NovelToon NovelToon
Tunangan Pria Obsesif

Tunangan Pria Obsesif

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Romansa Fantasi / Transmigrasi / Dark Romance
Popularitas:23.2k
Nilai: 5
Nama Author: dewisl85

Reina masuk kedalam tubuh sang tokoh antagonis yang merupakan tunangan dari tokoh utama pria yang sangat obsess pada sang tokoh wanita. Takdir dari buku yang dibacanya harus mati dengan keadaan menyedihkan. Tapi Reina tidak ingin takdir buruk itu terjadi. Salah satunya dengan merubah takdirnya dengan memutuskan pertunangannya dengan Nico sang tokoh utama. Sayangnya perubahannya membuat pria gila berbarik tertarik padannya dan berjanji tidak akan melepaskan. Rencana hidup tenangnya harus hancur dengan pria gila yang malah obsesi padanya bukan pada kekasih kakaknya. Tidak sampai disitu saja masalah dalam hidupnya silih berganti. Berbagai karakter muncul yang tak seharusnya ada di cerita.
"Mari kita batalkan pertunangan ini."
"Tidak akan pernah, kamu sudah masuk ke dalam duniaku dan cara untuk keluar hanya dengan kematian. Sayangnya aku tidak akan membiarkan kematian merenggut kelinci kesayangan itu."
"Kenapa alurnya jadi berubah."
"Semua usahaku sudah selesai , mari kita putus."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewisl85, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 32 : Mimpi buruk

Malam ini langit terlihat lebih gelap dari hari sebelumnya. Tak ada bulan yang menyinari kegelapan malam ini. Hanya beberapa Bintang yang memberikan Cahaya untuk malam ini. Seorang wanita menatap sebuah pesan yang baru saja masuk dari sahabatnya. Sebuah pesan yang berhasil membuat semua keyakinannya hancur dalam hitungan detik saja.

-Caca-

“Reina, dia masih hidup. “

Isi pesan yang berhasil membuat jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya. Saat itu tatapannya terlihat kosong dan hampa. Rasa sakit yang sudah lama tak muncul akhirnya kembali.

-Caca-

“Reina, kamu baik-baik saja ?”

-Reina-

“Entahlah Ca.”

-Caca-

“Aku selalu ada dipihakmu Reina, kamu tahu alasanku masuk ke dalam kelompok ini.”

-Reina-

“Kamu baru saja menemukan kehidupan barumu. Aku tidak ingin membawamu kembali ke dalam tempat itu.”

-Caca-

“Janji tetap harus di tepati, kamu harus segera memilih. Tidak akan ada kesempat kedua untuk kita pergi dari negara ini.”

-Reina-

“Berikan aku waktu Ca.”

-Caca-

“Baiklah.”

Reina menatap langit kembali lagi, saat itu air matanya tiba-tiba jatuh begitu saja. Rasa takut yang kembali menghinggapinya. Tiba-tiba ia merasakan sebuah kehangatan ditubuhnya. Sebuah tangan melingkar di perutnya.

“Sayang, kenapa kamu berada disini? Angin malam tidak baik untuk kesehatanmu.” Ucap Shaka yang menarik tubuh kekasihnya ke dalam pelukannya.

Pria itu baru saja memberikan hukuman pada sahabatnya. Setelah puas meninggalkan beberapa lebam pada wajah tampan seorang Shaka. Ia baru bisa merasakan kepuasana itu. Awalnya ia hanya ingin memastikan kekasihnya sudah tidur di kamarnya. Tapi ia malah melihat wanitanya berdiri di balkon dengan pakai tidur tipisnya. Shaka sangat khawatir karena malam cukup dingin dibandingkan beberapa malam sebelumnya.

Shaka masih menunggu jawaban dari kekasihnya, tapi Reina tidak mengeluarkan suaranya sama sekali. Karena kesal tidak direspon oleh kekasihnya, ia membalikkan tubuh wanita itu. Sekarang keduannya saling bertatapan. Tapi Nico terkejut melihat wajah sembab kekasihnya.

“Sayang kenapa kamu menangis?” tanya pria itu sambil menghapus jejak air mata di pipi kekasihnya.

“Aku bermimpi buruk.” Ucap Reina asal yang dengan mudah di percaya oleh kekasihnya. Nico langsung menarik tubuh Reina kedalam pelukannya.

“Tenang, ada aku sayang. Mimpi burukmu tidak akan pernah terjadi.” Ucap Nico sambil mengelus-ngelus punggung kekasihnya. Tak terasa tangisan Reina perlahan reda dan diganti dengan suara dengkuran halus. Senyum terbit di wajah Nico saat menyadari kekasihnya sudah terlelap. Ia langsung mengangkat tubuh kekasihnya yang terasa hampang untuknya.

Nico duduk di samping Reina yang terbaring di tempat tidur. Tangannya mengusap dahi kekasihnya. Senyum bahagia masih tergambar di wajah pria itu. Hingga gumam Reina yang membuatnya tegang.

“Lara.” Gumam Reina yang berhasil merubah ekspresi Nico. Senyumannya tiba-tiba menghilang saat nama itu terdengar dari kekasihnya.

“Maaf Lara.” Gumam Reina kembali yang membuat Nico menatap sendu kekasihnya. Elusan tangan pria itu terhenti dan bersamaan itu Reina kembali tidur nyenyak.  Nico masih menatap kekasihnya dengan tatapan sendu. Sebelum ia keluar dari kamar kekasihnya. Saat pintu tertutup rapat, mata Reina terbuka.

“Bodohnya aku.” Gumam wanita itu sambil menatap pintu kamarnya dengan tatapan yang tak bisa digambarkan.

