cerita ini hanya fiktif belaka...mohon ma'af apabila ada kesamaan nama,tempat dan latar belakang.
cerita sederhana tentang dua insan yang disatukan oleh takdir...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NAMIFA_88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16.lagi
Semesta lagi -lagi tak berpihak pada Senja...
hal yang dia tidak inginkan terjadi dengan sangat sangat sangat berharap malah terjadi...
hari ini Senja mengajak Nisa ke toko baju,dia berencana memperbaharui isi lemarinya,dulu yang isinya baju -baju pendek super seksi sudah dia buang,di ganti baju yang lebih tertutup sejak memutuskan menjadi mualaf,rata -rata rok panjang dan baju atasan lengan panjang,kecuali pakaian khusus di rumah,tetapi untuk penutup kepala,dia belum siap untuk menggunakannya setiap saat.
hingga waktu berlalu,6 bulan sudah terlewati,segala lika -liku dan rintangan yang menghalang lintang sudah dia lewati dengan susah payah.mulai dari aturan -aturan agama yang harus di taati,perintah yang harus di laksanakan sepenuh hati,dan larangan yang harus di jauhi.namun berkat keinginan kuat,usaha dan pastinya pertolongan sang pencipta,dia berhasil melewati itu semua sedikit demi sedikit meski harus dengan merangkak.
dan kini,Senja ingin memperbaharui lagi penampilan dirinya,dia ingin mengenakan penutup kepala alias hijab,baru saja dua hari lalu di mendengar ceramah tentang pentingnya menutup aurat dengan sempurna,dari sanalah hatinya tergugah untuk menggunakan hijab.
back...
dengan hati yang berbunga -bunga,mereka masuk ke sebuah toko pakaian khusus muslim dan muslimah berlogo 'Toko Zuna',begitu menginjakkan kaki ke dalam toko,aroma harum bercampur bau khas pakaian baru yang samar,menyeruak dan masuk ke dalam indera penciuman mereka.
bertambah lebar senyum Senja di buatnya,matanya berbinar,tidak bisa berbohong pasal hatinya yang sedang senang,dia sudah tidak sabar menjelajah ke dalam toko,memilih berbagai macam model hijab dan mungkin tidak hanya itu.
sebenarnya semua uang hasil kerja kerasnya habis,tidak tersisa sepeserpun,dia datang ke Indo benar -benar dengan tangan kosong,selain dua koper pakaian dan beberapa perlengkapan pribadi.dan papa Brian memberinya uang saku setiap minggunya,dia merasa seperti anak remaja lagi yang uang jajan pemberian orang tua,uang itu sebagian dia gunakan dan sebagian lagi dia simpan,lalu setelah dia masuk islam,papa Brian yang terlampau senang memberi dia kartu yang bebas dia gunakan untuk membeli apapun,selagi itu bermanfaat,maka jadilah dia ingin menggunakan uang itu sekarang.
namun,bunga yang tadi bersemi mendadak layu begitu pandangannya tidak sengaja terarah pada sosok seseorang yang berada tidak jauh dari mereka,nampak sosok itu sibuk memilah -milih pakaian.
siapa yang berpikir sosok itu adalah ustadz Azzam?
maka...jawaban kamu...
"Nis,liat kesana"pinta Senja,memberi isyarat lewat mata
Nisa pun menoleh ke arah dimana pandangan Senja tertuju,"apa?"dia tidak mengerti dengan maksud dan tujuan Senja menyuruhnya menatap ke arah tersebut.
"kamu nggak liat orang yang ada disana?"
"liat,disana emang ada orang"
"bukan itu maksudku"
"trus"
"liat orang yang pakai baju putih itu,itu dia kan?"
kebetulan di antara beberapa orang yang ada di tempat tersebut,hanya satu orang yang memakai baju putih,jadi Nisa tidak kesulitan mencarinya,"hmm...emangnya kenapa?"
