Raelynn, Wanita Malang Tuan Logan!

“Hmm, benar sekali!” Niko langsung membenarkan, “Lagipula hal seperti itu bukankah sudah terbiasa terjadi dalam dunia bisnis ini. Tidak hanya wanita itu yang pernah dijadikan alat transaksi bisnis agar berjalan lancar. Semua wanita ini juga pernah merasakannya. Iya ‘kan?” sambungnya menunjuk pada para wanita penghibur di sana.

Ya, mereka jelas sekali sedang memprovokasi Tuan Jhon untuk membalas dendam atau lebih tepatnya mengarahkan semua kesalahan pada Raelynn. Sepertinya Frans benar-benar tidak ingin melepaskan Raelynn begitu mudah, sehingga dia akan memanfaatkan apapun yang bisa dia manfaatkan untuk menghancurkan hidup Raelynn, salah satunya dengan memanfaatkan Tuan Jhon.

“Aku dengar, Tuan Logan baru saja mengakuisisi perusahaan CM Group dengan harga yang sangat tinggi. Namun, anehnya mereka masih bisa mengelola perusahaan tersebut.” Frans menambahkan informasi yang telah dia dapatkan.

“Kalian benar, wanita sialan itu pasti penyebab dari semua kehancuranku sekarang. Awas saja, aku tidak akan membiarkan mereka semua hidup tenang sementara bisnisku hancur seperti ini!” seru Tuan Jhon bertekad balas dendam tidak hanya kepada Raelynn, tetapi juga kepada keluarga Cameron.

“Lihatlah, Raelynn! Aku tidak akan melepaskanmu dan keluargamu dengan mudah. Akan aku gunakan berbagai cara untuk menghancurkan kalian semua, meski cara kotor sekalipun.” Frans bertekad dalam hatinya.

...****************...

Keesokan harinya, terlihat Logan sudah bersiap dengan penampilan terbaiknya untuk menemui Javier di perusahaan JV Group tanpa mengatur janji terlebih dahulu. Ya, Logan ingin segera menyelesaikan masalah saham milik Raelynn secepat mungkin. Sehingga dia bisa cepat kembali ke Kota H untuk membahas kembali tentang pernikahan pada Raelynn.

Jujur saja, semalaman Logan sama sekali tidak bisa memejamkan matanya sama sekali. Pikirannya terus tertuju pada sosok Raelynn yang begitu rapuh dalam penglihatan terakhirnya. Terngiang selalu penolakan Raelynn terhadap semua tawaran yang telah dia berikan. Bahkan sebuah pernikahan sekalipun, dia menolaknya dengan tegas.

“Sial, aku harus secepatnya menyelesaikan ini agar bisa kembali menemuinya. Aku harus memperjelas semuanya agar dia keluar dari pikiranku, bahkan hidupku,” gumam Logan yang lagi-lagi teringat dengan Raelynn begitu saja.

Tok … Tok ….

“Mobil anda sudah siap!”

Suara ketukan pintu dan ucapan supirnya seketika mengalihkan perhatian Logan. Tanpa ingin membuang waktu lagi, Logan segera keluar dari kamar hotelnya menuju mobil miliknya yang sudah berada di depan lobi. Begitu melihat Tuannya sudah duduk di tempatnya, sang supir langsung saja tancap gas menuju tempat tujuan.

...****************...

Tak membutuhkan waktu lama, mobil yang Logan naiki akhirnya tiba diperusahaan JV Group. Siapa yang tidak mengenal sosok Logan Asher Dominic, begitu dia keluar dari mobil beberapa penjaga dan bahkan resepsionis di sana langsung menyambutnya dengan ramah. Meski dia tidak membuat janji bertemu sebelumnya.

“Selamat datang di JV Group, Tuan Logan. Apakah anda sebelumnya sudah membuat janji dengan Tuan Javier?” tanya sang Resepsionis sembari mengikuti langkah kaki Logan masuk ke dalam perusahaan.

“Tidak! Aku datang secara mendadak karena ada hal yang sangat penting yang harus aku bicarakan dengan Tuan Javier sekarang juga,” jawab Logan dengan santainya.

“Aahh … kalau begitu bisakah anda menunggu sebentar di sini agar saya bisa menyampaikan tentang kedatangan anda kepada Tuan Javier,” ujar sang Resepsionis sangat berhati-hati dalam berbicara.

“Hmm … Baiklah!”

