NovelToon NovelToon
Terpaksa Menjadi Pengganti Kembaranku

Terpaksa Menjadi Pengganti Kembaranku

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Pengganti / Keluarga / Selingkuh
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: FT.Zira

Ini bukan hanya tentang cinta, tetapi juga tentang pengkhianatan tak berujung, tentang pengorbanan dan harapan yang gagal untuk dikabulkan.

Angelika Sinnata. Cantik, anggun, berparas sempurna. Sayangnya, tidak dengan hatinya. Kehidupan mewah yang ia miliki membuat dirinya lupa tentang siapa dirinya. Memiliki suami tampan, kaya dan penuh cinta nyatanya tak cukup untuk membuat Angelika puas. Hingga ia memilih mengkhianati suaminya sendiri dengan segala cara.

Angelina Lineeta. Cantik dan mempesona dengan kesempurnaan hati, sayangnya kehidupan yang ia miliki tidaklah sesempurna Angelika.

Pertemuan kembali antara keduanya yang ternyata adalah saudara kembar yang terpisah justru membuat Angelina terjebak dalam lingkaran pernikahan Angelika.

Apa yang Angelika rencanakan? Dan mengapa?

Lalu, apa yang akan terjadi dengan nasib pernikahan Angelika bersama suaminya? Akankah tetap bertahan?

Ikuti kisah mereka...!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FT.Zira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

1. Pertemuan Kembali

Angelina Lineeta, wanita bersurai coklat dengan penampilan sederhana itu sejenak menatap hotel mewah yang berdiri megah di depannya. Hatinya mendadak ragu untuk menginjakkan kakinya ke dalam hotel mewah yang tidak pernah sekalipun ia datangi. Bahkan, sedikitpun tak pernah terlintas dalam pikirannya untuk bisa masuk ke dalam hotel mewah itu . Akan tetapi, kesulitan yang kini tengah ia hadapi tidak memberinya pilihan.

Ia harus mendapatkan pekerjaan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya selama ia berada di kota ini dalam usahanya mencari seseorang.

"Huuff..."

Dengan satu hembusan napas cepat, Angelina melangkah maju, meneguhkan niat serta memantapkan langkah yang ia ambil dengan bisikan manis untuk hatinya sendiri ia akan mendapatkan uang dengan jumlah lebih banyak jika ia bekerja di hotel mewah itu sebagai pengalih perhatian dari rasa gugup yang ia rasakan.

Dalam jarak beberapa beberapa meter dari tempat Angelina berada, sebuah mobil yang sebelumnya berniat untuk pergi meninggalkan hotel seketika berhenti begitu si pengemudi secara tidak sengaja melihat wajah Angelina. Kedua tangannya mencengkram erat kemudi di tangannya, rahangnya mengeras, menyiratkan amarah yang berusaha ia pendam, sesaat kemudian ia memutar kemudi dan menghentikan mobilnya di depan lobi hotel.

Wanita bersurai coklat indah terawat dengan penampilan mewah serta kacamata hitam yang dikanakan wanita itu membuat siapa saja yang melihatnya bisa menyimpulkan bahwa wanita itu bukan berasal dari kalangan biasa.

Sepasang kaki indahnya melangkah cepat masuk ke dalam hotel, menggemakan suara ketukan sepatu yang membentuk irama teratur. Sedang netranya yang tertutup kacamata hitam tertuju pada punggung Angelina yang kini hanya berjarak beberapa langkah saja darinya.

Dengan gerakan cepat, tangan wanita itu segera menyambar pergelangan tangan Angelina, lalu menariknya menjauh sebelum Angelina mencapai meja resepsionis.

"N-Nona..." Angelina memekik kaget, tubuhnya terhuyung sampai nyaris terjatuh.

