NovelToon NovelToon
ISTRI KANDUNG

ISTRI KANDUNG

Status: tamat
Genre:Perjodohan / Cinta Terlarang / Keluarga / Angst / Romansa / Dark Romance / Tamat
Popularitas:143.1k
Nilai: 5
Nama Author: Vebi_Gusriyeni

‼️DILARANG ATM & PLAGIAT. KALAU MAU JADI PENULIS PIKIRKAN SAJA ALUR SENDIRI, JANGAN SUKA NYOLONG PIKIRAN PENULIS LAIN‼️

Penolakan Aster Zila Altair terhadap perjodohan antara dirinya dengan Leander membuat kedua pihak keluarga kaget. Pasalnya semua orang terutama di dunia bisnis mereka sudah tahu kalau keluarga Altair dan Ganendra akan menjalin ikatan pernikahan.

Untuk menghindari pandangan buruk dan rasa malu, Jedan Altair memaksa anak bungsunya untuk menggantikan sang kakak.

Liona Belrose terpaksa menyerahkan diri pada Leander Ganendra sebagai pengantin pengganti.

"Saya tidak menginginkan pernikahan ini, begitu juga dengan kamu, Liona. Jadi, jaga batasan kita dan saya mengharamkan cinta dalam pernikahan ini."_Leander Arsalan Ganendra.

"Saya tidak meminta hal ini, tapi saya tidak pernah memiliki kesempatan untuk memilih sepanjang hidup saya."_Liona Belrose Altair.

_ISTRI KANDUNG_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi_Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32 : Berbaikan

“Mama sudah tau mengenai hal ini, Leand. Saat Luciana datang, dia memberikan semua bukti pada Mama dan Karina yang menyatakan bahwa Liona bukan anak kandung dari Jedan. Ditambah oleh pengakuan Aster yang direkam oleh Luciana, sebelum ke kampus Liona. Mama mendatangi Jedan dan Samaira, mereka menyatakan kebenarannya dan meminta maaf.” Leander tampak biasa dengan pengakuan ibunya itu.

Sebab dari awal dia memberitahu, reaksi Gita dan Karina terlihat biasa saja.

“Jadi? Mama tidak akan mempermasalahkan siapa Liona?”

“Tidak. Mungkin dulu akan sangat berat menerima semua ini, tapi sekarang ... semua berbeda. Liona bagian dari keluarga ini dan dia istrimu. Dia menantuku, aku menyayangi dia sepenuh hati, kami tidak akan mempermasalahkannya.” Leander menari sudut bibirnya membentuk senyuman dan mengetuk-ngetukkan jari ke meja makan.

Semua anggota keluarganya juga tampak tidak mempermasalahkan hal itu.

“Jadi adik iparku murung hanya karena ini? Sepele sekali,” ledek Galen diiringi tawa mereka semua.

“Dia tipikal pemikir yang selalu dijadikan beban. Semalaman dia tidak tidur hanya karena mimpi buruk, dia tidak mau bercerai begitu pun aku.” Leander berseloroh dengan senyumannya.

“Biar aku yang ke kampusnya, hitung-hitung untuk menghibur kakak iparku.” Leander langsung memberikan tatapan tajam pada Tristan.

“Aku yang akan ke sana. Berani kau menemui istriku seorang diri, aku patahkan kakimu,” ancam Leander dengan tangan menggenggam gelas dengan kuat.

“Ohoo ... Si paling posesif mulai beraksi,” ledek Tristan yang disambut tawa kembali oleh mereka semua.

Selesai perbincangan kecil itu, Leander bergegas menemui Liona ke kampusnya. Dia sangat tahu kalau Liona tidak ada kelas pagi ini.

Liona sendiri memilih berhenti di sebuah taman kota, masih sangat sepi karena masih pagi. Dia memilih untuk menenangkan diri karena tadi Leander meminta agar dia pergi lebih dulu. Memberikan waktu untuk Leander berbicara pada keluarganya.

Liona sendiri tidak tahu apa yang dibicarakan, dia juga tidak ingin ikut campur urusan keluarga Leander lebih dalam.

“Liona.” Perempuan itu terperanjat kaget saat seseorang menyapa sambil menepuk bahunya.

