Menikah di usia muda apalagi masih duduk di bangku sekolah, apakah pernikahan tersebut akan berhasil? Terlebih pasangan itu berbeda sifat, yang satu Cool dan yang satu panas suka meledak-ledak.
Tapi inilah yang terjadi pada pasangan muda Flora dan Rain. Flora terpaksa menikah dengan Rain, pria yang begitu posesif dan begitu tergila-gila padanya sejak kecil karena keluarganya jatuh miskin.
Sementara Rain, memanfaatkan hal tersebut untuk membalas perbuatan Flo yang selama ini selalu meremehkan cintanya.
Jadi bagaimana kisah rumah tangga selanjutnya Rain dan Flora? Akankah berakhir bahagia atau justru sebaliknya?
Follow aku mommy ya.
Ig : mom_tree_17
Tik Tok: Mommytree17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 30
Rain yang terkejut saat namanya dipanggil oleh sang pemilik suara yang sangat dikenalnya, langsung menatap ke belakang, menatap pada sosok yang tengah berdiri sambil berkacak pinggang tak jauh dari tempatnya berada. Sosok yang tidak lain dan tidak bukan adalah istrinya sendiri Flora Moses, yang tengah bersama sepupunya Moana Meyer.
Sementara itu wanita yang duduk disamping Rain pun ikut menatap pada dua gadis muda tersebut.
"Rain kau mengenal mereka?" tanya Jasmine dengan bingung tanpa memutus tatapan matanya pada keduanya.
Rain hanya diam, mengalihkan tatapan matanya pada Jasmine tanpa mempedulikan keberadaan Flora. Membuat Moana, terutama Flo terkejut dengan apa yang dilakukan Rain.
"Tunggu! Aku tidak salah lihat bukan? Rain lebih memilih wanita itu dari pada kau." Moana memanasi sepupunya dengan penuh amarah, karena ia pun merasa tidak terima Flo diperlakukan seperti itu.
Sementara itu Flora yang tidak dipedulikan sama sekali menjadi sangat murka setelah mendengar perkataan Moana. Ia pun berjalan cepat menuju meja Rain dan wanita tersebut dan tanpa banyak kata menggebrak meja yang ditempati keduanya.
"Rain berani sekali kau berciuman dengannya, ditempat umum seperti ini." Tuduh Flo dengan menatap tajam pria yang berstatus sebagai suaminya.
"Berciuman?" Bukan Rain yang berkata tapi Jasmine dengan wajah bingungnya.
Rain sendiri memilih diam sembari menatap Flo. Keduanya pun saling menatap seolah berbicara melalui tatapan masing-masing. Jika Rain dengan tatapan yang sulit diartikan, sedangkan Flo dengan tatapan penuh amarah. Karena selain mengabaikannya, Rain juga sudah berani berciuman dengan wanita lain.
"Ck, jangan berpura-pura bodoh. Bukankah tadi kalian asik berciuman." Sahut Moana dengan tatapan julid.
"What? Maksudmu, kami—" Jasmine tak meneruskan perkataannya saat Rain menyela.
"Ada apa kalian kemari?" Tanya Rain dengan dingin.
"Pulang Rain! Kau harus menjelaskan padaku!" Flo menarik tangan Rain tanpa menjawab pertanyaan pria itu.
"Hei, kau itu tidak tahu sopan. Jangan menarik Rain seperti itu!" Jasmine yang tidak suka dengan perlakuan wanita muda itu, menatap dengan tajam. "Rain sebenarnya dia siapa? Apa kau mengenalnya?"
"Tentu saja Rain mengenalnya, karena wanita ini istrinya." Moana yang menjawab pertanyaan tersebut.
"Istri?" Jasmine yang terkejut langsung menatap Rain untuk meminta jawaban dari pria itu.
"Nanti aku jelaskan." Sahut Rain lalu kembali menatap pada Flo. "Pulanglah lebih dulu!"
"Tidak mau! Kau harus ikut denganku, sekarang!" Flo tidak akan membiarkan Rain berlama-lama dengan wanita asing itu. Karena jujur ia merasa insecure dengan kecantikan dan kedewasaan wanita yang bersama Rain, sehingga Rain tampak serasi dengan wanita asing tersebut.
"Aku bilang pulang, Flo!" Rain berucap tegas tanpa beranjak sedikitpun dari tempatnya meskipun Flo menariknya sejak tadi.
"Tidak mau, kau harus ikut denganku!" Flo tak mau mengalah. Rain harus tunduk pada keinginannya seperti yang sudah-sudah.
"Flora Arbeto aku bilang pulang!" Bentak Rain dengan suara yang meninggi hingga membuat semua orang yang sejak tadi menatap kearah mereka, kini semakin penasaran dengan apa yang terjadi di meja tersebut.
Sementara itu Flora yang dibentak langsung terdiam dengan wajah yang terkejut, karena baru kali ini Rain membentaknya dengan sangat keras bahkan tak menuruti keinginannya.
"Rain jahat!" Flo pun meninggalkan tempat tersebut dengan tatapan penuh kekecewaan.
Rain sendiri hanya bisa mengepalkan kedua tangannya saat melihat punggung Flo yang semakin menjauh.
Smoga kedepannya bisa lebih berkualitas dari segi penulisan tidak hanya kuantitas saja
good job Thor 👍