NovelToon NovelToon
The Secret Of Possessive Man

The Secret Of Possessive Man

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Citveyy

Devan Arenra Michael adalah Laki-laki berumur 21 tahun yang menyukai sahabatnya sejak tiga tahun yang lalu. Takut ditolak yang berujung hubungan persahabatan mereka hancur, ia memilih memendamnya.

Vanya Allessia Lewis, perempuan dengan sejuta pesona, yang sedang berusaha mencari seorang pacar. Setiap ada yang dekat dengannya tidak sampai satu minggu cowok itu akan menghilang.

Vanya tidak tahu saja, dibalik pencarian dirinya mencari pacar, Devan dibalik rencana itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Citveyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 32 Tidak boleh suka Vanya

Vanya heran kenapa tidak ada satu pun cowok yang berlama-lama dekat dengannya, paling tidak satu bulan pun tidak ada sama sekali. Vanya sebenarnya bosan juga jomblo, sahabatnya Di jakarta semuanya punya pacar hanya dirinya yang tidak ada.

Sebenarnya banyak yang mengirim dm padanya di Instagram dan ada juga beberapa yang menchat di wa akan tetapi ketika Vanya ingin maju memberi mereka jalan untuk mendekatinya mereka malah tiba-tiba menghilang, bahkan ada yang hanya membaca pesannya atau sama sekali tidak membaca pesan yang ia kirim.

"Ma lihat Vanya deh."

Vanesa menoleh pada putrinya yang kini duduk disampingnya. Sedangkan papa dan Devan masih sibuk menonton bola.

"Vanya jelek ya?"

"Enggak, kamu cantik kok."

"Terus kenapa aku masih jomblo? Malika, Tasya sudah punya pacar terus Adela banyak yang suka tapi kenapa aku enggak?"

Vanesa tidak tahu harus ngomong apa. Ia juga bingung harus bicara apa pada anaknya. Mau bilang kalau sebenarnya ada yang suka sama kamu dari lama takut juga karena ia tidak punya wewenang mengatakan hal itu yang sejujurnya.

"Banyak yang chat aku tapi ujung-ujungnya pasti hilang tapi eh---- ada satu cowok sih,"

"Siapa?"

"Vegas yang anterin aku empat hari yang lalu, yang aku ceritain itu ma," Vanya mengingat kembali hari dimana Vegas memberi bantuan padanya, dari pertama ketemu Vegas sudah mencuri atensi Vanya. Vegas itu cuek, irit bicara, tapi suka membantunya jadinya Vanya suka saja melihat cowok itu.

"Kamu suka sama dia?"

"Gak tahu juga sih ma, tapi dia selalu nolongin Vanya disaat Vanya tiba-tiba butuh bantuan. Atau jangan-jangan-----"

Vanya menutup mulutnya seketika memikirkan kemungkinan-kemungkinan besar kalau ternyata Vegas menyukainya.

"Apa jangan-jangan Vegas suka Vanya ya ma?"

Devan mendengar semuanya dari Vanya yang mulai membuka suaranya. Jadi empat hari yang lalu Vegas mengantar Vanya pulang, kenapa Devan jadi kecolongan begini dan sama sekali tidak tahu tentang mereka berdua.

"Devan jangan dipikirin itukan cuma kemungkinan saja."

"Iya om."

"Besok om mau bicara sama kamu, boleh?"

"Mau bicara apa?"

"Ada nanti juga kamu tahu, kamu gak sibuk kan besok?"

"Gak om."

•••

Kelas mata kuliah manajemen perkantoran biasanya digabungkan dan kelasnya pun memerlukan waktu kurang lebih tiga jam. Tiga jam yang menurut anak-anak melelahkan walaupun cuma mendengar dosen menjelaskan. Ada yang tidur, melamun, dan masih banyak lagi.

Devan terus menatap Vegas yang duduk dibarisan depan. Devan sudah pernah mengatakan sebelumnya bukan, siapa saja yang mendekati Vanya akan ia singkirkan karena Vanya hanya miliknya.

Setelah dosen menutup pembelajaran Devan bergegas menuju ke tempat Vegas. Vegas yang melihat itu mengerutkan keningnya saat melihat Devan berdiri dihadapannya.

"Gue mau bicara, ikut gue."

Nadanya terkesan memerintah sehingga Miko dan Noah yang memang ikut sejak tadi dibelakang sahabatnya takut membuka suara.

"Vegas nanti jangan ngomong sembarangan ya sama Devan. Minimal ikutin aja apa yang di bilang Devan, oke." Ucap Miko memberitahu karena Devan sudah berjalan lebih dulu didepan.

"Tergantung," Balas Vegas sekenanya.

"Lah-lah Veg---- sial," Umpat Noah karena bukan apanya ya, Vegas kalau ngomong itu pedas juga. Ia takut akan terjadi sesuatu antara Vegas dan Devan. Kalau yang lain sih tidak apa-apa, kalau Devan buat masalah sama Vegas jadinya masalahnya jadi berabe. Apalagi Vegas itu ketua HMJ, bisa kena masalah besar mereka berdua.

