Anderson Gif seorang CEO di perusahaan raksasa bernama G'Group. Siapapun sangat tau kalau dia adalah penikmat cinta diatas ranjang. Tak ayal membuat mereka memakai cara licik hanya untuk bisnis dengan mengorbankan putri-putri mereka menjadi mainan Anderson.
Kira-kira ada yang bisa ngerubah sifat Anderson tidak ya? Simak disini yuk 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MeNickname, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ander junior
Rey langsung pulang ke rumahnya setelah menjenguk dan membawakan makanan untuk Ziva dirumah sakit. Pria tampan yang irit bicara itu kini sudah sampai di halaman rumahnya.
"Rey, baru pulang?" tegur Rani-ibunya Rey.
"Iya ma, aku habis jenguk teman dulu di rumah sakit"
Rani tersenyum "Teman apa teman?"
"Mama apa-apaan sih"
Rani terkikik geli melihat anaknya yang tersenyum malu-malu "Jadi sekarang anak mama udah gak jomblo lagi, benar begitu?"
"Aku ke kamar dulu ma, setelah ini aku akan keluar lagi. Dah" Rey mengecup pipi mamanya sekilas mendaratkan kecupan kasih sayangnya pada sang ibu.
Rani menatap langkah anak semata wayangnya yang kian menjauh dengan tatapan penuh harap.
Sementara di tempat lain..
Setelah sedikit perdebatan antara ayah dan anak di depan pintu apartemen akhirnya Ander mengijinkan kedua orangnya untuk masuk.
Ander tak menghiraukan keberadaan mereka dia langsung masuk ke dalam kamarnya dan bersiap untuk pergi lagi.
Cate merasa senang sekaligus sedih. Senang karena setelah sekian lama bisa bertemu dengan anaknya lagi, dan sedih karena sifat keras kepala yang ada pada dua orang pria yang sangat disayanginya itu malah menambah jarak antara hubungan orang tua dan anak.
Selang beberapa menit pintu kamar Ander terbuka memperlihatkan anak semata wayangnya yang sudah rapi dengan setelan casualnya tapi tetap tidak mengurangi kadar ketampanannya.
"Kau mau kemana boy?" tanya Cate sangat lembut.
"Aku ada urusan diluar, jika kalian masih ingin disini silahkan aku mau pergi"
Ucapan Ander membuat Bram seketika tersulut emosi lagi, setelah sebelumnya dia redam kuat-kuat. Tapi anaknya itu benar-benar tidak ada sopan-sopannya terlebih pada ibunya sendiri.
"Kau.." belum sempat dia menghardik ucapan anaknya, istrinya buru-buru menyela.
"Boy, mommy kesini ingin bertemu denganmu. Mommy sengaja ingin mengucapkan selamat ulang tahun untukmu dan mengajakmu makan diluar tapi kenapa kamu malah ingin keluar sendiri dan meninggalkan mommy disini?" ucap Cate dengan raut wajah yang terlihat sangat sedih.
"Aku tidak mengharapkan kalian datang kesini" ucap Ander tenang tanpa merasa bersalah sedikitpun.
"Baiklah kau boleh pergi, tapi setelah memberiku waktumu 30 menit saja" pinta Cate memohon pada sang anak.
Ander menatap ibunya dengan datar "Baiklah, tapi tanpa suamimu!"
Ander berlalu menuju balkon meninggalkan ayahnya yang sedang terkejut setelah mendengar perkataan anaknya sendiri.
"Anak itu benar-benar.."
"Dad, sudahlah. Demi mommy" ucapnya kembali memohon pada sang suami.
"Cepatlah, aku tunggu di basemen. Bisa-bisa aku hipertensi menghadapi anak keras kepala itu!"
Cate menatap kepergian suaminya dan segera menghampiri sang anak yang sedang menunggunya di balkon. Dia akan memanfaatkan waktu ini sebaik mungkin.
"Boy" tegurnya sembari mengelus surai anaknya, sungguh Cate sangat merindukan momen ini.
"Duduklah" titah Ander dingin. "Apa yang ingin mommy bicarakan?"
"Tidak ada. Mommy hanya merindukanmu" ucapnya sembari mengelus tangan Ander dengan lembut.
"Aku bukan anak kecil lagi!"
Cate tersenyum kecut "Memang benar, dan karena kau sudah dewasa maka cepat beri mommy Ander junior"
"Maksudnya?"
"Jelas, mommy menyuruhmu untuk segera menikah"
"Sudah aku katakan, hidupku jauh lebih baik tanpa ikatan bodoh seperti itu!"
"Apa sebegitu susahnya kau melupakan masa lalu boy? Apa sebegitu susahnya kau memaafkan daddy dan mommy?"
"Kalian adalah sebab hidupku menjadi seperti ini"
"Berhentilah bermain-main dengan hidupmu yang seperti itu boy, kau tidak perlu berlarut-larut atas kejadian di masa lalu. Maafkan mommy dan daddy. Segera mencari pasangan dan berbahagia dengan anak-anakmu nanti. Mommy yakin hidupmu akan jauh lebih baik"
"Tidak semudah itu! Semua wanita bagiku adalah sama, ja-lang!"
"Termasuk mommy?" tanya Cate sedih. Membuat Ander bungkam.
trus nanti Ziva dan Ander berjodoh- nikah
ga kebayang kalo suatu saat Ziva dan Tara bertemu lagi, secara si Tara juga udh pernah tidur dengan Ander
dan mereka pernah ngerasain tongkat yg sama