NovelToon NovelToon
Dendam Keturunan Pendekar

Dendam Keturunan Pendekar

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Action / Balas Dendam
Popularitas:695
Nilai: 5
Nama Author: Abdul Rizqi

Wira adalah anak kecil berusia sebelas tahun yang kehilangan segalanya, keluarga kecilnya di bantai oleh seseorang hanya karena penghianatan yang di lakukan oleh ayahnya.

dalam pembantaian itu hanya Wira yang berhasil selamat karena tubuhnya di lempar ibunya ke jurang yang berada di hutan alas Roban, siapa sangka di saat yang bersamaan di hutan tersebut sedang terjadi perebutan artefak peninggalan Pendekar Kuat zaman dahulu bernama Wira Gendeng.

bagaimana kisah wira selanjutnya? akankah dia mampu membalaskan kematian keluarganya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keturunan Pelayan Wira Gendeng

Lihat itu paman! Itu ada sebuah peti! Menurut catatan kuno itu di dalam peti itu terdapat mayat pendekar Wira Gendeng yang memegang Mustika dari kalung Kencono Sukmo ini!" Ucap Tuan Muda Alvaro dengan sangat bersemangat.

Tuan Muda Alvaro mengigit bibirnya dengan penuh optimis, dia sendiri sudah mengetahui betapa hebatnya kalung kencono Sukmo pusaka dari Pendekar Wira Gendeng, semua itu tercatat di dalam sebuah gulungan lontar kuno yang tersimpan di keluarga Damian.

Jarot juga terlihat sedikit senang, namun dia terlihat masih sedikit was was, "tetap ingat Alvaro, kita harus berhati hati tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi setelah ini." Ucap Jarot memperingati.

Tuan Muda Alvaro menganggukan kepalanya.

Baik Tuan Muda Alvaro, Jarot dan semua penjaga kini berjalan secara hati hati memasuki ruangan ini.

Mereka tolah toleh ke berbagai arah, mereka sama sekali tidak mendapati ada hal yang menarik di ruangan ini, mentok hanya sebuah tembok biasa dan akar akar pohon yang menempel di tembok.

Benar benar tidak ada jebakan, makluk halus yang menjaga atau semacamnya di sini.

Akhirnya mereka semua tiba di depan peti mati itu.

"Menurut catatan itu hanya seseorang yang memegang kalung ini yang bisa membuka peti mati ini." Ucap Jarot sambil memandangi Tuan Muda Alvaro.

Tuan Muda Alvaro menganggukan kepalanya, dia tahu apa yang di maksud oleh pamannya memang hanya orang yang memegang rantai kalung kencono Sukmo yang bisa membuka peti mati ini.

Secara perlahan Tuan Muda Alvaro membuka peti mati itu, ketika peti mati itu sudah terbuka secara sempurna, mereka semua langsung bisa melihat sesosok kakek tua yang terbaring dengan wajah teduh pakaiannya seperti seorang pendekar di zaman majapahit, mereka semua yakin bahwa sosok kakek tua itu adalah pendekar Wira Gendeng.

Terlihat kedua tangan kakek tua itu menggenggam sebuah Mustika berwarna hitam mengkilap seperti kaca mobil di dadanya.

"Bukankah dia sudah mati sejak zaman dahulu, lalu mengapa tubuhnya belum menjadi tanah?" Tanya Tuan Muda Alvaro dengan heran.

"Entahlah, paman rasa mustika hitam itu menjaga tubuhnya agar tidak menjadi tanah?" Tebak Jarot, "lebih baik kita berikan penghormatan dan ambil mustika hitam itu." Imbuh Jarot.

Akhirnya semua orang di situ membungkukkan badannya ke arah mayat Wira Gendeng, setelah memberikan penghormatan terakhir Tuan Muda Alvaro mengambil mustika hitam yang di genggam Wira Gendeng.

Tuan Muda Alvaro sama sekali tidak merasakan kesusahan ketika mengambil mustika itu, seolah mengambil mustika yang di genggam oleh orang mati pada umumnya.

Ajaibnya ketika mustika itu terlepas dari genggaman Wira Gendeng tubuh Wira Gendeng secara perlahan berubah menjadi tanah.

Tuan Muda Alvaro, Jarot dan semua penjaga kaget bukan kepalang melihat hal ini, ternyata benar dugaan jarot mustika hitam itu menjaga tubuh Wira Gendeng agar tidak menjadi tanah.

Mereka kemudian mengabaikan hal itu, dan mengalihkan pandangan ke arah Mustika hitam yang berada di tangan Tuan Muda Alvaro.

"Alvaro cepat satukan!" Ucap Jarot dengan wajah antusias.

Tuan Muda Alvaro menganggukan kepalanya, dia kemudian mendekatkan kalung perak itu ke mustika hitam itu.

Seketika itu juga aura dari mustika hitam dan kalung perak itu langsung menyatu menjadi satu kesatuan.

