ini novel pertama yang saya tulis, tentang seorang gadis yang memperoleh Sistem Dewi yang merubah hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiindy ArAs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jalan-jalan ke taman hiburan
TING-TONG!!!
Suara bel berbunyi
Ceklek!!!
"Loh Raffi kok kamu udah datang?" Ucap Hanin yang kaget melihat Raffi datang lebih awal.
"Iya Han, maaf aku datang lebih awal" Ucap Raffi sambil menggandeng Rindu.
"Oh iya Silahkan masuk" ucap Hanin mempersilahkan masuk, "Silahkan duduk Raf, Rindu" ucap Hanin lagi
Hanin melangkah ke dapur membuahkan minuman untuk Raffi dan Rindu.
"Silahkan di minum dulu, maaf aku tinggal sebentar ya, karena makanan belum siap, aku lanjut masak dulu, kalian tunggu di sini dulu, tidak apa-apa?" ucap Hanin
"Tidak apa-apa, aku dan Rindu tunggu di sini" ucap Raffi
Hanin melanjutkan memasaknya. Sedangkan Raffi, perasaannya sedang bercampur aduk, dia melihat sekeliling tempat tinggal Hanin, banyak sekali pertanyaan di benaknya yang ingin dia tanyakan pada Hanin.
Hanin yang Raffi kenal adalah wanita cantik, lembut, sederhana dengan ekonomi menengah. Maka dari itu dia kaget melihat Hanin tinggal di Apartement mewah.
Raffi tau jika Hanin sudah bercerai, Raffi juga ingin Hanin menjadi istrinya jika Hanin mau. Hanya saja orangtuanya mungkin tidak setuju, karena ekonomi Hanin.
Setelah Jam 7 malam, mereka makan malam bersama, Rindu pun semakin akrab dengan Hanin, mereka sesekali bercanda bersama.
"Han, boleh aku bertanya sesuatu?" Raffi sudah tidak bisa menahan rasa penasarannya
"Apa itu Raf?" ucap Hanin
"Kamu benar tinggal disini? maksudku..." ucap Raffi terpotong
"Aku tau maksudmu, aku memang tinggal disini. Tapi ini bukan punyaku, ini Apartement keponakanku Alyssa, Alyssa adalah anak angkat Teh Tanti, dia di adopsi 12 tahun yang lalu. Dan saat itu kurang lebih 1 bulan yang lalu setelah aku bercerai dengan Anton. Aku di usir dari rumahku sendiri. Anton ternyata sudah menjual rumahku, saat itu aku marah dan menghampirinya di Brilliant Hotel, kebetulan saat itu Alyssa ada di sana melihat dan mendengar semuanya, saat aku di tampar Anton, Alyssa membelaku, bahkan memberi Anton pelajaran yang berat. Lalu dia mengajakku untuk tinggal disini" Jelas Hanin
"Lalu kemana Teh Tanti? apa dia sedang keluar? aku belum melihatnya" tanya Raffi
"Teh Tanti dan Mas Dandi meninggal 3 tahun yang lalu karena kecelakaan" jawab Hanin
"Maaf, aku tidak tahu hal itu" ujar Raffi
"Tidak apa-apa" jawab Hanin
"Lalu ini semua di wariskan kakakmu dan diberikan pada keponakanmu? Maaf aku banyak bertanya, karena jujur saja aku penasaran. Karena aku tahu kondisi ekonomi keluargamu dulu, dan aku tak tahu kondisimu yang sekarang. Maaf kalu membuatmu tersinggung, kalau kau tak mau menjawab, maka kau tak usah jawab" ucap Raffi
"Tidak Apa-apa aku tidak keberatan menceritakannya. Ini semua bukan warisan Teh Ranti maupun Mas Dandi. Tapi ini semua hasil usaha Alyssa sendiri, yang aku tahu dia mendapat keuntungan dari bermain saham. Selain apartement dia punya supercar, motor gede, juga dia sudah punya perusahan besar, akupun terkejut saat tahu tentang itu. Bahkan aku sendiri di berikan, pakaian, jam tangan ratusan juta juga mobil seharga 2 milyar" Jawab Hanin
"Kamu di kasih mobil seharga 2Milyar?" Raffi terkejut lagi "Berapa umur Alyssa Sekarang?" Tanya Raffi lagi
"18 tahun" jawab Hanin
"Uhuk.. Uhuk.." Raffi yang mendengar hal itu terkejut untuk kesekian kalinya, saking terkejutnya dia sampai tersedak dan terbatuk-batuk.
18 tahun sudah bermain saham, bahkan hasilnya sudah punya Apartement mewah, supercar dan Perusahaan besar, kenyataan macam apa ini? Raffi syok.
____________________
Mobil land rover itu melaju keluar dari taman bermain.
"Apa yang ingin kamu makan sekarang?" tanya Alvin
"Kalau kau tak keberatan, aku sedang ingin makan Hot pot" ucap Alyssa
"Kalau begitu kita makan itu saja" ucap Alvin, Alyssa mengangguk senang
Alvin melajukan Mobilnya menuju Resto dengan menu Hot pot
Mereka menemukan Resto yang cukup indah, dan nyaman.
