NovelToon NovelToon
Selina Pengasuh Tiga Badboy

Selina Pengasuh Tiga Badboy

Status: sedang berlangsung
Genre:Bad Boy / Cintapertama
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Queen Blue🩵

Selina Ratu Afensa tak pernah menduga hidupnya berubah drastis saat menerima pekerjaan sebagai pengasuh di keluarga terpandang. Ia pikir hanya akan menjaga tiga anak lelaki biasa, namun yang menunggunya justru tiga badboy yang terkenal keras kepala, arogan dan penuh masalah

Sargio Arlanka Navarez yang dingin dan misterius, Samudra Arlanka Navarez si pemberontak dengan sikap seenaknya dan Sagara Arlanka Navarez adik bungsu yang memiliki trauma dan sikap sedikit manja. Tiga karakter berbeda, satu kesamaan yaitu mereka sulit di jinakkan

Di mata orang lain, mereka adalah mimpi buruk. Tapi di mata Selina, mereka adalah anak anak kesepian yang butuh di pahami. Tanpa ia sadari, keberaniannya menghadapi mereka justru mengguncang dunia ketiga badboy itu dan perlahan, ia menjadi pusat dari perubahan yang tak seorang pun bayangkan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen Blue🩵, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesalahan yang fatal

Sargio melangkah cepat menuju kamar mandi dengan wajah menegang. Begitu pintu tertutup di belakangnya, ia langsung membuka keran air dingin dan mengguyurkannya ke celana bagian bawah yang terkena tumpahan mie

Air mengalir deras, membasahi lantai dan menimbulkan bunyi cipratan yang keras

Ia menatap ke bawah, melihat noda merah sisa kuah pedas yang masih menempel di celananya. Kulit di bawahnya terasa panas menyengat akibat bumbu cabai yang menempel. Sargio mendengus keras, tangannya mengepal kuat di tepi wastafel

“Gadis itu…!!” gumamnya pelan, suaranya berat menahan emosi

Rahangnya mengeras, matanya memantul di cermin dengan tatapan kesal, dingin dan juga lelah

Baru beberapa hari Selina tinggal di rumah itu, dan dua kali sudah membuatnya sial. Pertama tendangan maut dan sekarang mie pedas yang membuat celananya basah kuyup dan perih

Ia memejamkan mata, mengatur napas dalam dalam, mencoba menahan amarah yang mendidih di dadanya

“Kalau dia bukan cewek…!!” bisiknya lirih, tak menyelesaikan kalimatnya

Lalu, dengan kasar ia meremas kain celana itu, mengguyurnya sekali lagi sebelum akhirnya menutup keran dan mengusap wajahnya dengan kesal

Sargio keluar dari kamar mandi beberapa menit kemudian, wajahnya datar, tapi dari cara langkahnya terdengar jelas kalau ia benar benar jengkel

Malam itu suasana rumah terasa lebih sunyi dari biasanya. Hanya suara piring dan sendok yang beradu pelan dari meja makan. Sagara dan Samudra duduk santai di kursi, sibuk dengan makanan mereka sambil sesekali bercanda kecil. Tapi dari sekian banyak kursi di meja besar itu, satu kursi tetap kosong, kursi milik Sargio

Selina berdiri tak jauh dari sana, masih mengenakan apron tipis di atas bajunya. Tatapannya terus mengarah ke tangga yang menuju lantai dua

“Kenapa dia belum turun juga?” tanyanya pelan, suaranya nyaris tenggelam oleh gemerincing sendok Samudra

Sagara menelan makanannya sebelum menjawab “Kayaknya nggak. Dari tadi juga nggak kelihatan batang hidungnya”

Samudra menimpali dengan santai “Mungkin masih trauma sama mie lo”

Selina hanya bisa mengembuskan napas pelan. Ia tahu itu tidak di sengaja, tapi tetap saja rasa bersalahnya makin besar

Sejak insiden siang tadi, ia sama sekali belum sempat minta maaf dengan benar

Akhirnya, setelah menatap piring piring kosong yang sudah di bersihkan, Selina mengambil keputusan

“Aku naik dulu ya. Aku… Mau lihat Gio”

Samudra mengangkat alis “Yakin mau ke sana? Orangnya lagi sensitif tuh”

Selina mengangguk pelan “Justru itu. Kalau aku nggak minta maaf sekarang, besok besok bisa makin canggung”

Tanpa menunggu tanggapan lagi, ia melepas apron dan berjalan menuju tangga. Setiap langkahnya terasa hati hati, seperti sedang berjalan di atas kaca

Di lantai atas, koridor sudah redup hanya di terangi lampu kecil di dinding. Ia berhenti di depan pintu kamar Sargio yang tertutup rapat

Selina menelan ludah pelan. Napasnya terasa berat, jantungnya berdebar tak karuan. Ia mendekat, jemarinya yang dingin mengetuk pelan

“Gio… Makan malam sudah siap, kapan kamu mau turun?” suaranya nyaris berbisik, takut kalau terlalu keras akan terdengar memaksa

Tidak ada sahutan

Hening

Selina menggigit bibir bawahnya, lalu mengetuk lagi “Gio?”

