Menjadikannya Istri Kontrak

"Hufhhhh aku percaya han ntah mengapa aku hanya berat meninggalkannya, aku terlalu takut"ucap lirih xian

"Tenanglah brooo natali aman jika berada di rumahku, kau juga tahu rumahku itu tidak jauh dari keamanan ketat"ucap luhan

"Fikirkan baik baik itu demi calon anakmu"ucap luhan sambil menepuk pundak lixian

"Ya akan ku pikirkan itu" ucap xian

Setelah percakapannya singkatnya dengan luhan lixian langsung ke mobilnya di sana sudah ada natali yang duduk manis di bangku penumpang dan asisten lae berdiri di luar dekat kaca mobil

"Tuan"ucapnya menunduk hormat, dan langsung membukakan pintu belakang dan duduk bersama natali yang dari tadi hanya diam

"Apa kita langsung ke rumah tuan? "tanya lae setelah mereka berada di dalam mobil

"Kita ke perusahaan "

"Baik tuan"

"Pe... perusahaan? apa aku harus ikut? "

"Hmmm"

"Sebaiknya aku pulang "

"Apa kau tidak bosan di rumah?"

"Aku bosan tapi ...."natali tdak melanjutkan ucapannya tapi lixian langsung paham dengan apa yang di takutkan nata

"Kau tenanglah tidak akan ada yang mengenalimu nanti"

"Mak... maksudnya? " xian hanya diam tak menjawab dan tersenyum penuh arti

...***...

Perusahaan Namoung grup

Sesampainya di perusahaan namoung grup lae langsung membukakan pintu untuk lixian dan nata

Tapi tanpa berucap xian langsung membopong nata ala pengantin baru

"Ap... apa yang kau lakukan? "lixian hanya mengerutkan dahinya

"Kau bilang tidak mau kelihatan para karyawan, maka aku akan mengendongmu kedalam"

"Ti.. tidak mau, turunkan aku"

"Kau yakin? "

"Iya, dan lebih baik aku pulang saja aku tak mau kesini"

"Tidak ada penolakan!"ucapnya yang tiba tiba tegas membuat nata tak berani membantah

Lilixian langsung berjalan memasuki gedungnya iti dan nata yang sangat malu hanya menyembunyikan wajahnya di dada xian, nata dapat mencium aroma maskulin lixian yang khas dan itu membuatnya tenang, lixian hanya tersenyum melihat natali dalam gendongannya, sebenarnya xian bisa menyuruh para karyawan lantai bawah keluar agar nata tidak ada yang melihatnya berjalan bersamanya namun ntah mengapa ia ingin seperti ini sebagai alasan untuk mengendongnya

Seperti dugaannya para karyawan yang selesai makan siang yang berada di lantai bawah terkejut melihat presdirnya membawa seorang wanita dalam gendongannya, ini baru pertama kalinya mereka melihat presdirnya mengendong seorang wanita, merela semua berbisik bisik

"Oh my good! apa itu presdir kita?"

"Ya itu tuan lixian, siapa wanita itu"

"iya siapa wanita itu beruntung sekali ia di gendong oleh presdir kita"

"Apa itu nona bella? "

"Sepertinya tidak mungkin karena wanita itu terlihat mungil dan rambutnya juga berbeda tidak seperti nona bella, dan lihat pakaiannya tidak seperti nona bella juga"

"iya kau benar sepertinya itu wanita lain yang sekarang menjalin hubungan dengan presdir"

"Ya mungkin presdir kita sudah putus dengan nona bella"

"Apa kalian di sini di gaji untuk bergosip?!"suara berat itu terdengar di telinga para karyawan yang tengah berbisik membicarakan presdirnya

"Ahhh iya tidak tuan lae, maafkan kami"

"Bubar! "ucap lae tegas, dan setelah itu lae menyusul tuannya yang sudah di depan lift khusus presdir itu, dengan sigap lae langsung menekan tombol lift menuju lantai 35 yaitu ruangan presdir

Lixian masi membopong nata

"Sekarang udah di lift lepasin aku"

"Di lantai masi ada orang yang mungkin sedang membersihkan"ucap xian yang mencuri kesempatan dalam kesempitan, nata hanya diam kini tangan nata mengalungkannya di leher xian, asisten lae yang berada di dalam lift bersama xian dan nata hanya diam mengeleng gelengkan kepalanya

