Penerus Dewi Kematian (Series 2)

"Baik senior. " Ucap nya menangkup kan kedua tangan nya di depan dada.

Dia berjalan masuk dan melihat beberapa Seni bela diri, tapi tidak ada yang bisa menarik perhatian nya. Seni Bela Diri yang ada di sini sama sekali tidak berguna bagi nya.

Dia terus berjalan ke dalam , kebanyakan murid murid lain akan segera pergi ke lantai dua untuk melihat Seni Bela Diri. Tapi dia tidak terburu buru, karena dia sudah menduga kalau pergi kemari akan memakan banyak waktu.

Dia akan mengamati satu persatu Seni bela diri yang ada di sini dengan sabar. Semakin dalam maka semakin sepi, banyak buku buku berdebu.

Bahkan beberapa tertutupi oleh sarang laba laba, tatapan nya teralih kan pada sebuah Seni Bela Diri yang berada di paling ujung dan paling kotor.

Entah apa yang menarik dari buku itu, tapi itu benar benar menarik minat nya. Dia berjalan mendekati buku itu, karena tidak pernah di bersih kan dalam waktu yang lama, buku itu tertutup oleh debu tebal dan jaring laba laba.

Dia mengeluarkan salah satu sapu tangan nya dan membersihkan buku itu, membutuh kan beberapa usaha untuk membersihkan buku rapuh itu supaya tidak robek.

"Tarian Seribu Pedang Es. " Gumam nya membaca judul Seni Bela diri tersebut lalu membuka nya.

Pikiran nya langsung teralihkan pada isi buku yang menyimpan banyak misteri, bahkan dengan diri nya yang di penuhi dengan pengalaman, dia masih bingung dan tidak paham.

Dia memutus kan untuk mengambil Seni Bela Diri ini, lalu dia pergi ke tangga dan melihat lihat di lantai 2 tapi tidak ada yang bisa menarik perhatian nya.

Sampai akhir nya, dia naik ke lantai 3 untuk melihat lihat Seni Bela Diri Tahap Harimau. Sangat sepi di lantai ini, hanya ada beberapa murid, tidak seperti lantai dua yang sangat sesak.

Pandangan nya teralih kan pada sebuah kitab yang di kelilingi oleh lilin dan di masuk kan ke kotak dan tampak sangat terawat.

Dia mengangkat buku itu dengan hati hati dan melihat kalau buku itu memiliki judul dengan huruf yang benar benar kecil.

"Pedang Tanpa Bayangan ?" Gumam nya sambil bertanya tanya.

Dia tidak bisa membuka dan melihat buku itu, karena buku itu di lapisi oleh semacam segel tipis. Dia bisa saja membuka nya dan melihat nya, tapi setelah itu dia pasti akan mendapat kan hukuman dan denda.

Setelah memutus kan beberapa saat, dia memilih untuk bertaruh pada Seni Bela Diri ini, dia sangat terkejut kalau lihat harga dari Seni Bela Diri ini.

Harga dari salinan Seni Bela Diri yang tidak di ketahui ini adalah 350 Poin, ini memakan hampir seluruh poin milik nya.

Ingin rasa nya dia menaruh kembali Seni Bela Diri itu ke dalam tempat nya dan turun ke bawah lalu mencari Seni Bela Diri gratis. Tapi sayang nya, minat nya pada Seni Bela diri ini sangat besar.

"Sialan ! Aku tidak peduli dengan poin, aku harap buku ini sehebat judul nya. Tolong jangan kecewa kan aku. " Gumam nya dengan lirih sambil memeluk buku itu.

Dia membawa dua kitab ke bawah dengan tatapan sedih tapi ia segera menyembunyikan nya ketika banyak orang menatap nya.

Sesampai nya di meja tetua perpustakaan, dia menyerah kan kedua Seni Bela Diri yang di ambil nya lalu menyerah kan Tanda Pengenal milik nya.

"Eh, Tarian Seribu Pedang Es ya ? Jika kau tidak mengambil ini maka mungkin aku akan lupa dengan Seni Bela diri ini. Kau harus hati hati ketika mempraktikkan ini, Seni Bela diri ini memiliki aura iblis yang mempengaruhi jiwa seseorang menjadi lebih haus darah, apa bila kau tidak sanggup untuk menahan nya maka kau akan menjadi gila dan membunuh orang dalam jumlah yang mengerikan. Apa kau akan tetap mengambil Seni Bela diri ini ?" Tanya tetua itu.

"Aku tetap akan mengambil Seni Bela diri ini. " Ucap nya tanpa ragu.

"Baik lah, lalu...... Pedang Tanpa Bayangan ?" Tetua itu terdiam sejenak dan menatap nya dengan tatapan yang tak bisa ia arti kan.

