NovelToon NovelToon
Bunga Kering Vs. Narsistik Gila

Bunga Kering Vs. Narsistik Gila

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pembaca Pikiran / Pelakor jahat
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Tri Harjanti

Jarang merasakan sentuhan kasih sayang dari suami yang diandalkan, membuat Mala mulai menyadari ada yang tidak beres dengan pernikahannya. Perselingkuhan, penghinaan, dan pernah berada di tepi jurang kematian membuat Mala sadar bahwa selama ini dia bucin tolol. Lambat laun Mala berusaha melepas ketergantungannya pada suami.
Sayangnya melepas ikatan dengan suami NPD tidak semudah membalik telapak tangan. Ada banyak konflik dan drama yang harus dihadapi. Walaupun tertatih, Mala si wanita tangguh berusaha meramu kembali kekuatan mental yang hancur berkeping-keping.
Tidak percaya lagi pada cinta dan muak dengan lelaki, tetapi jauh di dasar hatinya masih mengharapkan ada cinta tulus yang kelak melindungi dan menghargai keberadaannya di dunia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Harjanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sebuah Peringatan

Nana tidak ada kapoknya bermain-main dengan sihir kembali. Kali ini targetnya fokus pada Haris, suaminya. Nana bermaksud menyingkirkan selingkuhan Haris dan mendapatkan Haris kembali. Sihir itu Nana kirimkan pada orang-orang di sekitar Haris agar orang-orang tersebut tidak menyukai wanita pilihan Haris.

Tiba-tiba pendengaran Nana menangkap bunyi.

Ketukan langkah kaki bersepatu mengagetkan Nana. Disembunyikannya cepat ponsel yang berisi chat dengan seorang dukun ke dalam tas.

Haris berdiri mengamatinya. Salah tingkah Nana dibuatnya. Tatapan yang aneh, batin Nana.

“Kalau ada waktu bisakah kita berunding sejenak?” pinta Haris memaksa.

Nana memiringkan kepalanya. Tumben Haris meminta perundingan biasanya kabur-kaburan, semalam saja untuk menginap di rumah, lalu biasanya akan terbang lagi entah ke negara mana, ke kota mana, di bumi bagian apa.

“Silakan!” tantang Nana. Cara duduknya tidak berubah. Hanya kali ini menyilangkan kaki tanda kecemasan mulai merangkak naik. Mulai menyalakan mode defensif.

“Aku mau cerai!” ucap Haris tanpa basa-basi.

Nana memejamkan mata, jemarinya mengepal dan tubuhnya mendadak kaku. Hal yang paling ingin ia hindari telah terlontar dari bibir Haris. Setelah mencoba mengatur ritme pernapasannya, Nana pun menjawab.

“Aku tak mau!” tolak Nana.

“Apa alasannya?” tanya Haris, lalu ia berkata lagi, “kalau masalahmu harta, aku akan membaginya denganmu. Jangan khawatir kamu dan anak kita Raka tak akan kekurangan.”

Hati Nana panas membara, bukan saja hanya harta, Nana tak mau Haris dimiliki wanita lain.

“Aku tetap menolak!” ujarnya ketus.

“Setelah bercerai, kau bisa bebas dengan pacarmu itu, mau main di mobil 'kek, di atas genteng 'kek, aku nggak peduli, dan lebih baik kau bertanggung jawab pada kehancuran keluarganya.”

“A-apa maksudmu?” Nana tergagap. Pura-pura terkejut pada apa yang dikatakan suaminya itu.

“Sudahi sandiwaramu, Na! Kita jalan masing-masing!”

“Omong kosong! aku nggak akan melepasmu, jangan mimpi wanita lain bisa memilikimu!” teriak Nana berang.

“Kamu serakah! Kamu menginginkan suamimu tapi di tempat lain kamu tak bisa menghentikan nafsu bejatmu itu!”

“Apa katamu, bukankah kamu dulu yang mulai berselingkuh?” Nana tidak terima.

Haris tertawa. “Kamu kira aku nggak tahu, jauh sebelum bertemu kembali dengan mantan pacarmu, kamu memang sudah biasa berselingkuh dengan banyak pria.”

Nana lemas, jadi Haris tahu semua itu.

“Aku bukan Bram yang gampang kamu bohongi, aku pun bukan pria yang membutuhkan pengakuan palsu yang sering kamu dengungkan di telinga Bram!”

Nana terhenyak tak mengira Haris tahu semua.

***

Bram mengaduk leci tea hampir tanpa tenaga. Di sampingnya Nana duduk terdiam. Mereka janji bertemu, tapi keduanya tak berhasrat untuk bercumbu.

“Ada masalah gawat!” Bram membuka kalimat. Diteguknya segelas leci tea dingin mencoba menghapus rasa panas yang muncul di sekujur tubuhnya.

“Iya, sama!” ujar Nana menyesap kopi hitamnya yang mengepul.

Bram melirik itu dan berkomentar, “Kesukaanmu itu mirip Mala.”

“Jangan sebut nama istrimu!” bentak Nana sewot.

Bram lalu terdiam. Kembali ingat pada fokus utamanya.

“Anakku yang paling besar sudah tahu hubungan terlarang kita.” Bram menunduk lesu.

“Bagaiman bisa? Apa ibunya yang cerita? Bukankah kamu bilang istrimu itu tahu hanya dengan menerka karena intuisinya tajam dan menaruh curiga pada bekas pakaianmu dari luar kota.”

Bram melirik Nana tak senang.”Mala mengatakan di antara pakaian-pakaian kotor itu selalu ada jejak yang kamu sengaja tinggalkan, apa benar?”

