Dikehidupan lalu dia membuat kesalahan yang berujung penyesalan. Kesempatan kedua didapatkan, dia kembali ke masa lalu untuk mengubah kisahnya yang tragis menjadi manis. Dia kembali dengan menyamar menjadi seorang peramal, untuk mendekati sang pujaan hati. Dapatkah Andrew mengubah kisah percintaannya yang berakhir tragis menjadi sebuah kisah cinta yang berakhir manis?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dalang Yang Ketahuan
Kedatangan Amy sangat mengejutkan Elisa. Dia tidak menduga jika Amy akan datang hari ini. Harapannya benar-benar sirna padahal dia sudah sangat berharap. Sial, apalagi yang harus dia lakukan untuk menyingkirkan Amy?
Tatapan sinis yang dia berikan tidak membuat Amy memperdulikannya. Amy pura-pura tidak melihat, Elisa bukan lagi sahabatnya dan dia sudah memutuskan hal itu. Lebih baik dia segera bekerja agar dia bisa cepat kembali.
Elisa yang sudah berusaha menyingkirkan Amy benar-benar tidak mengerti kenapa wanita itu masih bertahan. Memang dialah yang membayar kedua pemuda itu untuk menyingkirkan Amy
Dia melakukan hal itu karena dia tidak memiliki cara lain lagi. Misinya tentu tidak boleh gagal dan usahanya selama ini tidak boleh sia-sia. Padahal dia sudah mendapat laporan dari kedua pemuda itu jika mereka telah berhasil Amy tapi kenapa Amy terlihat baik-baik saja? Apakah kedua pemuda itu menipu dirinya?
Sial. uangnya jadi terbuang sia-sia karena dia ditipu. Memang seharusnya dia mencurigai hal itu sejak awal tapi karena Amy tidak datang selama beberapa hari membuatnya berpikir jika kedua pemuda itu benar-benar telah berhasil.
Elisa bergegas menghampiri Amy karena dia ingin berbasa-basi dengan Amy. Jangan katakan kedua pemuda itu salah orang. Dia bisa berada di dalam masalah jika sampai hal itu terjadi.
“Amy!” Elisa masuk ke dalam ruangan Amy tanpa mengetuk pintu atau apa pun karena dia sudah terbiasa. Amy menatapnya tajam, sepertinya sudah tidak perlu berbasa-basi lagi karena mereka berdua bukan lagi sahabat.
“Tolong bersikaplah yang sopan, Nona Elisa. Aku ini managermu!” ucap Amy dengan sinis.
“Apa kau bilang?”
“Apa Nona Elisa tidak mendengar apa yang aku katakan? Aku ini manajermu, seharusnya kau bersikap sopan padaku!”
“Kurang ajar. Beraninya kau berbicara seperti itu padaku, Amy?” dia sungguh tak menduga akhirnya ucapan itu dilontarkan juga oleh Amy. Selama ini Amy tidak pernah membatasi mereka dengan statusnya yang lebih tinggi.
“Kenapa aku harus takut padamu, Elisa? Kau adalah bawahanku, jadi bersikaplah sopan padaku. Aku bisa saja melaporkan ketidaksopananmu ini pada direktur dan aku juga bisa membuat catatan buruk tentang perilakumu. Apa kau ingin aku melakukan hal itu?”
“Kau?!” kedua tangan Elisa sudah mengepal ke samping.
“Aku tidak menyangka kau akan begitu sombong sekarang, Amy. Apa karena kau telah berubah menjadi cantik seperti ini oleh karena itulah kau mulai menyombongkan dirimu?”
“Aku menyombongkan diri karena hasil kerja kerasku dan aku rasa tidak salahnya aku bersikap sombong apalagi pada orang yang sudah tidak menghargai aku lagi. Lagipula kau yang membuat jarak itu, bukan aku!”
“Aku hanya tidak ingin kau terjerumus pada sesuatu yang salah. Apakah yang aku lakukan ini salah, Amy?”
“Aku tidak melakukan kesalahan apa pun, Elisa. Jangan mengucapkan perkataan yang bisa membuat orang lain salah paham. Aku mempercantik diriku dengan make up, apa itu sebuah kejahatan? Kau juga melakukannya, bukankah itu berarti kau juga melakukan sebuah kejahatan?”
“Bukan itu yang aku maksud. Aku hanya tidak mau kau berubah dan kau lihat, kau seperti orang lain saat ini!”
“Ya, aku memang sudah seperti orang lain jadi bersikap sopanlah padaku karena aku adalah atasanmu. Mulai sekarang aku akan mengawasi dirimu dan memeriksa pekerjaanmu dengan benar!” mulai saat ini dia akan bersikap profesional sebagai seorang atasan dan dia tidak akan lagi mengistimewakan Elisa karena mereka berdua bukan lagi sahabat.
“Apa?” perkataan yang Amy ucapkan sungguh membuatnya terkejut. Selama ini Amy tidak pernah seperti itu karena dia selalu patuh pada dirinya.
