NovelToon NovelToon
Reinkarnasi si Pelayan Setia

Reinkarnasi si Pelayan Setia

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Harem / Cinta Murni / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: Black _Pen2024

Di istana yang berkilauan, kebohongan adalah mata uang dan darah adalah harga dari kesetiaan. Seorang pelayan setia menyaksikan dosa tak terampuni yang dilakukan sang Permaisuri—dan dibungkam selamanya.
Atau begitulah yang Permaisuri pikirkan.

Langit yang menjadi saksi pilu mengembalikan Takdir si pelyan setia, mengembalikannya dari gerbang kematian, memberinya wajah baru, identitas baru—tubuh seorang selir rendahan yang terlupakan. Dengan jiwa yang terbakar dendam dan ingatan yang tak bisa dihapus, ia harus memainkan peran sebagai wanita lemah, sambil merajut jaring konspirasi paling mematikan yang pernah ada di istana. Tujuannya bukan lagi sekadar bertahan hidup, melainkan merenggut keadilan dari singgasana tertinggi.

Setiap bisikan adalah pertaruhan. Setiap senyuman adalah topeng. Di tengah intrik berdarah antara selir dan para menteri, mampukah ia meruntuhkan kekuasaan sang Permaisuri dari bayang-bayang sebelum identitas aslinya terungkap dan ia mati untuk kedua kalinya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Black _Pen2024, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32: Memanfaatkan Musuh Lama.

Malam telah merangkul Istana Naga dengan dinginnya kegelapan. Penjagaan Jenderal Lie, sangat ketat di gerbang-gerbang utama, tetapi Selir Xia tahu, setiap benteng memiliki pintu belakang. Menggunakan alasan kesehatan dan kebutuhan untuk menghirup udara malam di Taman Teratai yang terpencil—hak istimewa kecil yang ia peroleh dari Raja Long—Xia berhasil melewati barisan penjaga istana bagian dalam, didampingi oleh Jin yang gugup.

Mereka tidak menuju Teratai. Mereka berjalan menuju Paviliun Bayangan, sebuah struktur kuno yang jarang dikunjungi di tepi danau, tempat yang dikenal sebagai tempat para pejabat merenungkan nasib buruk mereka.

Di bawah cahaya samar lampion baru, siluet seorang pria tinggi dan kokoh telah menunggu. Itu adalah Jenderal Wu, kepala pertahanan perbatasan utara, yang kebetulan berada di ibu kota untuk melapor. Wajah Wu, yang dihiasi bekas luka pertempuran, tampak kaku dan dingin, menyimpan amarah yang lama terpendam terhadap klan Xiu Feng, terutama Jenderal Lie, yang telah berulang kali meremehkan dan menghalangi promosi Wu di masa lalu.

Jin memberi hormat dan mundur ke bayangan pepohonan, matanya mengawasi setiap gerakan di sekitar danau.

Xia mendekat, jubah sutranya berkibar pelan, memancarkan aura Selir Kerajaan yang tenang, jauh dari citra pelayan yang pernah ia kenakan. Ia tahu Jenderal Wu adalah pedang bermata dua: seorang sekutu yang kuat, tetapi juga seseorang yang akan membunuhnya jika ia merasa terancam.

“Jenderal Wu,” sapa Xia, suaranya selembut angin malam, tetapi dengan ketegasan yang tak terbantahkan. “Terima kasih telah mengambil risiko pertemuan ini.”

Jenderal Wu hanya mengangguk singkat, melipat tangannya yang berotot di depan dada. “Selir Xia. Saya dengar banyak tentang perubahan Anda. Dan saya juga dengar bahwa Anda adalah orang yang mengirim pesan misterius kepada saya, mengklaim bahwa Anda dapat menawarkan saya kesempatan untuk melunasi utang kehormatan yang saya miliki kepada keluarga Xiu Feng.”

“Itu bukan utang kehormatan, Jenderal,” koreksi Xia dengan tenang. “Itu adalah noda yang mereka timpakan pada nama Anda, sebuah penghinaan yang Anda telan mentah-mentah demi loyalitas kepada Raja. Keluarga Xiu Feng telah meracuni setiap aspek istana, dan Jenderal Lie adalah perpanjangan tangan racun itu. Saya menawarkan Anda kesempatan untuk memotong tangan itu.”

