NovelToon NovelToon
Dewa Alkemis Pengurai Jiwa

Dewa Alkemis Pengurai Jiwa

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Epik Petualangan / Iblis / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Perperangan
Popularitas:17.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nugraha

“Yang hidup akan ditumbuk menjadi pil, yang mati akan dipaksa bangkit oleh alkimia. Bila dunia ingin langit bersih kembali, maka kitab itu harus dikubur lebih dalam dari jiwa manusia…”

Di dunia tempat para kultivator mencari kekuatan abadi, seorang budak menemukan warisan terlarang — Kitab Alkimia Surgawi.
Dengan tubuh yang lemah tanpa aliran Qi dan jiwa yang hancur, ia menapaki jalan darah dan api untuk menantang surga.

Dari budak hina menuju tahta seorang Dewa Alkemis sekaligus Maharaja abadi, kisahnya bukanlah tentang keadilan… melainkan tentang harga dari kekuatan sejati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nugraha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32 : Ramuan dari Racun

Ruangan yang disiapkan Yue Xian untuk Li Yao terletak di bagian paling sunyi dari Klan Yue. Tempat itu dindingnya terbuat dari kayu kuno yang kokoh dan dihiasi dengan ukiran simbol-simbol perlindungan. Didalam ruangannya terdapat sebuah meja panjang dari batu giok hitam yang berdiri di tengahnya, serta tempat untuk pembuatan pil atau ramuan. Tempat ini emang di persiapkan khusus untuk kerja Li Yao satu hari ini.

Yue Xian menutup pintunya perlahan, ia memastikan tidak ada orang lain yang mendengarkan percakapan mereka. Matanya dari seorang wanita yang biasanya penuh ketegasan kini terlihat lelah dan penuh kegelisahan.

"Saudara Li, aku tidak tahu harus berharap pada siapa lagi. Ayah sudah mencari orang orang untuk menyembuhkan Lan'er, bahkan dari Kuil Menara Pil pun sudah ayah undang kesini, tetapi tidak ada yang berhasil sama sekali."

Li Yao yang sedang memeriksa bahan-bahan di atas meja berhenti sejenak. Ia kemudian menoleh ke arah Yue Xian dan melihat betapa rapuhnya wanita yang ada di hadapannya ini.

"Nona Yue percaya padaku?".

Yue Xian mengatupkan bibirnya lalu mengangguk pelan. "Aku tidak punya pilihan lain. Tapi lebih dari itu, ada sesuatu tentangmu yang membuatku yakin."

"Yakin?"

"Iya. Kau berbeda dari yang lain. Kau tidak seperti para alkemis yang hanya mengandalkan teori dan ramuan belaka. Dari awal aku bertemu denganmu aku sudah yakin."

Li Yao terdiam sejenak. Ia tidak menyangka Yue Xian bisa benar benar yakin pada dirinya.

"Racun di tubuh Nona Yue Lan bukan sekadar racun fisik, Ini adalah racun yang menyerang jiwa dan merusak aliran energi spiritual dari dalam. Jika tidak dihentikan, jiwa Nona Yue Lan akan hancur sebelum tubuhnya mati."

Yue Xian menggigit bibir bawahnya dan tangannya dengan repleks mengepal dengan erat. "Lalu, bisakah saudara Li menyelamatkan nya?"

Li Yao menarik napas dalam dalam sebelum akhirnya menjawab. "Sebenarnya Aku belum tahu racun seperti ini sebelumnya. Tapi..." Ia kemudian memandang Yue Xian dengan tersenyum. "Aku akan mencoba semampuku."

Yue Xian menghela napas lega mendengar perkataan itu, ia lalu melangkah mendekat ke arahnya dan langsung meraih tangan Li Yao dengan erat.

"Tolong Saudara Li, dia adalah adikku satu-satunya. Ayah sudah terlalu banyak kehilangan. Ibu pergi sejak dia masih kecil dan Lan'er adalah segalanya bagiku."

Li Yao merasakan genggaman tangan Yue Xian yang hangat, kuat, namun sedikit gemetar. Ia tidak menarik tangannya dari genggaman Yue Xian, malah membiarkan wanita itu terus menggenggamnya dengan erat.

"Aku akan mencoba sebisaku dan tidak akan mengecewakan Nona Yue," jawab Li Yao dengan suara lebih lembut dari biasanya.

Yue Xian menatap Li Yao lebih lama terus memperhatikan setiap wajah pemuda di depannya ini, ia mencoba memastikan kebenaran dari kata-katanya. Setelah merasa yakin, ia dengan perlahan melepaskan genggamannya dari Li Yao.

"Aku akan menjaga saudara Li dan memastikan tidak ada seorang pun yang akan mengganggu." Yue Xian kemudian melangkah ke arah pintu, tetapi sebelum membukakan pintunya, ia berbalik sekali lagi menatap ke arah Li Yao.

"Saudari Li, jika kamu berhasil menyelamatkan adikku, Klan Yue akan berhutang nyawa padamu, dan apapun yang kamu minta akan aku berikan..."

Li Yao tidak menjawab. Ia hanya mengangguk lalu memusatkan perhatiannya pada bahan-bahan di depannya. Begitu Yue Xian keluar dari ruangannya dan tidak terlihat lagi, ia langsung menghela napas panjang.

"Aku harus menemukan cara untuk menyembuhkannya sebelum waktu satu hari habis."

Dengan kebingungan, Li Yao menatap bahan-bahan yang tersusun di atas mejanya. Itu adalah bahan yang ia peroleh bersama Yue Xian dari hutan terlarang yaitu bahan utama untuk membuat Serbuk Cahaya Roh Ilahi ditambah beberapa bahan langka miliknya sendiri.

