NovelToon NovelToon
REINKARNASI PANGERAN TERSEMBUNYI

REINKARNASI PANGERAN TERSEMBUNYI

Status: tamat
Genre:Action / Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Ilmu Kanuragan / Penyelamat / Tamat
Popularitas:12.9k
Nilai: 5
Nama Author: Retto fuaia

kenyataan yang menyakitkan, bahwa ia bukanlah putra kandung jendral?. Diberikan kesempatan untuk mengungkapkan kebenaran yang terjadi, dan tentunya akan melakukannya dengan hati-hati. Apakah Lingyun Kai berhasil menyelamatkan keluarga istana?. Temukan jawabannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Retto fuaia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KABAR YANG TERSEBAR

...***...

Keesokan harinya, rumah bordil Leichu sedang ramai, karena mereka menemukan Lingyun Kai dalam keadaan tewas mengenaskan. Berita itu telah sampai ke seluruh Kota Istana. Kini Lingyun Kai berada di kediaman Jendral Xiao Chen Tao untuk disemayamkan.

"Lingyun kai!." Selir Mingmei berlari cepat, mendekati Lingyun Kai yang terbaring kaku di atas tempat tidur. "Lingyun kai!." Hatinya terasa sakit, tidak dapat menahan air matanya agar tidak menangis.

Sementara itu Pangeran Jun Hie hanya bisa mengamati istri selir dari belakang.

"Sepengetahuan ku, mingmei sangat benci pada adiknya." Dalam hati Pangeran Jun Hie heran. "Tapi saat ini ia menangis? Apa yang ia tangiskan?."

"Lingyun kai!." Junfeng juga berlari begitu ia masuk ke kediaman Jendral Xiao Chen Tao. "Lingyun kai!." Hatinya juga terasa sakit, dan sesak. "Kenapa kau jadi seperti ini?!." Teriaknya penuh amarah, ia tak dapat lagi menyembunyikan tangisnya. "Kenapa? Kenapa kau pergi dengan cara seperti ini?!." Dadanya terasa sesak.

"Junfeng." Dalam hati nona muda Daxia merasa simpati melihat suaminya yang sedang meraung menangis karena kematian adiknya.

"Kakak! Apa yang terjadi pada lingyun kai?." Ia menangis sesenggukan, menatap kakaknya dengan perasaan terluka sangat dalam. "Siapa yang telah membunuhnya kak?!."

"Tenanglah junfeng." Selir Mingmei mencoba menahan segala amarah di hatinya. "Aku pasti akan menyelidiki masalah ini, akan aku bunuh dia!." Matanya melirik tajam ke arah Jendral Xiao Chen Tao yang berpura-pura menangis. "Pasti."

"Apa yang harus kita lakukan sekarang kak?." Junfeng mencengkeram kuat lututnya. "Apakah kita harus memakamkannya di kediaman ini?."

"Terpaksa." Selir Mingmei hanya bisa pasrah saja.

Selir Mingmei bangkit, membalikkan badannya, melihat ke arah suaminya yang cemas padanya. Kepalanya terasa sakit, ia hampir tidak bisa berpikir dengan jernih.

"Lingyun kai? Kenapa kau bisa tewas mengenaskan seperti ini?!." Dalam hatinya merasa sesak.

"Istriku!." Pangeran Jun Hie segera menangkap tubuh istrinya agar tidak limbung.

"Kakak!." Junfeng cemas melihat kakaknya yang pingsan.

Pangeran Jun Hie segera menggendong Selir Mingmei. "Ia saya bawa pulang dulu, kalau sudah baikan, nanti saya ke sini lagi." Ia begitu cemas dengan keadaan istrinya.

"Baiklah kakak ipar." Junfeng memberi hormat.

Pangeran Jun Hie meninggalkan kediaman Jendral Xiao Chen Tao, membawa Selir Mingmei agar kembali ke istana.

"Sayang, temani aku mengurus lingyun kai." Junfeng menatap sedih ke arah istrinya.

"Baiklah." Nona muda Daxia memberi hormat.

