NovelToon NovelToon
Bisa Apa Janda Sepertimu?

Bisa Apa Janda Sepertimu?

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir / Chicklit
Popularitas:867.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Surya Suryan

Dinda yang berawal mengetahui jika rumah tangganya selalu baik-baik saja, ternyata salah. Kehadiran orang ketiga membuatnya harus berpisah dengan suaminya, yang bernama Dimas.
Awalnya ia rapuh, namun ketika ucapan Dimas penuh dengan penghinaan terhadap Dinda, akhirnya ia bangkit untuk mencari kehidupannya sendiri.
Dimas yang menyesal dengan perbuatannya, perlahan mendekati kembali Dinda untuk meminta maaf. Namun, adanya kehadiran seorang pria yang selalu menjadi pelindung Dinda.

Siapakah dia? Saksikan terus ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Surya Suryan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 33 Terungkapnya kebenaran

Lidya bergegas keluar dari perusahaan tersebut, meskipun ia mengatakan tak takut dengan ancaman Dinda, di dalam hatinya menyimpan berbagai macam kegelisahan.

Dari kejauhan tampak Dimas yang tengah menatap tajam ke arah Lidya, ia menyernyitkan dahinya merasa heran dengan kehadiran Lidya di sana.

"Perempuan gil* itu mau ngapain lagi? Gak habis pikir, dia sengaja terus menerus membuat masalah. Membuat hidupku semakin repot". Gumamnya pelan, ia sudah tak tahan lagi dengan ulah Lidya yang selalu membuat masalah. Dan kecerobohannya membuat ia masuk dalam berbagai kehancuran.

Lidya menaiki ojek yang sudah menunggunya dari tadi, ia pun pergi dan menyuruh ojek itu mempercepat lajunya.

"Bang, agak ngebut ya.. Saya lagi buru-buru". Ucap Lidya, dan di setujui oleh si Abang ojek tersebut.

**

Lidya pun berhenti di sebuah rumah yang tampak sederhana, jauh dari keramaian. Banyak pepohonan disekeliling rumah tersebut.

Ia dengan cepat mengetuk pintu rumah, ada seorang wanita yang keluar dari rumah tersebut. Ia nampak terpaku dengan kehadiran Lidya di depan rumahnya. saat mereka saling pandang satu sama lain, munculah seorang pria yang tengah Lidya cari.

"Siapa yang datang ke rumah ini, Sayang?" Ucap pria tersebut. Namun pria tersebut nampak menghela nafas kasar, saat pandangannya menuju arah Lidya.

"Arvin, siapa dia? Kau memasukkan wanita lain ke dalam rumah?" Ucap Lidya yang nampak syok dengan adanya wanita di rumah tersebut.

"Masalahmu apa? Dia calon istriku, kau keberatan?" Tanyanya dengan menyunggingkan senyuman, lalu segera merangkul wanita tersebut dengan tangan sebelahnya.

"Kau keterlaluan, aku tengah hamil anakmu tapi kau enak-enakan berduaan dengan wanita lain". Bentak Lidya.

"Beberapa waktu yang lalu, kau tak mengakui jika aku adalah ayah dari anak itu. Kau seperti jijik terhadapku. Jadi jangan salahkan aku jika ada penggantimu, lagian kau 'kan sudah ada Dimas. Kenapa repot-repot mencariku". Tegas Arvin.

**

Dimas yang mendengar obrolan tersebut, menahan emosinya meskipun tangannya mengepal dan ranhangnya yang mengerat. Menunggu saat waktunya tiba untuk mengungkit semua kebenaran.

'Beraninya kau mempermainkanku..' Umpat Dimas dalam hatinya.

**

"Sudahlah, aku tak punya waktu berdebat untuk persoalan tersebut. Aku hanya ingin meminta bantuan, aku tengah di kejar polisi. Tolong aku.. Aku tidak mau di penjara, bawa aku kemana kamu pergi. Aku mohon". Ucap Lidya memohon.

"Kau berbuat apa? Sehingga polisi mengejarmu?" Tanya Arvin dengan mengerutkan kedua alisnya.

"Kematian Ibunya Dinda adalah ulahku.. Awalnya aku hanya ingin menggertaknya agar menjauh dari mas Dimas, tapi kejadian itu tidak terduga.. Ibunya meninggal dan ayahnya sampai tak sadarkan diri. Aku mohon bantu aku Arvin.." Jelasnya dengan tangan yang menggenggam Arvin dan memohon.

**

Emosi Dimas mendengar pernyataan lainnya semakin bergejolak, ia tak menyangka jika Lidya akan setega itu.

'Kau memang membuatku semakin jijik Lidya. Andai aku tahu kebusukanmu dari dulu, akan aku tepis pikiranku dengan caramu menggodaku'. Gumamnya dalam hati.

Lagi-lagi Dimas harus menahan emosi, ia tak ingin bertindak gegabah. Apalagi menyangkut kasus besar seperti ini.

**

"Cih.. Ada butuhnya aja ke sini, kemarin-kemarin kemana aja? Bukannya kamu membuangku? Sudahlah, kamu pergi dari sini. Toh aku tak pernah di anggap sebagai ayah dari bayi tersebut. Minta bantuan saja sama suamimu itu". Acuh Arvin.

Lidya hanya mendengus sebal ketika Arvin mengacuhkannya, andai semua baik-baik saja ia tak akan merendahkan dirinya untuk memohon bantuannya saat ini.

"Kenapa kau melihatku seperti itu? Aku tak mau terlibat dalam masalahmu, sana pergi.." Usir Arvin tanpa peduli terhadap perasaan Lidya.

