[∆Larang meniru karya asli Wuna.Chanz∆] Berlian Gozhali, anak bungsu dari keluarga emas Gozhali gagal lolos ujian kerja di perusahaan, membuat dirinya di siksa dan di tindas oleh keluarganya, Tyno Gozhali, kepala keluarga Gozhali memutuskan untuk menjual Berlian ke seorang Boss Mafia paling berkuasa di negaranya, apakah nasibnya semakin buruk? atau baik?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wuna.Chanz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Waktu
...Setelah akhirnya mendarat di Italia, Felix dan anak buah mereka segera masuk ke mobil dan pergi ke markas pusat di Italia, Felix sangat gelisah karena tidak ada informasi lebih lanjut dari Valen yang sedang di mana, Valentine masih menempel pada Felix, lalu Valentine melihat ke arah Felix, dan tau Felix sedang gelisah, Valentine berbicara dengan lembut, mencoba menenangkan Felix...
..."Tuan? gak papa tenang aja, pasti kita bisa selamatin Berlian kita!", Felix menghela nafas lalu menoleh ke Valentine, tersenyum tenang sebelum menjawab....
"Makasih, aku tau kita bisa", Martin berbicara.
..."Kita sebentar lagi sampai", Felix menoleh ke Martin yang sedang mengendarai, lalu Felix mengangguk, Ruby yang duduk di kursi penumpang depan berbicara....
..."Aku bakal liat-liat update akun Valen, siapa tau dia ada informasi dia di mana", Felix hanya membalas singkat....
..."Hmm", Valentine menatap ke Felix lalu berbicara dengan perhatian penuh....
..."Jangan khawatir Boss, kita bisa", Felix mengangguk singkat, singkat perjalanan, mereka sampai di markas pusat mafia Felix di pusat kota tersembunyi, semua mafia turun dari mobil lalu masuk ke markas, Ruby melihat update story media sosial Valen, ternyata mereka lagi di restoran Italia, Ruby segera berlari ke Felix lalu berbicara sambil menunjukkan layar ponsel nya....
..."Boss ada update!", Felix segera menoleh melihat layar ponsel Ruby, tersenyum sedikit licik lalu berbicara....
..."Semuanya! mau makan di restoran?!", para mafia bersorak sorai....
..."Ayo Boss!!!", Felix mengangguk sebelum memberikan arahan lain nya....
..."Ganti pakaian kalian ke pakaian formal, sepuluh menit cukup?", Martin menjawab....
..."Itu lebih dari cukup, Boss, terima kasih", Felix mengangguk, mengangkat tangan nya, mengisyaratkan mereka pergi ganti pakaian, Felix sudah memakai, Valentine berbicara....
..."Boss, aku ganti pakai dress formal dulu ya?", Felix mengangguk, Valentine tersenyum, melepaskan tangan Felix dengan enggak, Felix yang sudah memakai kemeja dan celana kain duduk di sofa menunggu anak buah nya selesai, Felix menatap ke layar ponsel nya mencari akun media sosial Valen, tapi tidak ketemu, kemungkinan Valen tidak mengizinkan Felix untuk membuka media sosial nya, Felix menghela nafas, berharap Valen dan anak buah nya membawa Berlian bersama mereka, dan berharap mereka belum pergi dari restoran itu, tiba-tiba Valen menelpon nya, ekspresi Felix mengeras, lalu mengangkat nya, ada suara Berlian....
..."Tuan Felix?", Felix sedikit terkejut, lalu bertanya dengan terburu-buru dan khawatir....
..."Iana? kamu baik-baik aja? kamu di mana sekarang?", Berlian menjawab dengan suara yang sedikit gugup....
..."Aku baik-baik aja kok, Tuan, aku lagi di restoran, tapi aku gak tau di mana restoran nya ini", Felix menghela nafas sedikit lega, lalu menjawab dengan gelisah....
..."Valen sama kamu?", suara Valen terdengar, sinis tentu nya....
..."Ya, aku di sini, Berlian mu baik-baik aja kok", Felix kesal lalu menjawab dengan sedikit keras....
..."Aku akan mengambil kembali Berlian dari mu Val", Valen terdengar terkekeh, Berlian kembali bersuara....
..."Tuan... maaf aku merepotkan kamu", terdengar sangat bersalah, Felix menjawab dengan lembut, berharap menenangkan Berlian dari rasa bersalah nya itu....
..."Jangan khawatir, aku gak keberatan, aku bakal menyelamatkan mu secepat nya, ya?", Berlian menjawab dengan canggung....
..."Iya Tuan, tapi kalau gak memungkinkan, jangan, aku gak mau tambah merepotkan Tuan", Felix menghela nafas geram lalu menjawab dengan sedikit tegas....
..."Ya, karena kamu lagi di restoran, kamu makan saja, jangan terburu-buru atau nanti kamu terdesak, kamu tau aku gak suka kamu makan terburu-buru", Berlian menjawab dengan paham apa maksud Felix, yaitu mengulur waktu untuk mereka datang menyelamatkan Berlian....
..."Iya Tuan, jangan khawatir, aku bakal menikmati setiap gigitan nya", telpon mati, Windy diam-diam mendengarkan percakapan itu dengan serius, sama dengan Valentine yang lebih gelisah di bandingkan Windy yang serius....
...-Bersambung-...