudah informasi jika saat ini Fitri sedang tidak ke sekolah padahal Fitri sedang ada di rooftop sekolah, niat Fitri yang ingin tidur di rooftop urung dia lakukan saat ada notifikasi masuk ke ponselnya.

"Berani banget lo" ucap Fitri dingin, percayalah jika Fitri sudah bersikap dingin maka tidak akan ada yang bisa menyela perkataannya.

"Mau gue patahin tangan yang mana dulu nih?" tanya Fitri sambil mengusap-usap dagunya seolah berpikir.

"Elo tau kan kalau gue nggak suka ada yang ngusik ketenangan gue sama sahabat gue" ucap Fitri.

"Sorry, gue kira lo nggak datang ke sekolah"

"Jadi kalau gue nggak ke sekolah lo mau apaain sahabat gue?" tanya Fitri.

Krekkk

Suara tulang yang patah membuat suasana di kantin tambah hening.

"Sa-sakit!!" rintihnya.

"Lo kira gue buta nggak bisa liat tangan lo yang ingin narik baju Yuli"

"Urus teman lo itu" ucap Fitri sambil berlalu pergi diikuti ketiga sahabatnya.

Flashback off

"Kalau gitu bunda juga setuju kamu matahin tangannya" ucap Bunda Fara yang di angguki oleh para ibu lainnya.

Fitri dan ketiga sahabatnya tercengang mendengar perkataan bunda Fara berbeda dengan para ayah yang hanya bisa geleng-geleng kepala, mereka semakin yakin sifat bar-bar anaknya menurun dari ibu mereka sendiri.

"Ayah sama yang lainnya memutuskan kalian berempat masuk ke pesantren" ucap Fahmi mutlak.

"APA!!" pekik mereka kompak karena terkejut.

"Kenapa harus masuk pesantren sih yah?" tanya Fitri.

"Biar kalian bisa merubah kalakuan kalian itu" jawab ayah Fahmi.

"Nggak ada bantahan" ucap papa Bagas, papa dari itri.

"Kalian bakalan aman disana" ucap Daddy dion, Daddy dari Nina.

"Kalian masih ingatkan sama perjanjian kita dulu, jika kalian di do lagi maka kalian harus menuruti perkataan kami" sahut papi Sandi, papi dari Yuli.

"Baiklah" jawab mereka kompak.

"Yaudah kalau gitu kami pamit dulu mbak" ucap mami Reni.

"Kok cepat banget sih pamitnya"

"Mau berkemas mbak, takutnya nanti anak-anak bawa baju robek-robeknya lagi" sindir mama Vivi.

"Iya nih tau sendiri kan mbak kelakuan mereka" tambah mommy ana.

"Baiklah, kalian hati-hati pulangnya ya" ucap bunda Fara.

"Yaudah kami pamit dulu, assalamu'alaikum" pamit mereka.

"Waalaikusalam"

Setelah keluarga sahabatnya pulang Fitri pu langsung naik ke 3 tempat dimana kamarnya berada.

Ayah Fahmi yang melihat wajah sedih istrinya langsung memeluknya.

"Kenapa sedih, hmmm?" tanya ayah Fahmi.

"Rasanya aku nggak sanggup pisah sama putri kita mas" jawab bunda Fara sedih.

"Siapa yang ingin pergi bunda?" tanya Faris yang tiba-tiba muncul dari pintu rumah.

Ayah Fahmi menghela nafas panjang karena tugasnya bertambah yaitu membujuk anak kembarnya agar mengijinkan Fitri pergi ke Jogja.

"Ayo kita sama ayah, nanti ayah jelasin" titah ayah Fahmi sambil beranjak ke arah ruang kerjanya diikuti oleh ketiga putranya, sedangkan bunda Fara membiarkan suaminya membujuk putra kembarnya karena dia yakin pasti mereka bakalan protes.

"Bunda kenapa sedih?" tanya rani istri dari Fauzan.

"Bunda kalau punya masalah bisa berbagi sama kita berdua, anggap aja kita berdua ini teman bunda bukan menantu" ucap Nita istri Faiz.

"Ayo kita bicara di ruang keluarga aja" ajak bunda fara.

Setelah sampai di ruang keluarga bunda Fara pun langsung menceritakan kepindahan Fitri yang akan masuk pesantren yang ada di jogja.

"Bunda jangan sedih, Fitri pergi bukan untuk selamanya tapi dia pergi sebentar buat menambah ilmu agamanya" ucap Rani menenangkan sang mertua.

"Justru itu, adik kalian bakalan tinggal di sana karena ayah kalian sudah menjodohkan Fitri sama putra kyai Hasan" ucap bunda Fara dan tentu membuat kedua menantunya terkejut.

"Bunda apa ini tidak terlalu cepat?" tanya Nita.

"Perjanjian ini sudah di sepakati dari dulu nak" jawab bunda Fara.

"Tapi bunda tau sendiri kan gimana posesifnya si kembar jika sudah bersangkutan sama fitri" ucap Rani.

"Biarkan ayah kalian yang urus mereka bertiga" jawab bunda Fara.

"Baiklah bunda kita cuma bisa dukung apapun yang terbaik buat Fitri" ujar Nita.

****

Sedangkan di ruang keluarga ayah Fahmi suasana jadi memanas saat sang ayah memberitahu kepindahan sang adik tercinta.

"Pokoknya Faris nggak setuju kalau Fitri pindah ke Jogja" ucapnya, percayalah Faris paling tidak bisa jika harus berpisah dengan sang adik.

"Fauzan juga setuju sama pendapat Faris"

"Faiz juga"

Ayah Fahmi memijit keningnya karena mendengar penolakan sang anak.

"Dengerin ayah dulu"

"Aku mau ke kamar adek dulu" ucap Faris langsung keluar tanpa menghiraukan sang ayah diikuti oleh kedua saudaranya.

Setelah sampai di depan kamar sang adik mereka pun mengetuk pintu.

Tok

Tok

Tok

"Adek sudah tidur belum" panggil Faris.

Ceklek

Pintu pun terbuka dan itu membuat si kembar tersenyum saat melihat wajah cantik sang adik.

"Abang ayo masuk jangan berdiri disitu terus nanti kakinya pegal" ajak Fitri sambil masuk terlebih dahulu dan diikuti oleh ketiga abangnya.

"Dek Abang boleh nanya" ucap Fauzan.

"Boleh" jawab Fitri.

"Adek setuju pindah ke Jogja?" tanya Faiz.

"Adek setuju" jawabnya.

"Adek beneran mau pindah ke Jogja bukan karena di paksa sama ayah kan?" tanya Faris.

"Ini beneran keputusan adek kok bukan paksaan dari ayah, Abang jangan salahin ayah karena ayah pasti mau adek jadi yang lebih baik lagi makanya ayah mau masukin adek ke pesantren" ucap Fitri tulus.

Ketiga Abang Fitri terharu mendengar ucapan adiknya, ternyata adik kecil mereka sudah tumbuh jadi gadis cantik yang cerdas, sontak mereka langsung memeluk Fitri dan di balas oleh sang empunya, sedangkan di depan pintu

kamar sang ayah dan bunda melihat keempat anaknya berpelukan, ayah Fahmi dan bunda Fara sangat bersyukur karena anak-anak mereka saling menyayangi walaupun di antara mereka sudah ada yang menikah.

****

Terpopuler

Comments

fitriani

fitriani

woww

2024-06-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!