Mustika itu dengan sendirinya menyatu dengan kalung perak itu. Namun setelah itu tidak terjadi hal menakjubkan apapun lagi, mentok aura yang menyatu saja.

Dengan wajah senang Tuan Muda Alvaro langsung memakai kalung itu.

Namun Tuan Muda Alvaro sama sekali tidak merasakan ada hal yang istimewa di dalam kalung ini, seolah ini hanyalah kalung biasa.

"Mengapa?" Tanya Tuan Muda Alvaro dalam hatinya.

"Apakah kamu merasakan sesuatu yang istimewa Alvaro?" Tanya Jarot dengan ekspresi antusias.

Prok!

Prok!

Prok!

Namun sebelum Tuan Muda Alvaro menjawab pertanyaan dari Pamannya, sebuah suara terpuk tangan dengan nada perlahan terdengar dari belakang lebih tepatnya di belakang pintu kuno tempat masuk ruangan ini.

Mereka semua bisa melihat sosok manusia dengan jubah hitam yang bagian bawahnya sampai menyapu tanah, mereka semua tidak bisa menebak siapa identitas maupun jenis kelamin dari sosok ini karena sosok ini mengenakan jubah yang sangat longgar hingga tangan dan kakinya saja tidak terlihat.

Kain hitam juga menutupi mulut sosok ini, sementara bagian mata dan jidatnya tertutup dengan tudung jubah hitamnya.

Namun yang pasti mereka semua tahu bahwa sosok ini adalah manusia, karena kakinya menapak tanah.

Jelas dengan kehadiran sosok misterius ini membuat semua orang kaget termasuk Jarot dan Tuan Muda Alvaro mereka saja yang notabennya bukan orang biasa tidak bisa merasakan kehadiran sosok misterius ini, sosok misterius ini seperti bayangan saja yang tidak mereka sadari.

"Siapa kamu?!" Tanya Jarot sambil membuat kuda kuda tertentu bersiap untuk menyerang.

Tuan Muda Alvaro juga langsung terlihat sangat waspada. Sementara para penjaga langsung menodongkan senjata api ke arah sosok misterius itu.

"Hehe... Aku tidak bisa menyebutkan namaku, Tuan Tuan. Namun yang pasti aku adalah keturunan dari pelayan Pendekar Wira Gendeng sosok yang berada di peti mati itu." Jawab sosok itu.

"Aku tidak suka berbasa basi, langsung saja Alvaro Damian serahkan kalung kencono Sukmo itu kepadaku. Karena kalung itu tidak akan bisa kamu gunakan dan sama sekali tidak cocok jika di pakai oleh dirimu." Ucap sosok misterius itu.

"Enak saja! Aku sudah bersaing dengan keluargaku yang lain demi bisa mendapatkan rantai dari kalung ini, dan sekarang kamu seenaknya saja memintanya!" Jawab Tuan Muda Alvaro.

Tentu saja dia menolaknya Tuan Muda Alvaro sendiri sudah bersaing dengan saudaranya sendiri demi bisa mendapatkan rantai kalung ini, dan tiba tiba sosok misterius itu memintanya begitu saja. Yang bener aje...

"Baiklah kalau kamu tidak mau menyerahkannya, kalau begitu aku akan memaksamu!" Ucap sosok itu, seketika itu juga angin berhembus kencang.

Dor!

Dor!

Dor!

Para penjaga langsung menembakan senjata api mereka, namun sayang sekali sebelum peluru peluru mereka menyentuh sosok itu peluru itu sudah terjatuh ke tanah begitu saja seolah baru saja menabrak pagar besi.

Sosok misterius itu menyibakan tangannya, sebuah pola rajah berwarna hitam berbentuk bunga langsung tercipta.

Tiba tiba roh roh melayang keluar dari pola rajah itu.

Roh roh itu langsung melesat ke arah mereka.

"Alvaro, kamu kabur saja! Sepertinya sosok itu mengincar kalungmu! Paman akan melawan sosok itu sementara kamu kabur terlebih dahulu!" Ucap Jarot.

Tuan Muda Alvaro menganggukan kepalanya.

Jarot dan Alvaro langsung melesat menuju ke sosok misterius itu, namun tujuan Alvaro adalah pintu di belakang sosok itu.

"Mau kemana?" Tangan kanan sosok itu meraih kaki Alvaro.

Bang!

Bersamaan dengan itu tinju dari Jarot mendarat di perut sosok itu namun, sosok itu sama sekali tidak bergeming.

Bang!

Sosok itu membanting Alvaro hingga tubuh Alvaro ringsek ke dalam tanah, sementara tangan kiri dari sosok itu langsung menampar Jarot.

Plak!

Jarot terpental, Roh roh yang sebelum ini di panggil oleh sosok itu langsung mengerubungi jarot.

1
Tini Nurhenti
ada yg ngompol gk thor 😄😄🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!