NovelToon NovelToon
Salahkan Mencintainya

Salahkan Mencintainya

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Tamat
Popularitas:22.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

"Salahkah aku mencintainya?" -Regina-

"Ini hanya tidur bersama semalam, itu adalah hal biasa" -Arian-

-

Semuanya berawal dari kesalahan semalam, meski pria yang tidur bersamanya adalah pria yang menggetarkan hati. Namun, Regina tidak pernah menyangka jika malam itu adalah awal dari petaka dalam hidupnya.

Rasa rindu, cinta, yang dia rasakan pada pria yang tidak jelas hubungannya dengannya. Seharusnya dia tidak menaruh hati padanya.

Ketika sebuah kabar pertunangan di umumkan, maka Regina harus menerima dan perlahan pergi dari pria yang hanya menganggapnya teman tidur.

Salahkah aku mencintainya? Ketika Regina harus berada diantara pasangan yang sudah terikat perjodohan sejak kecil. Apakan kali ini takdir akan berpihak padanya atau mungkin dia yang harus menyerah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apa Mungkin Regina Melakukannya?

Kepergian Evelina membuat Regina terdiam dengan pandangan kosong. Jantungnya mulai berdetak kencang, begitu terkejut dengan kehadiran Evelina yang begitu tiba-tiba.

"Siapa dia?"

Regina mengerjap pelan, dia baru menyadari jika Dirga masih berada di sampingnya. Dia belum sempat menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya, sampai harus menarik Dirga dalam cerita yang dia buat ini.

"Maaf ya, aku terpaksa melakukan ini. Maaf banget karena sudah membuat kamu terlibat dalam masalah aku"

"Jadi, dia siapa?"

Regina terdiam sejenak, bingung bagaimana menjelaskan pada orang yang baru dia kenal saat pindah ke Kota ini. Itu pun tidak kenal yang begitu dekat.

"Itu istrinya Tuan Arian 'kan? Arian Demitri?"

Regina langsung gelagapan, tidak mungkin dia menjelaskan semuanya. Tapi Dirga malah sudah bisa menebak. Karena mungkin wajah Evelina sudah di kenal banyak orang sekarang. Dia adalah istri dari Arian Demitri, tentunya akan banyak orang yang mengenalnya.

"Em, ya dia hanya salah paham saja. Terima kasih ya Dirga. Maaf karena membuat kamu masuk dalam masalahku"

Setelah mengatakan itu, Regina langsung masuk ke dalam Apartemen. Menutup pintu dengan dia yang akhirnya bersandar di pintu tertutup. Memegang dadanya yang masih berdebar kencang, keringat dingin yang membasahi wajahnya. Belum lagi, rasa terkejut yang masih belum hilang.

"Ya Tuhan, kenapa dia bisa datang kesini dan tahu keberadaan aku disini"

Hal yang paling Regina takutkan, adalah ketika dia harus bertemu dengan orang-orang di masa lalunya saat dia tinggal di Kota. Sementara sekarang, Regina hanya ingin mengubah alur hidupnya, membuat cerita baru, dan menjalani kehidupan yang baru.

"Aku harus bisa melewati semua ini, jangan sampai aku merusak pernikahan orang lain dengan kehamilan ini"

Regina mungkin sudah di cap sebagai perempuan yang tidak punya sisi baik dan berharga. Ketika dia tinggal bersama Arian tanpa hubungan yang jelas, lalu melakukan hal diluar batas tanpa status yang jelas. Itu sudah cukup menghancurkan harga dirinya yang sudah lama terkoyak.

"Biarkan Ibu menjagamu sampai kapan pun. Kita pasti bisa hidup hanya berdua" ucapnya sambil mengelus perut besarnya. Air mata tidak sengaja menetes begitu saja.

*

Arian sedang duduk diam di sofa setelah pulang bekerja. Mengambil satu minuman kaleng dari dalam lemari es yang menemani kesendiriannya malam ini.

"Dia benar tinggal bersama pria itu? Aku benar-benar tidak rela"

Masih memikirkan tentang pertemuan dengan Ben, dimana pria itu dengan lancang mengatakan jika Regina sudah tinggal bersamanya. Namun, dalam dirinya Arian seolah tidak menerima hal itu.

"Aku harus memastikan"

Arian akhirnya pergi keluar Apartemen, berjalan ke arah lift dan turun ke lantai dimana Apartemen milik Ben berada. Ketika pintu lift terbuka, dia melihat pria itu sedang berjalan dengan seorang perempuan. Ben merangkul perempuan itu dengan mesra, lalu sedikit bercanda dengan mencubit pipinya dan mengacak rambutnya. Ben juga mengecup pipi perempuan itu.

