cerita ini memang panjang tapi di dalam cerita ini ada 10 season. Jadi walaupun panjang kalian ga akan bosen, jadi jangan lupa baca ya.
Tentang seorang Gabby Josephine seorang dokter bedah yang sangat cantik Ia juga putri dari seorang konglomerat
kehidupan Gabby sempurna dalam segala hal. Tetapi tidak dengan pernikahannya. Ia dan kekasihnya, Arsen berpacaran selama 13 tahun, dan setelah 13 tahun berlalu akhirnya mereka memutuskan untuk menikah.
Gabby pikir, setelah menikah hubungan mereka akan tetap sama. Tapi ternyata Gaby salah, ia merasa ada yang disembunyikan oleh suaminya.
Saat hati Gabby patah akibat Arsen, Gaby bertemu dengan seorang CEO yang sangat dingin dan irit bicara. Namun pesona Natanael Geery Beecher mampu membuat Gaby yang hancur kembali menyatu.
takdir begitu rumit sehingga membuat Gaby, Nael dan Arsen terbelenggu dalam ikatan yang tak terduga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sebuah foto
“Kakak, tolonglah. Jangan begini. Ada apa denganmu,” ucap Gisel ketika Gabby masih memeluknya, karena Gabby tidak menjawab, akhirnya Gisell melepaskan pelukannya dengan paksa.
“Gi-Gisell, A-arsen,” ucap Gabby dengan terbata-bata. Tangis semakin berlinang, dadanya terasa berdenyut nyeri ketika bibirnya mengucapkan nama suaminya.
“Ada apa dengan suamimu?” tanya Gisel lagi dengan panik. Perlahan, Gisel menarik tangan sang kakak, kemudian mengajak kakaknya untuk masuk ke dalam apartemen. Lau mendudukkan diri di sofa. Setelah itu, Gisel pergi ke dapur untuk mengambil minum lalu memberikannya pada Gabby.
”Tenanglah, minumlah dulu. Setelah tenang, kau baru bisa bercerita!” titah Gisel. Gabby mengambil air itu, kemudian meneguknya hingga tandas.
Setelah itu, Gabby berusaha mengatur nafasnya dan berusaha untuk berhenti menangis. Tapi tak bisa, semakin Gabby mencoba berhenti menangis, tangisnya malah semakin deras.
Tak ada yang bisa Gissel lakukan, ia hanya bisa mengelus punggung Gabby. Ia tau, sang kakak mungkin sedang mengalami permasalahan yang cukup berat dan rumit, karena seumur hidupnya, ia tidak pernah melihat sang Kaka seperti ini.
Entah berapa lama Gabby menangis, hingga akhirnya ia lelah. Tubuhnya terasa lemas tak bertenaga. Rasanya, ia bahkan tak sanggup untuk mengangkat kepalanya.
“Gisell, kakak ingin tidur, kakak akan menceritakannya semua setelah kondisi kakak sudah lebih baik,” ucap Gabby. Gisel pun mengangguk, kemudian ia memencet tombol yang ada di pinggi sofa, hingga sofa itu memanjang dengan sendirinya. Hingga kini menjadi sofabed.
Gisel berjalan ke kamar, kemudian mengambil bantal untuk Gabby, ia mengangkat, mengangkat kepala Gabby, kemudian menaruh bantal di bawah kepala kakaknya. Setelah itu, ia langsung meninggalkan Gabby, karena ia tahu kakaknya butuh waktu untuk sendiri.
“Arsen apa ini bagus? apa gaun pengantin ini cocok untukku?” tanya Gabby, sambil mengibas-ngibaskan gaun.
“ Kau sangat cantik sekali,” 'jawab Arsen, wajah Gabby berbinar ketika mensengar pujian ari arsen
“Arsen ....”
“Arsen ....”
Tiba-tiba Gaby terbangun dari tidurnya ketika ia bermimpi tentang Arsen dan tentang pernikahannya dua tahun lalu.
Ia melihat jam didinding, ternyata ia sudah tertidur selama 2 jam. Gabby bangkit dari duduknya, kemudian ia mengambil tas. Lalu merogoh ponsel, ternyata banyak sekali pesan yang masuk ke ponselnya.
Dari sekian banyak pesan, Gabby tersenyum getir, ketika membaca pesan dari Arsen yang mengatakan bahwa Arsen akan kembali ke kantor. Tapi Gabby enggan membalasnya.
Tiba-tiba Gaby melihat pesan dari Shelomita. Lalu, ia membukanya. Nafas Gabby memburu, udara disekitarnya mendadak menyesakkan. Bahkan, rasanya, ia tak bisa bernafas.
Ia memang sudah yakin bahwa Arsen mengkhianatinya. Tapi, saat melihat foto yang di kirimkan Selomita, tentang Arsen yang kembali lagi ke hotel untuk menjemput Kristin rasanya berkali-kali lipat lebih menyakitkan.
Seketika, tangis yang sedari tadi mereda kembali pecah. Bahkan, tanpa sadar Gabby menjatuhkan ponselnya, ia menangis sejadi-jadinya, sambil menutup telinga.
Gisell yang sedang berada di kamar, langsung keluar dari kamarnya. Ia langsung menghampiri sang kakak, yang sedang menangis histeris.
“Kakak ... kakak, tenanglah,” ucap Giselle. Ia memeluk sang kaka dengan erat, karena sang kakak terlihat akan mengamuk.
“Kaka ... tolong tenang,” ucap Gisell. Beberapa kali, Gabby meronta dari pelukan Gisel. Tapi tentu saja Gisel memeluk kakaknya dengan sekuat tenaga, hingga pada akhirnya, tubuh Gabby terkulai lemah.
“Apa kurangku, Kenapa dia tega melakukan ini padaku,” lirih Gabby dengan suara yang super pelan, membuat Gisel langsung membawa sang kakak untuk duduk kembali dan ia langsung menyandarkan kepala kakaknya di bahunya.
Ia membiarkan sang Kaka tenang terlebih dahulu, tapi tak lama Gisell terpekik kaget saat kepala Gabby terjatuh dari bahunya, dan ternyata Gabby tak sadarkan diri.
Gas komen gengs, gas vote.
tapi gk bisa gk nangis pasti nangis..
padahal udh tau akan seperti apa jalan ceritanya karna udh pernah baca tapi tetep ajh akunya nangis..