“Arsen,” lirihnya ketika mendongakkan kepala. Arsen mengitari bangku taman dan duduk di sebelah Liona.

Liona merasa takut, sangat takut. Pasalnya Arsen selalu menyiksa dia kalau bertemu, mau dia salah atau pun tidak.

Arsen tidak memulai percakapan apapun, ia menopang kedua siku ke kedua pahanya dan menatap Liona dengan serius. Sementara Liona hanya menundukkan kepala karena takut.

“Apa Aster mengusikmu?” Liona menggeleng pelan tanpa bersuara, terdengar Arsen menghela napas dan memegang bahu Liona.

“Dia sudah memberitahu Luciana mengenai identitasmu dan Luciana juga sudah memberitahu keluarga Leander siapa kamu, Liona.” Perkataan Arsen sukses membuat Liona kaget dan membelalakkan matanya.

“Hah? Kapan?”

“Luciana mendatangi Aster sehari setelah Leander ke rumah waktu memberi peringatan. Aster yang kesal langsung membocorkan semuanya pada Luciana hingga Luciana menceritakan pada Gita. Identitasmu sudah terbongkar, Liona.”

Liona memegangi dadanya yang terasa semakin sesak, air mata yang dia tahan dari tadi kembali bercucuran. Arsen langsung merangkul adik tirinya dan membawa Liona dalam pelukannya.

“Aku hancur,” tangis Liona dalam pelukan itu, Arsen berusaha menenangkan dengan mengusap kepala Liona.

“Keluarga Leander menerima kamu, Lio. Mereka tidak mempermasalahkan identitas kamu, Gita sendiri yang datang ke rumah menemui kami dan dia tidak masalah dengan hal itu. Asalkan dari pihak luar, semua disembunyikan.” Liona melepaskan pelukan Arsen dan menatap kakaknya itu.

“Apa benar?”

“Benar dan kamu tidak hancur sama sekali. Mereka menyayangimu, tadi aku berniat menemuimu di mansion tapi aku lihat kamu berangkat sendiri, makanya aku ikuti dan ternyata kamu di sini.” Arsen menghapus air mata adiknya itu dengan ibu jari.

“Iya, dan kenapa kamu tiba-tiba baik padaku?” tanya Liona dengan ragu, karena kebaikan Arsen cukup mendadak baginya.

“Aku menemuimu sekalian untuk meminta maaf.” Arsen menceritakan hasutan yang dia terima selama ini dari Shailee, Liona paham dan menganggukkan kepala.

“Mau memaafkan aku?” Arsen mengulurkan tangannya dan disambut oleh Liona.

“Tentu,” balasnya dengan senyum kecil.

“Aku tidak akan membiarkan siapa pun merusak kebahagiaan kamu, Liona. Walau pun pelakunya adalah adikku sendiri, kamu berhak bahagia dengan keluargamu dan untuk identitas, tidak perlu dipikirkan lagi.”

“Tapi aku masih takut. Takut kalau nanti mereka merasa aku membohongi mereka.”

“Semuanya sudah dijelaskan, bahwa kami yang memaksa kamu masuk ke dalam hubungan ini.”

“Terima kasih, Arsen. Aku benar-benar lega sekarang.”

“Oke. Apa boleh aku memelukmu lagi?” Liona mengangguk dan memeluk erat Arsen.

Pelukan itu terasa hangat seperti lima tahun yang lalu. Saat Arsen begitu menyayangi dan memanjakan dia. Sebelum hasutan keji memenuhi pikiran dan hati Arsen sendiri.

Leander berhenti di titik lokasi istrinya dan begitu panas melihat keakraban Arsen dan Liona. Secara, dia tahu kalau Liona tidak dekat dengan pria itu, ditambah lagi dia pernah melihat video penyiksaan yang dilakukan Arsen pada Liona.

Leander melangkah dengan tenang mendekati mereka, tanpa dia sangka. Arsen malah mencium kening Liona dengan hangat, bukan main panas hati Leander melihat semua itu. Tangannya mengepal di sisi tubuhnya dan rahangnya ikut mengeras.

