Pernikahan yang begitu dijaga oleh Olivia harus hancur karena sang suami menduakannya, lebih parah lagi sang suami selingkuh dengan anak magang di tempat mereka bekerja, Olivia tentu saja tidak terima, ia memutuskan untuk bercerai dari sang suami.
Setelah bercerai, Olivia tidak tinggal diam, ia memikirkan rencana untuk membalas sakit hati yang ia alami, Olivia dengan sengaja mendekati seorang pria yang statusnya lebih tinggi dari mantan suaminya.
Bagaimana kelanjutannya? apa yang direncanakan Olivia? siapakah pria yang didekati Olivia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perjodohan
Hari ini adalah hari pernikahan Elard dan Olivia, acara benar-benar diadakan secara sederhana seperti yang diinginkan Olivia, tidak banyak tamu yang diundang hanya beberapa kerabat dekat dari keluarga mereka saja bahkan acara pemberkatan hanya dihadiri oleh keluarga inti dari Elard dan Olivia.
Setelah pemberkatan, Elard dan Olivia mengadakan pesta kecil-kecilan di salah satu villa keluarga Evandra, villa tersebut tentunya bukanlah villa kecil karena nyatanya villa tersebut menjadi salah satu villa termahal di negara A, villa tersebut begitu luas karena disana juga terdapat perkebunan anggur milik keluarga Evandra.
Elard dan Olivia tengah duduk berdua dan tengah melihat keluarga dan kerabatnya menikmati pesta kecil-kecilan yang mereka adakan.
"Selamat ya, akhirnya lo nikah juga," ucap Felix.
"Gue udah nikah dua kali, lo masih aja main gak jelas," ucap Elard.
"Ck, Mentang-mentang udah nikah ya lo, eh btw, cewek yang pakai dress biru itu temen lo ya, Liv?" tanya Felix pada Olivia.
"Iya, itu sahabatku, kenapa emangnya?" tanya Olivia.
"Boleh kali kenalin ke gue," ucap Felix.
"Jangan, kalau kamu kenalin Freya ke dia, Freya bakal rugi," ucap Elard.
"Kenapa?" tanya Olivia.
"Felix udah gak perjaka," jawab Elard.
"Kurang ajar lo, harusnya lo kasih dukungan ke gue," ucap Felix.
"Gak boleh, kasihan sahabatku kalau dapat kamu," ucap Olivia.
"Jodohin sama Ryan aja, dia anak baik-baik," ucap Elard.
"Yang mana orangnya?" tanya Olivia.
"Itu yang ngobrol sama Vano," ucap Elard dengan menunjuk Ryan dan Vano yang tak jauh dari mereka.
"Ganteng banget, kalau dia sih aku yakin Freya mau," ucap Olivia yang menatap kagum wajah tampan Ryan.
Elard yang melihat Olivia kagum pada Ryan pun cemburu. Elard menarik dagu Olivia agar menatap wajahnya.
"Gantengan mana sama suami kamu ini?" tanya Elard.
Olivia akui, jika Elard lebih tampan dari Ryan, Elard memilih wajah tegas dan tampan bak dewa. Sedangkan, Ryan memiliki wajah yang terlihat tenang.
"Gantengan kamu dong," ucap Olivia.
"Jangan mesra-mesraan di depan gue bisa gak sih, Jadi iri gue. Harusnya tadi gue bawa salah satu cewek gue," ucap Felix.
"Pergi sana," usir Elard.
"Mentang-mentang udah nikah, gue diusir," omel Felix, namun meskipun begitu Felix tetap pergi meninggalkan Elard dan Olivia.
Setelah kepergian Felix, banyak tamu yang juga menghampiri Elard dan Olivia, mereka mengucapkan selamat atas pernikahan keduanya.
"Oliv, gila ini pesta kecil-kecilan, tapi tamunya gak kaleng-kaleng," ucap Freya.
"Yang, katanya kamu mau kenalin Freya ke temen kamu, cepetan mumpung Freya disini," bisik Olivia pada Elard.
Elard pun pergi memanggil Ryan, "Kemana suami lo?" tanya Freya.
"Gak tau," jawab Olivia.
Tak lama setelah itu, Elard datang, ia tidak sendirian karena dia bersma seorang pria yang entahlah Freya tidak mengenal pria itu.
"Freya, kenalin ini Ryan, dia sahabatku," ucap Elard.
Freya menatap bingung pada Elard dan juga Ryan, ia tidak tau harus merespon apa sehingga Freya hanya tersenyum.
"Yan," panggil Elard.
"Apa?" tanya Ryan, yang juga bingung karena tiba-tiba saja Elard membawanya.
"Kenalan," jawab Elard.