"Pasti ulah dia, bajingan kau xiao chen tao." Dalam hati Junfeng sangat mengutuk. "Kau telah membunuh pangeran keempat, kau memang bajingan." Hatinya dikuasai amarah. "Semoga kau mendapatkan karma atas apa yang telah kau lakukan." Nafasnya terasa sesak, kepalanya berdenyut kuat memikirkan cara menyampaikan masalah ini pada Kaisar, ayah kandung dari Lingyun Kai.

...***...

Kediaman Menteri Xin Taio, di ruangan baca.

"Hormat hamba tuan." Ia memberi hormat. "Pemuda yang kita cari telah tewas di rumah bordil leichu." Ucapnya dengan perasaan aneh. "Katanya karena wanita berebut ingin tidur dengannya, terjadilah pertengkaran antara para wanita malam di sana." Ia sedikit bergidik ngeri membayangkan itu. "Karena merasa dicampakkan, salah satu wanita malam itu membunuhnya."

"Heh!." Menteri Xin Taio mendengus dingin. "Benar-benar lelaki gigolo murahan, malah tewas dengan cara yang mengenaskan seperti itu?." Hatinya terasa membenci. "Setidaknya anakku terbebas dari gosip murahan seperti itu."

Menteri Xin Taio sangat benci pada Lingyun Kai, merasa senang dengan kabar meninggalnya pemuda itu di rumah bordil Leichu.

"Pergilah, tetap waspada." Ucapnya dengan senyuman kecil.

"Baik tuan." Ia segera meninggalkan ruangan baca.

"Aku ingin lihat, bagaimana reaksi anakku mendengar kabar ini?." Menteri Xin Taio tersenyum aneh.

Sementara itu di kamar nona muda Xin Qian.

"Kabarnya tuan muda lingyun kai di bawa ke kediaman tuan jendral xiao chen tao, untuk segera disemayamkan." Su Yan memberikan informasi itu pada nonanya.

"Tidak mungkin! Tidak mungkin lingyun kai tewas dengan cara seperti itu!." Ia menangis sedih, hatinya terasa sakit.

"Tapi kabar itu telah menyebar ke seluruh kota istana." Balas Su Yan. "Semua orang kini membicarakannya nona muda tertua."

"Hiks! Hiks! Lingyun kai!." Ia tak dapat menahan tangisnya, ia merasa putus asa.

Ingatannya bergentayangan begitu liar mengingat kebersamaannya dengan Lingyun Kai.

"Nona muda tertua." Su Yan merasa simpati.

...***...

Kabar itu juga sampai pada Ratu Kangjian yang baru saja memasuki Kota Istana. Ia langsung menuju kediaman Jendral Xiao Chen Tao, untuk melihat Lingyun Kai untuk yang terakhir kalinya.

"Gusti Ratu." Junfeng memberi hormat.

"Junfeng, apa yang terjadi padanya?." Hatinya terasa sakit. "Kenapa bisa seperti ini?." Air matanya pun tak dapat ia tahan lagi.

"Maafkan hamba Gusti Ratu, hamba tidak bisa menjaga adik lingyun kai dengan baik." Ia berlutut tepat di hadapan Ratu Kangjian. "Sungguh, ampuni kelalaian hamba." Ia bersujud beberapa kali, membenturkan kepalanya di lantai sebagai tanda ia sangat menyesali apa yang telah terjadi.

"Lingyun kai." Ratu Kangjian menangis sedih, hatinya terluka menerima kenyataan bahwa anak yang telah ia besarkan selama sepuluh tahun tewas mengenaskan?.

"Ampuni hamba Gusti Ratu." Junfeng masih melakukan itu.

"Suamiku." Dalam hati nona muda Daxia tidak tega melihat bagaimana suaminya dengan tulus melakukan itu.

Suasana berkabung di kediaman Jendral Xiao Chen Tao sangat kental, air mata mengiringi kepergian Lingyun Kai.

...***...

Nona muda Xin Qian berlari memasuki paviliun Daiyu, hatinya tidak bisa tenang sama sekali.

"Lingyun kai! Lingyun kai!." Ia berteriak keras, berharap ada jawaban dari dalam.