"nggak,aku kesal aja sama tu orang"
"gara -gara kejadian yang kamu ceritakan itu"
"iya lah,bisa -bisanya dia bilang aku perawan tua,gara -gara umur 25 belum nikah,siapa yang nggak kesal coba,padahal aku sama dia ngga saling kenal,baru pertama kali bertemu"
jadi,siapa yang menebak itu ustadz Azzam?maka salah besar.
"biasalah emak -emak di Indo,sebagiannya suka ngomong seenaknya,nggak mikir itu bakal nyakitin orang lain atau nggak"imbuh Nisa,ikutan kesal,dia juga umur 25 tahun ini dan sering mendapat cibiran seperti itu.
"udah ah,daripada bete,mending kita lupain aja,kita ke sana,cari -cari apa yang perlu di beli"
"iya,ayo...nanti keburu siang"
...****************...
di sisi lain,seorang pria nampak kebingungan,dia berencana membelikan sesuatu untuk sosok seseorang yang sangat berarti dalam hidupnya,namun perbedaan jenis kelamin membuatnya kesulitan,dia tidak benar -benar tau apa yang sosok itu sukai,semua nampak di sukai,setiap pemberian tidak ada yang di tolak.
beli apa ya kira -kira?batinnya.
sekiranya dia sambil mengedarkan pandangan ke sekeliling,tapi bukan sambil lirik -lirik lawan jenis ya...dia orang yang menjaga pandangan,tidak terarah ke sembarang tempat dan objek.
beberapa saat kemudian,dia menemukan apa yang dia cari,di hati tergretek seolah berkata 'kesana' begitu pandangannya tidak sengaja terarah pada sebuah toko yang berada tidak jauh dari tempatnya berdiri.
...****************...
hap...
Senja yang mengulurkan tangan,menyentuh baju koko yang dia inginkan,bersamaan dengan tangan besar seorang pria yang juga melakukan hal yang sama dengannya.
"ma'af..."ucapnya dan pria itu bersamaan dan mereka sama -sama berdiri tegak,saling berhadapan.
canggung...akhirnya tercipta suasana yang canggung,tidak ada seorang pun di antara mereka yang mengambil baju itu.
"silahkan ambil,anda yang lebih dulu"ujar pria itu,suaranya tegas dan datar,sedatar raut wajahnya.
"anda leb..."belum sempat Senja menyelesaikan ucapannya.
tiba -tiba ada seorang anak kecil yang entah datang darimana,tanpa Senja sadari berlari le arahnya dan menabrak tubuh wanita itu,Senja yang mendapat serangan mendadak,kaget dan tidak sempat menyeimbangkan tubuhnya hingga tumbang,dia menutup matanya erat,pasrah menerima apa yang akan terjadi,kemungkinan besar tubuhnya akan bersentuhan dengan kerasnya lantai butik,plus menerima malu setelahnya.
tapi...
beberapa detik berlalu,dia tidak merasakan sakit sedikitpun,"aneh",batinnya.
kemudian dia mencoba memberanikan diri untuk membuka mata dan hal pertama yang dia lihat,dada seseorang yang dia yakini adalah dada seorang pria dilihat dari pakaiannya,lalu dia mendongak,sontak terjadi kontak mata di antara mereka,hanya sejenak,sebelum dia dan pria itu memutuskan kontak mata dan Senja mundur ke belakang beberapa langkah.
entah dia harus bersyukur karena pria itu menahannya sehingga dia tidak jatuh ke lantai?atau marah karena pria itu berani memegang pundaknya?
"ma'af" "makasih" ucap Senja dan pria itu bersamaan.
pria itu tidak lain ustadz Azzam itu tidak bermaksud menahan tubuh wanita yang jatuh ke arahnya,hanya saja kejadian itu terjadi terlalu cepat,hingga dia tidak sempat menghindar,akhirnya mau tak mau,dia harus menahan tubuh wanita itu.
dan Senja lagi -lagi harus mengalami kejadian memalukan di depan pria yang sama dan paling tidak ingin dia temui,namun apalah daya,takdir selalu saja mempertemukan mereka,seakan ada arus magnet yang saling tarik menarik.setelah mengatakan makasih,Senja langsung kabur seraya membawa rasa malu.
Bantu like dan comment ya...