“Kembalilah untuk bekerja, Elisa. Mulai sekarang kau harus menghormati aku sebagai atasanmu!” dia harus melakukan hal itu supaya Elisa tidak lagi bertindak semena-mena.
Elisa keluar dari ruangannya sambil mengumpat marah. Amy mempermalukan dirinya dengan cara yang tidak terduga. Tidak pernah terbayangkan sama sekali oleh dirinya, Amy akan menggunakan jabatan yang dia miliki.
Selama ini dia memang selalu tidak bisa mengalahkan Amy dalam bekerja. Amy memiliki otak yang cemerlang dan dia pun terlahir dari keluarga pengusaha. Tidak heran jika karier Amy jauh lebih cemerlang dibandingkan dirinya.
Jika begitu akan dia hancurkan. Dia tidak perlu lagi berpura-pura menjadi sahabat Amy dan mulai sekarang dia tidak akan lagi berbicara dengan Amy tapi bukan berarti dia akan diam saja. Dia pasti akan membuat perhitungan sesuai dengan caranya.
Amy mulai berkonsentrasi bekerja, rasanya sedikit lega karena dia mulai berani keluar dari zona aman. Tidak masalah dia tidak memiliki teman, dia begitu menikmati hidupnya saat ini bahkan dia merasa jika kehidupannya jauh lebih baik dibandingkan dia masih bersama dengan Elisa.
Yang Andrew katakan sangat benar, Elisa bukanlah sahabat Tulus yang pantas diperjuangkan. keputusannya untuk mengakhiri persahabatannya dengan Elisa sudah tepat memang bukanlah sahabat yang tepat untuk dirinya apalagi Elisa sedang merencanakan sebuah rencana busuk untuk mencelakai dirinya.
Meski dia ditipu oleh kedua pria itu tapi dia bisa membayar yang lain. Kali ini dia tak boleh tertipu lagi dan dia akan membayar yang lebih baik daripada kemarin namun kejahatannya kali ini tidak mungkin berjalan dengan mulus karena dua petugas Kepolisian tiba-tiba saja mendatangi tempat kerja mereka.
Amy dipanggil oleh resepsionis sebab dialah yang bertanggung jawab. Kedatangan kedua polisi itu tentu saja tak mengejutkan Amy karena dia mengira, kedua polisi itu hendak menemuinya untuk meminta keterangan atas kasus yang menimpanya dan Lucas.
“Apa kalian sudah menemukan pelaku yang menembak sahabatku?” Amy langsung bertanya karena dia sudah sangat dingin tahu apakah polisi sudah menangkap kedua pemuda itu atau belum.
“Kami datang memang ingin menangkap pelakunya, Nona.”
“ Apa maksud kalian?” Amy terlihat bingung dengan apa yang kedua petugas itu maksudkan.
“Kami sudah menangkap kedua pemuda itu dan mereka sudah memberitahu jika mereka hanya dibayar oleh seseorang yang ingin melenyapkan dirimu. Kebetulan orang itu pun bekerja di sini jadi hari ini kami akan menangkapnya>”
“Siapa?” sungguh dia tidak menyangka jika orang yang ingin membunuhnya bekerja di tempat itu. Dia tidak memiliki musuh sama sekali kecuali Elisa yang tiba-tiba saja membenci dirinya.
“Nona Elisa,” ketika salah satu petugas itu menyebut nama orang yang ingin membunuhnya, Amy benar-benar terkejut. Dia terlihat cocok dan tak mempercayai apa yang dia dengar.
Suasana Kantor pun menjadi heboh karena Elisa akan ditangkap oleh kedua polisi itu. Elisa mulai menjadi perbincangan hangat apalagi dia dibawa secara paksa sebab Elisa mencoba melarikan diri namun dia berhasil ditangkap berkat bantuan orang-orang yang bekerja di sana.
“Lepaskan, aku tidak tahu dengan apa yang kalian maksudkan dan aku tidak melakukan apa pun!” Elisa memberontak sambil membela diri.
“Amy adalah sahabat baikku, bagaimana mungkin aku ingin membunuhnya. Apa kalian gila telah menuduhku melakukan perbuatan keji itu?” Kini dia mulai takut karena semua di luar rencananya.
Elisa terus membela diri, dia juga berteriak kepada Amy supaya Amy mau menolongnya namun Amy tak melakukan apa pun karena dia sendiri terlihat shock. Dia tidak menduga jika Elisa adalah dalangnya. Kenapa Elisa begitu tega ingin melenyapkan dirinya?
Rasanya sulit dipercaya padahal selama ini Elisa selalu bersikap baik. Dia tidak percaya Elisa ingin melenyapkan dirinya hanya karena dia mengubah penampilannya. Apakah ada motif lain yang lebih masuk akal? Dia tidak habis pikir, jika orang yang selama ini dia anggap sebagai sahabat baik, ternyata orang yang paling berbahaya bagi dirinya.
mau jelek tp ada duit bisa jdi cakep kok