"Meskipun begitu, aku masih mengandung anakmu". Ucapnya sambil memelas. Tapi Arvin sangat tak memperdulikan wajah Lidya yang memelas, ia lebih memilih masuk dan menanam cinta dengan wanita pujaannya saat ini.

"Sudah sayang, kita masuk lagi. Jangan melayani wanita gil* sapertinya". Ujar Arvin.

Mereka pun menutup pintu rumah tersebut tanpa memikirkan Lidya yang terlihat menyedihkan.

"Arvin.. Tunggu.. Jangan tutup pintunya, tolong bantu aku Arvin.." Teriak Lidya.

"Kau tetap harus bertanggung jawab atas anakn ini, Arvin.." Teriaknya lagi.

Tak ada sahutan apapun dari dalam rumah tersebut, ia kemudian melangkah pergi, sambil mengingat kembali tujuannya harus kemana.

Terlintas di pikirannya untuk pergi ke rumah orang tuanya, hanya saja mereka pasti tak mau terlibat dengan masalahnya. Tak pernah ada di keluarganya yang memikirkan kehidupannya, sehingga ia menjadi pribadi selalu menghalalkan segala cara demi apa yang ia inginkan.

Nomor Viola pun sama tak pernah aktif, setelah pertemuan beberapa hari yang lalu ia tak pernah lagi mengabari atau pun bisa dihubungi oleh Lidya.

'****! Semuanya breng**k. Gak ada yang pernah mau peduli sama gue'. Umpatnya dalam hati.

Saat ia semakin jauh melangkah dari rumah tersebut, tiba-tiba tangannya di cengkram seseorang. Pikirannya tengah berada jauh, sehingga ia tak memperdulikan sekitarnya.

"Mas Dimas.." Ujarnya yang terlihat khawatir. Matanya bergerak ke kiri dan ke kanan, ia harus mencari segudang alasan untuk mengelabui kembali suaminya tersebut.

"Sedang apa kamu disini?" Tanya Dimas.

"A-aku sedang.. Emhh.. Mengunjungi teman, yah mengunjungi teman". Jawabnya gugup.

"Mengunjungi teman atau mengunjungi ayah dari anak itu?" Sindir Dimas.

'DEGG!!'

"A-apa yang ka-kamu katakan, Mas? I-ini anakmu!" Elaknya dengan terbata.

"Kau pintar sekali Lidya, sampai aku terperangkap jauh dalam permainanmu". Ucap Dimas dengan bertepuk tangan.

Lidya semakin gusar, karena ia semakin terpojokan. Apa yang di katakan Dimas benar-benar fakta.

"Jangan terlihat khawatir seperti itu Lidya, seharusnya kau bangga. Kelicikanmu membuahkan hasil. Hasilnya, bisa menikah denganku, menghancurkan kehidupan Dinda dan membun*h Ibu kandung Dinda. Kelicikanmu mungkin prestasi untuk menuju kesuksesanmu, ya? Baru tahu aku". Celoteh Dimas, membuat Lidya membulatkan mata dan menggelengkan kepalanya pelan.

Ia kemudian terduduk sambil memeluk kaki Dimas, air matanya menitik di pipi. Namun apakah itu air mata menyesal atau air mata buaya? Sungguh menggelikan harus membayangkannya saja.

"Maafkan ku, Mas.. Aku seperti itu karena ingin memilikimu seutuhnya. Aku tak bermaksud apapun selain itu". Ucap Lidya.

"Sudahlah Lidya, aku tak percaya padamu. Kamu bisa jelaskannya nanti, mereka sudah datang untuk membawamu". Ucap Dimas.

"Maksudmu.." Heran Lidya, ia pun melirik ke arah sekitar. Dan betapa terkejutnya ia, ketika melihat ada beberapa polisi yang mendekat ke arahnya.

Ternyata Dimas secara diam-diam, menghubungi polisi tersebut. Ia menginginkan kasus ini segera terselesaikan dan ia tak ingin kehidupannya penuh dengan berbagai masalah lagi. Semuanya harus berakhir sampai di sini, ia tak mau memberatkan lagi dengan banyaknya beban yang ia pikul setelah menikahi Lidya.

1
Farhah Ali basebe
Wahhhhh di gantung dari 2023 sampai sekarang 2025 🤣🤣 padahal PINISIRIN TAU THOR
Isabela Devi
org kaya gitu pantas di cambuk
Milad Khusnul
Biasa
Isabela Devi
org iri pasti selalu ada
Isabela Devi
bagus Dinda
Isabela Devi
gmn Dimas sekarang malah terbalik
Isabela Devi
Lidya knp nyalahin org lain
Isabela Devi
Lidya knp nyalahin org lain
Isabela Devi
Dimas gila, dia yang selingkuh malah dindah yg salah
Isabela Devi
moga ibunya cepat sembuh
Isabela Devi
kasian
Teh Euis Tea
lah koplak dia yg salah make nyalahin orang lain dihhh tak sleding nih
Teh Euis Tea
makleb kan jawaban dinda kaya numpang darii orangtua aj udah sombong, sombong tuh klu kaya hasil sendiri baru dah sombong
good dinda
SR.Yuni
aku ga suka Dinda manggil mas ke Dimas ini, harusnya diganti panggilannya....
Nabila Ramadhani
Luar biasa
Henny Sahriani10
keren banget.. luar biasa
Ai Maswah
Luar biasa
Rostin Dawi
lanjutanx mana
Puspa Veda
cerita ga jelas... lama ga ada update payah
Titik Supadmi
next thor.... 👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!