Aria mengepalkan tangannya melihat itu, bahkan dari belakang saja dia bisa melihat postur tubuh itu bukanlah Regina. Membuat Arian semakin emosi, karena dia tahu jika Ben sedang bersama wanita lain sekarang.

"Dasar pria berengsek!"

Arian melangkah tegap ke arah Ben, menarik tangannya dan langsung melayangkan pukulan di wajahnya. Itu tentu cukup mengejutkan bagi Ben dan juga perempuan di sampingnya.

"Apa-apaan ini? Hey, kamu siapa?" teriak gadis yang bersama Ben.

Arian langsung menunjuk gadis itu dengan tatapan yang begitu tajam. "Kau yang siapa? Kenapa bersama dengan pria yang sudah punya kekasih?"

Ben langsung bangun dengan mengusap sudut bibirnya yang berdarah karena pukulan kuat dari Arian.

"Apa maksudnya? Kekasih apa? Aku adalah kekasihnya Ben, bahkan kita akan tunangan" tegas gadis itu dengan sedikit marah.

Arian langsung menatap dengan tajam pada Ben, menunjukan rasa tidak suka dan kemarahan yang besar. "Apa maksudnya ini? Bukankah kau bersama Regina, bahkan sudah tinggal bersama. Tapi kau akan bertunangan dengan perempuan lain? Kau gila!"

Ben mengusap sudut bibirnya yang terasa cukup perih. Dia tersenyum tipis pada Arian, seolah merendahkan. "Seharusnya Tuan ucapkan itu pada diri Tuan sendiri. Sudah tinggal bersama bahkan sudah melakukan hal terlalu jauh, tapi akhirnya malah menikah dengan perempuan lain"

Arian terdiam dengan mata memerah dan tangan yang mengepal kuat. Meski ucapan Ben adalah benar adanya, tapi yang paling membuatnya tidak nyaman, adalah rasa bersalah yang semakin menyeruak membelenggu hatinya.

"Ini memang calon tunanganku, perempuan yang aku cintai. Dan aku akan memperjuangkannya sampai mati. Bukan membiarkannya pergi begitu saja" ucap Ben sambil merangkul bahu gadisnya.

"Dan Regina?"

"Jadi, Tuan percaya atas ucapan Regina waktu itu? Dan Tuan juga percaya atas ucapanku yang mengatakan Regina berada bersamaku? Tanyakan pada diri Tuan sendiri, jika benar Tuan mengenal Regina, maka apa mungkin Regina melakukan itu?"

Arian terdiam dalam pikiran yang blank, tiba-tiba semuanya terasa gelap dan dia tidak bisa berpikir jernih sekarang.

*

Ketika pagi ini terbangun lebih awal, udara diluar masih begitu dingin dan masih cukup gelap. Tapi, Regina terbangun karena merasakan pergerakan bayi dalam kandungannya yang sedikit berbeda. Kali ini terasa lebih kuat dan memberikan efek sakit padanya.

"Aduh Nak, kenapa kencang sekali menendangnya"

Regina bangun dan duduk bersandar di tempat tidur. Mengelus perutnya dengan lembut, merasakan pergerakan yang semakin intens. Rasa sakit yang kembali menyerang sampai ke tulang punggung. Regina menghembuskan napas pelan, mencoba untuk menahan rasa sakitnya.

"Apa ini? Apa aku akan melahirkan ya?"

Regina mulai merasakan sakit yang tidak bisa di tahan. Rasa sakit yang hadir dan hilang dalam sekejap. Cukup beraturan meski tempo jaraknya masih cukup lama.

Regina menguatkan diri berjalan ke arah ruang ganti, mengambil tas berukuran sedang yang sudah dia siapkan jauh-jauh hari. Semua perlengkapan persalinan sudah ada di dalam tas itu. Regina juga menyempatkan mengganti pakaian agar lebih nyaman.

Memesan taksi online, sedikit sulit karena hari yang masih terlalu pagi buta. Tapi meski begitu, dia tetap berusaha tenang dengan merasakan sakit yang semakin menjadi.

Setelah mendapatkan taksi online, Regina pergi mengambil ponsel dan dompetnya dalam satu tas kecil. Menyelempangkan di bahunya, lalu dia pergi keluar Apartemen.

Berjalan dengan sedikit gontai, sesekali berhenti dan berpegangan pada dinding untuk menahan rasa sakit yang kembali hadir. Regina akhirnya sampai di lift. Menunggu sampai lift turun ke lantai paling bawah Gedung ini.

"Huh, tenang Re, kamu harus tenang.. Huh.."

Regina berjalan semakin terasa lemah ketika sudah sampai di Lobby. Berjalan menuju pintu Lobby yang hanya beberapa meter dari tempatnya sekarang, terasa begitu jauh saat dia berjalan sambil menahan rasa sakit.

