Dikhianati kekasihnya, dijual oleh bibinya demi mendapatkan uang untuk biaya pengobatan sang ibu, membuat Elara terjebak dalam hubungan yang rumit.
Dia terpaksa menjadi wanita pemuas nafsu seorang taipan kaya raya, yang arogan, dingin, dan kejam.
Parahnya, status Elara yang sudah sah sebagai istri Eden Dwight tidak boleh diketahui publik.
Bagaimanakah kisah mereka selanjutnya? yuk simak. Jangan lupa tinggalkan like, komen, dan vote jika kalian suka ceritanya ❣️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RatuElla11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Koma
Elara sudah membersihkan diri dan berganti pakaian. Penampilannya saat ini sedikit lebih baik dari sebelumnya. Dia memakai dress hijau coral dengan balutan cardigan berwarna broken white.
Sementara pakaian yang dia pakai sebelumnya sudah dia cuci dan dia jemur didalam kamar mandi.
Elara pun bergegas turun untuk kembali menemui Eden. Beberapa saat lalu Lander menghubunginya melalui ponsel Eden yang dia pegang.
Lander bilang, dokter berhasil mengeluarkan enam peluru dari tubuh Eden saat operasi. Namun kondisi Eden tak serta-merta membaik.
Eden masih kritis karena kehilangan banyak darah. Eden mengalami koma dan saat ini sedang berada didalam ruang ICU.
Mendengar kabar tersebut jantung Elara seakan berhenti berdetak.
Eden koma.
Elara mempercepat langkahnya bahkan sedikit berlari kecil ketika dirinya keluar dari lift.
Namun tiba-tiba langkah Elara terhenti saat melihat siapa sosok yang berada tak begitu jauh didepannya.
Tuan Wilson.
Wajah Elara memucat. Jelas dia belum siap bertemu dengan mertuanya tersebut. Apalagi dalam keadaan seperti ini.
Tuan Wilson yang tengah berbincang bersama Lander dan dokter bedah yang menangani Eden langsung menoleh saat merasa ada pergerakan dari arah samping kanannya.
Dan seketika air mukanya berubah merah padam saat melihat sosok perempuan yang sangat ingin dia singkirkan.
Jalang itu.
Tuan Wilson menoleh kembali pada dokter untuk izin sebentar. Sang dokter mengangguk dan tak keberatan lantas kemudian dia berlalu dari sana.
Setelah kepergian sang dokter, dengan langkah lebar Tuan Wilson menghampiri Elara, diikuti oleh Lander dibelakangnya.
Lander tentu merasa was-was sebab sang nona datang disaat yang tidak tepat.
Dan benar dugaan Lander, tiba-tiba ...
Plak!
Tanpa peringatan Tuan Wilson melayangkan tangannya pada pipi Elara ketika jarak mereka sudah dekat, membuat Elara didera shock luar biasa.
"Jalang sialan! Apa yang kau lakukan disini hah?!" sentak Tuan Wilson. Darahnya langsung mendidih saat melihat wanita yang sudah membuat putranya sekarat ada didepan matanya.
Lander yang melihat tindakan Tuan Wilson, segera menjadi tameng Elara, merentangkan kedua tangannya dan berdiri berhadapan dengan Tuan Wilson.
"Tuan! Apa yang anda lakukan?!"
Tuan Wilson tampak menggeram marah.
"Minggir kau!"
Dengan tegas Lander menggeleng.
"Tidak Tuan, bagaimanapun Nona Elara adalah istri Tuan Eden. Anda tidak pantas memperlakukannya seperti ini." ucap Lander mencoba menyadarkan ayah tuannya.
Namun reaksi Tuan Wilson justru semakin murka.
"Kau membelanya?"
"Ya Tuan."
Dan..
Plak!
Tuan Wilson memberi tamparan keras pada Lander.
"Kau membela wanita jalang yang sudah membuat putraku sekarat?! Bahkan meski aku menamparnya berkali-kali pun itu tidak akan sepadan dengan nyawa putraku! Bisa-bisanya putraku mempertaruhkan nyawa hanya untuk menyelamatkan seonggok sampah yang tak berharga!"
"Tuan!"
"Diam kau!"