Ting

Pintu lift terbuka, dan nata kembali menengelamkan wajahnya saat ia melihat orang yang tak lain tak bukan ialah meri dan irna, ya orang yang dulu menyuruh nata membersihkan lantai atas yang mengakhibatkan kejafian pahit itu terulang

dalam hati nata hatinya sakit ketika mengingat kenangan itu, andai ia tak menggantikan meri dan irna dulu mungkin kejadiannya tak akan seperti ini, tapi bagaimanapun nata tak bisa menyalahkan meri dan irna

Xian terus melangkahkan kakinya menuju ruangannya, meri dan irna yang sedang membersihkan lantai ataspun saling pandang hatinya merasa kesal lagi lagi presdirnya membawa pacarnya sehingga mereka tidak lagi memiliki kesempatan untuk merebut xian, tapi bukan meri irna jika mereka tidak bisa menggoda lixian tapi bukan sekarang akan ada saatnya rencana mereka di mulai

Asisten lae dengan sigap membukakan pintu ruangan presdir dan xian langsung masuk dan perlahan lahan ia menurunkan nata di sofa yang ada di ruangannya, ya sofa tempat dulu ia kehilangan kehormatannya

"Kau mau minum apa hm? "tanya xian lembut, nata hanya menjawab dengan gelengan kepala saja

"Lae kau belikan makanan untuk ibu hamil, dan makanan seperti biasa aku makan, dan jangan sampai ada orang yang masuk kedalam ruanganku"titah xian

"Baik tuan"tunduknya hormat, dan langsung keluar ruangan itu dan langsung memberitahu sekretaris xian agar tidak ada yang diizinkan masuk tentu saja meri dan irna mendengar itu, mereka penasaran siapa wanita yang di gendong presdirnya tadi mereka baru melihat pertama kali presdirnya melakukan itu

"Hei apa kau tidak penasaran dengan wanita yang di bawa presdir? siapa wanita itu? "tanya meri pada irna

"Tentu saja aku penasaran, apa kau tahu siapa wanita itu"tanya irna

"Kalau aku tahu mana mungkin aku bertanya!"

"Tapi sepertinya dari postur tubuhnya aku seperti mengenalinya"

"Siapa? "

"Apa kau ingat natali? dia seperti natali"

"Ah mana mungkin wanita presdir si wanita so kecantikan itu, sepertinya tidak"

"Ya kau benar sepertinya bukan, tapi ngomong ngomong kemana wanita itu? setelah kita mengerjai dia waktu itu dia tidak hadir untuk bekerja"

"Iya apa dia berhenti ya, tapi syukurlah artinya tidak ada lagi wanita yang akan mengalahkan kecantikan kita iya gak?"

"ya kau benar hahah"

"syutt nanti di dengar orang "

"Ya kau benar ayo kita lanjutkan "

...***...

Didalam ruangan lixian

"Kau tungguin aku kerja di sini ya jika perlu sesuatu kau bisa mengatakannya padaku"

"Apa aku hanya diam di sini? "

"hmmm"

"Lalu apa gunanya aku ikut denganmu jika sama saja kau tidak membiarkan aku keluar jalan jalan"

"Silahkan jika kau mau mengelilingi gedung ini jika kau mau"nata yang baru ingat pun hanya diam saja dengan membuang nafas kasar nata merasa kesal dengan xian

"Kau tunggu aku bekerja oke, sebentar lagi lae akan mbawakanmu makanan"

lixian langsung duduk di kursi kebesarannya dan langsung memeriksa berkas berkas yang belum selesai, sesekali ia melirik nata yang sedang membaca majalah yang ada di dekatnya, kebetulan nata tidak membawa hp jadulnya karena tadi ia terburu buru

Setelah beberapa lama lae membawakan makanan untuk natalo dan xian

"Tuan ini makananya"

"Ya terimakasih lae, kau boleh keluar "lae lngsung menunduk hormat dan langsung keluar ruangan xian menuju ruangannya, dan xian langsung menuju ke natali

"Kau makan dulu ya tadi aku lupa kau belum makan siang, kasian babby kita"nata hanya mengangguk jujur ia tak selera makan dengan makanan di depannya ia malah berselera dengan makanan yang lixian pesan

"Kok nggak di makan? apa mau aku suapin? "goda xian yang melihat nata belum memakan makanannya

"Aku nggak suka makanan ini"

"Kau mau apa aku akan kembali menyuruh lae membelikannya untukmu"nata hanya menggelengkan kepalanya

"Lalu kau mau makan apa hm? kau harus makan" nata langsung menunjuk makanan xian

"Ohh kau mau ini, sini aku suapin"

"Apa boleh? "

"Tentu boleh dong ayo buka mulutmu "

"Lalu kamu makan apa?"

