Bagaimana jika seorang wanita berusia 26 tahun harus bertransmigrasi ke dalam tubuh seorang bocil? apalagi bocil itu akan mati tidak lama lagi? WHAT?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen Rish, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
JBK ~33
JADI BOCIL KESAYANGAN 33⏱️
Pagi yang begitu cerah di hari sabtu, karena hari ini sekolahnya libur Allisya pun memutuskan untuk melakukan jogging di lapangan dekat mansion. Tapi kali ini gadis itu tidak akan pergi sendirian, Edgar akan menemaninya. Mereka sudah lumayan dekat sejak tiga bulan setelah Allisya di rawat di rumah sakit. Ya, sudah tiga bulan sejak kejadian itu, Allisya melewati hari-harinya dengan biasa saja.
Sama sekali tidak ada yang spesial, kecuali kedatangan protagonis wanita ke sekolahnya sebagai anak baru. Ah kedatangan Reva sang protagonis membuat hidup Allisya yang semula sudah sedikit ribet bertambah ribet lagi. Setiap harinya pasti ada saja kasus yang harus di urus oleh anggota OSIS, dan kasus kasus itu pasti ada hubungannya dengan Reva. Entah itu pembullyan dengan Reva sebagai korbannya, atau sebuah pertengkaran karena gadis itu tak sengaja menumpahkan sesuatu atau menabrak sesuatu.
Selama tiga bulan ini Allisya dengan mudah mengambil kesimpulan kalau Reva si protagonis sudah berubah menjadi gadis menye-menye dan caper. Sistemnya benar Reva itu penuh dengan kemunafikan, ah bahkan beberapa hari ini dia di buat pusing karena beberapa murid sudah protes karena ulah gadis itu. Mereka menuntut Reva agar gadis itu di keluarkan dari sekolah.
Tentu saja semua itu tidak mudah di lakukan mengingat orang tua angkat Reva adalah orang yang lumayan berpengaruh. Mereka pun juga salah satu donatur di sekolah, melihat kondisi saat ini Allisya rasanya ingin mengubur dirinya hidup-hidup. Apalagi sekarang dia juga menjabat sebagai ketua OSIS menggantikan Biru yang mengundurkan diri.
"Allisya ayo!!"
"Hah?"
Edgar menatap Allisya yang saat ini baru saja tersadar setelah melamun beberapa menit lamanya, ngomong-ngomong saat ini dua manusia itu sedang berada di teras. Namun, sejak melihat motornya yang terparkir di depan sana gadis itu malah melamun membuat Edgar bingung sendiri. Apa gadis itu tak suka ia membawa motor? Atau bagaimana?
"Ayo berangkat! Saya bawa motor hari ini? Kenapa kamu melihat motor saya sampai segitunya? Motor saya jelek?" tanya Edgar bingung.
"Ah enggak, udah ayo berangkat lari aja ya kelapangannya kan deket." Tanpa menunggu jawaban dari Edgar, gadis itu langsung berlari-lari kecil keluar dari area mansion.
"Tadi saja melamun seperti orang kesurupan, sekarang saya di tinggal. Wah!!!"
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
"Capek banget......."
Keluh Allisya yang sudah duduk selonjoron bersama Edgar di bawah pohon, "Air dingin atau biasa?"
Allisya menatap dua botol air mineral yang di sodorkan oleh Edgar dengan kening berkerut, "Air dingin aja deh." Edgar menganggukkan kepalanya mendengar jawaban gadis itu, segera saja ia menyodorkan botol air mineral dingin yang diminta Allisya pada gadis itu.
"Makasih."
Allisya tak berbicara lagi, ia tak mau kalau sampai tersedak air. Ia tersenyum lebar saat merasakan segarnya air dingin yang masuk ke dalam tenggorokannya. Ia menatap Edgar yang sudah berdiri dan mengeluarkan sesuatu dari saku celananya, "Saya mau pergi kesana."
"Ngapain emang?" tanya Allisya yang sedang memakan jajanannya.
Edgar menunjukkan satu batang rokok yang belum ia nyalakan kepada Allisya, gadis itu pun mengangguk mengizinkan Edgar duduk sedikit jauh dari dirinya untuk merokok.
"Nona Nona◉‿◉"
"Hm kenapa?" tanya Allisya yang masih sibuk nyemil.
"Apakah anda sadar kalau sedari tadi anda sedang di awasi?。◕‿◕。"
"Lah emang iya? Kok gua baru tau? Lah lah mana orangnya yang?" batin Allisya langsung panik.
Ia menatap Edgar yang sedang duduk di sebrang sana dengan mulut yang mengeluarkan asap, "Kenapa dia gak ngeluarin api aja?"
"Astaga Nona sempat-sempatnya anda berkata demikianಥ‿ಥ"
"Oh iya lupa, mana yang ngikutin gua?" tanya Allisya.
"Sudah tidak ada, Tuan Muda Edgar sudah menyingkirkan mereka dari tadi. Anda ini sangat tidak peka Nona berbeda sekali dengan Tuan Muda Edgar•́ ‿ ,•̀"
"Loh lo mau ganti Tuan tem? Kok kayaknya lo mau bilang gua goblok gitu ya?"