Netra Tuan Wilson melirik kearah Elara yang berdiri dibelakang Lander. Perempuan itu tampak diam menunduk menahan tangis sembari memegangi pipinya.
"Dan kau wanita sialan! Enyah kau dari sini! Tinggalkan putraku dan seluruh fasilitas yang dia berikan kepadamu! Kau sama sekali tidak layak menerimanya. Perempuan penghibur klub malam sepertimu ingin merangkak menjadi Nyonya Dwight?! Jangan mimpi!" desis Tuan Wilson.
"Bawa dia pergi sekarang juga, singkirkan sejauh mungkin dan jangan biarkan dia kembali kerumah putraku! Jika tidak, aku akan menyuruh orangku untuk melakukan hal yang tidak akan pernah dia bayangkan sebelumnya!" titah Tuan Wilson tegas pada Lander.
Setelah memberikan ancamannya, Tuan Wilson pun segera berbalik badan meninggalkan Elara dan Lander.
Saat Tuan Wilson sudah melangkah jauh, barulah Lander memutar tubuhnya menghadap Elara.
"Nona, anda tidak apa-apa?" Lander bertanya dengan nada khawatir.
Elara menyeka air matanya, lalu mencoba tersenyum meski hatinya tidak baik-baik saja setelah mendapat hinaan dari Tuan Wilson.
"Ya, aku tidak apa-apa Lander."
"Maafkan saya, Nona. Tuan Besar baru saja tiba dan saya tidak sempat mengabari anda. Saya harap anda tidak masukkan kehati perkataan Tuan Besar. Beliau hanya sedang kalut karena keadaan Tuan Eden."
Tidak Lander, jelas-jelas Tuan Wilson membenciku.
"Tenang saja Lander, aku tidak apa-apa. Bolehkah aku melihat Eden sebentar?" Elara mencoba mengalihkan pembicaraan.
Ekspresi Lander tampak ragu. Sebab Tuan Wilson pun hendak menjenguk putranya diruang ICU.
"Nona, maafkan saya. Saya rasa anda tidak dapat menjenguk Tuan Eden sekarang. Anda tahu bukan."
Elara terdiam jelas dia paham maksud Lander.
"Jika anda mau, anda bisa menjenguk tuan besok pagi. Saya yakin Tuan Besar pasti sudah pulang untuk mengurus pemakaman Tuan Arash, jadi anda bisa leluasa menjenguk Tuan Eden. Bagaimana?" usul Lander.
Elara tampak berpikir sejenak. Lalu menghela napasnya dan mengangguk pasrah.
"Baiklah, aku akan menjenguk Eden besok pagi."
🌿🌿🌿
Didalam ruang ICU itu, Tuan Wilson yang duduk disisi brangkar menatap putranya yang terbaring koma dengan perasaan yang sulit dijabarkan.
Sudah lama dia dan sang putra hidup dalam perseteruan. Meski sifat mereka sama-sama keras, jelas dalam lubuk hatinya Tuan Wilson menyayangi Eden.
Eden dan Edgar adalah anak hasil dari pernikahan bisnisnya bersama Emily. Meski Wilson tidak mencintai Emily, namun dia menyayangi kedua putranya, yang mewarisi darahnya.
Semenjak Edgar mengalami kecelakaan dan lumpuh permanen, hanya Eden satu-satunya putra yang bisa dia andalkan.
Wilson berharap Eden mengikuti jejaknya. Menjalani pernikahan bisnis bersama wanita dengan latar belakang keluarga yang sama-sama kuat yang akan membuat perusahaan mereka semakin kokoh tak tertandingi oleh perusahaan manapun.
Itulah yang dilakukan keluarga Dwight secara turun-temurun hingga sampai akhirnya perusahaan mereka menjadi besar dan memiliki anak cabang yang tersebar diberbagai negara maju.
Awalnya Wilson berhasil memaksa Eden menikah dengan Alexa. Dibawah ancamannya yang akan mencoret Eden sebagai ahli waris satu-satunya, akhirnya Eden pun setuju.
Alasan Eden setuju adalah karena dia tidak mau jika jalang ayahnya dan juga putranya itu menikmati harta kekayaan keluarga Dwight yang juga ada harta ibunya.