Ia memandang kenop pintu, ragu sejenak. Lalu, dengan hati hati, ia menekannya

Klik

Tidak terkunci

Pintu itu terbuka sedikit, hanya sebatas celah kecil. Selina mengintip pelan, kepalanya masuk sedikit ke dalam ruangan yang remang

Kamar Sargio terlihat rapi, tapi suasananya dingin, seolah pemiliknya tidak menyukai gangguan sekecil apa pun

Tatapan Selina berkeliling, mencari keberadaan Sargio, hingga matanya berhenti pada bayangan seseorang di balkon kamar

Sargio berdiri di sana, dengan satu tangan menempelkan ponsel di telinganya

Dari nada suaranya yang tenang namun tegas, Selina bisa menebak siapa yang ada di seberang sana. Itu Niko, ayahnya

“Dari awal aku udah bilang Pah, aku nggak tertarik” suara Sargio terdengar jelas “Aku malah jadi repot sendiri akhir akhir ini Pah. Udah cukup, ini aja udah bikin kepalaku panas tiap hari”

Selina mengernyit pelan “Siapa yang mereka bicarakan?” gumamnya lirih, matanya menatap sosok Sargio dari celah pintu. Ia menggenggam tepi pintu erat

Ada jeda beberapa detik, lalu Sargio mendengus pendek “Gio gak butuh Pah”

Di balik pintu, Selina menggigit bibir bawahnya. Rasa panas menjalar di dada.

‘Gak butuh? Jangan jangan Gio ngadu ke Om Niko tentang tragedi mie tumpah?’

Ia menunduk, menahan perasaan bersalah yang tiba tiba muncul. Padahal ia ingin minta maaf soal insiden mie tadi, tapi justru mendengar hal yang menusuk hatinya

Sargio masih dengan wajah datarnya “Justru aku bakal lebih tenang kalau dia nggak ada Pah, aku bakal pecat dia sekarang juga”

Kata kata itu seperti tamparan di wajah Selina. Ia menelan ludah, matanya mulai berkaca kaca 'Aku? Di pecat?' batinnya panik

Sargio memutar tubuhnya hendak berjalan ke arah ranjang, namun matanya langsung bertemu dengan sosok Selina, yang sedang menguping dengan wajah muncul di pintu yang terbuka sedikit

“Selina?”

Suara dingin itu menyapanya, membuat tubuhnya membeku di tempat

Ponsel Sargio masih menempel di telinganya, tatapannya tajam dan curiga

Sargio hendak menutup telfon namun sebelum itu ia berkata pada ayahnya “Nanti aku hubungi lagi”

Ia menurunkan ponsel perlahan, menatap lurus ke arah Selina yang kini berdiri di ambang pintu dengan wajah pucat

“Lo nguping?” suaranya datar, tapi tatapan matanya seperti pisau

Selina tergagap “E-enggak! Aku cuma mau panggil kamu untuk makan malam... Aku kira kamu-”

“Keluar!”

Nada itu tak memberi ruang bantahan

Selina menunduk, matanya terasa panas “Aku minta maaf Gio… Aku nggak bermaksud bikin kamu repot”

Sargio diam. Tidak menjawab, hanya memandangi gadis itu lalu berjalan ke arah mejanya tanpa memperdulikan Selina

Di atas meja, laptopnya masih terbuka. Beberapa berkas tampak bertumpuk di sisi kanan. Sargio duduk, menyalakan kembali layar yang sempat redup, lalu mulai mengetik tanpa mengindahkan keberadaan Selina yang masih berdiri kaku di dekat pintu

Selina menggenggam jemarinya gugup. Matanya menatap punggung Sargio yang tegak di kursinya, terlihat tenang namun penuh tekanan. Ia bisa merasakan hawa dingin yang keluar dari sosok pria itu

“Gio…” suaranya nyaris tak terdengar, Sargio tidak bereaksi. Jemarinya masih menari cepat di atas keyboard, hanya bunyi klik dari tombol laptop yang menjawab

Selina menarik napas pelan, memberanikan diri melangkah satu langkah lebih dekat “Aku bener bener minta maaf soal tadi siang. Aku nggak sengaja, sumpah. Aku cuma-”

“Udah gue bilang keluar!” potong Sargio tanpa menoleh, suaranya rendah tapi tajam

Selina menunduk, bibirnya bergetar kecil “Aku tahu aku salah… Manusia kan memang tempatnya salah. Aku cuma... Aku nggak tahu mie itu bakal tumpah. Aku minta maaf Gio, tolong jangan pecat aku”

1
piobeng🦂🍫
mimpi apa kau Sagara astagooi
piobeng🦂🍫
mau lihat modus nya Sagara gimana hahah
piobeng🦂🍫
kasih paham Sagara hahahah
piobeng🦂🍫
astaga jatuh raja ratu sayuran hahah ada aja tingkah konyol kalo sama Sagara
saharaa
lanjut ka
Queen Blue🩵: siap kak🙏
total 1 replies
AlikaSyahrani
kasian dong kalau dipecat
AlikaSyahrani
kamu kuat selina
AlikaSyahrani
kamu bisa selina semangat🦾🦾🦾🦾🦾
AlikaSyahrani
selina kamu harus punya setok kesabaran seluas samudra ya?
untuk menghadapi kelakuan 3 remaja
AlikaSyahrani
lanjut thor ceritanya menatik👍👍👍👍
Queen Blue🩵: trmksh kaka😍
total 1 replies
Pecinta fiksi
menarik👍👍👍
piobeng🦂🍫
apa benar selina dipecat
piobeng🦂🍫
hahahah orang kelihatab gimana gech
Queen Blue🩵: 🤣hahahaha
total 1 replies
saharaa
lanjut kak
Queen Blue🩵: siap ka🙏
total 1 replies
Diana🥰
sial dua kali🤣🤣
Queen Blue🩵: Hahaha... iya lgi🤭
total 1 replies
Diana🥰
rasain jen emang enak??? 🤭
Sintya P
bagus...kalau bisa harus doble up tor
Queen Blue🩵: siap, asal kasih smngt pake vote aja 🤭🙏
total 1 replies
Rere
keren ceritanya kocak😆kalo bs double up tor
Dion
🤣burung kesayangan??
piobeng🦂🍫
selina ini bos
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!