"Aku bisa makan apapun, ayo buka mulutmu aaaa"lixian langsung mengarahkannya kedalam mulut nata dan langsung di terima natali

"Apa enak? "

"iya enak aku mau lagi"angguknya dengan antusias, xian merasa senang nata bermanja dengannya hatinya menghangat

"Lusa aku akan meninggalkanmu sendirian"ucap xian

deg

"Ap.. apa jadi kamu mau ninggalin aku?"mata nata langsung berkaca kaca

"Hanya beberapa hari saja kok aku akan pulang" natali hanya menundukkan kepalanya airmatanya sudah tak lagi bisa di bendung

"Heii kenapa kau menangis hm? "

"Aa...aku.. aku nggak mau sendirian hiks"

"Tapi aku tidak bisa meninggalkan ini, aku hanya sementara "

"Apa aku tidak boleh ikut?"ucapnya sambil menunduk

"Maaf kau tak bisa ikut"

"Tapi kenapa hiks hiks" Xian sungguh tak tega meninggalkan natali

"Kata dokter akan sangat beresiko dengan kandunganmu jadi aku tak mungkin membawamu, tadinya juga aku ingin membawamu tapi aku takut jika terjadi sesuatu "nata langsung mendongakkan kepalanya melihat netra mata xian mencari apa ada kebohongan tapi tidak xian berkata jujur, nata langsung menundukan kepalanya

"Hei" xian langsung mengangkat dagu nata agar ia melihat xian "aku hanya sebentar saja di sana "

"Apa kau mau tinggal di rumah luhan? di sana ada sepupunya, kau takan kesepian di sana dan juga ada mommy luhan yang akan menjadi temanmu"nata ragu

"Aku... takut"lirihnya

"Kau tenanglah sepupu luhan dan mommynya tak sejahat mommyku kau akan suka dia"ucapnya lagi, dalam hatinya ia sakit jika mengingat perkataan mommynya tempo hari lalu

"Tunggu aku pulang ya kau jaga diri baik baik dan babby kita di sini "ucapnya dengan mengelus perut natali

Natali tidak bisa berkata kata lagi ntah mengapa ia takut kehilangan pria yang ada di depannya ini

Lixian langsung memeluk natali membawanya kedalam dekapannya

"Aku hanya sebentar saja kau tunggu aku ya"ucapnya lagi

"Sekarang kau harus makan lagi"melepaskan pelukannya

"Aku sudah tidak mau"

"Ini minum dulu "ucap xian, dan nata langsung meminum dari tangan xian

" Baiklah kau tunggu ya di sini aku mau melanjutkan pekerjaanku sebentar, lalu setelah itu kita pulang"nata hanya mengangguk

Setelah dua jam xian telah selesai xian telah menyelesaikan pekerjaannya dan ia langsung membersihkan berkas berkasnya di lihat nata sudah tertidur di sofanya dengan perlahan lahan xian mengangkat nata dan membawanya keluar, seperti biasa asisten lae sudah ada di depan pintunya dan menunduk hormat

"Tu... "

"Syuttttt, jangan keras keras, kita langsung pulang lae waktu sudah semakin sore"

"Baik tuan"suaranya di pelankan dan xian langsung membawa nata ke lift dia menyembunyikan wajah nata ke dalam dada bidangnya agar tidak ada yang melihat wajah nata

Karyawan namoung grup gempar karena lagi lagi persdirnya membawa masuk keluar wanita dengan mengendongnya, mereka bertanya tanya siapa wanita itu? kenapa presdirnya samai seperti itu? sepecial itukah waniga itu?

Xian langsung menuju mobilnya dan duduk di belakang dengan memangku nata, selam di perjalanan xian terus memandangi wajah cantik nan damai natali

Tanpa sadar xian mengecup singkat bibir nata yang manis

Cup

Ia mengecupnya dengan singkat dan kembali dengan memandangi wajah nata, ulah xian tadi tak lepas dari pandangan asisten lae lewat kaca spion

.

.

.

TBC

****

Jika masi ada kata TBC berarti cerita ini masi berlanjut ya bby❤

Tolong tinggalkan jejaknya ❤🙏😇

Berikan author masukan ya 😇