Rahul adalah Seorang pemuda tingkat kelas bawah, tidak sengaja memperoleh bokor kecil dan mengubah segalanya.
Ia menguasai jalan kultivasi, pengobatan, teknik abadi yang mengguncang langit dan bumi.
Simak jalan ceritanya, lucu, lugu, penuh trik dan intrik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wang Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ashraf....
Bagian 32.
Tiba tiba Lumia berkomentar.
"Wah Pretty, kalian?"
"Ini asli banget, jangan jangan bukan cuma pura pura" Tambah Lanin sambil tersenyum penuh arti. Mereka terus berbisik bisik.
Pretty melototi kedua sahabatnya.
"Aku mana suka bajingan seperti Rahul!"
"Eh Rahul, hati hati iya..Lihat cowok yang ada di sana yang pakai baju putih itu. Itu Asraf, salah satu tuan muda keluarga Raf di kota Mumbay ini dan dia selalu mengejar ngejar Pretty"
"Kamu mungkin pasti kena masalah.. Hahaha?" Kata Lanin sambil tertawa.
"Kamu tau ngak, dia itu jago beladiri. Katanya sih sepuluh dua puluh orang dia sikap sendirian" Tambah Lumia.
"Orangnya emosional, dia tidak suka ada orang yang merebut miliknya dan dia tidak suka menggu orang lemah"
"Kalau kamu ngak tahan, mending nyerah aja. Biasanya dia ngak kejam kok kalau lawannya nyerah" Sambung Lanin.
Rahul melirik kearah Pretty dan berkata.
"Aku tahu, kamu selalu saja membawa masalah untukku. Dari tadi aku sudah menduganya"
Namun di dalam hatinya merasa geli.
"Apa sih beladiri? Bukankah waktu itu Mithun dan kawan kawannya jago beladiri dan mereka tidak bisa berbuat apa apa?"
Gumam Rahul dan soal kekuatan ia tidak takut.
"Kamu itu Cerewet amat sih!" Ujar Pretty pada kedua sahabatnya itu.
Tak lama kemudian pemuda yang di sebut Asraf itu berjalan mendekat.
Sorot matanya tidak bersahabat dan saat dia bertanya pada Pretty dengan nada berat.
"Pretty! Siapa anak ini?" Tanya Asraf, matanya memancarkan permusuhan.
Tapi Rahul tidak menggubrisnya.
Hal itu semakin membuat Asraf semakin marah.
Wajah Pretty langsung berubah dingin dan berkata.
"Asraf, dia itu pacarku, Namanya Rahul. Kalau kau datang ke rumahku malam ini sebagai tamu, aku menerimamu. Tapi jika kau berniat membikin keributan sebaiknya kau pergi dari sini"
"Aku ngak mengundangmu kemari dan satu lagi jangan panggil aku Pretty, panggil aku Nona Pretty, okey!"
Ucapan pretty dan tegas, ia tidak ragu menunjukkan sikap pada orang yang tidak di sukainya.
Asraf tampak gemetar karena amarah setelah mendengar kata kata Pretty dengan suara lantang ia berseru.
"Nona Pretty, meski kau tidak mau melihatku, tidak perlu sampai membawa gelandangan ini untuk membuatku marah, bukan?"
Ia menatap Rahul dengan hina dan berkata kepada Pretty.
"Aku tidak melihat sedikitpun dari dia lebih baik dari aku, seluruh tubuhnya di penuhi dengan barang pasar kaki lima"
"Lihat, tubuhnya nampak seperti pecundang sejati, kalau kau ingin cari pacar. Carilah yang bermerek sedikit seperti aku!"
"Anak ini, apa apaan, memalukan!"
Wajah pretty memerah karena marah, ia khawatir karena kata kata kasar Asraf melukai harga diri Rahul.
Untuk pertama kalinya ia memaki Asraf, bahkan dirinya sendiri tidak paham kenapa begitu peduli pada Rahul.
"Asraf kau sudah keterlaluan, keluar dari rumahku! Siapa yang jadi pacarku itu urusanku sendiri, tidak usah kau ikut campur. Aku tidak pernah ikut campur urusan mu!"
Asraf malah semakin arogan dan berkata.
"Baik, baiklah Pretty. Kau berani memaki aku dan juga mengusir aku dari sini. Baik...Itu sangat baik! Aku tidak akan pergi dari sini malam ini"
"Aku ingin lihat apa yang bisa kau lakukan. Aku datang kesini menjenguk kakek Singh. Jangan lupa Kakek Singh sendiri yang telah berjanji pada Kakekku untuk menikahkanmu dengan aku!"
Ucap Asraf menyebut dua tokoh tua dari masing masing pihak.
Simak kelanjutan kisah cerita ini pada episode salanjutnya, Bersambung.