Logan tidak mempermasalahkannya, dia tahu mereka hanya bekerja sesuai dengan posisi masing-masing.

Tak ingin terlihat seperti orang hilang, Logan pun memilih untk duduk di salah satu kursi tunggu yang disediakan di sana. Dan setelah sedikit menunggu, Resepsionis itu kembali menghampirinya dan bahkan mengantarkan secara langsung menuju ke ruangan Javier berada.

“Silakan, Tuan Logan! Anda bisa langsung masuk ke ruangan ini,” ujar Resepsionis itu sembari mempersilahkan Logan masuk ke ruangan yang sudah berada di hadapan mereka.

“Terima kasih,” ucap Logan tidak lupa menghargai keramahan orang lain.

Resepsionis itu dibuat salah tingkah dengan senyuman manis yang Logan berikan sebelum masuk ke ruangan bosnya. Dengan hati yang berbunga-bunga, dia kembali ke posisinya sembari membayangkan bisa menjadi istrinya. Ingat, hanya membayangkan tapi jika jadi kenyataan maka siapa yang bisa menolak pesona Tuan Logan, coba?

...****************...

Sementara itu, begitu Logan memasuki ruangan itu pandangan matanya langsung tertuju pada sosok Javier yang masih fokus dengan pekerjaannya. Tatapan Logan jelas tidak biasa, tidak ramah dan juga tidak ada kemarahan di sorot matanya tetapi lebih pada tatapan kecewa yang dia tunjukkan kepada Javier. Menyadari tamu tak terduga nya sudah berada di ruangannya, Javier pun segera menghentikan aktivitasnya dan segera beranjak untuk menyambutnya.

Bugh ….

Namun, bukan jabat tangan ramah yang Javier dapatkan melainkan sebuah pukulan keras yang mengenai wajahnya. Hingga membuatnya sedikit terhuyung, karena tidak siap dengan pukulan tersebut.

Javier sontak langsung menatap Logan dengan marah, dia bahkan ingin bertanya alasan Logan memukulnya tiba-tiba seperti itu. Akan tetapi, belum sempat satupun kata terlontar dari mulutnya sebuah pukulan lain kembali mendarat di pipi yang sama.

“Aish, sial! Wajahmu terbuat dari apa ‘sih? Kenapa tanganku jadi ikut sakit setelah memukulmu dua kali,” umpat Logan dengan wajah tak bersalahnya.

Dan kocaknya, dia malah menyalahkan Javier karena tangannya sakit akibat memberikan dua pukulan sekaligus. Javier lantas semakin menatapnya tak percaya. Tiba-tiba datang tanpa membuat janji lebih dulu. Dan begitu tiba, dia malah langsung memukulnya seperti ini dan bahkan menyalahkannya. Bukankah seharusnya Javier yang marah dan tidak terima dengan perlakuannya barusan? Tapi kenapa ini malah sebaliknya, pelaku yang marah dan terdengar seperti korbannya?

“Apa-apaan maksudmu? Kau datang secara tiba-tiba dan bahkan langsung memukulku tanpa—”

“Dua pukulan itu dari Raelynn,” potong Logan yang membuat Javier langsung terdiam begitu mendengar nama Raelynn disebutkan.

Melihat sikap diam Javier, Logan sontak langsung menyadari bahwa bajingan di depannya itu pasti telah banyak membuat kesalahan yang tak termaafkan pada Raelynn. Bahkan di luar tujuan kedatangannya, tentang keuntungan saham yang disabotase selama ini.

“Kau tidak ingin bertanya tentang alasan dibalik dua pukulan itu?” tanya Logan kembali melihat Javier yang sepertinya tidak mempermasalahkan lagi atas pukulan yang dia layangkan.

“Tidak, aku memang pantas mendapatkannya jika itu memang yang Raelynn inginkan. Bahkan dua pukulan tadi tidak sebanding dengan luka yang telah aku torehkan padanya.”

Jawaban Javier lantas membuat Logan semakin penasaran seberapa besar dia terlibat dalam penderitaan Raelynn. Bahkan kini Logan mulai mengira bahwa penderitaan Raelynn berawal darinya.

“Memang apalagi yang kau lakukan padanya, selain membiarkan saham miliknya disabotase oleh orang lain. Hingga membuatnya tak berdaya, Hah?” Logan tidak pandai dalam main tebak-tebakan, jadi dia langsung saja menanyakan alasan Javier hanya diam menerima pukulan tersebut.

Bersambung ….