Ha-ha-ha-ha …. Nana tertawa dalam hatinya.

Istri yang tolol, umpatnya dalam hati.

“Maya putriku melihat kita di mobil!” ucap Bram kelu.

“Hah?”

Suara Nana tercekat, mendadak teringat Haris yang menyebutkan hal yang sama. Nana berpikir dan mengatakan pendapatnya pada Bram. Menurutnya tak mungkin sekonyong-konyong orang tahu ada siapa yang di dalam mobilnya. Bukankah kaca mobil itu tak dapat terlihat dari luar?

Bram mematung, sampai Nana mengguncang bahunya. Telunjuk tangan Bram kemudian terulur menunjuk luar jendela kafe. Nana mengikuti arah telunjuk Bram. Di sana terparkir mobil hitam milik Nana yang terlihat jelas warna jok mobilnya, hiasan pada dasbor mobilnya, juga bantal leher di kursi depan yang bergambar pikachu.

“Se-sejak kapan kaca filmnya terbuka?” Nana terperangah.

***

Maya memperlihatkan isi chatnya dengan seseorang. “Orang ini yang memanggil Maya, Mah!”

“Kaka mengenalnya?” tanya Mala lembut.

Berempati pada yang dirasakan putrinya karena Mala pun pernah merasakannya dulu. Memergoki ayah kandung berselingkuh bukanlah hal yang mudah terlupakan dan meninggalkan rasa trauma tersendiri.

“Ada nomor tak dikenal memanggil, aku mengabaikannya. Lantas nomor asing itu mengirim sebuah pesan, berisi kata-kata mengenai Papah, beserta foto Papah mengecup pipi seorang wanita di pintu mobil berwarna hitam. Nomor itu mengirimkan pesan singkat kembali, sebuah alamat lantai basement sebuah mall.”

”Apa wanita jahat itu yang mengirimkan padamu?” tanya Mala geram. Tak menyangka tujuan wanita selingkuhan Bram bukan hanya ingin menyakitinya tetapi juga Maya anak perempuannya.

“Kurasa tidak, Mah!” lalu Maya berkata lagi, “yang mengirim pesan pria yang lebih tua dari Papah, dan ia menungguku di sana. Menunjukkan padaku sesaat, lalu menarik lenganku menjauh agar aku tak bereaksi apa pun.”

“Hah? Seorang pria? Apa tujuannya memperlihatkan padamu, kenapa bukan aku?"

Mala tak habis pikir dengan tujuan orang tersebut. Mengapa harus melibatkan seorang anak remaja. Namun, menit berikutnya, Mala mulai paham. Jika yang pria itu inginkan adalah memberi peringatan pada Bram. Bram akan lebih terpukul jika putrinya mengetahui, ketimbang istri yang hanya melihat dari mata batin.

“Hmm, orang itu pasti sudah tahu atas reaksiku pada perselingkuhan mereka,” gumam Mala.

“Aku membenci Papah, dia tega sama kita!”

“Jangan, Nak! Aku pernah melakukan hal yang sama, dan hasilnya aku justru terperangkap pada pola yang sama.”

“Maksudnya?” tanya Maya mengernyitkan dahi.

“Papahmu dan kakekmu, masalah yang sama di tubuh yang berbeda. Mamah tak mau Maya menyimpan benci dan dendam agar kelak tak bertemu jodoh yang seperti Papah.”

“T-tapi bagaiman bisa Mah? Bagaimana caranya aku melepas kebencian?” isak Maya.

Tangisannya mengandung kepiluan, rasa tidak menerima kenyatan yang terjadi.

Mala terdiam, melihat anaknya yang menangis begitu, hatinya jauh lebih sakit.

"Tentu bisa Maya, apa yang dilakukan Papah salah. Kita tak perlu mengulang pola sama untuk bertemu karakter yang sama di manusia yang berbeda."

"Kalau begitu aku tak usah menikah, Mah!" cetus Maya sekenanya. Mala menggeleng. Jangan berucap apa pun mengenai masa depan saat hati kita sakit, Maya!" nasihatnya pada Maya.

Maya mendengus tak senang. Dirinya mulai merasa heran kenapa selama ini mamahnya tak berusaha memberitahu. Kenapa terkesan menyembunyikan, bagaimana bisa sakit itu dipendam sendiri.

"Mah, apa Mamah tak mau cerai saja?"

Maya menatap Mala dengan pandangan tak mengerti.

1
Ceyra Heelshire
buang aja suamimu ke tempat sampah biar dia kerok⁸ makanan kek kucing liar
Ceyra Heelshire
parah bet udh gk kerja mlh ngambil duit anaknya pula 🔪
Ceyra Heelshire
banyak yg kek gini, makan tampan doang aslinya mah makondo
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
Nurika Hikmawati
Semangat terus ya Mala... kamu pasti biaa bngkit
Nurika Hikmawati
gantian coba kamu yg di rumah Bram!
Nurika Hikmawati
ceritanya bagus, penulisannya enak dibaca.
Nurika Hikmawati
kasihan sekali mala... sabar ya mala
Nurhikma Arzam
agak seram ya boo
Nurhikma Arzam
curiga sama bram asem
Janti: emang asem sie dia
total 1 replies
Nurhikma Arzam
kereen nih semangat thor
Janti: makasih yaa
total 1 replies
Meliora
🥺 Drama ini sukses membuat saya terharu.
Janti: Makasih yaa👍
total 1 replies
Dulcie
Kisahnya bikin meleleh hati, dari awal sampai akhir.
Janti: makasih kk udah mampir👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!