Seruni baru saja lulus Sekolah Menengah Atas,niat hatinya ingin bekerja membantu Bapaknya menjual ikan hasil tangkapan si Bapak.Namun Bapaknya malah mengajak Seruni bekerja menjadi pembantu rumah tangga di sebuah keluarga kaya di Kota.
Dari sinilah teror bermula,Keluarga Jaka Sasongko sering mengalami penampakan seorang wanita yang sangat mengerikan.
Anehnya,hanya Seruni yang berani menghadapi hantu itu.Bukan dengan bacaan ruqyah ataupun Doa pengusir setan lainnya,melainkan dengan batang penyapu atau apa saja yang Seruni temukan di dekatnya.
Siapakah Seruni sebenarnya??Kenapa hantu yang begitu digeruni jadi takut kepada gadis desa ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon L-viie Ann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33 SELAMAT JALAN IBU
Mata Tuan Jaka melotot serta merta,nafasnya cepat memburu,dadanya naik turun.Kengerian itu membuat si Pria pendosa jadi trauma,meskipun itu dibawah alam sadarnya.
Seorang wanita tidur dengan wajah tertunduk di sampingnya.Dilihat dari rambutnya,itu pasti Ny Desi.Detak jantung yang semula berpacu kencang mulai stabil.Nafasnya pun mulai teratur.Ia tenang,ternyata semua itu hanya mimpi.Ternyata di kamar yang bernuansa putih itu ia tidak sendiri.
"Ma..."Sekuat tenaga Tuan Jaka memanggil istrinya,namun hanya erangan yang keluar.
"Ma..."Sekali lagi Tuan Jaka memanggil.Ada gerakan sedikit dari kepala yang tertunduk.Tuan Jaka merasa lega,kepala itu terangkat perlahan.Dua bola mata yang dipenuhi belatung menatapnya intens.
Tuan Jaka terbelalak,namun iblis wanita itu malah menyeringai.Wajah buruknya mendekat,membuat Tuan Jaka tak dapat menghindari.Belatung yang menggerogoti mata itu berloncatan hingga beberapa jatuh mengenai wajah Tuan Jaka.
Pria tak berdaya itu hanya mengerang berusaha minta tolong.Namun siapa yang akan tahu dan akan menolong,karena seluruh penghuni Rumah Sakit sudah larut dalam mimpi.
"Hihihihihihi"Wanita astral itu cekikikan penuh kepuasan.Kini ia punya mainan baru,ia sama sekali tak berniat membunuh pria pendosa itu.Ia ingin menyiksanya sampai kematian sangat diharapkan oleh pria bejat yang sudah merampas kehormatannya.
"Ibu...."Sebuah suara terdengar.Tawa cekikikan yang melengking lenyap menjadi kebisuan.
Seruni mematung di ambang pintu,ia memang meminta kepada keluarga majikannya bahwa dialah yang akan menjaga Tuan Jaka.Karena ia yakin bahwa Ibunya akan kembali menyiksa Tuan Jaka yang sudah tidak berdaya.
"Dendammu sudah terbalaskan Ibu...Kembalilah,,,Biarkan dia menebus dosa-dosanya setelah ini"
"Tidaakkk!!!"Wajah mengerikan itu menoleh dan dengan sangarnya mengerang ke arah Seruni.Seruni sampai terkejut di buatnya,tangannya refleks mengurut dadanya.
"Aku akan menyiksanya sebelum dia mati"Suara parau memecah rungu.Seruni meringis karena suara tersebut.
"Aku tidak akan membiarkan Ibu melakukan dosa berlarut-larut,tolong Ibu..pergilah"
"Tidak!!!!"Makhluk itu melompat secepat kilat ke sudut plafon,Ia merangkak siap berancang-ancang menyerang Seruni.
"Baiklah jika itu maumu,kamu bukan Ibuku lagi,durhaka biarlah aku menjadi anak durhaka"Seruni mengambil penyapu yang sengaja ia siapkan di balik dinding.Ia masuk dan menutup pintu,lalu bersiap menerima serangan dari makhluk tersebut.Kedua tangannya dengan erat memegang batang penyapu,gayanya sudah seperti pemain bisbol yang siap memukul bola.
"Ayo maju,,,,"Tantang Seruni,wanita itu hanya mengerang.Nampak dia takut atau trauma karena sudah pernah terkena pukulan Seruni.Wanita itu terus mengerang sambil menunjukkan deretan gigi runcing yang menghitam.
Tuan Jaka hanya mengamati dengan gerak bola matanya, disebabkan tubuhnya sudah tak dapat digunakan untuk apapun.
Melihat tak ada perlawanan yang berarti,Seruni menurunkan penyapu yang digenggamnya.Ia berkacak pinggang dengan satu tangan dan satu tangan lagi memegang penyapu.
"Kau pikir aku takut hah??"
Makhluk itu mengerang maju mundur,ia sama sekali tak beranjak dari pojokan plafon.Seruni sudah hilang sabar,ia mundur beberapa langkah,mengambil ancang-ancang,Lalu berlari dan melompat disertai pukulan batang penyapu ke tempat makhluk astral tersebut.