Wu tertawa getir. “Semua orang di ibu kota tahu kebencian saya pada Lie. Tapi kebencian saja tidak cukup untuk menjatuhkan seorang Permaisuri dan Jenderal kepercayaannya. Apa yang Anda miliki, Selir? Kecantikan dan perhatian Raja yang meningkat? Itu hanya akan membuat Anda menjadi target yang lebih besar.”

Xia maju selangkah, menatap mata Wu yang tajam. “Saya memiliki kebenaran yang tidak hanya akan mencabut akar Xiu Feng, tetapi juga memperkuat posisi Raja Tien Long. Dan yang paling penting, saya tahu di mana letak kelemahan terbesarnya.”

“Kelemahan?” Wu mendengus. “Xiu Feng tidak memiliki kelemahan selain kemandulannya, yang sayangnya justru memberinya perlindungan dari Raja.”

“Justru itu, Jenderal. Kekuatan Xiu Feng terletak pada kebohongan dan manipulasi. Dia tidak hanya menyingkirkan Selir Hong yang berani mengandung putra Raja, tetapi dia juga membungkam siapa pun yang mengetahui kebenaran. Termasuk pelayan yang dibunuh, disiksa dan dilecehkan secara brutal, yang kini suaranya saya wakili.”

Wu terdiam, terkejut dengan nada blak-blakan Xia. Dia tidak menyangka seorang selir yang rapuh berani membicarakan pembunuhan secara terbuka.

“Anda berani menuduh Permaisuri melakukan pembunuhan terhadap Selir Hong?” tanya Wu, suaranya kini rendah dan berbahaya.

“Saya tidak menuduh. Saya menyatakan fakta yang akan segera dibuktikan di hadapan Raja,” jawab Xia, tangannya memegang liontin giok yang melambangkan kepercayaannya. “Namun, saya tidak dapat melakukannya tanpa dukungan militer yang tidak tercemar oleh pengaruh Jenderal Lie.”

Xia melanjutkan, suaranya berubah menjadi bisikan rahasia, memaksanya untuk mendekat. “Malam ini, saya harus keluar dari istana. Saya akan menemui dua orang yang memegang bukti mutlak tentang kejahatan Xiu Feng: bukti keuangan dan bukti eksekusi. Salah satunya adalah Kepala Akuntan Zhang, yang bersembunyi di Kuil Tanpa Nama. Jenderal Lie telah mengirim anak buahnya untuk memburunya.”

Ekspresi Wu berubah menjadi minat yang mendalam. “Zhang? Dia yang mengendalikan jalur dana rahasia Xiu Feng. Jika Anda mendapatkan pembukuannya, itu adalah pengkhianatan finansial.”

“Itu baru permulaan. Saya butuh Anda, Jenderal Wu, untuk mengalihkan perhatian Jenderal Lie dan patrolinya di gerbang luar. Saya juga butuh orang-orang Anda, yang sepenuhnya loyal kepada Anda, untuk mengamankan Zhang dan membawanya ke tempat yang aman segera setelah saya menemukannya. Dia terlalu takut untuk mempercayai siapa pun dari istana.”

Wu mundur sedikit, mencerna informasi itu. “Anda meminta saya mempertaruhkan seluruh karier dan kepala saya, berdasarkan kata-kata seorang selir yang baru mendapatkan kekuasaan. Mengapa saya harus mempercayai Anda, Selir Xia?”

“Karena saya menawarkan Anda sesuatu yang lebih besar dari sekadar membalas dendam,” balas Xia, tatapannya dingin dan tajam. “Saya menawarkan Anda kedudukan. Ketika Xiu Feng jatuh, Jenderal Lie akan jatuh bersamanya. Raja membutuhkan Jenderal Militer yang kuat, jujur, dan tidak ternoda untuk menggantikan kekosongan itu. Anda, Jenderal Wu, akan menjadi pilihan alami, pahlawan yang melindungi kebenaran dan Raja dari pengkhianatan internal.”