"Haruskah aku membuat Serbuk Cahaya Roh Ilahi saja? Tapi... itu bukan solusi sepenuhnya. Aku harus menemukan cara lain." gumamnya lirih, lalu ia mengalihkan pandangannya ke arah liontin di lehernya.

"Apakah aku harus membuka kitab hitam itu dan mencari jawabannya di sana?"

Belum sempat ia memutuskan, sebuah suara lembut namun tegas kembali bergema di dalam kesadarannya. Suara itu terdengar seperti berasal dari kedalaman pikirannya sendiri.

"Gunakan Bunga Mata Darah."

Mata Li Yao melebar dan terkejut mendengar suara itu. Ia langsung teringat bunga kecil berwarna merah tua dengan kelopak menyerupai mata yang ia temukan dalam perjalanannya menuju kota Qingya. Waktu itu, ia hanya merasa tertarik karena aura aneh yang dipancarkannya. Dengan sigap, ia kemudian mengambil bunga itu dari tasnya dan mengeluarkannya.

"Lalu tambahkan dua bahan, Urat Hitam Ular Berbisa dan Getah Akar Raksasa. Campurkan dengan setetes darah."

Li Yao kembali terkejut. Kedua bahan itu adalah racun mematikan yang ia kumpulkan di Gunung Hitam.

"Bunga Mata Darah, Urat Hitam Ular Berbisa, Getah Akar Raksasa dan darah?"

"Ini semua bahan beracun yang sangat mematikan. Bagaimana mungkin bisa digunakan untuk menyembuhkan?"

Keraguan mulai terpancar di wajahnya. "Apa suara ini berniat mencelakai Nona Yue Lan?" pikirnya dengan panik.

Tubuh Li Yao seketika menegang. Ia mencoba menunggu penjelasan lebih lanjut tapi suara itu tidak muncul lagi. Namun entah kenapa, suara tadi itu tidak meninggalkan kesan jahat. Justru sebaliknya penuh dengan keteguhan, seakan akan sangat yakin sekali dengan apa yang dikatakannya.

Dengan hati yang gelisah Li Yao perlahan duduk kembali, tangannya terus mengetuk ngetuk meja di depannya..

Tuk...tuk...tuk, suara ketukan itu sampai tiga kali. Ia terus berpikir apakah harus mengikuti saran yang di katakan suara yang terdengar dari kesadarannya atau tidak. Ia benar benar bingung dan ragu karena bahan bahan yang harus di siapkannya itu adalah bahan racun semua.

Li Yao kemudian melihat kembali bahan bahan di depannya. Bunga Mata Darah tergeletak di atas meja. Ia kemudian menggenggam dua bahan lainnya yang kini telah dikeluarkannya, sepotong urat berwarna hitam pekat, dan sebuah botol kecil berisi getah kental berwarna ungu tua. Semua itu adalah bahan yang ia kumpulkan dari makhluk dan tumbuhan beracun di Gunung Hitam.

"Apa ini benar-benar resep penyembuhan atau justru pembunuhan?" bisiknya pelan.

Namun saat ia menatap bahan-bahan itu lebih dalam lagi, nalurinya sebagai seseorang yang telah terbiasa dengan racun dan obat, Kesadaran jiwanya yang telah ditempa melalui teknik Roh Tanpa Bentuk, seketika memberikan tekad yang kuat terhadap dirinya, ia bisa merasakan bahwa dalam bahan bahan ini seandainya bisa digunakan dan dicampur dengan benar, itu mungkin bisa membuat sebuah ramuan dengan keseimbangan yang tepat.

Cahaya senja mulai menyelimuti langit di kediaman utama keluarga Yue. Sementara di halaman belakang, sebuah bangunan yang telah dipersiapkan khusus untuk Li Yao tampak sunyi tidak ada suara sedikitpun bahkan tidak terdengar ada gerakan sama sekali.. Di depannya, Seorang wanita cantik dengan penuh harapan berdiri mematung menatap pintu yang tertutup rapat itu.

Sudah lebih dari empat jam sejak Ia keluar dari ruangan Li Yao, Sejak saat itu ia tidak mendengarkan sedikit pun suara dari dalam. Tak ada dentingan alat yang biasa di gunakan seseorang untuk melakukan pembuatan pil atau sejenisnya, tak ada letupan api, bahkan napas pun seolah tak keluar dari balik dinding itu. Yue Xian terus berdiri dan menunggu semoga ada keajaiban dan kabar baik yang di berikan Li Yao.

1
Luthfi Afifzaidan
lg update
Luthfi Afifzaidan
lg up
Luthfi Afifzaidan
lg
Celestial Quill
Cieeee babang tampan Li Yao, bakal ketemu lagi dua wanita cantik🤭
Agus Rose: Jangan dulu berurusan dengan perempuan,fokus tingkatkan kekuatan.
cukup satu perempun atau tidak usah ada pendamping permpuan nya.
total 1 replies
Luthfi Afifzaidan
lanjutkan lagi
Luthfi Afifzaidan
lanjutkan
Luthfi Afifzaidan
lg
Luthfi Afifzaidan
up
Luthfi Afifzaidan
lanjutkan
Luthfi Afifzaidan
lg
Luthfi Afifzaidan
lanjutkan
Luthfi Afifzaidan
lg
Duan Iwan
onevote tuk ceritamu thor
Duan Iwan
Lanjoooootken ceritamu thor, mantaaaaaaap
BOIEL-POINT .........
very niCe Thor ..........
BOIEL-POINT .........
very niCe Thor .........
Green Boy
semangat thor
Green Boy
Semangat thor
Luthfi Afifzaidan
lanjutkan
Luthfi Afifzaidan
lg
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!