"Nona muda tertua!." Su Yan kesusahan mengejar nona muda Xin Qian yang berlari cepat.

"Lingyun kai! Kau ada di dalam, kan?." Teriknya dengan putus asa.

Brakh!.

Ia buka paksa pintu Paviliun Daiyu, ia berlari ke dalam, menuju kolam pemandian air panas yang biasanya digunakan oleh Lingyun Kai.

"Nona muda tertua!." Su Yan masih berusaha mengejar majikannya.

Nona muda Xin Qian memperhatikan setiap tempat yang ada di ruangan itu, namun matanya masih belum juga menemukan sosok Lingyun Kai, pemuda yang ia cari hampir dua hari ini.

"Lingyun kai, aku telah berhasil membuatkan obat pemulih untukmu." Ia meletakkan obat itu di tepian kolam pemandian air panas. "Kau pasti kembali, kan?." Ia menangis sedih, hatinya terasa dicabik kuku harimau, begitu kuat membuat ia tidak bisa bernafas dengan benar. "Katakan, jika yang meninggal itu bukan kau? Katakan padaku!."

"Nona muda tertua." Su Yan benar-benar tidak tega melihat majikannya yang seperti itu. "Pasti sangat sedih sekali, kehilangan orang yang dicintai." Ia merasa bersimpati.

"Lingyun kai, kembalilah." Dalam hatinya sangat berharap demikian.

Nona muda Xin Qian merasa dunianya telah berhenti, hatinya terasa mati dibawa pergi oleh Lingyun Kai, pemuda yang ia cintai dengan sepenuh hati. Apakah takdir tidak mengizinkan ia untuk merasakan cinta?. Bagaimana kelanjutannya?. Simak kisah selanjutnya.

...***...

1
Nurcahyo Budi Susetyo
jgn lama2 updatenya thor....jd penasaran
Sarah Q. M
Sedikit saran aja kakak author, kalau misalnya ngasih flashback di novel mending dituntaskan dulu deh, jangan dulu balik ke timeline sekarang. Iya, aku tau kalau di live action emang suka begitu dan bisa-bisa aja. Masalahnya ini novel yang setiap perpindahannya aja wajib ada labelnya dulu kayak, "kembali lagi ke masa itu... " atau "Beberapa bulan yang lalu... " dan kalau mau dijeda dulu scene flashbacknya juga harus kasih label "kembali lagi ke masa kini " jadi mending kayak gitu dulu habis scene Lingyun Kai dibawa ke sana, terus scene sekarang dengan obrolan mreka yang dengerin ceritanya Kai, terus lanjut flashback lagi. Meskipun ini saran aja yah kalau mau bikin flashback yang dijeda dulu di cerita-cerita berikutnya.