Akhirnya dia sampai juga di taksi, napasnya terengah-engah ketika mobil mulai melaju.

"Agak cepat ya Pak, saya tidak kuat lagi. Bayi saya sudah ingin lahir"

"Iya Mbak"

Bersambung

1
ken darsihk
Aq sdh di sana 👍👍
Mei.Na
/Smile//Good/
sagi🏹
kaka othor kenapa di cepetin tamat nya.
dika edsel
tiba2 udah tamat ajah...,tp gkpo2 sih mereka juga udah bahagia, takutnya klo diterusin entar sama othornya dimunculin pelakor..iih ngeri..!! ditunggu karya lainnya ya mak..terima kasih❤️
nonoyy
thanks thor cerita ny bagus dan happy ending semua, di tunggu karya selanjutnya 🙏🤩🌹
Rani R.i
cepet amat tamat thourr,,gpp dehhh nungguin cerita selanjutnya

terimakasih banyak thour,,akhir nya tamat dan happy ending🥰🥰🥰🥰🥰
ken darsihk
Eehhh langsung END yak
BTW makasih author , di tunggu karya berikut nya 💪🏼💪🏼😍😍
dika edsel
entar takutnya klo si kakek dateng malah kacau.. bukannya suuzon ya..tp aku belum percaya sama kakek ini..,dia beneran udah Nerima regina atau belum ..kok terkesan mudah banget gitu..!! kakek kamu kan sedikit licik.. jd ya begitulah...sulit mempercayai org macam si tua ini.
mbok Darmi
beneran ini kakek nenek aruan setuju mulus banget kok jadi curiga jgn sampai mereka berdua mr gagalkan acara pernikahan Arian dan regina, kelihatannya perlu melibatkan rean dan samuel
ken darsihk
Ikut deg deg an tapi alhamdulillah nya semua tidak seperti yng di bayang kan
Peluk sayang kakek nenek nya Arian 🤗🤗
ken darsihk
Benar Arian jangan terlalu egoist ingat Regina dan anak nya bukan hanya butuh diri mu , tapi mereka juga butuh makan dan butuh biaya
Jadi tetap semangat
sagi🏹
semoga ini awal yang baik untuk Arian dan regina menjalani kehidupan mereka tanpa adanya tekanan dari keluarga Arian bantuan dari rean membawa angin segar untuk Arian dan kedepanya kehidupan Arian dan regina akan lebih baik dan harmonis minim drama.
dika edsel
kemana perginya mak othor yah...udah menjelang malam tumben belum up...???
nonoyy
bahagia akhirnya mereka bisa bersama kembali.
ken darsihk
Benar Regina jngn mengulang kesalahan yng sama , yng akhir nya lahir lah adik nya Raifa
Menikah dulu lah baru na ni nu ne no 😂😂😂
Pujiastuti
akhirnya mereka bisa bersatu juga semoga ngak ada lagi masalah yang bisa membuat mereka berdua terpisah lagi
nonoyy
hiks.. hiks.. aq nangis lagi bacanya keputusan yg baik arian pergi dan memulai hidup yg baru dan bahagia bersama regina dan reifa 🤧🤧🤧
4U2C
semuanya akan baik bagi ARIAN maupun EVE,,kerana tanpa cinta takkan ada kebahagiaan,,yang ada kebencian,,sangat lama untuk memupuk hati untuk menyintai pasangan kita kalau tidak ada cinta dari mula,,memang sukar untuk melepaskan EVE juga wanita baik-baik,,tapi kerana tekanan membuat ARIAN susah untuk menyintai EVE,,terkebihnya cinta ARIAN sudah terpaut sama REGINA dan sudah ada RAIFA diantara mereka..biar enggak ada kedudukkan yang tinggi janji ada kebahagian dan keja yang halal hidup tetap diteruskan ARIAN demi anak dan isterimu nanti...
Jeng Ining
syukurlah ada yg waras😮‍💨, knp sbg seorg papa kok masih gamau anaknya dicereikan scr sah, pdhl udh jelas tidak diinginkan oleh Arian bahkan tidak pernah disentuh loh (etapi entah ya si papa ini tau engga fakta ini) dn anaknya sndiri pun sudh setuju utk bercerei
sagi🏹
di sini yang masih waras pemikiran nya cuma mama Delia dan juga bersikap bijak mama Delia tau segala sesuatu yang di paksakan tidak akan membuat orang bahagia dan nyaman dan yang kentara bersikap egois disini kakek Arian dan papa nya eve mereka tidak mau memahami perasaan Arian cenderung memaksakan kehendak masing2 agar eve dan Arian tetap bersama ortu yang egois.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!