NovelToon NovelToon
Istri Bercadar Tak Dianggap

Istri Bercadar Tak Dianggap

Status: tamat
Genre:Dijodohkan Orang Tua / Tamat
Popularitas:406.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: purna yudiani

IG : purna_yudiani

Pernikahan ini merupakan pernikahan yang tidak pernah Kafkha inginkan, bagaimana tidak ia menikahi gadis bercadar yang tidak ia cintai, pernikahan ini hanya pernikahan kontrak yang di buat oleh nya.

Kafkha terpaksa menikahi gadis ini karena ada suatu kesepakatan waktu itu antara kakek Kafkha dengan almarhum kakek Medina, Kafkha terpaksa menyetujui pernikahan ini toh pernikahan ini hanya satu tahun saja yang ia buat di surat perjanjian.

Medina sangat terpuruk saat suaminya lebih memilih kekasihnya ketimbang dirinya yang sudah sah menjadi istrinya. Medina tidak mau pernikahan kontrak ini berakhir dengan begitu cepat, dengan tekat yang kuat dan izin Allah SWT, Medina mau mengejar cinta suaminya itu.

Menurut Medina pernikahan itu hanya sekali seumur hidup.

Akankah Medina bisa meluluhkan hati seorang Kafkha Darmansyah yang sangat terkenal dengan sifat cuek dan dingin nya.

Yuk saksikan kelanjutan cerita ini hanya di sini!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon purna yudiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

part 33. Bertengkar

Malam harinya Kafkha di ajak oleh Clara ketemuan di restauran tempat mereka saling bertemu, Clara ingin meminta penjelasan kenapa Kafkha membentak dia tadi siang. Memang tidak tahu malu itulah Clara, sudah di bentak seperti itu tapi masih saja tetap mengejar orang tidak akan pasti.

Medina mengetahui suaminya itu akan pergi, ia mendekati Kafkha yang sedang menyisir rambut nya itu.

"Sudah rapi mau kemana?" tanya Medina

"Keluar sebentar!" jawab Kafkha dengan dingin nya

"Iya keluarnya kemana mas? keluar itu ada banyak lho, yang spesifik mas kalau ngomong!" tutur Medina

"Cerewet banget sih, orang pengen keluar juga kamu malah banyak nanya!" ketus Kafkha

Medina menghela napas ia mana mau melepas suaminya begitu saja dengan pelakor itu.

"Ketemu mbak Clara ya?" tebak Medina yang tentu saja jawabannya benar.

Kafkha hanya diam saja sampai handphone nya berdering, sudah di pastikan itu panggilan dari Clara itu.

Dering... dering... dering...

Medina menyipitkan matanya melirik Kafkha yang nampak tegang, "angkat!" titah Medina

Kafkha mengangkat telepon dari Clara itu ia sedikit menjauh dari Medina.

Medina mengikuti langkah kaki Kafkha yang menuju pintu utama itu, mereka sudah tinggal kembali di rumah mereka, saat Kafkha membuka pintu utama itu, Medina mencekal tangan Kafkha.

"Ikut!" ujar Medina

"Tidak usah, saya cuma sebentar, kamu tungguin rumah ini aja!" tutur Kafkha melepaskan tangan Medina yang memegangi tangan nya.

"No, no, no, aku tidak akan membiarkan kamu pergi berduaan dengan mbak Clara itu, aku ini istri kamu jadi kalau kamu pergi dengan wanita lain kamu harus ajak aku!

Apa kamu tidak takut dosa telah jalan dengan wanita yang bukan mahram kamu, kamu sudah sering melakukan dosa lho mas, dan asal kamu tau saja setiap langkah kamu itu maka malaikat akan mencatat dosa kamu, karena kamu mau jalan dengan wanita yang bukan mahram kamu, jadi aku harus ikut dengan kamu, aku harus memastikan bahwa kalian tidak melakukan apa-apa!" tutur Medina menceramahi Kafkha yang hendak pergi dengan wanita yang bukan mahram nya.

Kafkha menghela napas panjang setelah mendengar ceramah singkat istri sholeha nya itu.