TING
Hampa!!hanya udara kosong yang diserangnya.Seruni memperhatikan sekitarnya,makhluk itu menghilang.Gadis itu menajamkan penglihatan,takut makhluk itu menyorok disuatu tempat.Tak ada,memang sudah tidak ada.
HUFFFFFF
Seruni menghampiri tubuh renta yang sudah tak berdaya itu,Ia merasa iba meskipun Seruni yakin dia bukanlah Ayah kandungnya.Tak ada kata yang bisa diucapkan,Tuan Jaka menatap Seruni penuh haru.Gadis yang ia tentang keberadaannya sampai ingin ia celakai ,ternyata dialah yang menolongnya.Menjaganya dan bahkan menyerang arwah Ibu kandungnya.
Seruni duduk di sofa pengunjung,penyapunya ia letakkan di samping.Ia lelah,ingin istirahat.Tubuh rampingnya ia baringkan di sofa yang memanjang,dan dalam sekejap ia sudah terlelap.
____
Seruni membuka mata,ia kaget karena menemukan dirinya berada di tepi pantai tepat di tanah kelahirannya.
"Kapan aku pulang?"Pikirnya heran, kepalanya di garuk meskipun tidak gatal.Sebuah tangan menepuk pundaknya, Seruni menoleh.Seorang wanita yang seiras dengannya tersenyum manis.Tangan lembut wanita itu membelai pipi Seruni.
"Ibu...???"Desis Seruni.Wanita itu mengangguk pelan sembari tersenyum manis,beliau merangkul bahu Seruni lalu mengajaknya duduk tanpa alas di atas pasir.Seruni seperti terhipnotis menatap sang ibu tanpa berkedip.
"Tinggalkan laki-laki durjana itu nak,dia tidak pantas mendapatkan perlindungan dari siapapun termasuk kamu.Sebaliknya,kamu sepatutnya membunuhnya.Apalagi dia menghalangi mu untuk bersatu dengan kekasihmu,seperti ibu dulu,diguna-guna hanya karena Ibu memilih setia kepada bapak mu dan menolak cintanya "
"Pergilah,,,jangan perduli kan dia lagi"
Seruni tersenyum lembut,ia membingkai wajah ibunya dalam-dalam.
"Ibu...Apakah Ibu ingin melihatku bahagia??"
"Tentu nak..tentu saja"
"Jika begitu,doakan Seruni agar tidak pernah melakukan hal yang jahat seperti dia.Pria itu memang jahat ibu,dia ingin mengusir Seruni sama Bapak.Tapi jika Seruni membalas kejahatannya,apa bedanya Seruni dengan dia"
"Ibuuuu...kembalilah ke tempat asalmu,lihatlah Seruni dari alammu.Seruni akan menjadi anak baik,anak yang bisa membahagiakan Bapak.Sehingga kita nanti akan bertemu di Surga"
Sang Ibu tersenyum,ia membelai pipi halus putrinya.
"Kau terlalu polos Nak,dunia ini kejam bagi orang seperti mu.Jangan terlalu baik dengan manusia,apalagi manusia durjana seperti Jaka Sasongko "
"Tapi Allah suka dan cinta serta Ridho kepada hambanya yang mengamalkan kebaikan Ibu.Aku tidak perduli sejahat apa manusia kepadaku,yang penting Allah sayang sama aku,sehingga nanti ketika aku minta Allah mengampuni dosa Ibu,DIA tidak punya alasan untuk menolak permintaan ku"
"Ibu...anakmu ini tidak sempat berbakti kepadamu.Ibu tahu kan...setiap Seruni berdoa hanya nama Ibu dan Bapak yang Seruni ucapkan.Seruni hanya bisa membalas kebaikan Ibu yang telah mengandung Seruni selama kurang lebih 9bulan dengan doa.Jadi...kembalilah Ibu,kembalilah ke alammu"
Ibu Seruni diam,ia mencerna setiap kalimat yang diucapkan putrinya dengan penuh kasih kepadanya.Kemudian ia mengangguk perlahan.
"Baiklah...Ibu akan pergi,ibu rasa apa yang terjadi kepada Jaka Sasongko sudah cukup untuk menyengsarakannya"
Seruni tersenyum lebar,ia senang ibunya akan kembali juga.
"Tapi...jika Ibu kangen,ibu boleh kan menemui kamu.Tapi jangan pukul Ibu"
Seruni menutup mulutnya menahan tawa.
"Iya Bu,Ibu boleh kok datang temui Seruni.Atau Ibu temui Seruni disini,Seruni akan tunggu Ibu disini"Mata indah milik Seruni berbinar bahagia.Sang Ibu mengiyakan,tangannya yang memucat membelai anak rambut putrinya.Selanjutnya ,beliau mencium kening Seruni dengan kecupan yang dalam.
Seruni memejamkan matanya,lalu membuka matanya perlahan.Ibunya sudah tidak ada dihadapannya lagi.Seruni tercari-cari,tapi sosok ibunya memang sudah tidak ada lagi.
SELAMAT JALAN IBU.....
setiap bab nya ada saja kejutan2 tak terduga.
akhirnya nicta dan yas hidup bahagia.