Namun, sebelum Angelina dapat mencerna apa yang terjadi, tubuhnya sudah ditarik paksa oleh wanita berkacamata yang tidak ia kenal. Wanita berkacamata itu bahkan tak peduli dangan apa yang akan terjadi pada Angelina, tangannya tetap mencengkram kuat pergelangan tangan Angelina serta menarik Angelina menuju lift.

"Nona, tolong lepaskan. Apa yang Anda lakukan?" ucap Angelina dalam usahanya melepaskan diri.

Sayangnya, tindakan Angelina justru membuat cengkraman tangan wanita itu menguat. Wajahnya yang tertutup kacamata hitam membuat Angelina tidak bisa melihat dengan jelas siapa wanita itu. Staf hotel pun tak ada yang berani membantu saat mereka menyadari bahwa wanita berkacamata itu adalah tamu VIP hotel tempat mereka bekerja.

"Tolong lepaskan saya, Nona," Angelina berkata lagi.

Wanita berkacamata hitam itu tetap bergeming, tidak mengatakan apapun meski pintu lift sudah menutup.

"Nona, sepertinya Anda telah salah mengenali orang, tolong lepaskan tangan saya," pinta Angelina lagi.

"Tidak bisakah kau diam!" si wanita berkacamata membentak kesal.

Angelina membeku. Bukan karena bentakan dari wanita asing itu, melainkan karena suara yang baru saja ia dengar sama persis dengan suaranya.

Ting!

Pintu lift terbuka, wanita berkacamata itu kembali menarik tangan Angelina, memaksa Angelina untuk mengikuti langkahnya. Dan ketika ia tiba di kamar yang ia tempati, tangannya mendorong Angelina masuk dengan dorongan kasar lalu menutup pintu serta menguncinya begitu ia berada di dalam.

"Apa yang sedang kau lakukan di kota ini?" wanita berkacamata hitam itu bertanya tanpa berbalik.

"Maaf?" Angelina mengerutkan kening, meski jantungnya berdebar dengan dugaan yang ada di dalam benaknya.

Wanita berkacamata hitam itu berbalik, melepaskan kacamata hitamnya dan menatap tajam pada Angelina.

Perlu waktu sesaat bagi Angelina untuk mengenali sosok menawan yang kini berdiri dalam jarak beberapa langkah di depannya, lalu meletakkan telapak tangannya menutupi mulut dengan keterkejutan yang tidak bisa ia sembunyikan. Bulir bening dari matanya bahkan bergulir tanpa ia minta, merasa pencarian yang sudah ia lakukan dalam waktu lama kini berakhir sudah.

"A-Angelika..." Angelina mendesis lirih, menatap tak percaya pada wanita yang kini berdiri di depannya seraya melangkah maju.

Waktu seakan berhenti berputar dengan pemikiran apa yang kini ada di depannya hanyalah mimpi atau ilusi, tetapi wajah itu adalah wajah yang sudah ia rindukan selama belasan tahun lamanya.

"Aku... Tidak bermimpi..." Angelina kembali berbicara pelan, meraih tangan Angelika untuk ia genggam.

"Ya, aku Angelika. Sekarang, lepaskan tanganmu dariku," sahut Angelika seraya menepis kasar tangan Angelina.

"Benarkah ini kamu? Angelika saudara kembarku?" tanya Angelina dengan suara bergetar, setengah tak percaya jika ia akhirnya bisa bertemu dengan saudara kembarnya kembali.

Satu tangan Angelina terulur, menyingkap sedikit kerah pakaian Angelika dan melihat tanda lahir yang sama dengan tanda lahir miliknya di bahu Angelika.

"Terima kasih, Tuhan..."

Tanpa aba-aba, Angelina segera memeluk erat saudara kembarnya, menumpahkan tangis bahagia bercampur lega. Namun, baru beberapa detik Angelina memeluk saudara kembarnya, ia merasakan dorongan kuat dari Angelika hingga membuat tubuhnya terhuyung ke belakang dan jatuh terhempas ke lantai.

