Di cerai karena anak yang dia lahirkan meninggal, membuat hati Adelia semakin terpuruk, akan tetapi beberapa hari kemudian, dia di minta untuk menjadi ibu susu anak CEO di tempatnya bekerja, karena memang dirinya di ketahui mempunyai ASI yang melimpah.
Apakah Adelia mampu menyembuhkan lukanya melalui bayi yang saat ini dia susui? Temukan jawabannya hanya di Manga Toon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ketakutan seorang Ibu
Dalton nampak bersikap biasa karena dirinya tidak pernah membaca komentar di kolom komentarnya karena memang anak itu cuek dan tidak pernah peduli dengan komentar baik itu positif apalagi yang negatif.
Setelah acara itu selesai Dalton langsung memilih untuk pulang sekolah, karena memang dirinya ingin menemui seseorang gadis yang ada diseberang kota sana dengan menaiki motor gedenya.
Suasana langit siang terlihat murung awan hitam mulai menyelimuti langit, rintikan air masih tertahan belum ada tanda-tanda untuk jatuh sementara Dalton langsung menambahkan kecepatan motornya hingga dirinya sampai di depan sekolah Keysha dengan cepat.
Dalton mulai memberhentikan motornya tepat di hadapan seorang gadis yang tengah menunggu kedatangannya di depan sekolah.
Senyum malu-malu nampak terpancar dari wajah sang gadis, entah kenapa pertemuan kali ini Dalton merasakan rasa yang tidak bisa dijelaskan oleh kata-kata, ketika menatap wajah Keysha yang cukup tenang membuat aliran detak jantungnya berdegup lebih kencang.
"Key, lama menunggu?" tanya Dalton sambil meminggirkan motornya.
Sementara gadis itu hanya tersenyum malu-malu wajahnya nampak berbinar ketika cowok yang dianggapnya dingin perlahan mulai mencair.
"Gak terlalu lama kok, oh iya kita mau kemana lagi?" tanya balik Keysha.
"Terserah kamu saja aku sih nurut kamu saja," sahut Dalton.
"Baiklah kita ke taman saja ya, kebetulan bekalku masih utuh belum ke sentuh kita makan dulu di sana," ajak Keysha.
"Ok, kita jalan sekarang," sahut Dalton.
Lelaki itu langsung memakaikan helm kepada Keysha sebelum akhirnya dia mulai membonceng cewek untuk yang pertama kalinya.
Motor Dalton melesat kencang, membuat cewek dibelakangnya mulai memeluk pinggangnya dengan begitu erat. "Dalton jangan kencang-kencang ya! Aku takut," pinta Keysha dengan sedikit berteriak.
"Baiklah, kalau begitu seperti ini saja ya," ucap Dalton sambil mengurangi laju kecepatan motornya.
Tidak lama kemudian motor mereka berdua sampai di taman kota, mereka duduk di kursi taman, suasana mendung tadi terlihat lebih terang mentari nampaknya mulai menampakkan sinarnya kembali hingga suasana hangat turut menghiasi di tengah-tengah dua sejoli yang dilanda rasa kasmaran.
"Dal, awannya mulai cerah kembali," ucap Keysha sambil membuka kotak bekalnya.
"Iya nampaknya dia tahu kalau kita masih membutuhkan waktu untuk mengobrol," sahut Dalton.
"Nggak tahu kenapa ya, alam selalu mendukung pertemuan kita, atau jangan-jangan kita jodoh," celetuk Keysha yang sedikit agak ceplas-ceplos.
"Kita ini masih terlalu muda untuk membicarakan jodoh Key," sahut Dalton singkat lalu mulai membuang pandangannya ke arah lain.
Keysha nampak tersenyum ia tahu kalau lelaki disampingnya itu menyukai dirinya hanya saja Dalton cenderung pemalu dan selalu memendam perasaannya sendirian.
"Dal, kamu mau nyicipi makanan ku?" tawar gadis itu.
"Memangnya kamu bawa bekal apa?" tanya Dalton.
Gadis itu mulai menunjukkan bekalnya kepada Dalton, sebuah nasi putih dan juga lauk pauk sederhana telur ceplok dan juga sayur capcay yang sudah dingin.
"Itu bekalmu sudah dingin Keysa," ucap Dalton.
"Iya gak papa dingin masakan ibuku masih enak kok meskipun sudah dingin," sahut Keysha.
Dalton nampak kagum dengan kesederhanaan yang dimiliki oleh Keysha, yang tidak pernah dibuat-buat.
"Dal, gimana mau apa gak?" tanya Keysha lagi, sementara Dalton hanya terdiam.
Kamu gak biasa ya makan makanan seperti ini," ulang Keysha.
Dalton pun dengan cepat langsung menjawab. "Enggak bukan begitu, nanti kalau kamu kasih aku malah gak kebagian lagi."
"Gak apa-apa ayo cobain enak kok," titah Keysha sambil menyuapi Dalton.
