"uuhhh... Ini... Ini, dimana? Bukankah aku telah meninggal karna gugur dalam medan perang, lalu dimana ini? " Ujar seorang wanita bergumam sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Makmisshalu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14.
"BIUUUURRRR... " suara air tumpah terdengar di ruang kantin itu, seketika semua orang berhenti berbicara dan memandang fokus ke arah sumber suara.
"Sis lo gak papa kan, ?" tanya Riska sambil menghampiri Siska.
"Gak papa Ris.. Gue baik-baik aja tapi.. Liat lah tikus got itu, kasian dia sampe kek gembel yang kehujanan, " ujar Siska sambil menunjuk ke arah orang yang sekarang terduduk di lantai dengan ke adaan basah kuyup.
"Heh tikus ngapain lo duduk di lantai kek gitu, ?" ujar Riska bertanya pada Reni yang saat ini keadaannya sangan hancur karna mak up nya luntur.
Ya dia adalah Reni, yang niat hati ingin mengerjai Siska malah dirinya sendiri yang terkena oleh ulah nya sendiri.
FLASHBACK ON.
Siska berjalan menuju ke arah ibu kantin untuk mengambil sambal seperti yang Siska katakan pada temannya, kebetulan arah menuju ibu kantin melewati meja Nadia beserta temannya.
Saat Siska lewat tiba-tiba saja Reni berdiri dengan niat ingin mengguyur Siska, namun Siska yang kepekaan nya tinggi tau niatan Reni yang ingin mengerjai dirinya.
Dengan gerakan cepat Siska menghindar dan membalikan keadaan, Siska mengambil minuman di salah satu meja yang ada disana dan kemudian mengguyur Reni dengan air jus alpukat. Seketika Reni basa kuyup dalam keadaan ter duduk di lantai, dan Reni tak dapat memahami kenapa kejadiannya bisa secepat itu.
FLASHBACK OFF.
Bisik-bisik terdengar dari beberapa murid yang keheranan dengan kejadian dadakan itu.
"Reni kenapa ya kok tiba-tiba udah basah kuyup aja, ?" ujar siswa A.
"Gue gak tau.. Karna gue gak liat apa yang terjadi, " ujar siswa B.
"Aneh ya dia.. Bisa-bisa nya udah kek gitu aja, " ujar siswa C.
Dan terus terdengar bisikan lainnya dari beberapa murid yang merasa heran dengan kejadian dadakan itu, sontak hal itu membuat Reni jadi malu sendiri. Dan baru sekarang dia merasakan hal memalukan seperti ini, peristiwa ini benar-benar membuat Reni kehilangan muka.
Reni dalam keadaan basah kuyup dan rasa malu yang membuncah bangun dari duduk nya, dia mau marah tapi tak tau harus marah pada siapa. Karna tak ada saksi mata yang melihat dengan jelas apa yang sebenarnya terjadi.
"Udik lo berani sama gue, " ujar Reni dengan marah.
"Siapa yang lo bilang udik tikus, " ujar Riska yang malah menyauti kata-kata Reni.
Seketika Reni ciut karna di sekolah ini tak ada yang berani melawan geng egg dragon. dengan perasaan dongkol Reni beranjak dari hadapan Siska dan menghampiri teman-temannya.
"Urus tuh temen lo.. Bilang sama dia jangan pernah ganggu temen gue, " ujar Riska pada Nadia.
"Yuk Sis jangan kelamaan disini tar lo ikutan jadi tikus kek mereka, " ujar Riska kembali sambil menggandeng tangan Siska agar segera pergi dari sana.
Terlihat Nadia memandang Siska dengan penuh tanda tanya dan juga geram, Nadia menatap tajam Siska penuh rasa marah juga rasa kebencian.
"Sebenarnya sejak kapan si udik itu gabung sama geng egg dragon, kenapa geng egg dragon ngebelain si udik sampe segitunya, ?" ujar Nadia dalam hatinya.
Setelah kericuhan yang sempat terjadi keadaan kembali ke semula, semua siswa disana tidak ada yang mau ikut campur karna mereka tak mau mempunyai masalah dengan geng egg dragon.
Jika mereka mempunyai masalah dengan geng egg dragon.. Sama saja mereka ingin berhenti dari sekolah itu, karna selain orang tua mereka adalah jajaran teratas di kota mereka orang tua geng egg dragon juga adalah donatur terbesar di sekolah itu.
Dan di antara geng egg dragon ada salah satu donatur terbesar, meski mereka tak mengetahui orang itu.. satu yang pasti donatur itu pasti adalah orang yang luar biasa, dan pastinya dia juga mempunyai kekuasaan yang besar.
"Itu tadi kenapa temennya tante girang bisa gitu, ?" ujar Mentari bertanya.
"Elo kek gak tau aja gimana kehebatan bestie kita ini, " ujar Reky membanggakan Siska sambil melambaikan tangan nya dengan gerakan gemulai.
"Tapi kan gue penasaran sama kejadiannya Rek, " ujar Mentari kembali yang sangat teramat kepo.
"Hahh.. Jadi gini... " ujar Siska menceritakan apa yang terjadi sebenarnya sambil sesekali menghela nafas bosan.
"Hebat lo Sis.. harusnya dari dulu tuh lo kek gitu, " ujar Galang sambil mengacungkan ke dua jempol nya pada Siska.
"Lo lupa ya Gal.. Dulu kan Siska sempet bego karna terhalang balas budi, " ujar Riska sambil menatap ke arah Siska.
"Eehhh.. Iya ya lo kan pernah bego dulu Sis bahkan bego lo pake banget, " ujar Galang mengiyakan kata-kata Riska dia berbicara sambil menatap Siska.
"HAHAHAHAHAHA... " seketika tawa mereka semua pecah.
Siska hanya terkekeh kecil menanggapi kelakuan teman-temannya, dan Siska sudah tak merasa heran dengan ke lakuan mereka yang memang terkadang agak di luar nurul itu.
"Sis.. Selanjutnya apa yang akan lo lakuin ke mereka yang udah nyakitin lo, ? ujar Risky bertanya pada Siska karna Risky sangat penasaran dengan hal yang akan Siska lakukan sebagai balasan pada mereka yang selama ini telah menyakiti Siska.
Siska tak menjawab pertanyaan Risky, Siska hanya menanggapi pertanyaan Risky dengan senyum devil nya dan hal itu sukses membuat teman-temannya merinding.
Mereka yakin jika Siska sudah tersenyum seperti itu, sudah di pastikan lawan nya akan sangat menderita hingga mereka akan mengharapkan mati dari pada hidup.
BERSAMBUNG.