"Lagi pula rumah ini tidak akan lari jika tidak ada penunggunya!" celoteh Medina lalu ia masang cadar nya yang dari tadi ia pegang, Medina jalan lebih dulu dari Kafkha lalu ia masuk ke dalam mobil Kafkha itu.

"Din, Dina aah... kenapa dia malah ikut sih!" gerutu Kafkha tidak bisa melarang Medina

Pasrah hanya pasrah saja jika Medina ikut dengan nya.

"Bandel, di bilangin jangan ikut malah ikut, saya itu hanya sebentar takut banget jika saya tidak pulang malam ini!" protes Kafkha menjalankan mobilnya itu.

"Tukan, mas berencana tidak pulang malam ini!" imbuh Medina

"Terserah, awas saja kamu menganggu saya nanti dengan Clara nanti!" ujar Kafkha

"Mana Dina tau, itu tergantung dengan sikap kalian jika kalian ngapa-ngapain pasti aku akan menganggu kalian, jika kalian hanya bicara saja aku akan melihat saja, tapi aku akan berdo'a kepada Allah untuk menghilangkan rasa cinta kamu itu terhadap dia, enak saja dia mau merebut kamu dari Dina, mana mau Dina seperti itu, mas suami Dina jadi mas hanya milik Dina!" tutur Medina panjang lebar, akhir-akhir ini Medina banyak ocehan kepada Kafkha, ocehannya itu tidak sembarang saja dia berbicara sesuai dengan fakta saja.

Mereka berdua sampai di sebuah restoran dimana Clara dan Kafkha akan bertemu.

"Kamu jangan turun, kamu tunggu di dalam mobil saja, saya hanya sebentar!" ujar Kafkha

"Tidak bisa seperti itu mas, nanti kalian ngapa-ngapain di sana gimana? sedangkan aku di sini, tidak aku tidak mau!" tolak Medina

Tak

Kafkha menjentikkan jarinya ke kening istrinya itu, "o'on mana bisa saya ngapa-ngapain di sana secara di sana banyak orang!" celetuk Kafkha

"Oh iya ya, lupa Dina mas, eh tapi tunggu sebentar kamu bilang mana bisa ngapa-ngapain dia, oh oh jadi mas mau ngapa-ngapain dia jika tidak ada orang ya...!" pekik Medina tidak terima

"Astaga....!" frustasi Kafkha ingin hilang saja dari hadapan istrinya ini.

"Astagfirullah alhazim mas bukan astaga!" ucap Medina membenarkan ucapan suaminya itu.

Kafkha heran dengan istrinya ini, tiba di depan semua orang dan keluarga nya dia akan berbicara sekedarnya saja bahkan ia akan sedikit berbicara, coba saja hanya mereka berdua saja, pasti Medina banyak bicara.

Kafkha turun dari mobil nya itu ia akan menemui Clara yang sudah dari tadi menunggu nya.

"Ara!" panggil Kafkha

"Hey, sayang!" Clara menuntun Kafkha ke tempat duduk di seberang meja tempat mereka duduk, mereka saling tatap.

Clara merasa puas karena Kafkha masih mau bertemu dengan nya, ternyata Kafkha masih mencintainya.

"Aku senang kamu mau bertemu dengan ku!" tutur Clara

Kafkha hanya diam saja ia merasa tidak nyaman jika dengan Clara berbeda dengan dulunya Kafkha sangat nyaman dengan Clara tapi entah kenapa saat ini ia merasa tidak nyaman dengan Clara, rasa aneh mulai menyerang dirinya ia merasa Clara ini ada mau nya saja.

"Soal siang tadi aku minta maaf, aku tidak sengaja membentak kamu, tadi itu aku terlalu emosi karena pekerjaan aku sangat banyak, maaf!" tutur Kafkha meminta maaf soal tadi siang

Clara mengangguk seraya tersenyum, "aku pikir kamu membela wanita munafik itu, aku senang kamu mau menjelaskannya pada ku!" tutur Clara

"Ya!" jawab singkat Kafkha

Clara merasa ada yang tidak beres dengan sikap Kafkha yang tiba-tiba berubah begini, Kafkha sekarang tidak seperti Kafkha yang ia kenal, bahkan sekarang Kafkha banyak diam nya.