"Gak jelas lo, gue tadi masih enak ngobrol sama Vano, lo main tarik aja kesini," jawab Ryan.
"Ngobrol sama Vano nanti aja, lo kenalan sama Freya dulu, gue pikir kalian berdua cocok," ucap Elard.
"Jadi ceritanya lo lagi jodohin gue sama cewek ini?" tanya Ryan.
"Hem," jawab Elard.
"Gue gak mau dijodohin, gue bisa cari cewek sendiri," bisik Ryan.
"Udah sih, coba dulu kenalan. Kalau tetep gak cocok, lo boleh cari yang lain," bisik Elard.
"Yaudah iya," bisik Ryan.
"Ayo kita pergi dari sini, kita ngobrol berdua," ajak Ryan.
"Gak mau, aku disini aja sama Olivia," jawab Freya.
"Lo sama Ryan aja, gue mau berduaan sama suami gue," ucap Olivia.
"Gak asik lo," ucap Freya.
"Ayo," ajak Ryan lagi.
Setelah itu, Freya pun pergi bersama Ryan dan mereka mengobrol, tidak lebih tepatnya mereka diam karena tidak ada yang membuka suara dan mereka hanya duduk bersebelahan.
"Kamu yakin Ryan itu anak baik?" tanya Olivia.
"Yakin, mungkin karena Ryan belum berpengalaman makanya dia kaku gitu. Tapi, Ryan ini orangnya blak-blakan, aku juga gak. isa pastikan kalau dia mau sama sahabat kamu," ucap Elard.
"Ternyata kamu sama Ryan sama ya," ucap Olivia
"Sama? maksudnya?" tanya Elard.
"Sama-sama cuek, dulu aja kamu cuek sama aku," ucap Olivia.
"Itu dulu sayang, sekarang kan aku gak cuek sama kamu," ucap Elard.
"Iya lah. sekarang udah nikah jadi gak boleh cuek sama aku," ucap Olivia.
Dissi lain, suasana antara Ryan dan Freya begitu canggung, mereka hanya diam tidak ada yang bersuara. Freya yang merasa tidak nyaman pun memutuskan pergi dari tempat itu dan mencari tempat lain, sedangkan Ryan yang sejak tadi diam pun tudak menyadari jika Freya pergi meninggalkannya.
"Namamu Freya kan, maaf aku tiba-tiba aja kamu kesini, semua ini ulah Elard, dia ingin menjodohkan kita. Tapi. maaf, aku tidak bisa menerima perjodohan ini karena aku belum siap untuk memiliki hubungan dengan siapapun, aku harap kamu mengerti, tapi karena kamu sahabatnya Olivia istrinya Elard, maka kamu bisa anggap aku teman," ucap Ryan.
Namun, karena cukup lama Ryan tidak mendapat jawaban dari Freya, ia pun melihat kesamping dan tidak mendapati perempuan itu.
"Loh kemana dia?" tanya Ryan lalu melihat sekelilingnya dan pandangannya tertuju pada Freya yang tengah mengobrol dengan Felix dan Max.
Freya tampak tertawa bahagia ditengah obrolannya, tawa Freya berhasil terbingkai dalam mata Ryan dan tanpa sadar, Ryan tersenyum melihat tawa Freya.
"Kenapa gue senyum?" tanya Ryan, ketika ia sadar telah tersenyum melihat tawa Freya.
"Yan, sini," panggil Max.
Ryan pun menghampiri mereka, "Ada apa?" tanya Ryan.
"Kenalin ini Freya, sahabatnya Olivia," ucap Max.
"Aku udah kenalan tadi sama Ryan," ucap Freya.
"Freya nih cocok sama kita, dia asik banget," ucap Max.
"Biasa aja sih," ucap Freya yang begitu malu karena dipuji oleh Max.
"Nanti pulang bareng siapa? gue anterin boleh?" tanya Felix.
"Aku bawa mobil sendiri sih," ucap Freya.
"Kok bawa mobil sih," protes Felix.
"Aku punya mobil dan aku bisa bawa mobil, jadi ya wajar dong kalau aku bawa mobil," ucap Freya.
"Mirip banget sama Olivia," ucap Max.
"Banyak banget yang bilang kayak gitu, aku sama Olivia sering dikira saudara kembar karena sifatku sama dia sama," ucap Freya.
"Jangan lihatin gitu, kalau tertarik gas deketin sebelum buaya darat Felix deketin duluan. nanti kalau udah dideketin Felix, lo nyesel lagi," bisik Max ketika melihat Ryan yang terus menatap Freya.
.
.
.
Bersambung.....
smart thor!
suka banget dg karakter Olivia👍❤