"Selera mu benar benar tidak bisa di tebak. Dari kedua nya, tidak ada yang menarik perhatian tapi kau dapat melihat nya dengan baik. Ini sudah menunjuk kan betapa baik nya penglihatan milik mu. " Kata tetua itu sambil menatap nya.

"Terima kasih atas pujian tetua. " Ucap nya.

"Aku sedang tidak memuji mu, karena apa yang ku kata kan adalah kebenaran. Kau harus hati hati, kedua nya adalah Seni Bela diri dengan aura iblis yang dingin dan menusuk. Jika kau berhasil mengembang kan kedua nya dengan sempurna maka kau akan menjadi seorang kultivator terkenal, tapi apa bila kau tidak berhasil melakukan nya maka mungkin kau akan berubah menjadi boneka tanpa akal sehat , hati hati. Ini buku mu, aku menaruh harapan besar pada mu kali ini, sangat jarang aku menaruh harapan pada seseorang, jangan kecewa kan aku anak muda. " Kata tetua itu dengan sangat cepat dan memberi nya tanda pengenal.

Dia mengangguk dan menerima semua barang nya lalu menyimpan nya ke dalam cincin ruang, pikiran nya menjadi rumit.

Dia tidak sepenuh nya mengerti apa yang di kata kan oleh tetua itu. Dia merenung sambil berjalan ke rumah nya dan dia tidak sadar kalau sekarang dia sudah berada di depan rumah nya.

Dia menempel kan telapak tangan nya pada pintu dan mengalir kan Qi, pintu itu terbuka dengan sendiri nya dan ketika dia masuk pintu itu segera menutup kembali.

Dia duduk di tepi kasur nya dan membuka kedua buku itu.

"Mana yang harus ku pelajari terlebih dahulu ?" Gumam nya.

Malam sudah tiba dan Xue Fenghuang memutus kan untuk melatih Tarian Seribu Pedang Es, dia mengikuti gerakan yang berada di gambar.

Seni Bela Diri ini, memiliki 12 gerakan yang berbeda. Ini membuat nya harus mengamati dengan hati hati, ketika dia memperhatikan, gerakan nya kali ini masih sangat kaku.

Dia kembali melatih gerakan dan tak terasa dia melatih gerakan pertama sampai pagi hari, keringat mengalir deras di dahi nya.

Fenghuang yang kelelahan pergi ke belakang dan mengambil air masak yang sudah di sedia kan.

Sebenar nya, dia masih tidak terbiasa dengan minuman seperti ini karena kualitas minuman di kehidupan lalu nya jauh lebih baik dari ini.

Ini adalah air sungai yang di panas kan menggunakan kayu bakar selama 10 menit. Tidak tahu apa kah benar benar tidak ada kuman atau tidak.

Tapi mau bagai mana lagi ? Lebih baik ada sedikit kuman di banding kan mati karena kekurangan air bukan ?

Dia meneguk air masak itu dengan cepat dan tidak berniat untuk merasa kan nya.

"Langkah pertama sudah ku pahami dengan sempurna, sekarang adalah waktu nya untuk aku memahami gerakan yang lain. " Gumam nya.

Dia bisa tidak makan selama seminggu untuk ukuran kultivasi nya sekarang, sedang kan kalau untuk minum, itu masih di harus kan.

9 Hari berlalu.

Xue Fenghuang yang berbakat tidak keluar dari dalam rumah sama sekali dan dengan giat melatih gerakan pedang nya siang dan malam.

Dia memiliki beberapa perkembangan pesat pada Tarian Seribu Pedang Es, untuk Seni bela diri ini dia sudah mencapai tingkat 4 .

Sedang kan untuk Pedang Tanpa Bayangan, dia baru memahami gerakan pertama. Pedang Tanpa Bayangan sangat sulit untuk di pahami sehingga membutuh kan banyak usaha.

Apa bila dia tidak melihat nya sendiri maka dia tidak akan percaya kalau Seni bela diri sekuat Pedang Tanpa Bayangan adalah Seni Bela Diri tingkat Harimau.

Apa kah semua Seni Bela diri tahap Harimau sekuat Pedang Tanpa Bayangan ? Tarian Seribu Pedang Es beberapa kali membuat nya menggigil kedinginan.

Tarian Seribu Pedang Es juga kuat tapi masih kalah kuat jika di banding kan dengan Pedang Tanpa Bayangan. Tapi tidak tahu juga kalau semua nya sudah sepenuh nya dia pahami.

Dia pernah mendengar kalau ada beberapa Seni Bela Diri yang memerlukan pemahaman keseluruhan baru lah menunjuk kan kekuatan sejati dari Seni Bela Diri tersebut.