Dalton awalnya terdiam akan tetapi lelaki dingin itu mencoba untuk membuka mulutnya perlahan, hingga ia merasakan nasi yang dimasak oleh ibu temannya itu.
"Enak," kata pertama yang keluar dari mulut Dalton.
"Tuh kan di bilangin masakan ibukku memang enak," ucap Keysha.
Saat ini keduanya sedang menikmati makanan tersebut dengan lahap, hingga pada akhirnya mendung kembali menyelimuti awan dan rintik-rintik dari atas turun membasahi tubuh mereka.
"Hujan ayo menepi," ajak Dalton.
Kali ini mereka menepi dibalik pohon rindang, yang ada di tengah-tengah taman tersebut, Dalton begitu melindungi Keysha, hingga beberapa kali kilatan petir mulai bergemuruh membuat gadis dihadapannya itu reflek memeluk tubuh Dalton.
"Aku takut petir Dalton," ucap Keysha.
"Tidak usah takut ada aku di sini," sahut Dalton.
Dengan kata-kata sederhana dan perlakuan Dalton yang begitu sederhana akan tetapi mampu membuat hati Keysha tenang dan merasa nyaman bersandar di dada lelaki tampan itu.
☘️☘️☘️☘️☘️
Dalton masih terjebak hujan di sekitaran taman, sementara sebuah media saat ini tengah digemparkan oleh komentar-komentar miring yang berseliweran di beranda berbagai media sosial.
Video Dalton langsung ramai, dan tambah digiring oleh akun-akun yang tidak bertanggung jawab, dan hal itu memancing kemarahan Arthur yang tahu akan hal itu melalui asistennya Reihan.
"Tuan, ada beberapa akun anonim yang menyusup di komentar Tuan Dalton dan sekarang berita ini menjadi trending diberbagai media sosial," ucap Reihan memberi tahu.
Arthur langsung meremas tangannya, matanya mulai memerah rahangnya mengeras ketika menatap video anaknya berpidato yang sudah tersebar luas di beberapa media sosial.
"Kurang ajar, aku pikir tujuh belas tahun berlalu mereka sudah diam ternyata mereka sedang mengajak perang lagi!" desis Arthur.
"Tuan, biarkan tim kami menyelidiki, akun-akun yang mengunggah berita ini menjadi booming seperti ini," ucap Reihan.
"Kau selidiki dalangnya juga dan jika itu orang yang sama maka aku tidak akan pernah memberikan maaf, bisa jadi penjarah tempatnya seumur hidup," sahut Arthur.
☘️☘️☘️☘️
Hujan nampak reda Dalton pun memutuskan untuk mengantar Keysha akan tetapi sebelum mengantar teman ceweknya itu pulang, Dalton sempat mengajak Keysha mampir di salah satu toko bakery yang terkenal enak di kota ini dengan kue-kuenya yang crunchy dan lumer di dalam.
Dalton memberikan dua kotak kepada temannya itu, tidak hanya itu saja bahkan dalton juga memberikan token listrik karena kemarin Keysha sempat berbicara mengenai itu, awaknya Keysha menolak akan tetapi Dalton memaksa.
"Dal makasih untuk semua," ucap Keysha.
"Sama-sama, semoga setelah ini ibumu tidak kepikiran lagi dengan biaya listrik ya," sahut Dalton.
Motor Dalton mulai melaju, dan tidak lama kemudian berhenti di depan warung ibu Keysha yang sedikit ramai akan tetapi Dalton belum sempat melihat wajah ibunya Keysha dikarenakan sedang sibuk melayani pelanggan.
"Key, aku pulang dulu ya, salam untuk ibumu," ucap Dalton, yang diangguki oleh Keysha.
☘️☘️☘️☘️
Malam harinya, Dalton dan keluarganya nampak menikmati makan malamnya dengan menu yang begitu bergizi dan mewah, pikiran Dalton teringat akan teman ceweknya tadi yang hanya makan nasi dengan telur ceplok, sehingga membuat Dalton tersenyum getir.
Sementara Adel dan Arthur kedua orang tua itu begitu was-was, meskipun mereka sudah berhasil membungkam akun-akun jahat itu, akan tetapi ada sebagian orang atau teman Dalton yang tahu akan hal itu hingga membuat Adel ketakutan.
"Sayang, ayo makan," ucap Arthur.
Sementara Dalton menatap mamanya penuh dengan tanya. "Mam, kenapa gak enak badan sini biar Dalton suapi," imbuh anak remajanya itu langsung mengambil alih.
Adel terdiam dan membiarkan tangan kokoh anaknya itu menyuapi dirinya, dengan air mata yang tidak siap jika kebenaran harus terungkap dan anaknya itu mulai berubah sikapnya.
'Tuhan ... Jika boleh egois tolong jangan pisahkan aku dari dia,' batin Adel.
Bersambung ...
tapi sayang jarang up😅🙏