Sedangkan ditempat lain, seorang wanita tersenyum lebar. Ia tidak sabar bertemu dengan pria yang sangat dirinya cintai sejak lama. Akhirnya ia bisa kembali bersama kekasihnya.

“Nico, tunggu aku. Setelah ini aku pastikan tidak ada yang bisa memisahkan kita berdua.” Gumam wanita itu sambil menarik kopernya menuju pesawat yang ditujunya.

Sejak malam itu, Reina dan Nico tidak seperti hari-hari sebelumnya. Nico disibukan dengan berbagai projek baru di perusahaanya dan bisnis dunia bawahnya. Sedangkan Reina memilih menghabiskan waktu bersama dengan Caca dan Nina. Ia juga membantu dalam persiapan pernikahan sahabatnya yang akan dilaksanakan akhir pekan ini.

Nina sedang sibuk mencoba beberapa gaun pernikahan dengan Shaka. Sedangkan Caca dan Reina mencari gaun untuk digunakan di pesta pernikahan sahabatnya.

“Reina.”

“Ca, tidak disini.” Ucap Reina yang sedang menyibukkan dirinya dengan gaun di depannya. Sedangkan sahabatnya tahu Reina sedang dalam suasana hati yang buruk.

“Tidak ada yang perlu disembunyikan lagi Reina, Dia masih mencintai wanita sialan itu bukan ?” tanya Caca dengan wajah kesal tergambar jelas di wajahnya.

“Ca, aku tidak ingin membahas hal itu disini.” Ucap Reina yang mencoba menghentikan pembicaraan mereka. Karena ia tidak ingin merusaka suasana bahagia sahabatnya.

“Lalu kamu harus memedam luka itu.” Ucap Caca pada sahabatnya.

“Bukankah itu sudah kewajibanku, aku hanya sebagai pion pengganti saat yang asli kembali.” Ucap Reina dengan senyuman tipis di wajahnya.

“Reina, kamu bukan pion. Kamu juga punya perasaan dan dia tidak boleh sesuka hatinya pergi dan datang begitu saja.” Ucap Caca yang kesal dengan sikap sahabatnya.

“Ca, kamu lupa perjanjian malam itu.” Ucap Reina yang menatap tajam sahabatnya. Ia tidak ingin kembali mengingat kejadian di masa lalu itu.

“Tapi Rein.”

“Cukup Ca, aku relah. Aku juga tidak ingin semua ini terjadi. Kamu tahu juga perasaanku selama ini. Aku cuman ingin hidup seperti manusia normal. Jadi biarkan aku bernafas untuk beberapa hari ini. Karena setelah ini aku tidak yakin bisa menikmati setiap waktu ini.” Ucap Reina dengan senyuman tipis di wajahnya.

“Reina, kamu boleh protes pada mereka. Bagaimanapun kamu juga cucu pria tua itu juga.” Ucap Ca sambil memegang tangan sahabatnya. Ia tahu seberapa kejam takdir hidupnya yang tak seindah anak-anak lain. Padahal ia tidak pernah melakukan kesalahan apapun.

“Ca, bukankah lebih baik aku tidak ingat kenangan buruk itu bukan?” tanya Reina dengan senyuman lebarnya. Saat ia melihat sosok pria yang baru saja masuk ke dalam butik itu.

“Sayang.” Panggil seorang pria yang baru saja masuk. Langkah kakinya lebih lebar dari biasanya. Ia sudah sangat rindu dengan kekasihnya selama beberapa hari ini. Ia sangat bodoh melakukan hal yang hanya menyakiti hatinya dengan menjauh dari Reina.

“Aku kangen sayang.” Ucap pria itu saat sudah merasakan pelukan hangat Reina. Senyuman lebar wanita itu perlahan pudar dengan tatapan kosongnya. Tapi itu cuman bertahan beberapa saat saja.

“Aku juga Nic.” Ucap wanita itu lirih pada kekasihnya.

“Kamu sudah memilih gaun untuk acara akhir pekan?”tanya Nico yang dijawab gelengan kepala.

“Kalau begitu kita harus mencari gaun dan jas dengan warna yang sama.” Ucap Nico yang dianggukkan oleh Reina dengan senyuman lebarnya.

“Ayo sayang.” Ajak Nico ke sudut lalin dari ruangan itu. Caca menatap tajam kepergian sahabatnya. Ia membuang nafas kasar melihat sahabatnya. Sebuah tepukan membuatnya terkejut. Ternyata pelakunya adalah yuda, saat itu senyuman lebar terbit di wajah caca.

“Ayo kita cari baju couple juga Ca.” ajak yuda sambil menarik tangan wanita itu. Sedangkan tatapan caca masih kearah sahabatnya.

“Dasar manusia bodoh.”

1
ꉣꏂꂵꃳꋬꉔꋬ
iye betol kek, si reina ini saking baiknya sampai begok
ꉣꏂꂵꃳꋬꉔꋬ
si reina begok apa gimana sih
kalea rizuky
niko ini maunya apa plin plan amat bukannya dia blg cinta jalang lara ya
kalea rizuky
laki. serakah dih najis
kalea rizuky
waduh ngapain sik niko
kalea rizuky
ini flasback kan
kalea rizuky
muak bukannya lu suka sama. mawar busuk ya hehehehe
kalea rizuky
egois dasar tukang selingkuh
ꉣꏂꂵꃳꋬꉔꋬ
idih nyalahin reina bodoh, lu yang gak tegas, dih!
ꉣꏂꂵꃳꋬꉔꋬ
dih najis!, serakah banget
ꉣꏂꂵꃳꋬꉔꋬ
wah wah, ternyata ada cerita lagi nih
Gedang Raja
Luar biasa
<( ̄︶ ̄)↗
lanjoooooooooooooooooottttttttttt ⚡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!