Xia tahu bahwa ambisi Wu adalah hal yang paling sulit disembunyikan. Ia bermain dengan harga diri dan ambisi Wu.

“Dan bagaimana jika Anda gagal? Jika Jenderal Lie menangkap Anda? Atau jika Zhang dibungkam sebelum Anda sampai?” tanya Wu, menguji keseriusan Xia.

“Maka saya mati, dan dendam saya tetap hidup dalam benak Anda. Tetapi jika saya berhasil, Anda tidak hanya mendapatkan posisi yang pantas Anda dapatkan, tetapi Anda juga mendapatkan rasa hormat dari Raja, yang tahu bahwa Anda berdiri di sisi keadilan ketika tidak ada orang lain yang berani,” kata Xia. Ia lalu mengeluarkan kain kecil yang ia temukan di Istana Hong, yang masih mengandung residu racun. “Ini adalah bukti fisik pertama. Racun yang dirancang untuk terlihat seperti penyakit alami. Apakah Jenderal Lie, sekutu Permaisuri, akan menyelidiki hal ini, atau apakah dia akan menutupinya?”

Wu melihat kain itu. Wajahnya menegang. Sebagai seorang militer, dia menghargai bukti yang nyata dan tak terbantahkan.

“Jika ini benar, ini bukan hanya intrik selir, ini adalah pengkhianatan tingkat tinggi yang merusak garis keturunan kerajaan,” gumam Wu.

“Tepat sekali. Saya tidak mencari intrik. Saya mencari keadilan. Dan saya menawarkan Anda peran sebagai eksekutor keadilan itu. Pikirkanlah, Jenderal. Dengan Zhang di tangan Anda, Anda memiliki kunci keuangan Xiu Feng. Dengan dukungan saya, Anda memiliki kepercayaan Raja Tien Long. Kita adalah sekutu yang terpaksa, tetapi tujuan kita sama: membersihkan Istana Naga.”

Setelah hening beberapa saat, Jenderal Wu menghela napas panjang, seolah-olah ia baru saja memutuskan untuk terjun dari tebing. “Baiklah, Selir Xia. Saya akan mempercayai keberanian Anda. Malam ini, pasukan saya akan melakukan patroli pengalihan di sektor timur dan selatan, memberi Anda celah di sektor barat, tempat Kuil Tanpa Nama berada. Saya akan mengerahkan tiga prajurit terbaik saya, berpakaian sipil, untuk menunggu di jalur sungai terdekat dari kuil. Mereka akan mengamankan Zhang setelah Anda memverifikasi identitasnya. Mereka akan menjawab langsung kepada saya. Tidak kepada Anda.”

“Saya tidak mencari loyalitas mereka, Jenderal, hanya kerja sama mereka. Mereka harus tahu kata sandinya,” ujar Xia.

“Kata sandi adalah ‘Bayangan Pedang Utara’,” kata Wu, pandangannya tegas. “Sekarang, saya harus kembali ke barak sebelum absen saya diperhatikan. Hati-hati, Selir. Jika Anda gagal, saya akan menyangkal pertemuan ini, dan Anda akan mati sendirian.”

“Dan jika saya berhasil,” balas Xia dengan senyum kecil yang dingin, “Anda akan berutang saya posisi Jenderal Utama.”

Jenderal Wu memberi hormat militer yang mendalam, menunjukkan bahwa kesepakatan itu sudah disegel. Dia berbalik dan menghilang ke dalam kegelapan.

Jin segera muncul dari bayangan. “Selir, aliansi itu berbahaya, tetapi perlu.”

“Setiap langkah dalam istana ini berbahaya, Jin. Sekarang, kita tidak punya waktu untuk berpuas diri. Wu telah memberi kita jendela. Kita harus cepat bergerak. Aku akan menyelinap keluar melalui saluran air tua yang menuju ke sisi barat dinding istana. Kau tetap di sini dan berjaga, pastikan tidak ada yang melihatku pergi, atau kembali.”