"Anda yang bilang seperti itu ya Nona。◕‿◕。 Bukan saya(눈‸눈)"
Allisya mengabaikan sistem Xyan yang kemudian menghilang dari hadapan Allisya, Allisya tentu saja tak mempedulikannya. Jajanan yang di belikan oleh Edgar lebih menggoda dari pada sistem yang pergi begitu saja setelah menyampaikan kabar tak berguna.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Jam sudah menunjukkan pukul 18.11 dan saat ini Allisya masih berada di luar bersama Rara dan juga Bunga. Ah bukan di luar juga sih, lebih tepatnya mungkin mereka sedang berada di apartemen milik Bunga. Jadi Bunga ini tinggal sendiri, karena keluarganya ada di luar Jawa bukan Jakarta.
Coba kalian tebak ketiganya sedang apa? Yang bener, dapet hikmahnya:v
Ya mereka sedang maskeran sambil mendengarkan lagu DJ, jangan di tebak lagi bagaimana kondisi masker mereka. Karena jawabannya sudah pasti, SANGAT BERANTAKAN. Gimana gak berantakan mereka maskeran sambil joget-joget brutal, retak-retak lah masker mereka.
"Aduh gua capek," keluh Rara. Gadis itu kini sudah tepar di atas karpet dan sedang meratapi nasib maskernya yang retak-retak, "Liat deh maskernya jadi retak-retak."
Sontak saja Bunga dan Allisya yang masih sibuk geal geol, langsung berhenti dan mengecek kondisi masker mereka. Dan benar saja yang dikatakan Rara terbukti karena masker mereka benar-benar retak gara-gara lagu DJ yang mereka putar. Tentunya ini bukan salah mereka, kan cewek, perempuan, wanita dan sejenisnya selalu benar mohon di pahami ya。◕‿◕。
"Lah iya njir kok baru nyadar kita." Allisya langsung heboh dan berlari ke kamar mandi untuk mencuci mukanya, ah gagal sudah acara maskeran mereka.
"Gara-gara lagu djnya nih, bikin joget-joget. Kan rusak masker kita," kesal Rara yang juga menyusul Allisya untuk mencuci mukanya.
Bunga yang melihat dua orang itu kesal sendiri berdecak malas, "Dasar cewek."
"Kenapa tiga orang ini sangat bodoh(〒﹏〒) Untung saya bukan orang, mendadak saya bersyukur menjadi sistem•́ ‿ ,•̀"
"GUA DENGER YA TEM AWAS LO!!!!"
KABUR!!!!!
Beberapa menit kemudian saat mereka bertiga sudah selesai membersihkan masker gagalnya, dengan snack yang begitu menggunung ketiganya duduk duduk di atas karpet dan membicarakan segal hal. Kecuali politik dan kawan-kawan ( ;∀;)
"Kalian tau gak," ucap Rara dengan begitu antusias.
"Kagak," balas Allisya dan Bunga berbarengan.
"Lah iya kan gua belum ngomong."
"Goblok lo Ra."
"Tau nih Rara agak sengklek otaknya."
Rara menatap wajah menyebalkan Allisya dan juga Bunga yang sangat menyebalkan itu, wajah-wajah ini kadang-kadang tuh perlu di tampol pakai kayu jati. "Ini tentang si Repa woy," kata Rara ngegas.
"Oh, sodara lo itu. Emang ada apa?" tanya Bunga penasaran.
"Najis gua punya sodara kayak dia, jangankan gua kecoa pun ogah sodaraan sama dia," sinis Rara, "Tapi denger-denger dari mantan antek-antek gua, tuh Ratu drama lagi deket sama si Galen Kakak kelas yang punya geng itu. Kabarnya juga dia nih jadi pelakor di antara hubungannya Galen sama cewek yang sekarang udah jadi mantan pacarnya."
"Serius lo? Setelah bikin drama sampe bikin kepala gua pusing tujuh keliling, dia ngelakuin ini? ****** MASALAHNYA MAKIN BERABE DONG, AKH PRUSTASI GUA." Allisya memukul-mukul sofa di sebelahnya untuk menyalurkan kekesalannya.
"Serius njir, anak-anak jadi makin gerem sama dia. Udahlah menye-menye tukang rebut laki orang pula, eh kurang dia kan anak pungut juga," kesal Rara dengan wajah masam.
"Gua denger-denger kemarin pas di acara pesta perusahaan entah dimana gitu dia juga coba caper ke Tuan Muda Grissham. Katanya tu Ratu drama pura-pura jatuh di samping mejanya Tuan Muda Grissham," timpal Bunga semakin membuat jiwa ghibah Allisya dan Rara berkobar-kobar.
"Banjir, tuh anak. Tau dari mana lo Bung? Tapi dia di tolongin gak sama Tuan Muda Grissham itu?" tanya Allisya beruntun dengan wajah marah dan tak terima.
"Beneran ada beberapa videonya, tapi udah di take down kayaknya itu ulah Keluarga angkatnya sih. Gak di tolongin njir, di lirik aja kagak. Jadi kesian gua, niat mau caper tapi malah di kacangin awokawok...."
"Syukur deh......"
up up up up up up
up up up grazy uup dong thor 😷