Namun siapa sangka, setelah mendapatkan haknya, Eden mencoba membangkang!
Diam-diam putranya menikahi seorang jalang, menceraikan Alexa, lalu menginginkan keturunan dari jalang itu?! Jelas dia tidak akan menyetujuinya sampai kapanpun!
Dia tidak akan membiarkan darah keluarga Dwight bercampur dengan darah seorang pelacur.
🌿🌿🌿
Hari beranjak pagi. Elara sudah rapi dan siap untuk menjenguk Eden. Sebelum keluar dari kamar, Elara melihat dirinya didalam pantulan cermin meja rias.
Matanya tampak sembab karena semalaman dirinya tidak bisa tidur dan terus menangis memikirkan Eden dan juga mengingat kata-kata terakhir suaminya sebelum sang suami kehilangan kesadaran.
Elara...aku...aku mencintaimu.
Jelas Elara tak menduga Eden akan mengatakan itu.
Benarkah Eden mencintainya?
Namun tak lama kata-kata Eden tergantikan oleh hinaan Tuan Wilson yang menyakitkan.
Bisa-bisanya putraku mempertaruhkan nyawa hanya untuk menyelamatkan seonggok sampah tak berharga!
Perempuan penghibur klub malam sepertimu ingin merangkak menjadi Nyonya Dwight?! Jangan mimpi!
Hinaan-hinaan tersebut langsung membuat hati Elara tertohok dan kembali sadar diri. Dia harus tahu siapa dirinya dan siapa Eden.
Lagipula bukankah sejak awal mula dia memang ingin lepas dari Eden? Dia bahkan sempat terpikir untuk meminta bantuan Arash.
Sekarang setelah semua jalannya terbuka, justru keadaan berbalik 180 derajat. Dia tidak bisa meninggalkan lelaki berstatus suaminya itu dan memilih tetap tinggal demi menebus rasa bersalahnya.
Namun sebelum niatnya terlaksana, Tuan Wilson lebih dulu mengancam dan mengusirnya dari kehidupan Eden.
Tentu saja tak ada yang bisa dia lakukan selain mengikuti kemauan ayah dari suaminya itu.
Dan mungkin ini akan jadi pertemuan terakhirnya dengan Eden.
Elara menghapus air matanya yang tiba-tiba mengalir. Elara pun bergegas pergi keruang ICU dimana Eden berada.
Dia membuka pintu ruangan itu dengan perlahan setelah memastikan dari kaca pintu bahwa tak ada siapapun didalam sana. Elara melangkah masuk dan berjalan menghampiri suaminya.
Lantas dia berdiri disisi brangkar dan mengusap lembut wajah Eden. Wajah yang biasanya terlihat tegas dan angkuh itu kini tampak pucat dengan mata terpejam.
Bahkan untuk bernapas, Eden bergantung pada masker oksigen.
Eden yang Elara lihat saat ini begitu lemah.
Lalu bagaimana mungkin dia meninggalkan Eden dalam keadaan seperti ini?
Elara memeluk tubuh Eden, menaruh kepalanya didada lelaki itu dengan isak tertahan.
"Maafkan aku Eden, maaf, karena diriku kau jadi seperti ini. Maaf karena aku tak bisa berada disisimu dalam masa sulitmu. Maafkan aku...aku terpaksa pergi. Aku akan sangat merindukanmu."
*
To be continued
Haloo jangan lupa tinggalkan like, komen, hadiah, vote dan ulasannya. Terimakasih ❣️🌿
Eden kamu akan segera menjadi seorang ayah semoga elara juga secepatnya memberi tau kehamilannya pada Eden jadi tidak sabar menunggu esok hari Thor menunggu lanjutannya
Eden /Heart/ elara aku suka banget sama pasangan ini Thor 🤭🤭
jadi gak sabar nunggu lanjutannya Thor ....
sebenarnya aku lebih suka gambar yang dulu sih Thor gambar no 2 ..
Eden yah ?? pasti salah paham lagi ini tapi semoga aja Eden bisa berpikir jernih ...
kira² bakal terjadi salah paham gak yah kalau Eden sudah sembuh nanti dan bertemu dengan elara tapi ada nero di sana hemm /Smug/