Jin menyerahkan satu set pakaian hitam sederhana yang terbuat dari bahan kasar, dan tudung tebal untuk menutupi wajah Xia. Xiao Ling, kini dalam wujud Selir Xia, merasakan jantungnya berdebar. Rasa sakit dari cambukan, hinaan, pelecehan, dan kesakitan serta kehancuran harga dirinya, yang ia terima sebelum kematiannya, terasa kembali. Ini bukan lagi pertarungan kata-kata. Ini adalah aksi nyata, di mana kegagalan berarti kematian definitif....

Ia menyimpan kain racun itu dengan aman, dan di saku yang lain, ia membawa perkamen yang diberikan oleh Qiu, alamat Kuil Tanpa Nama. Targetnya adalah Zhang, tetapi ia tidak boleh melupakan Guang, sang Harimau Hitam terakhir.

Xia berlutut di tepi danau, membasahi tangannya untuk menghilangkan aroma wangi istana yang melekat pada kulitnya. Ia harus terlihat seperti hantu di malam hari. Ia bergerak menuju dinding barat, ke lubang sempit yang jarang digunakan oleh siapa pun, bahkan para pelayan. Dia menarik napas dalam-dalam. Keberanian Selir Xia telah membawanya ke sini, tetapi kecerdasan Xiao Ling yang akan membawanya kembali.

Saat Xia merangkak keluar dari Istana Naga, meninggalkan kemewahan dan intrik untuk menghadapi bahaya fisik yang dingin di kota, ia tahu bahwa setiap detik yang berlalu memperpendek jarak antara dirinya dan utusan pembunuh Jenderal Lie. Dia harus menemukan Zhang, dan dia harus hidup untuk bertemu dengan Jenderal Wu lagi.

Di bawah bulan sabit yang redup, Istana Dingin kini benar-benar kosong. Dan Xia, sang pelayan yang bangkit dari kematiannya yang hina, kini memasuki malam yang paling berbahaya, dia harus cepat bergerak dalam tujuan balas dendam yang telah direncanakan....

1
Ita Xiaomi
Mantap ini. Makan malam bersama sambil bertukar pikiran utk kesejahteraan kerajaan dan warganya.
Ita Xiaomi
Jd keingat ama ikan koi masak asam pedas.
Ita Xiaomi
Mulai masuk dlm jebakan😁
Ita Xiaomi
Makin seru.
Ita Xiaomi
Jd rajin berkunjung 😁
Ita Xiaomi
Nama yg keramat utk diucapkan😁.
Ita Xiaomi
Efek ndak diberi makanan bergizi dan diabaikan dlm jangka waktu lama.
Ita Xiaomi
Saking serunya aku sampai salah baca jd kripik pula.
Ita Xiaomi
Mantap kata-katanya.
Ita Xiaomi
Dendam 2 org Selir yg baik.
Ita Xiaomi
Udah datang nih. Suratnya aja blm dikirim😁.
Ita Xiaomi
Apapun profesinya usahakan rajin membaca utk menambah pengetahuan dan utk rileks jg.
Ita Xiaomi
Keren ceritanya. Suka. Bukan hanya cerita tentang intrik di dlm kerajaan yg berebut harta, kedudukan, penerus dan perhatian dr raja.
Jg bercerita tentang misteri yg harus dipecahkan. Penyelidikan bak seorg detektif profesional yg memecahkan sebuah kasus rumit. Adu strategi, kecerdikan dan kecerdasan. Kombinasi sempurna yg mematikan antara kecerdasan, kecerdikan, kecantikan, kekuatan dan ketangguhan.
Tq kk ceritanya. Semangat berkarya. Berkah&Sukses selalu.
Ita Xiaomi
Nah si Qing kena audit😁
Ita Xiaomi
Mei Lan dah berasa burung lg makan biji-bijian😁
Ita Xiaomi
Efek bangun dr kematian😁
Ita Xiaomi
Bakalan mabok kepayang tuh raja.
Ita Xiaomi
Mari menata istana dingin jd layak tinggal💪
Ita Xiaomi
Kombinasi yg sempurna antara pelayan tua yg depresi dgn Selir Xia yg menyerah krn penderitaan.
Ita Xiaomi
Wah keren. Lanjutkan perjuanganmu Xiao Ling dgn raga yg baru. Berasa nonton film ini.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!