"Kamu kenapa sih kaf?" tanya Clara

"Kenapa apa nya?" Kafkha balik bertanya

"Iya, kamu kenapa berubah seperti ini kamu lebih dingin sikap kamu pada ku, apa jangan-jangan wanita itu telah mencuci pikiran kamu?" imbuh Clara

"Jangan mencampuri urusan kita dengan dia!" tutur Kafkha tidak terima.

"Lho kok kamu begitu sih, memang benar kan pikiran kamu itu sudah di cuci oleh wanita itu, buktinya sekarang kamu lebih sering dengan dia dari pada dengan ku, aku kecewa lho sama kamu yang berubah seperti ini, mana Kafkha yang selalu sayang dengan ku dulu itu?" cela Clara merasa Kafkha ini sudah berubah dari biasanya

"CUKUP! bentak Kafkha sudah lelah dengan ucapan Clara yang selalu menjelek-jelekkan istri nya di depan dirinya.

"Lho kok kamu marah sih kaf? aku bicara sesuai dengan apa yang aku lihat, kenapa kamu malah membela gadis gembel itu, apa sih keistimewaan dia di banding aku yang jelas-jelas sudah lama bersama dengan kamu!" cecar Clara tidak terima dengan sikap Kafkha ini.

Kafkha diam, dia juga tidak tau entah kenapa akhir-akhir ini ia lebih suka bersama Medina dari pada dengan Clara yang tidak jelas siapa dirinya, mereka hanya kekasih hanya sebatas itu tidak lebih, kalau dengan Medina ia sudah menjadi suami untuk Medina jadi ia lebih senang dengan istri nya itu.

Di tambah lagi dengan ceramah Medina tadi, setiap langkah nya akan di catat oleh malaikat dosa-dosa nya karena ia jalan dengan wanita yang bukan mahram nya, pikiran Kafkha terus berputar-putar tentang ceramah singkat istri nya itu.

"Sudahlah, aku malas berdebat dengan kamu yang tidak ada habis nya ini!" Kafkha pergi dari restauran itu ia meninggalkan Clara yang uring-uringan karena di tinggal begitu saja.

...

Bersambung...

**Jangan jadi pembaca gelap saja, tinggalkan jejak kalian, tidak ada komentar maka author tidak akan update cerita ini.

Komentar nya jangan next sama lanjut aja dong, coba komentar isi cerita nya, yang panjang kek komentar nya, jangan satu kata saja🤔🙄🤨**

1
Yunerty Blessa
Makasih banyak kak thor buat karya indah nya
sungguh mantap sekali 👍👍
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘😘
Yunerty Blessa
makasih kak thor buat karya nya
sungguh mantap sekali 👍👍
Yunerty Blessa
jahat sekali kau Clara mempermainkan perasaan Kafkha..
Yunerty Blessa
baguslah berdamai..aman juga hati
Yunerty Blessa
padan muka kau Clara
Yunerty Blessa
syukur lah kalau Kafkha mau berubah..
Yunerty Blessa
jangan sampai Medina pergi baru menyesal..... fikir² lah
Yunerty Blessa
mantap Kafkha.... tinggalkan Clara
Yunerty Blessa
jahat sekali ayah Clara mau menghancurkan keluarga Darmansyah.... hati² Kafkha
Yunerty Blessa
moga hati Kafkha bisa berubah menjadi lebih baik
Yunerty Blessa
satu kucupan di pipi...
Kafkha seperti patung 🤣🤣
Yunerty Blessa
lawan tu pelakor tak tahu malu
Yunerty Blessa
moga hati Kafkha sudah terbuka..
Yunerty Blessa
sungguh sulit untuk Kafkha berubah apa lagi ada Clara..
Yunerty Blessa
kesabaran Medina ada batas nya...
kalo tak kuat pergi saja
Yunerty Blessa
kalau kau tahu apa maksud kakek mu kau pasti menyesal karna telah kenal dengan Clara
Yunerty Blessa
sungguh sabar sekali kau Medina
Yunerty Blessa
pergi saja Medina
Yunerty Blessa
setelah melihat wajah Medina... Kafkha langsung terkejut
Yunerty Blessa
padan muka kau Kafkha
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!