"Perhatikan sikapmu!" Angelika mendesis marah, tangannya segera menepuk-nepuk tubuhnya sendiri seolah ingin menghilangkan debu yang sempat menempel di pakaiannya.

"Apa yang kau lakukan di kota ini?" ulang Angelika bertanya.

"Mencarimu," jawab Angelina seraya berdiri, sedikitpun tidak tersinggung atas sikap Angelika terhadapnya.

"Bagaimana kau bisa tahu aku sedang berada di kota ini?" tanya Angelika lagi.

"Seseorang berkata padaku pernah melihatku di kota ini disaat aku tidak pernah datang ke kota ini, jadi aku yakin yang dia lihat adalah kamu. Ternyata aku benar," jawab Angelina, tersenyum tulus.

"Cih..."

Angelika berdecih sinis, melangkah melewati Angelina dan kembali berbalik untuk menatap saudara kembarnya, menunjuk sofa dengan isyarat meminta Angelina untuk duduk.

"Setelah aku memiliki kehidupan lebih baik darimu, kau datang padaku. Apa kau datang untuk meminta sesuatu dariku?" tuduh Angelika.

Netra Angelina mengunci wajah Angelika selama beberapa saat dalam diam, hatinya sakit, tetapi ia juga tidak bisa menyangkal bahwa kedatangannya, pencariannya hingga kini ia bisa menemukan Angelika karena ingin meminta sesuatu.

"Benar," jawab Angelina.

"Sudah kuduga," Angelika melipat kedua tangannya dengan gerakan angkuh. "Kau mencariku hanya untuk meminta sesuatu."

"Berapa banyak yang kau minta?"

Deg!

Angelina memejamkan mata, mengatur napasnya sejenak untuk meredam emosi yang mulai bergolak di hatinya.

"Bukan uang yang ingin aku minta darimu," jawab Angelina lirih.

"Lalu?" Angelika menaikkan alis.

Ada jeda keheningan yang terasa begitu berat bagi Angelina, tetapi wanita itu tidak memiliki pilihan lain selain mengatakannya demi seseorang yang sangat berarti bagi hidupnya.

"Pulanglah sebentar, Angelika. Demi Ibu," pinta Angelina penuh harap. "Ibu... Sakit, dan sangat ingin melihatmu," lanjutnya lirih.

Hening sejenak...

"Pft..."

Angelika terbahak, tertawa tanpa rasa iba, menatap tak percaya pada Angelina sembari menggelengkan kepala. Ia tak habis pikir, hanya demi wanita yang disebut Ibu, saudara kembarnya itu rela membuang waktu mencarinya dan meminta dirinya untuk pulang setelah belasan tahun berlalu. Ia lebih menyukai dirinya dianggap mati dibandingkan dengan kembali ke kehidupannya yang penuh kekurangan.

Namun, memikirkan keberadaan Angelina di kota ini hanya akan mempersulit dirinya serta membahayakan posisinya jika suatu saat seseorang yang ia kenal melihat wajah Angelina, membuat ia tidak ingin ambil resiko. Itulah mengapa ia menyeret Angelina ke kamar hotel yang ia gunakan untuk menginap hanya untuk meminta Angelina segera pergi meninggalkan kota.

"Kau ingin aku kembali ke tempat kumuh itu di saat aku sudah memiliki kehidupan sempurna? Yang benar saja," sarkas Angelika.

Angelina menggeleng pelan. "Bukan kembali, hanya pulang sebentar untuk melihat Ibu, setelah itu kamu bisa kembali ke kota ini."

"Dan jika aku menolak?" tantang Angelika tersenyum sinis.

"Aku akan melakukan apapun. Apa saja yang kamu inginkan asalkan kamu mau pulang sebentar untuk melihat Ibu," ucap Angelina.