“Liona.” Suara berat itu akhirnya memanggil.

Liona menoleh begitu pula Arsen, mereka tersenyum pada Leander seakan tak terjadi apapun.

“Kenapa di sini?” tanya Liona heran.

“Kenapa? Aku mau nemui kamu lah, memang apalagi?” Liona bisa melihat wajah suaminya sangat tidak bersahabat.

“Dan kamu, kenapa bisa di sini?” tanya Leander pada Arsen dengan tatapan mautnya.

“Aku ke sini memberitahu sesuatu pada adikku dan juga memperbaiki hubungan.”

“Hubungan?” Seketika kening Leander berkerut karena bingung.

“Iya, Leand. Kami baikan setelah lima tahun selalu salah paham.” Leander menatap tak suka pada istrinya karena menganggap Liona membela Arsen.

“Sudahlah, ayo ke kampus. Aku akan temani kamu hari ini, seharian penuh denganmu,” tekan Leander lalu menggenggam tangan istrinya.

“Eum Liona,” panggil Arsen yang membuat Leander kesal sambil memejamkan matanya.

Mereka berdua berbalik badan menatap Arsen yang masih berdiri dengan senyumannya.

“Ya,” jawab Liona.

“Besok biar aku yang menjemputmu, kita tidak usah bertemu di luar. Kamu tunggu saja di rumah, ya.” Liona mengangguk dan tersenyum.

“Menjemput? Mau ke mana kalian?” sanggah Leander menatap mereka bergantian.

“Arsen ingin mengajak aku jalan-jalan besok, sekalian kita mau ngobrol biasa. Boleh, kan?” Leander memberikan gelengan kepala.

“Besok hari libur, aku akan membawamu pergi dan hanya kita berdua. Tidak boleh pergi dengan siapa pun. Tidak boleh berduaan dengan pria mana pun selain aku. Paham?” Liona membulatkan matanya.

“Hei, kau berlebihan Leander. Liona itu adikku dan —”

“Dan dia istriku, aku yang lebih berhak menentukan dia boleh pergi atau tidak,” potong Leander dengan cepat. Dari nada bicaranya menunjukkan bahwa dia tengah meredam amarah.

1
Iguana Scrub
Gita gita, perangaimu buat emosi
Iguana Scrub
berharap ada cerita lanjutan yang mereka berdua ini bersatu
Khadijah Jaelani
Gita udh terima karma dengan kehilangan dua anaknya
Khadijah Jaelani
Kalau aku jadi si Leand bakalan ngelakuin hal yg sama kok, soalnya kehilangan soulmate itu sangat menyakitkan
Iyun Aini
Secara kamu sudah menghancurkan hidup seluruh anakmu
Iyun Aini
selamat berbahagia atas ulahmu sendiri ya Gita
Dinda Kirana
Kak buat season 2 nya dong
Dinda Kirana
Sad ending mereka, bikin nangis kejar aja
Queen Syalla
Nangis banget aku di bagian ini/Sob/
Queen Syalla
Gita datang malah kayak malaikat mau gak sih
Yuri Gunawan
Skrg kalau mau lepas rindu kemana lagi? Keduanya udh gak ada
Yuri Gunawan
Udah puas kayaknya si gita skrg, bukan cuma Liona yg pergi, tapi Leander juga.
Delly Weliru
Benar2 merutuki perbuatan Gita, tau kok maksud dia baik tpi gak gitu juga dong
Delly Weliru
hei hei masih bisa kamu jawab begini?
Kasang Indah
Sesakit itu sampai dia memilih terjun sama anak dan istrinya/Cry/
Kasang Indah
Gausah pake nangis segala deh, gak diperlukan juga tangis itu terlambat
Weni Safir
Sekalinya kehilangan langsung 2 anak si Gita, apa gak makin ancur itu mental
Weni Safir
Percuma nangis begitu kamu, gak guna
Maryam Nushaibah
Leander gak pernah ingkar sama perkataan dia sendiri, contohnya dia bilang gak sanggup hidup tanpa Liona. Ya beneran di susul istrinya/Sob/
Maryam Nushaibah
Mampus aja kamu Gita, gedeg banget sama ini org /Panic/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!