Sampailah mereka ditempat itu atau lebih tepatnya di kelas yang masih belum terpakai karena kelasnya baru dibangun.

"Lo nganter Vanya pulang?" Tanya Devan to the point. Nadanya terkesan dingin namun Vegas tak gentar sama sekali.

"Iya kenapa?"

"Kenapa lo nganter dia, kenapa gak chat gue aja?"

Vegas menghela nafas kasar. Sebenarnya ia malas sekali meladeni sikap Devan yang pencemburu. Kenapa Devan malah menanyakan pada dirinya, bukan pada Vanya saja alias sahabatnya sendiri.

"Tanya sama sahabat lo."

Devan mulai tersulut emosi setelah mendengar jawaban dari Vegas. Suaranya juga terkesan ketus, buat Devan malah semakin kesal.

"Kok tanya sama Vanya, kan lo yang berinisiatif ngantar dia."

"Kasihan gak ada yang ngantar. Sudah kan jawabannya."

Vegas memilih tak melanjutkan obrolan tak berbobot ini. Menurutnya ini urusan antara Devan dan Vanya jadi ia tak perlu mengurusi masalah percintaan sepasang sahabat itu yang gengsinya setinggi langit.

"Lo suka sama Vanya?"

Vegas berhenti melangkah kemudian menoleh pada Devan beberapa detik setelah itu melanjutkan langkahnya.

"Anjing lo ya, berhe--- lepasin gue!"

"Sudah Dev jangan bikin ribut."Noah memegang keras tangan Devan yang ingin mengikuti Vegas.

"Lo gak boleh suka sama Vanya karena Vanya cuma milik gue. Vegas dengarin gue, Vegas!"

•••

Devan melempar asal minumannya setelah habis ia minum. Vegas benar-benar membuatnya emosi kali ini. Jika Vegas benar-benar menyukai Vanya Devan akan membunuh cowok itu. Vanya itu miliknya seharusnya semua orang sudah tahu itu.

Andai tak ada sahabatnya ini sudah ia buat Vegas babak belur. Ia tak perduli jika masalah ini didengar oleh anak-anak yang penting Vegas harus berhenti mengusik Vanya.

"Devan dengarin gue kali ini." Kata Noah mengawali.

"Gue bukan mau bilang lo gak gentleman tapi apa yang lo perbuat selama ini itu salah Dev. Kalau lo suka sama Vanya perjuangin dia, jangan buat orang-orang yang suka sama Vanya ataupun orang yang dekat sama Vanya babak belur atau lo singkirin,"pungkas Noah.

"Ingat gak kata Vanya dulu kalau dia gak bakal langsung terima cowok sembarangan. Dia pasti tahu mana yang baik buat dia."

"Lo gak ngerasain diposisi gue Noah. Coba kalau Tasya didekati sama cowok lain, pasti lo marah kan?" Balas Devan tak mau kalah.

"Gue pasti marah karena Tasya sekarang pacar gue. Tapi pernah gak lo lihat gue singkirin cowok-cowok yang suka sama Tasya dulu, enggak kan. Fokus gue itu cuman perjuangin dia dan memperlihatkan sama dia kalau gue benar-benar tulus sayang sama dia. Itu yang gue lakukin."

Devan mulai menyerapi kata-kata Noah sahabatnya. Tapi sulit sekali menahan ketika ada orang yang menyukai Vanya selain dirinya. Ia takut Vanya menyukai mereka yang akhirnya Vanya melupakan dirinya, ia tak mau itu terjadi.

"Dev lo sudah kasih semuanya ke Vanya, kurangnya lo gak mau ngungkapin perasaan lo. Apa sih yang lo tunggu, lo nunggu Vanya diambil orang?"

Devan menatap Miko secepat kilat dengan mata elangnya. "Gak!"

"Yaudah perjuangin dia lagi dan coba perlahan lo mulai terbuka tentang perasaan lo. Gue yakin Vanya juga punya perasaan yang sama kayak lo. Cewek itu baperan Dev, dan cewek itu cenderung luluh sama cowok yang act of service, cuman cewek bakalan bingung kalau sedikit-sedikit cowoknya berubah pasti dia bimbang banget."

"Jadi gue harus terbuka sama perasaan gue mulai sekarang?"

"Iya, lo harus terbuka sama dia. Jangan nyimpan hal-hal yang bakal buat Vanya jadi bingung."

"Bingung gimana? Orang sudah jelas-jelas suka ini."

"Cewek sama cowok beda Dev." Miko ikutan frustasi menghadapi Devan yang minta ampun tidak mau diperingati.

"Yaudah tapi kalau Vegas suka sama Vanya gimana?"

"Itu kan urusan Vegas sama Vanya

Devan," suara Noah mulai berubah, kesal sekali pasalnya anak ini susah sekali dibilangi.

"Lah gak bisa gitu dong, Vanya kan milik gue."

"Ya Tuhan tolong."

1
Istiy Ana
Perempuan tuh butuh kepastian Dev, lebih baik nyatakan ke Vanya apapun yg terjadi
Risfani Nur: Halo terimakasih sudah membaca karyaku, tolong dukung terus karyaku ya terimakasih 😀
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!