Kalimat yang baru saja Angelina ucapkan menarik keluar sesuatu dari dalam hati Angelika, sesuatu yang membuat hatinya terjebak dalam kegelapan. Sesaat ia mengamati penampilan Angelina, menumbuhkan seringai licik di bibir Angelika dengan berbagai rencana yang bisa ia lakukan dengan memanfaatkan saudara kembarnya sendiri.

"Apa saja?" tanya Angelika memastikan.

"Apa saja," tegas Angelina.

Angelika kembali tersenyum sangat tipis, sampai Angelina tidak menyadari senyum itu sempat ada.

"Aku bersedia pulang... aku juga akan membiayai semua pengobatan ibumu, asalkan..."

. . . .

. . . .

To be continued...

1
Zenun
apa si itu ya, masih diumpetin😁
〈⎳ FT. Zira: si itu apan tuh kak😏
total 1 replies
Zenun
Dean duluan yang tahu
〈⎳ FT. Zira: baru curiga.. ntar di buat ngelak atau ngaku yak😅😅
total 1 replies
Dewi Payang
Betul, Angelika melakukan itu karena yg dirusak adalah wajah saudarinya, Angelina....
〈⎳ FT. Zira: betull kak😭
total 1 replies
Dewi Payang
Hati seorang Mama memang jarang meleset, malah punya bukti walau sempat hilang. kalau begini caranya, kamu bakal tamat Angelika bila ketahuan....
〈⎳ FT. Zira: ketahuannya masih entarr kakk😭
total 1 replies
Zhu Yun💫
Seketika Leon pun terkaget-kaget saat melihat ternyata segitiga miliknya yang ada dibawah bantal.... astaga /Facepalm//Facepalm//Facepalm/🤸🤸🤸
〈⎳ FT. Zira: masih di kekepin.. ntar yg di salahin legerie🤣🤣
total 3 replies
Zhu Yun💫
Nyembunyiin anumu loh 😁😁
Zhu Yun💫: 😅😅😅😅😅
total 2 replies
Zhu Yun💫
Kalau Dean tahu mereka kembar, cintanya Dean bakal tetap utuh untuk Angelika atau akan berpaling pada Angelina juga seperti Leon ini 🤧🤧🤧
〈⎳ FT. Zira: tepar seketika🤣🤣
total 5 replies
Zhu Yun💫
Seperti dirimu, suamimu dimana kamunya dimana 😏😏
〈⎳ FT. Zira: yak.. kena mental gak kalo dapet pertamyaan gini yak🤣
total 1 replies
muznah jenong
lanjut Thor 👍👍👍💗💗
cilla
sedikit bgt thor😭🙏
〈⎳ FT. Zira: lagi anuu kak😅😅
total 1 replies
Patrick Khan
lanjuttttttt
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Cindy
lanjut kak
Elisabeth Ratna Susanti
like plus kopi🤗
Dewi Payang
😭😭😭😭😭😭
muznah jenong
lanjut Thor 👍👍👍💗💗💗
Dewi Payang
Tuh kan, si Anhelika membuat dirinya seperti ibu tiri yg kejam terhadap anaknya😁
〈⎳ FT. Zira: ibu kandung rasa ibu tiri🤧
total 1 replies
Dewi Payang
Senyum Angelina lembut.... tidak seperti pada Angelika sejak pertama kali mereka bertemu.... daku jadi bertanya-tanya, apa yang membuat Leon bisa menyukai Angelika sebegitu dalamnya.....
〈⎳ FT. Zira: jawabannya sudah ada. tapi belum secara spesifik kak🤭
total 1 replies
Dewi Payang
Kalau dengar cerita Angelika ke Angelina, anaknya gak dekat sama dia, wajar kalau anak begitu, bisa jadi Angelika tidak berlaku seperti ibu kandung, tapi ibu tiri😅
〈⎳ FT. Zira: bengett kyknya kak
total 1 replies
Dewi Payang
Angelika gak suka pria yg lembut, dia suka yg beringas😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!