Soalnya kalau kayak gini, pas pertama kali ada scene lanjutan dari flashback agak membingungkan pembaca tentang latarnya di awal banget. Meskipun pada akhirnya pembaca tidak sebodoh itu untuk belum bisa nebak kalau ini lanjutan flashbacknya /Smile/.
Rettofuaia: muehehehe
total 3 replies
Sarah Q. M
Yeyyy sudah direstui! 🤭
Rettofuaia: dah terdesak itu, makanya direstui daripada menerima hukuman berat
total 1 replies
Sarah Q. M
"Kau ini biasa apa?" kok aku jadi agak bingung yah sama kalimatnya. Typo kah thor? Gak enak di dengar dan bikin bingung untuk dicerna 🙂
Rettofuaia: woke,,, entar diperbaiki lagi 😂😂
total 1 replies
Sarah Q. M
Sepengetahuanmu~
Rettofuaia: hm,,, bagaimana sepengetahuan mu tentang pangeran Qiang Long
total 3 replies
Sarah Q. M
Kok pendek banget?. ceritanya terlalu seru sihhh 🤩
Rettofuaia: terima kasih selalu mendukung karya aku
total 1 replies
Sarah Q. M
Bentar, bentar... kakak pertama yang mana nih maksudnya?
Rettofuaia: 3 menitan keknya
total 5 replies
Sarah Q. M
keturunan Kaisar kayaknya semuanya punya sifat manja dan aura charming-charming yang kuat dan memikat yah? 💖 ✨
Rettofuaia: Kaisarnya aja manja apalagi anaknya 🤣
total 1 replies
Sarah Q. M
Lanjyuttt! Jangan berhenti!! (nada karakter merah putih one for all) 🤣
Sarah Q. M
"Tepis kuat tangan istrinya" gak sih harusnya? 🙂
Rettofuaia: salah ya?
total 3 replies
Sarah Q. M
Puas aku akhirnya beliau tau juga ☺
Rettofuaia: juga takut sama lingyun kai
total 1 replies
Ezza
lanjut terus kak jangan lama lama
Rettofuaia: akan diusahakan secepatnya
total 1 replies
Sarah Q. M
Kalau dipikir-pikir Kai identitasnya banyak bener dah. Apa gak pusing tuh keluarganya (all protagonis di sini) 😩. Ada Lingyun Kai, Wu Xian, Rua Yuxuan, dan yang paling membagongkan tentu Yang Mulia Pangeran Keempat. Buset banyak banget 😂.
Rettofuaia: hooh, tapi yang tau dia 1 orang cuma An Hong, dan Mingmei yang punya insting yang tinggi
total 3 replies
Sarah Q. M
Aku jujur agak kecewa sama alur Qianlong sama Lingyun Kai di cerita ini. Qianlong ini kayak kurang dapet spotlight gitu, padahal dia anak kandungnya Jenderal Xiao Chen Tao. Sayang banget kematiannya terlalu cepet. Anehnya pas baru tau dia anak jendral kayak la langsung nurut aja. Padahal 'kan harusnya dia lebih terikat sama keluarga yang udah bertahun-tahun bersamanya.

Terus, masa dia gak ada rasa sayang atau apa gitu sama keluarga kaisar yang udah besarin dia? Aneh aja gitu, kecuali emang dari awal dia udah gak suka sama "keluarganya" dan ngerasa saingan terus sama kakak-kakaknya buat jadi pewaris. Tapi, masalahnya, hal-hal kayak gitu tuh gak ada sama sekali di ceritanya. ☹️

Malah, kalau Qianlong gak terlalu disorot gitu, mendingan dia dijadiin protagonis aja. Jadi, dia nolak perintah jenderal dan milih ngelindungin keluarga yang udah nampung dia selama ini. Terus, dia kerja sama sama Kai. Itu pasti lebih keren, lebih seru, dan lebih epik! 😩

Nah, kalau kayak gini, Qianlong tuh kayak karakter yang nanggung banget. Mau dikasihanin, dia malah kayak gak tau diri karena berkhianat. Tapi, mau dibilang puas juga kayak "Rasain lo! Emang dasar anak bapaknya!" kita juga gak pernah dikasih liat gimana sifat Qianlong sebelumnya. Jadi, gak ada alasan buat kita ngerasa iba atau puas sama kematiannya. Akhirnya, karakter dia tuh kayak terkesannya gak ada gunanya, gak hidup, dan malah bikin bingung 😕❓.
Sarah Q. M: Ongeyy
total 4 replies
Ezza
lanjut terus kak
Rettofuaia: sedang diusahakan,,, masih menunggu dipublikasikan. terima kasih dukungannya ya 😘
total 1 replies
Sarah Q. M
Heh! Berani-beraninya kamu mengumpati An-hongku tercinta! 😤.
Meski dalam keadaan tak terkendali tetep agak sedikit kesal aku wak 😃.
Rettofuaia: Aman kok
total 5 replies
Sarah Q. M
Racun keramat ☠️💀
Rettofuaia: racun paling mematikan
total 1 replies
Sarah Q. M
Dimana Xin-qian thor?!! Dia harus tau Ruo Yuxuan itu Lingyun Kai!!!
Rettofuaia: sabar, masih ada lanjutannya
total 1 replies
Orimura Ichika
semangat author 😆😆😆✊
Rettofuaia: woke,,, 😍
total 1 replies
Sarah Q. M
Sedikit kasihan sih aku sama Si Qianlong yang mati. Tapi bersyukur juga karena dosanya belum sebanyak bapaknya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!