Mereka berdua menikmati makan malam yang sebenarnya cukup romantis jika saja mereka adalah pasangan.
Alvin dengan telaten membakar daging dan meletakkannya di atas piring Alyssa. Perlakuan nya bisa membuat wanita terbawa perasaan (baper). Namun Alyssa menampiknya, dia berfikir jika Alvin melakukan itu hanya karena bentuk kesopanan, jadi dia menghalau perasaannya, tidak berharap lebih. Toh dia bukan siapa-siapanya Alvin, begitu pikirnya.
Ring! Ring! Ring!
Telepon Alyssa berbunyi Nomer tidak dikenal
"Halo, siapa?" Ucap Alyssa
"Halo, Alyssa ini saya Lusi, Keisha dari sejak bangun dia carian kamu, sekarang dia nggak mau makan, bisa tolong kamu bujukin dia makan?" Ucap Lusi
"Oh kalau begitu aku alihkan ke video call" ucap Alyssa
"Halo Keisha cantik, kenapa kamu nggak mau makan?" ucap Alyssa
"Emah...Hiks.. napa enca di inggal?" ucap Keisha menangis
"Sayang, Kakak ada urusan di luar, Keisha makan sama bunda dulu ya, kalau Keisha nggak makan Kaka nggak mau main sama Keisha lagi" ucap Alyssa
"Iya, enca au mam, api emah anji main ama enca nati" ucap Keisha dengan logat balita yang kurang lancar.
"Okeh, Kaka janji" ucap Alyssa.
Setelah telepon di tutup Alyssa melihat Alvin yang menatapnya penuh tanya,
"Siapa yang telepon?" tanya Alvin
"Anak tetangga Apartement" ucap Alyssa melanjutkan makannya
"Oh, Alyssa Besok pagi aku harus kembali ke ibukota" ucap Alvin, Alyssa yang sedang makan pun menghentikan makannya lagi. Dia menoleh ke arah Alvin, matanya seakan bertanya "kenapa?"
"Aku tinggal di ibukota, dan aku memiliki pekerjaan yang cukup padat disana" Jelas Alvin lagi.
"Ohh" Hanya kata itu yang terucap oleh Alyssa, entah mengapa dia merasa kehilangan.
"Bisakah kita tetap saling berkabar? dan jika aku sedang ke kota M, bisakah kau menemaniku? Aku tak punya kenalan di sini" Ucap Alvin lagi
Alyssa yang mendengar itu entah mengapa hatinya merasa senang.
"Baik, ayo kita saling berkabar" ucap Aly
"Bagus kalau begitu" Ucap Alvin senang
"Bisakah kau mengantarku ke airport besok pagi?" Ucap Alvin penuh harap
"Maaf sepertinya aku tak bisa, aku harus sekolah" ucap Alyssa
"Oh seperti itu, kalau begitu aku akan mengabarimu saat aku sudah sampai" ucap Alvin, Alyssa mengangguk
Setelah makan malam mereka melanjutkan berkeliling kota M dan menikmati memandang bintang di taman kota.
setelah waktu sudah menunjukkan 9 malam, Alvin dengan enggan mengantar Alyssa pulang.
Saat sudah sampai di depan Apartement, Alyssa mengucapkan terimakasih dan keluar dari mobil Alvin sambil membawa boneka yang Alvin dapatkan dari taman hiburan dan dia melangkah masuk.
Ceklek!
Alyssa melangkah masuk ke dalam kaget melihat Hanin sedang memangku seorang anak berusia sekitar 7 tahun dan seorang laki-laki berumur 33 tahun, yang sedang bercanda di ruang tamu, seperti keluarga bahagia.
"Kamu sudah pulang Al?" Tanya Hanin
"iya tante, ini siapa tan?" tanya Alyssa
"Ah, ini teman tante, Namanya Raffi dan yang cantik ini namanya Rindu, anak Raffi" ucap Hanin
"Raffi, Rindu, kenalin ini Alyssa keponakanku" ucap Hanin lagi
"Wah Kakak Alyssa cantik sekali, apa Kakak Alyssa ibu peri? Bonekanya besar sekali" ucap Rindu berbinar
Alyssa yang mendengarnya terkekeh,
"Halo Rindu, kakak bukan ibu peri tapi kakak peri" jawab Alyssa sambil bercanda, dia gemas melihat Rindu yang memiliki pipi gembul itu.
"Papah dengar? aku ketemu kakak peri, yeeeehh" ucap Rindu sambil melompat senang
Alyssa dan yang lain tertawa melihatnya.
Entah kenapa hari ini Alyssa bertemu dengan Anak kecil berturut-turut.
Setengah jam kemudian Raffi dan Rindu pamit pulang. Alyssa dan Hanin pun sama-sama masuk ke kamarnya masing-masing.
Alyssa langsung ke kamar mandi membersihkan diri kemudian pergi tidur.